Selasa, 24 Juni 2008

Daryle Russell Sedih Meninggalkan Bandung



PENGALAMAN terbaik selalu datang terakhir. Itulah yang dirasakan Dr. Daryle Russell menjelang masa akhir jabatannya sebagai Head of School Bandung International School (BIS) tahun 2007/2008. Kini, memasuki usianya yang ke-70 tahun, Daryle berencana pensiun dan menghabiskan masa tuanya di Florida, Amerika Serikat. "Saya menyesal terlambat menemukan Indonesia. Andai saja saya 10 atau 20 tahun lebih muda, jadi saya bisa tinggal lebih lama di Indonesia," ucap suami dari Dannie Russell ini. Meski baru satu tahun di Indonesia, Daryle mengaku sudah telanjur jatuh cinta dengan keanekaragaman budaya Indonesia.

"Banyak hal yang dapat saya pelajari dari orang Indonesia. Tidak hanya budayanya, rasa saling pengertian dan toleransi bangsa seharusnya menjadi role model bagi budaya orang Barat yang ingin serbacepat dan cederung tidak sabar," kata kakek dari empat cucu ini.

Buat Daryle, setiap tempat di Indonesia punya daya tarik tersendiri. "Saya menikmati keindahan Bali begitu pula dengan kepadatan Kota Jakarta. Hanya di antara semua, saya paling suka Bandung," ucapnya. Diakui pria berhobi memancing dengan umpan lalat ini, cuaca Bandung yang dingin merupakan alasannya menyukai Kota Bandung. Selain itu, kata Daryle, Bandung memiliki restoran dan tempat makan yang enak, ditambah dengan pemandangan yang bagus, juga karena orang-orang di Bandung sendiri tidaklah sesibuk seperti di Jakarta. "Satu hal lain yang saya suka dari Bandung yaitu karena disini ada stasiun radio jazz yang bagus. Selama kurang lebih 20 jam, radio tersebut memutarkan lagu-lagu jazz kesukaan saya," ujarnya.

Kurang lebih 35 tahun Daryle berkelana di dunia pendidikan. Hampir seluruh negara di dunia telah dijadikan tempat berlabuh Daryle. "Di antara semua ini Indonesia merupakan tempat terbaik ," ujar pria asal AS tersebut. (Birny Birdieni)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar