Jumat, 04 November 2011

Fiksimini Sunda dan Minat Berbahasa Sunda

| Jodhi Yudono | Jumat, 4 November 2011 | 14:19 WIB


google.com
ilustrasi


BANDUNG, KOMPAS.com--Sebanyak 220 karya Fiksimini Sunda akan dipamerkan hingga hari ini, Jumat, dalam Pesta Buku Diskon 2011 di Grha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.

"Fiksimini Sunda merupakan suatu karya fiksi, bisa berupa puisi atau prosa singkat, yang ditulis dengan menggunakan bahasa Sunda. Fiksimini Sunda dapat memancing partisipatif dan minat masyarakat terhadap bahasa Sunda, kata Rektor Unpad, Ganjar Kurnia.

"Seperti namanya Fiksimini, jadi tulisan yang dibuat tidak usah panjang-panjang, singkat saja, tapi mengena," kata Ganjar, ketika ditemui di Pesta Buku Diskon 2011, Grha Sanusia Hardjadinata, Unpad, Bandung.

Biasanya sebuah fiksimini terdiri dari 100 hingga 50 kata, atau sekitar empat paragraf saja.

Menurut Ganjar, aktivitas melalui fiksimini Sunda ini cukup efektif menarik minat masyarakat terhadap bahasa Sunda. "Karena bahasa yang digunakan bebas. Tidak harus bahasa Sunda yang halus, bahasa Sunda sehari-hari juga boleh karena yang terpenting adalah menggunakan bahasa Sunda sebagai media penyampainya," tutur Ganjar.

Ganjar misalnya, Rektor Unpad sekaligus seorang pegiat Fiksimini Sunda yang dua hari lalu turut memberikan materi tentang Fiksimini Sunda dalam Seminar Nasional "Peran Kebudayaan Sunda Dalam Pembangunan dan Memperkuat Karakter Bangsa" di Fakultas Sastra ini juga sempat membacakan beberapa karya fiksimininya yang berjudul "Huntu".

"Isinya bisa apa saja, sederhana. Saya saja membuat karya tentang "huntu" (gigi). Jadi tidak ada batasan, melalui fiksimini Sunda ini kita bebas berekspresi," katanya.

Atau karya milik Jun Nizami berjudul "Silsilah" yang ditulis hanya dalam dua kalimat.

Selama ini, kata Ganjar, saluran yang digunakan untuk mempublikasikan karya para pegiat Fiksimini Sunda adalah melalui situs jejaring Facebook. Dalam saluran tersebutlah para pegiat fiksimini saling bertemu melalui karya mereka.

Meski demikian, bersamaan dengan digelarnya Pesta Buku Diskon 2011 di Unpad, menjadi momen yang tepat bagi para pegiat fiksmini Sunda untuk memamerkan karya mereka di hadapan publik.

Hingga saat ini, terdaftar sebanyak sekitar 300 pegiat Fiksimini Sunda yang tersebar di sejumlah kota. "Harapan saya dengan adanya Fiksimini Sunda ini minat dan partisipatif masyarakat terhadap bahasa Sunda bisa meningkat. Ini juga sebagai bentuk sosialisasi bahwa bahasa Sunda bisa dibuat ke dalam bentuk karya mini yang menarik dan tidak harus selalu formal," tandas Ganjar.
Sumber :
ANT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar