Penulis: Yoga Hastyadi Widiartanto |
Rabu, 17 Desember 2014 | 09.16 WIB
Sepeda Pintar yang dikembangkan Toegepast Natuurwetenschappelijk Onderzoek.
KOMPAS.com - Sebuah sepeda pintar baru-baru ini
diperkenalkan di Belanda. Embel-embel pintar disematkan bukan karena
kemampuannya terhubung ke internet, melainkan karena sepeda tersebut
bisa mengingatkan pengguna agar waspada terhadap halangan di depannya.
Sepeda pintar tersebut masih berupa purwarupa yang sedang dalam pengembangan. Bentuknya berupa sepeda yang memiliki sensor pada bagian bawah setang dan kamera di mudguard bagian spatbor belakangnya.
Sensor dan kamera tersebut berfungsi sebagai alat pendeteksi yang terhubung ke sebuah komputer. Komputer ini memiliki dua unit sistem getar, pertama diletakkan pada sadel sepeda sementara yang kedua diletakkan pada setang sepeda.
Ketika sensor mendeteksi ada pengendara lain yang mendekat dari belakang, maka sadel akan bergetar. Begitu pula ketika sensor mendeteksi ada penghalang di bagian depan, maka setang yang akan bergetar.
Selain itu, sepeda pintar ini pun dibekali tempat untuk meletakkan tablet di setangnya. Penggunanya pun bukan sekedar bisa meletakkan dan menggunakan tabletnya saat bersepeda.
Tablet itu bisa dihubungkan secara nirkabel lalu berkomunikasi dengan sepeda pintar. Misalnya, tablet yang terhubung dengan sepeda akan mengeluarkan sinyal berupa cahaya terang ketika ada pengendara lain yang mencoba mendahului dari belakang.
Peringatan-peringatan berupa getaran dan cahaya itu bertujuan mengurangi potensi kecelakaan di kalangan pengendara sepeda.
“Kecelakaan kerap terjadi ketika pengendara sepeda menoleh ke belakang atau terkejut saat ada yang mendahului dengan kecepatan tinggi,” papar Maurice Kwakkernaat, salah satu peneliti yang terlibat dalam proyek tersebut, seperti dilansir KompasTekno dari Bangkokpost, Selasa (16/12/2014).
Sepeda pintar ini dikembangkan untuk pemerintah Belanda oleh organisasi riset Toegepast Natuurwetenschappelijk Onderzoek (TNO). Bila dijual secara komersil, kurang lebih dua tahun mendatang, harganya diperkirakan sekira 1.700-3.200 Euro per unit atau sekira Rp 27 juta -Rp 51 juta (dengan nilai tukar 1 Euro = Rp 16.000).
Sepeda pintar tersebut masih berupa purwarupa yang sedang dalam pengembangan. Bentuknya berupa sepeda yang memiliki sensor pada bagian bawah setang dan kamera di mudguard bagian spatbor belakangnya.
Sensor dan kamera tersebut berfungsi sebagai alat pendeteksi yang terhubung ke sebuah komputer. Komputer ini memiliki dua unit sistem getar, pertama diletakkan pada sadel sepeda sementara yang kedua diletakkan pada setang sepeda.
Ketika sensor mendeteksi ada pengendara lain yang mendekat dari belakang, maka sadel akan bergetar. Begitu pula ketika sensor mendeteksi ada penghalang di bagian depan, maka setang yang akan bergetar.
Selain itu, sepeda pintar ini pun dibekali tempat untuk meletakkan tablet di setangnya. Penggunanya pun bukan sekedar bisa meletakkan dan menggunakan tabletnya saat bersepeda.
Tablet itu bisa dihubungkan secara nirkabel lalu berkomunikasi dengan sepeda pintar. Misalnya, tablet yang terhubung dengan sepeda akan mengeluarkan sinyal berupa cahaya terang ketika ada pengendara lain yang mencoba mendahului dari belakang.
Peringatan-peringatan berupa getaran dan cahaya itu bertujuan mengurangi potensi kecelakaan di kalangan pengendara sepeda.
“Kecelakaan kerap terjadi ketika pengendara sepeda menoleh ke belakang atau terkejut saat ada yang mendahului dengan kecepatan tinggi,” papar Maurice Kwakkernaat, salah satu peneliti yang terlibat dalam proyek tersebut, seperti dilansir KompasTekno dari Bangkokpost, Selasa (16/12/2014).
Sepeda pintar ini dikembangkan untuk pemerintah Belanda oleh organisasi riset Toegepast Natuurwetenschappelijk Onderzoek (TNO). Bila dijual secara komersil, kurang lebih dua tahun mendatang, harganya diperkirakan sekira 1.700-3.200 Euro per unit atau sekira Rp 27 juta -Rp 51 juta (dengan nilai tukar 1 Euro = Rp 16.000).
Editor: Wicak Hidayat
keren sekali ya sepedanya
BalasHapusperbedaan tepung maizena dan tepung terigu