Kamis, 02 Desember 2010

Narapidana Muslim Dipukuli Secara Brutal Disaksikan Sipir Penjara Idaho

Rabu, 01 Desember 2010, 23:57 WIB

Press TV
Rekaman kamera saat kejadian


REPUBLIKA.CO.ID,IDAHO--Seorang tahanan Muslim,, Hanni Elabed, dipukuli oleh sesama tahanan. Tanpa berdaya, narapidana Muslim itu terus dianiaya.

Tak jauh dari lokasi kejadian, tiga penjaga penjara atau sipir dengan santainya menyaksikan penganiayaan tersebut. Tahanan Muslim yang berusia 24 tahun itu kemudian terlihat meminta tolong dengan menggedor jendela ruang sipir. Namun para sipir cuek dan membiarkan peristiwa itu terus terjadi.

Para sipir bahkan tak mau membantu meskipun penyerang berhenti sejenak untuk minum dan menghirup udara, sebelum kembali menyerang Hanni. Akibat serangan brutal itu, Hanni mengalami luka parah hingga berdarah-darah dan kejang-kejang.

Dua menit setelah penyerang menghentikan aksi brutalnya, barulah para sipir memasuki tempat kejadian sambil membawa borgol. Kejadian itu terekam jelas dalam kamera pengawas yang dipasang di Penjara Idaho itu. AP berhasil mendapatkan rekaman kejadian tersebut.

Akibat penganiayaan, Hanni mengalami pendarahan otak dan koma selama tiga hari. Menurut anggota keluarganya, Hanni mengalami kerusakan otak dan tak akan bisa hidup normal lagi.

Rekaman pada Januari lalu itu telah mendorong sebuah investigasi oleh FBI. FBI ingin mengetahui apakah para sipir telah dengan sengaja melanggar hak-hak sipil narapidana di penjara Idaho.

The Correction Corporation of America (CCA), yang menjalankan penjara Idaho dan dikenal juga sebagai tempat pendidikan Gladiator, mengaku telah bekerja sama denagn agen-agen federal untuk menggelar penyelidikan.

CCA merupakan perusahaan swasta pengelola penjara terbesar di Amerika merasa jengkel dengan tersebarnya rekaman tersebut. Alasannya, ekspos terhadap rekaman itu bisa menimbilkan risiko keamanan bagi para stafnya.

Pada April lalu, Hanni menggugat CCA, meminta ganti rugi dan kompensasi. Gugatan itu kini masih berjalan di pengadilan. Hanni dipenjara karena kasus perampokan. Dia sebenarnya telah berulang kali memberitahu keluarganya bahwa dia kerap diganggu oleh narapidana lain. Bahkan hal itu pun sudah dilaporkannya kepada sipir penjara.
Red: Budi Raharjo
Rep: Press TV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar