Kamis, 11 September 2008

Serabi Cisangkuy Alamaaak....!

Eva Asiah - detikBandung


Bandung - Siapa sih yang tidak tahu serabi. Meski terbilang makanan usang, makanan khas pribumi ini masih banyak penggemarnya. Tak hanya serabi polos, serabi kinca, mau pun serabi oncom, kini makanan berbentuk bundar ini bisa dicicipi dengan berbagai macam rasa.

Serabi Cisangkuy yang berada tepat di depan kafe Cisangkuy ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk panganan tajil nanti sore. Nama serabi sendiri diambil dari nama jalan, yaitu Jalan Cisangkuy.

"Kami memang menamakan serabi ini dengan nama serabi Cisangkuy, karena memang tempat berdagang kami di Jalan Cisangkuy. Orang-orang pun memang memanggil sebutan serabi kami dengan nama Serabi Cisangkuy," ujar Uyu atau biasa dipanggil Ibu Serabi.

Serabi terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan bumbu-bumbu kemudian diadoni dan dicampur dengan santen, lalu dibakar diatas tungku. Untuk mencicipi beragam rasa, Ibu Serabi hanya tinggal memberi rasa lagi sesuai pesanan.

"Biasanya paling banyak yang dipesen pelanggan itu rasa keju dan oncom, jadi kami memang lebih banyak menyediakan bahan keju dan oncom. Dalam sehari keju bisa habis 1 sampai 2 Kg, sedangkan oncom bisa 5 sampai 7 kotak," ujarnya.

Harga yang ditarkan juga tidak terlalu mahal berkisar dari Rp 1.500 sampai Rp 3.500 per buah, tergantung kita memesan apa. Karena harga tiap serabi satu rasa, dua rasa, dan tiga rasa berbeda.

Jika kita memesan rasa keju susu, di atas serabi diolesi mentega, lalu ditaburi parutan keju sehingga menyerupai gunung lalu di atas keju diberi susu ketal. Rasa keju susunya kerasa banget.

Ehh, tapi hati-hati jika ingin memesan rasa oncom, karena oncomnya lumayan pedas, sehingga kita harus selalu menyediakan air minum.

Dalam sehari Serabi Sisangkui ini menghabiskan sekitar 10 sampai 20 Kg Serabi. Selain itu Serabi ini sudah banyak yang pesanan dari berbagai kota, misalnya Jakarta, Garut, dan Bogor.

"Bahkan kami diundang untuk acara Konferensi Asia-Afrika tahun lalu di Jakarta, ketika itu kami disuruh membuat serabi selama 3 hari," ujar Uyu.

Penasaran dengan Serabi ini, gampang tinggal datang saja ke Jalan Sisangkui, atau Jalan sekitar Gedung Sate.

Serabi Cisangkuy ini biasanya buka dari pukul 8.30 sampai 17.00 WIB, tapi biasanya pukul 15.00 WIB juga serabi sudah habis, apalagi hari-hari libur.

"Setiap hari kami berjualan disini, kecuali hari Senin kami libur. Tetapi jika hari Senin tanggal merah biasanya kami tidak libur, karena memang hari libur dimana orang banyak-banyaknya membeli serabi ini," tutur Uyu.
(ern/ern) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar