Minggu, 13 Juli 2008

Rakyat Kecewa kepada Politisi

Massa Pilkada Bertemu dengan Massa Pemilu 2009 


KOMPAS/AGUS SUSANTO / Kompas Images 
Pimpinan 34 partai politik peserta Pemilu 2009 mengucapkan Deklarasi Kampanye Damai di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Sabtu (12/7). Pembacaan deklarasi dipandu Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono yang isinya, antara lain, berjanji akan melaksanakan kampanye dengan damai, tertib, aman, dan lancar. 


Minggu, 13 Juli 2008 | 03:00 WIB 

Jakarta, Kompas - Masyarakat cenderung jenuh dan kecewa terhadap pemimpin politik. Hal itu mengakibatkan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan politik, seperti pilkada, menjadi rendah. Oleh karena itu, parpol peserta Pemilu 2009 harus mampu mengajak masyarakat berpartisipasi menggunakan hak pilihnya.

Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary pada acara deklarasi kampanye damai di Jakarta, Sabtu (12/7) malam. Acara yang diselingi beberapa tarian dan lagu itu diikuti ketua dan pengurus 34 partai politik (parpol) peserta Pemilu 2009, misalnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, Sekretaris Jenderal PDI-P Pramono Anung, Ketua PKB versi MLB Parung Ali Masykur Musa.

Anshary mengatakan, dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) selama ini terlihat kecenderungan partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik. ”Kampanye damai Pemilu 2009 memiliki makna penting. Dalam pengamatan di lapangan akhir-akhir ini, terdapat fenomena rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada,” katanya.

Rendahnya tingkat partisipasi itu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kejenuhan masyarakat, kekecewaan kepada pemimpin politik, dan kurangnya sosialisasi pemilu.

Oleh karena itu, lanjutnya, dalam kampanye damai Pemilu 2009, parpol harus mampu meningkatkan partisipasi masyarakat.

Anggota bermasalah

Menurut Agung Laksono, masyarakat bisa saja kecewa terhadap anggota DPR atau politisi. Namun, DPR merupakan lembaga negara yang perlu diisi. ”Kalau tidak suka dengan tikus, yang dikejar tikusnya, jangan lumbungnya. DPR merupakan lembaga negara. DPR harus diisi oleh anggota DPR,” katanya.

Oleh karena itu, menurut Agung, dalam Pemilu 2009, masyarakat harus mampu memilih anggota DPR yang benar.

Menanggapi kemungkinan masyarakat tidak memilih dalam pemilu (golput), Sekjen PKB versi MLB Parung Yenny Wahid mengungkapkan, sikap apatis masyarakat terhadap politisi di DPR memang dapat muncul. Oleh karena itu, dalam Pemilu 2009 nanti, masyarakat perlu memilih anggota DPR yang memiliki integritas dan berkualitas.

Terkait dengan isu-isu kampanye, menurut Pramono Anung, sebagai partai oposisi, PDI-P memiliki banyak isu untuk disorot dalam kampanye, misalnya masalah kenaikan harga BBM, ketahanan pangan, kemiskinan, dan kesejahteraan.

Nyekar makam
Pada hari pertama kampanye tertutup, Sabtu siang, Ketua Umum DPP Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Wakil Presiden RI, nyekar di makam Proklamator RI, Mohammad Hatta, di TPU Tanah Kusir, Jakarta.

Kalla disambut oleh mantu Bung Hatta, suami dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono, yakni Sri Edi Swasono. Selain Meutia, hadir pula putri almarhum, Halida Hatta, serta cucu almarhum, Gustika. Kalla juga melakukan tabur bunga dan berdoa di makam almarhum Buya Hamka.

Seusai nyekar, Jusuf Kalla menyempatkan menjelaskan kenangannya dengan Bung Hatta, yang pernah menjadi dosennya di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar.

Sebelumnya di Cikarang, Kalla menegaskan tidak akan ada pengerahan massa dalam pelaksanaan kampanye menjelang Pemilu 2009. Kampanye akan lebih didominasi diskusi dan dialog.

Dua massa
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Surabaya, Sabtu, melakukan kampanye hari pertama Pemilu 2009 dengan berkonvoi di sejumlah jalan di kota itu dan mengadakan syukuran di kantor mereka.

Konvoi dari partai pimpinan Wiranto itu sempat melewati panggung pertunjukan musik di Taman Bungkul, Surabaya, yang merupakan lokasi kampanye pasangan calon Gubernur Jawa Timur, Sutjipto-Ridwan Hisjam, yang didukung PDI-P. Namun, tidak ada insiden dalam peristiwa tersebut. Konvoi massa Hanura yang terdiri dari ratusan orang itu dikawal sebuah mobil polisi.

Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Jawa Timur Dosi Iskandar mengatakan, Partai Hanura siap memenangi Pemilu 2009.

Anggota KPU Jatim, Didik Prasetyono, mengatakan, untuk menghindari penyimpangan di masa tenang kampanye, yaitu tiga hari menjelang hari pencoblosan 23 Juli, KPU Jatim akan mengeluarkan larangan.

Pada masa tenang, semua kampanye, baik kampanye oleh pasangan cagub-cawagub maupun kampanye oleh partai-partai politik peserta Pemilu 2009, dilarang.

Mengenai potensi kampanye partai politik didompleng untuk kepentingan kampanye cagub-cawagub, Didik mengatakan bahwa KPU akan menunggu laporan Panitia Pengawas Pemilu. (FER/COK/SON/HAR/VIN/IDR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar