Senin, 09 Mei 2011

Tanda Tanya di Sungai Citarum...

Lingkungan
Didit Putra Erlangga Rahardjo | Glori K. Wadrianto | Selasa, 3 Mei 2011 | 10:47 WIB



  KOMPAS/ DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO
Aktivis Greenpeace membentangkan bendera berisi tuntutan perbaikan lingkungan untuk Sungai Citarum, Selasa (3/5). Greenpeace resmi berkampanye untuk Sungai Citarum.


BANDUNG, KOMPAS.com - Selasa (3/5/2011) pagi, di tepian Sungai Citarum, tepatnya di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, bendera berwarna kuning dengan logo tanda tanya berwarna hitam dibentangkan orang berseragam oranye.

Ada pula bendera raksasa yang lebarnya hampir menutupi Sungai Citarum dibentangkan dan dibiarkan terbawa arus sungai. Kegiatan tersebut bukanlah promosi film tanda tanya besutan Hanung Bramantyo yang sedang banyak dibicarakan.

Hari ini menandai partisipasi Lembaga Swadaya Masyarakat internasional Greenpeace untuk turut serta mengadvokasi isu kelestarian sungai yang membentang sejauh 300 kilometer lebih.

Juru Kampanye Air Greenpeace Asia Tenggara, Ashov Birry, mengungkapkan, pihaknya mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan untuk menangani pencemaran sumber air bersih dengan kampanya perlindungan Sungai Citarum.

Tajuk kampanye, sesuai bendera yang dibentangkan di tengah sungai yaitu "Citarum Nadiku, Mari Rebut Kembali." Pada saat yang sama, Greenpeace juga merilis hasil survei yang menyatakan 79,8 persen responden yakni masyarakat di Daerah Aliran Sungai Citarum meyakini bahwa penyumbang terbesar polusi adalah industri.

Hasil lainnya, 80,3 persen responden meminta agar pemerintah harus menegakkan peraturan lebih kuat untuk mencegah industri untuk membuang limbah. Ashov menerangkan, jajak pendapat dilakukan April 2011 dengan 400 responden dari 20 desa di sekitar Citarum dari hulu sampai hilir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar