Jumat, 15 Agustus 2008

Dadi Pakar Sedih Melihat Pramuka




Kegiatan kepramukaan rupanya menjadi hal yang tidak bisa terpisahkan bagi mantan Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jawa Barat, Dadi Pakar. Meskipun sudah lama nonaktif dari kesibukan melatih dan membina Pramuka, hidupnya tidak jauh dari aktivitas yang masih bersangkutan dengan badan kepanduan yang didirikan oleh Lord Baden Powell itu. Baginya, sekali mengucapkan Dasadarma Pramuka, seumur hidup ia berkewajiban menjunjung tinggi nilai-nilai Pramuka.

Setelah mengakhiri jabatannya sebagai pembina siaga di tahun 1972, Dadi lantas menyalurkan kecintaannya kepada kegiatan kepramukaan dengan cara lain, yaitu dengan menerbitkan sejumlah buku pegangan yang berisikan materi seputar Pramuka.

Awalnya ialah saat datangnya tawaran bergabung dengan Penerbit Gerakan Pramuka Kwartir Nasional pada Juni 2006. Sedikitnya delapan buku yang diterbitkan. Meskipun kontrak kerja sama telah berakhir Oktober 2007, buku-buku lainnya tetap diterbitkannya hingga kini di bawah label "AkuSukA". Di antaranya Uang Saku dari Menulis, Pesan Baden Powell, Kewajiban Kita sebagai Warga Negara, Simpul dan Ikatan, Isyarat dan Semboyan Sandi, dan Aku Pramuka Ulet, Sehat, dan Kuat.

"Cuma ini yang bisa saya lakukan untuk turut kembali memasyarakatkan kegiatan Pramuka di kalangan siswa," katanya saat ditemui beberapa waktu lalu. Dadi merasa sedih karena saat ini kegiatan kepramukaan tidak lagi populer di kalangan siswa. Siswa sekadar memakai baju seragam Pramuka pada hari-hari tertentu yang telah ditetapkan sekolah, tanpa mengerti arti penting yang terkandung di dalamnya.

Dadi meyakinkan kegiatan ini dapat mengajarkan banyak nilai positif kepada anak. Seperti kejujuran, kebenaran, kedisiplinan, kesetiaan, dan sebagainya. Apabila sejak kecil anak sudah aktif di kegiatan kepramukaan ini, hal tersebut akan terbawa hingga dewasa nanti. "Dengan demikian, generasi yang akan menjadi pemimpin bangsa di masa mendatang akan menjunjung tinggi nilai-nilai positif dalam Pramuka. Oleh karena itu, kegiatan ini harus kembali dipopulerkan," katanya berharap. (Riesty)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar