Sabtu, 31 Desember 2011

Nyaman ke Pantai dengan Hijab

Rabu, 26 Oktober 2011 16:15 WIB




Foto-foto: Nyanyu/PicnicHolic
Main ke pantai, pengguna hijab tetap bisa tampil nyaman dan cantik.


Main-main di pantai itu memang seru. Sekedar berenang, snorkeling, leyeh-leyeh, atau malah cuma mau narsisan foto-foto saja.. Siapa yang bisa menolak jika pemandangan yang ditawarkan cukup menarik? Apalagi sekarang banyak Holiday Organizer yang menawarkan paket jalan-jalan keliling pulau dengan harga yang murah.

Main-main ke pulau, sudah pasti main-main di laut dan pantainya. Pantai memang panas dan cenderung lengket. Buat yang nonhijabers, tinggal memakai celana pendek/bermuda yang dipadupadankan dengan t-shirt atau tanktop agar tetap nyaman.

Nah, kalau buat Hijabers? Jangan takut acara jalan-jalan ke pantai jadi ribet di urusan outfit. Kalian tetap bisa tampil nyaman, cantik, fashionable dan bisa menikmati pantai kalau tahu trik-trik memadupadankan busana.

Berikut tips-tips berbusana ke pantai ala Hijabers yang tanpa ribet namun tetap nyaman dan cantik:

Do:

1. Kalau kebetulan ngetrip ala backpacker, bawalah sleeping bag. Meskipun kita dapat kamar, namun biasanya trip ala backpacker menyediakan akomodasi untuk bersama-sama dalam satu penginapan, baik laki2 maupun perempuan. Sleeping bag membuat kita nyaman tidur karena tidak perlu khawatir apabila pakaian tersingkap. Sleeping bag aman melindungi aurat kita saat kita terlelap tidur.

2. Gunakan T shirt/kaos yang nyaman dan berbahan lembut.
T shirt yang nyaman adalah yang berbahan katun dan mampu menyerap keringat. Agar lebih oke saat di foto, jangan ragu memakai warna-warna yang cerah


3. Gunakan tanktop sebelum mengenakan kaos/t shirt. Tanktop ini berfungsi melindungi tubuh kita yang lebih terlihat ‘bentuknya’ dalam keadaan pakaian basah, juga melindungi aurat kita jika kaos yang kita kenakan tersingkap di dalam air. Pilih tanktop yang berbahan halus, nyaman, tanpa motif dan mempunyai warna netral agar (putih, coklat, hitam)

4. Gunakan kerudung langsung pakai (bergo) untuk menghindari posisi hijab berubah/bergeser. Atau untuk lebih nyaman lagi gunakan dive hood. Dive hood adaah semacam penutup kepala hingga leher yg terbuat dari bahan elastis yang jika dalam keadaan basah akan merekat dikulit. Bahannya sama seperti wetsuit, tersedia dalam ukuran S,M,L. Dive hood bisa kita kenakan saat snorkeling/ diving.

5. Kenakan legging berwarna gelap. Legging cukup simpel dan nyaman digunakan, baik dalam keadaan basah maupun kering. Manfaatkan kain pantai sebagai penutup jika sedang tidak di dalam air. Kain pantai terlihat fashionable jika dipadupadankan dengan kaos polos warna apa saja

6. Celana pendek colourfull juga bisa dipadupadankan dengan legging. Yang penting PD! Pilih celana pendek/hotpant yang tidak ketat agar tetap nyaman.

7. Ingin tetap terlihat keren saat foto di pantai? Jangan ragu mengenakan flower dress wrana cerah! Jika kita pandai memadupadankan pakaian yang kita kenakan, kesan summer akan semakin nyata dalam perjalanan kamu :)

Don’t

1. Mengenakan jins saat ke pantai. Selain berat, ga nyaman, jins juga membuat tas kita ‘penuh’. Saat jins basah, kita menjadi tidak nyaman bergerak karena jins terasa berat dibadan

2. Menggunakan kerudung yang harus direkatkan dengan beberapa peniti. Selain kerudungmu akan bergeser sana-sini, peniti juga akan jadi berkarat. Akibatnya, peniti bisa rusak dan noda karatnya bisa saja menempel di kerudungmu

3. Memakai kaos yang tipis/super longgar/warna putih tanpa di dobel dengan tanktop. Ups, bisa ‘nyiplak’ sana-sini. Kaos yang terlalu longgar akan mudah tersingkap saat kita gunakan untuk berenang

4. Memakai rok, celana training, kemeja, atau pakaian dari bahan chiffon

5. Mengenakan baju renang muslim tanpa di rangkap dengan kain pantai. Meskipun baju renang muslim menutup seluruh aurat, tetap saja baju renang tersebut ketat dan menempel di badan. Saat jalan-jalan di pantai dan tidak sedang beraktifitas renang, rangkap/tutup dengan kain pantai

So, sudah siap mantai??? enggak ribet kaann???

Nyanyu Partowiredjo, pelaku wisata
picnicholic@gmail.com








Rubrik ini bekerja sama dengan PicnicHolic
www.picnicholic.webs.com
@PicnicHolic
Redaktur: Johar Arif

Politik Ijazah Rusak Pendidikan di Indonesia

Sabtu, 31 Desember 2011 07:29 WIB



Antara/Reno Esnir
Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Politik kepegawaian di Indonesia yang masih menjadikan ijazah sebagai tolak ukur kapabilitas dan kredibilitas seseorang turut berperan merusak iklim akademis di perguruan tinggi. Hal ini karena Ijazah hanya dijadikan alat untuk meningkatkan posisi jabatan seseorang di sebuah instansi.

"Ijazah untuk mendapatkan jabatan telah merusak dunia akademis kita," ujar Mahfud MD.

Saat ini banyak sekali lembaga akademisi setingkat universitas yang menjadikan ijazah sebagai proyek bisnis. Ijazah seringkali didapat tanpa mekanisme akademik yang semestinya. "Banyak sekali lembaga pendidikan yang hanya bisa mengeluarkan ijazah tanpa bisa mempertanggung-jawabkannya secara moral dan akademis," ujar Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Menurut Mahfud, pertanggungjawaban gelar akademis melalui ujian terbuka merupakan tradisi yang baik dan patut dipertahankan. Hal ini karena ujian terbuka bisa membuktikan seberapa dalam pemahaman seorang calon peraih gelar dalam menguasai permasalahan di bidang akademis yang dipilih.


Redaktur: Didi Purwadi
Reporter: M Akbar Widjaya


Jelang Tahun Baru, Polisi Akan Rekayasa Jalur di Kota Bandung

Jumat, 30/12/2011 - 20:23


POLRESTABES BANDUNG/"PRLM"


BANDUNG,(PRLM).- Guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di Kota Bandung ketika malam pergantian tahun, akan dilakukan langkah rekayasa jalan pada Sabtu (31/12). Nantinya, akan diberlakukan sistem buka tutup jalan, dan pengalihan arus lalu lintas.

“Akan ada sistem buka tutup jalan pada jalan yang rawan kemacetan pada malam tahun baru nanti,” ucap Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Ajun Komisaris Besar Kemas Ahmad Yamin, di Mapolrestabes Bandung, Jumat (30/12).

Untuk sistem buka tutup, menurut Yamin, akan dilakukan selama 30 hingga 60 menit, melihat situasi kepadatan. Yaitu seperti di Jalan Sukajadi-Jalan Eyckman hingga Jalan Sukajadi-Jalan Sindang Sirna (Flamboyant).

Kemudian jika terjadi kepadatan seperti di sepanjang Jalan Merdeka (BIP), maka akan diberlakukan pengalihan arus lalu lintas. Untuk kendaraan yang dari arah Jalan Cihampelas-Jalan Wastukencana, akan dialihkan mulai dari Jalan Wastukencana-Sister City, dan mulai dari Jalan Pajajaran-Jalan Cicendo.

Untuk di Jalan Dago mulai dari Simpang Dago hingga Jalan Merdeka-Jalan Aceh, seluruh kendaraan dilarang parkir. Kemudian, ditempatkan personil di setiap persimpangan. Yakni, tidak hanya melibatkan personil Polrestabes Bandung, tetapi Dalmas, dan Brimob.

Tidak hanya di pusat kota. Pengalihan pun akan dilakukan ketika terjadi kepadatan dari arah Kota Bandung menuju Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Nantinya, arus lalu lintas dari arah utara atau Lembang, akan dibelokan ke kanan, yaitu Jalan Kolonel Masturi.

Sedangkan arus lalu lintas dari Jalan Sersan Bajuri atau Kampung Gajah yang akan menuju Ledeng, itu dibelokkan ke Pondok Hijau kemudian mengambil Jalan Geger Kalong, Jalan Surya Sumantri dan Jalan DR Djundjunan (Pasteur).

“Nantinya pun kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memarkirkan kendaraannya di badan jalan. Seperti di Jembatan layang Pasupati, kemudian Jalan IR H Djuanda (Dago) mulai dari Simpang Dago hingga Jalan Merdeka. Lalu di sepanjang Jalan Asia Afrika atau alun-alun, dan sepanjang Jalan Diponegoro (Gasibu).

Dalam kesempatan itu, Yamin pun melarang masyarakat untuk membawa delman atau sado masuk ke Kota Bandung. Hal itu, melihat dari kejadian tahun sebelumnya. "Kami akan melarang sado atau delman masuk ke dalam Kota Bandung. Dan, kami pun akan melakukan penyekatan agar itu tidak terjadi,” jelasnya.

Penyekatan agar delman tidak masuk, akan dilakukan di Jalan Mochamad Toha - Mochamad Ramdan (Patung Ikan-red.), lalu Jalan Buah Batu - Jalan Pelajar Pejuang 45, dan Jalan Kopo - Jalan Lingkar Selatan. (A-195/A-89)***

Jumat, 30 Desember 2011

Inilah Nama Peraih Penghargaan Kebudayaan Jawa Barat

Didit Putra Erlangga Rahardjo | Pepih Nugraha | Jumat, 30 Desember 2011 | 14:36 WIB


Kompas.com/Wardah Fajri
Ilustrasi: Angklung


BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat rencananya menganugerahkan 20 penghargaan kesenian kepada pelaku seni hingga kritikus bersamaan dengan acara menghabiskan tahun baru di depan Gedung Merdeka, Sabtu (31/12) malam. Sehari sebelum acara, pihak penyelenggara akhirnya mengungkapkan nama-nama seniman yang menerimanya.

Menurut rilis yang dikeluarkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar, nama penerima penghargaan disusun oleh tim yang juga dipimpin oleh seniman kawakan Jabar, Gugum Gumbira.

Inilah daftar nama penerima itu: 1. Alm Abah Us Us, pelawak asal Kabupaten Bogor, 2. Alm. Endang Koncar Dipaguna, pelestari Tari Wayang, asal Kabupaten Garut, 3. Alm. Sanento Yuliman, Kritikus, asal Kota Bandung, 4. Alm. Kacrit, pelestari Teater Rakyat, asal Kabupaten Bekasi, 5. Etty RS, sastrawan, asal Kota Bandung, 6. Eka Gandara WK, Aktor, asal Kota Bandung, 7. Lingkung Seni "Ketuk Tilu", Pelestari Ketuk Tilu, asal Kota Bandung, 8. A. Syubhanudin Alwy, Budayawan, asal Kota Cirebon, 9. Abdullah Mustappa, Sastrawan, asal Kota Bandung, 10. Sanggar Seni "Dewi Supraba", Seni Sintren, asal Kabupaten Kuningan, 11. Uko Hendarto, Pencipta Lagu, asal Kabupaten Bandung, 12. Ki Anong Naeni, Pengrajin Gitar 17 Nada, asal Kabupaten Bandung Barat, 13. Komunitas Under Ground (Komunitas Seni Musik) asal Kota Bandung, 14. Sanggar Waditra Abah Omo, Pengrajin Gamelan, asal Kota Cimahi, 15. Ki Dede Amung Sutarya, dalang, asal Kota Bandung, 16. Hotel Salak, Badan Usaha, asal Kota Bogor, 17. Sabda Alam Hotel Cipanas, Badan Usaha, asal Kabupaten Garut, 18. Cipaganti Travel, Badan Usaha, asal Kota Bandung, 19. H. Herman Muchtar, Pengurus PHRI Jabar, asal Kota Bandung, 20. Ir. Suwarno, Pengurus PUTRI, asal Kota Bandung.

Penghargaan ini akan diserahkan gubernur dalam acara malam Kilas Balik 2011 di Gedung Merdeka Jl. Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (31/12/2011) pukul 23.00 WIB. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Ir. H. Herdiwan, pemberian penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi kepada seluruh elemen seni dan budaya di Indonesia agar terus berkarya.

Kamis, 29 Desember 2011

Situs Raja Brawijaya ditemukan di Malang

Senin, 26 Desember 2011 19:55 WIB | 2216 Views


Situs purbakala serupa di di Desa Teluk Buyung, Kecamatan Pakisjaya, kabupaten Karang, Jawa Barat, inilah yang ditemukan di Malang. Situs arkeologi di Malang, Jawa Timur, itu diduga menjadi salah satu situs penting peninggalan Raja Brawijaya. (FOTO ANTARA/Agus Bebeng)



Malang (ANTARA News) - Situs yang diduga peninggalan Raja Brawijaya pada masa Kerajaan Majapahit ditemukan warga di Dusun Sumberayu, Desa Pamotan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Koordinator Purbakala wilayah Malang Raya dari Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto, Hariyoto, Senin mengatakan, situs itu ditemukan warga pada Jumat (23/12), namun baru dilaporkan pada hari ini, sehingga pihaknya langsung meninjau lokasi penemuan.

"Sesuai penelusuran kita, dugaan sementara situs ini merupakan tempat semedi Patih Nambi di era Raja Brawijaya Kerajaan Majapahit, sebab prajurit Majapahit saat perjalanan pulang di wilayah Lumajang membuatkan tempat semedi untuk Patih Nambi," kata Hariyoto kepada wartawan.

Ia mengatakan, posisi penemuan situ berada di atas lahan ditanami ubi milik warga desa, dengan panjang situs 8 x 8 meter, dengan ukuran batu bata panjangnya 40 centimeter, tinggi 40 centimeter serta lebar 25 centimeter.

"Kondisi sebagian batu bata sudah rusak, karena terkena pacul warga yang sedang membuka lahan untuk bertani," paparnya.

Hariyoto mengaku pihaknya terus mendalami penemuan situs itu dengan menerjunkan tim arkeolog untuk menggalinya, sebab dengan upaya penggalian akan diketahui secara pasti sejarah situs yang baru ditemukan itu.

"Situs ini, mungkin juga berkaitan dengan situs yang telah ada sebelumnya di wilayah perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang, seperti Candi Jawar," ujarnya.

Hariyoto menjelaskan, Candi Jawar merupakan salah satu jejak peninggalan Patih Nambi di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, sehingga penemuan situs baru tersebut dimungkinkan ada kaitannya dengan Candi Jawar karena lokasinya yang tidak seberapa jauh.

Menanggapi penemuan situs, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Ratna Nurhayati mengaku belum mendapatkan laporan terkait temuan itu.

Meski demkikan, pihaknya mendukung jika situs tersebut dijadikan salah satu benda purbakala atau cagar budaya purbakala yang dilindungi.

"Hingga hari ini belum ada laporan yang masuk, namun apabila penemuan situs itu dijadikan cagar budaya untuk dilindungi maka saya akan mendukungnya," katanya. (ANT-162)

Editor: Suryanto



COPYRIGHT © 2011

Wi-Fi, Si Rakus Pemakan Energi Baterai

Oleh Gembira Putra Agam | Digital Life


Ghiboo.com


Setelah menyalakan gadget untuk menangkap sinyal wi-fi di ruang publik, tak lama kemudian Anda malah mengeluh karena perangkat yang Anda gunakan memberikan tanda bahwa baterai di dalamnya berkurang dalam jumlah yang besar. Padahal gadget yang Anda pakai digadang sebagai perangkat dengan teknologi terbaru, juga pernah diulas dengan hasil positif oleh para ahli teknologi.

Tidak ada yang salah dengan gadget yang Anda miliki, karena kenyataannya untuk menangkap sinyal wi-fi memang membutuhkan banyak energi bagi perangkat penangkapnya, sebut saja ponsel cerdas, laptop, dan tablet.

Kanal Wireless/Networking di About menjelaskan mengapa wi-fi begitu kuat menarik energi perangkat yang Anda gunakan. Kekuatan sinyal wi-fi diberi satuan decibel millwatts (dBm) saat mengirimkan data ke perangkat yang berfungsi sebagai penerima. Jaringan wi-fi dengan dBm yang tinggi cenderung memiliki cakupan sinyal yang luas. Konsekuensinya, hal ini membutuhkan lebih banyak energi ketimbang wi-fi dengan dBm yang rendah.

Teknologi wi-fi jaman dulu berbeda dengan yang kita gunakan sekarang. Dahulu wi-fi membutuhkan energi baterai penangkap lebih banyak karena bergantung dari volume lalu lintas data yang terjadi saat itu pula, di radio yang sama.

Sementara teknologi wi-fi jaman sekarang sudah ditanam WMM Power Save yang menjamin proses menerima sinyal untuk perangkat-perangkat kecil seperti ponsel, PDA, dan gadget lainnya dapat secara maksimal bekerja tanpa menghabiskan isi baterai perangkat Anda lebih cepat. Sayangnya efektivitas WMM Power Save hanya menghemat sampai 15% saja.

Karena itu, selain faktor teknologi wi-fi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi seberapa besar energi baterai yang tertelan saat perangkatnya menyala. Tipe baterai yang Anda gunakan adalah salah satunya. Dewasa ini banyak ponsel cerdas dengan kapasitas baterai besar, sehingga siap untuk mengeksekusi beberapa aksi yang terbilang berat bagi energi ponsel, seperti menyalakan fitur wi-fi.

Menyala atau tidaknya fitur penangkap sinyal wi-fi juga sangat mempengaruhi kondisi baterai. Kanal Geek di Reddit mencatat bahwa mematikan penangkap sinyal wi-fi sangat efektif untuk menghemat baterai. Mulai besok, nyalakan fitur penangkap sinyal wi-fi pada ponsel cerdas hanya pada saat perlu kalau Anda masih ingin melakukan banyak aktivitas di luar berinternet.

Pinogu, Surga yang Terpencil

Daerah Terpencil (1)

Aris Prasetyo | Nasru Alam Aziz | Kamis, 29 Desember 2011 | 09:47 WIB



Kompas/Aris Prasetyo
Sebagian kecil rombongan dari Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, menembus hutan di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, menuju Pinogu, Jumat (23/12/2011). Pinogu adalah sebuah kecamatan di Bone Bolango yang berada di pedalaman.



GORONTALO, KOMPAS.com -- Pinogu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, yang terdiri dari empat desa, Pinogu, Bangiyo, Pinogu Permai, dan Dataran Hijau. Desa berpenduduk 2.040 jiwa ini berada di pedalaman hutan kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Semua tanaman pertanian dan perkebunan di tanah Pinogu tumbuh subur, tapi sayang tidak bisa dijual ke luar.

Letak Pinogu sebenarnya tidak terlalu jauh, yakni hanya sekitar 30 kilometer dari Desa Tulabulo, Kecamatan Suwawa Timur, yang menjadi satu-satunya pintu masuk menuju Pinogu. Ada tiga cara menuju Pinogu, yakni lewat udara dengan helikopter, berjalan kaki menembus hutan dan melewati lereng gunung, atau naik ojek dengan ongkos sekali jalan Rp 500.000. Bagi kebanyakan warga Pinogu, keluar dan kembali ke desa mereka hanya mungkin dilakukan dengan berjalan kaki.

Perlu fisik prima dan mental baja untuk berjalan kaki menuju Pinogu. Bagi yang belum terbiasa, perlu waktu 9-10 jam berjalan kaki ke Pinogu. Menembus hutan, menyeberangi anak sungai dan Sungai Bone, mendaki dan menyusuri lereng bukit, serta siap-siap digigit lintah di sepanjang perjalanan.

Akhir pekan lalu, Kompas berkesempatan berkunjung ke Pinogu berjalan kaki bersama sekitar 90-an pegawai dari berbagai dinas di Pemerintahan Kabupaten Bone Bolango. Berjalan kaki sejak Jumat (23/12/2011) pukul 07.45 Wita, tiba di Pinogu pada pukul 17.30. Sebagian anggota rombongan ada yang tiba pukul 21.00 dan bahkan ada yang tiba keesokan hari.

Setelah tiba di Pinogu, kentara sekali jika daerah tersebut amat subur dan serba hijau. Di sana-sini berbagai jenis tanaman perkebunan tumbuh segar, seperti kopi, kakao, kemiri, durian, jagung, serta hamparan sawah yang sebagian baru mulai ditanam.

"Semua jenis tanaman di Pinogu tidak menggunakan pupuk sama sekali sebab tanahnya sangat subur. Beras kami adalah beras organik. Sayangnya, kebanyakan hasil panen di sini tidak bisa dijual ke luar karena tingginya biaya angkut," ungkap Kepala Desa Pinogu Harun Maini.

***


Tarif Ojek Seharga Tiket Pesawat
Daerah Terpencil (2)

Aris Prasetyo | Nasru Alam Aziz | Kamis, 29 Desember 2011 | 10:02 WIB



Kompas/Aris Prasetyo
Tukang ojek yang mengantar penumpang menuju Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, harus bersusah-payah menaklukkan medan yang berat, Minggu (25/12/2011). Dari desa terluar, yakni Desa Tulabulo, Kecamatan Suwawa Timur, memerlukan waktu hingga 10 jam menggunakan sepeda motor. Ongkos ojek mencapai Rp 500.000 sekali antar.



GORONTALO, KOMPAS.com -- Bisa jadi ongkos ojek ke Pinogu, sebuah kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, adalah ongkos ojek termahal. Betapa tidak, dengan jarak sekitar 40 kilometer dari Desa Tulabulo, Kecamatan Suwawa Timur, yang menjadi satu-satunya pintu masuk menuju Pinogu, ongkosnya Rp 500.000 sekali jalan. Tarifnya sudah menyamai harga tiket pesawat dari Gorontalo ke Makassar (Sulawesi Selatan).

Sebenarnya, ada cara lain selain naik ojek menuju Pinogu, yaitu berjalan kaki. Jarak yang ditempuh juga lebih pendek 10 kilometer ketimbang jalur yang dilewati ojek. Hanya saja, berjalan kaki memerlukan ketahanan fisik yang prima serta mental yang kuat. Selain warga Pinogu yang hanya perlu 6 atau 7 jam saja, kebanyakan orang memerlukan waktu 9 hingga 10 jam berjalan kaki menuju Pinogu, termasuk Kompas yang berkunjung ke sana akhir pekan lalu.

"Jika musim hujan begini, ongkos ojek memang mahal. Sebab, kondisi jalan rusak berat penuh lumpur. Kalau musim kemarau, biasanya lebih murah, yaitu Rp 300.000 untuk sekali jalan," tutur Tamin (30), salah satu petani di Pinogu yang berprofesi sampingan sebagai tukang ojek.

Tingginya ongkos ojek di Pinogu saat musim hujan seperti sekarang turut mendongkrak harga bensin eceran. Seliter bensin di Pinogu saat ini seharga Rp 15.000. Untuk sekali jalan, ojek di Pinogu membawa jeriken berisi bensin lima liter. Artinya, mereka menghabiskan sembilan liter bensin seharga Rp 135.000. Harga bensin eceran di Desa Tulabulo adalah Rp 7.000 per liter.

Jadi, pulang pergi dari Pinogu sudah habis ongkos hampir Rp 200.000 hanya untuk bahan bakar. "Itu belum termasuk risiko rantai sepeda motor putus atau ban pecah di jalan. Hal-hal seperti itu biasa kami alami saat mengantar penumpang," ungkap Tamin.

Perlengkapan tukang ojek Pinogu memang serba ada. Selain kunci untuk membuka mur atau baut, mereka juga membawa pompa angin termasuk ban dalam sebagai cadangan jika sewaktu-waktu bocor.

"Warga di Pinogu sangat jarang naik ojek. Biasanya mereka berjalan kaki saat keluar atau kembali ke Pinogu. Umumnya, yang naik ojek adalah para tamu pejabat saja dan itu pun jarang-jarang," kata Tamin.

Waktu tempuh naik ojek dengan berjalan kaki dari dan menuju Pinogu sama saja dengan berjalan kaki, yakni sekitar 9 hingga 10 jam. Jika di musim kemarau, menuju Pinogu bisa memerlukan waktu sampai 6 jam saja dengan ojek.


Jong Un Pemimpin Utama Tertinggi Korut

Wisnu Dewabrata | Pepih Nugraha | Kamis, 29 Desember 2011 | 11:00 WIB



AFP PHOTO / KCNA VIA KNS
Kim Jong Un.


PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mendeklarasikan putra bungsu mendiang diktator komunis Kim Jong Il, yang juga sang putra mahkota pewaris "tahta" kekuasaan di negeri serba misteri itu, Kim Jong Un, Kamis (29/12/2011), sebagai pemimpin "utama" tertinggi.

Pengumuman itu dilakukan bersamaan dengan prosesi pemakaman Jong Il dan disampaikan oleh ketua panitia pelaksanaan pemakaman, Kim Yong Nam, ke kerumunan massa peserta upacara. Yong Nam juga memuji Jong Il sebagai orang yang berkontribusi pada "perdamaian dan stabilitas global abad XXI".

"Yang terhormat kamerad Kim Jong Un adalah pemimpin utama partai dan juga militer, yang mewarisi semangat, kepemimpinan, kepribadian, moralitas, dan ketabahan Kim jong Il," seru Yong Nam dari podium seperti diwartakan kantor berita Korut (KCNA).

Lebih lanjut tambah Yong Nam, Korut akan mengubah kesedihan menjadi kekuatan dan semangat 1.000 kali lipat di bawah kepemimpinan Jong Un dan akan berbaris melanjutkan semangat dan ajaran Songun (kemandirian) seperti diajarkan pemimpin besar Jong Il. Kebijakan Songun dan mengutamakan militer diterapkan Jong Il kepada 1,2 juta tentaranya ketimbang mendahulukan kesejahteraan sekitar 25 juta rakyatnya yang kebanyakan kelaparan dan melarat.

"Jantung kamerad Jong Il memang telah berhenti berdetak... sungguh suatu kehilangan besar yang tak terduga sebelumnya. Kehilangan sangat besar bagi partai dan revolusi kita," ujar Yong Nam dengan nada suara sangat emosional ke arah massa.
Sumber : AFP

Rabu, 28 Desember 2011

Tujuh hutan mangrove Indonesia menjadi percontohan

Selasa, 20 Desember 2011 18:29 WIB | 1540 Views


Hutan mangrove (bakau). (FOTO ANTARA/Seno S.)


Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial (BPDAS dan PS) Kementerian Kehutanan dan Japan International Cooperation Agency (JICA) di Jakarta, Selasa, menandatangani kerja sama dalam pengelolaan tujuh kawasan hutan mangrove atau bakau yang akan dijadikan percontohan di lingkup ASEAN.

"Ketujuh area model itu menjadi lokasi pembelajaran mangrove komunitas ASEAN dan internasional," kata Direktur Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Ditjen BPDAS dan PS, Kemenhut, Billy Indra.

Ketujuh kawasan hutan mangrove yang akan menerapkan mekanisme "share learning" itu berlokasi di Surabaya, Lampung, Bali Barat, Alas Purwo (Banyuwangi), Balik Papan, Tarakan, dan Jepara.

Selain lokasi pembelajaran, ketujuh kawasan tersebut juga menjadi tempat pengembangan kemampuan ekonomi masyarakat lokal dari hutan mangrove.

Berdasarkan survei yang dilakukan JICA, masing-masing area mempunyai keunggulan komparatif yang berbeda-beda.

Chief Advisor JICA, Takahisa Kusano, mencontohkan mangrove Surabaya dan Balikpapan, memiliki keunggulannya dalam sistem ekonomi pesisir terpadu. Mangrovenya berfungsi merehabilitasi lahan bekas tambak, pengurangan erosi, dan ekowisata.

Sementara itu, kawasan mangrove Tarakan dan Alas Purwo yang merupakan bagian dari kawasan konservasi Taman Nasional Alas Purwo yang memiliki keunggulan dari atraksi wisata alam.

Kerja sama pengembangan mangrove antara Indonesia dan Jepang melalui JICA, kata Billy, sudah terjalin sejak 1991. Kerja sama itu terbagi menjadi empat fase, yaitu fase pertama (1991-1999) melalui rehabilitasi mangrove di Bali dan fase kedua (2001-2006) melalui pembangunan pusat informasi mangrove di Bali.

Sementara fase ketiga (2007-2010) melalui survei dan pemilihan tujuh area percontohan mangrove Indonesia di ASEAN dan fase keempat (2011 ? 2014) melalui penandatanganan kerjasama, dan proyek konservasi mangrove pada tujuh "project sites" tersebut.

(A027)


Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2011

Uni Eropa setarakan Indonesia

Selasa, 27 Desember 2011 15:45 WIB | 1773 Views




Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana. (FOTO.ANTARA)



Jakarta (ANTARA News) - Uni Eropa mengubah kebijakan bantuannya kepada Indonesia menyusul meningkatnya pendapatan per kapita Indonesia sehingga naik peringkat dari negara miskin menjadi negara berpendapatan menengah, demikian keterangan tertulis Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Selasa.

Kementerian itu mengungkapkan, Duta Besar/Ketua Delegasi UE untuk Indonesia Julian Wilson telah menemui Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana untuk menjelaskan perubahan kebijakan bantua Eropa ke Indonesia.

Menurut Wilson, hubungan dengan negara-negara yang meningkat pendapatan per kapitanya berubah menjadi hubungan lebih setara antara negara-negara berpendapatan tinggi dengan negara-negara berpendapatan menengah.

Pada kondisi seperti itu hubungan baru perlu diikuti oleh instrumen-instrumen baru dalam penyaluran bantuan.

Jika misalnya tadinya bantuan lebih banyak menyangkut upaya mengentaskan kemiskinan, maka kini lebih banyak menyangkut upaya eningkatkan proses produksi dengan teknologi lebih tinggi, misalnya melalui kerja sama pembuatan pesawat terbang, sebagaimana yang baru terjalin antara Airbus dengan industri pesawat terbang Indonesia.

Kebijakan UE baru ini akan mulai berlaku untuk periode 2014-2020, sementara sebelum berlaku, usul perubahan kebijakan ini masih akan dibahas selama kurang lebih 18 tahun.

Sedangkan komitmen UE sebesar 200 juta euro untuk kegiatan yang sudah masih dapat terus diselesaikan.

Armida sendiri mengatakan sejak reformasi bergulir Indonesia sebenarnya telah menggunakan bantuan luar negeri secara sangat selektif, misalnya untuk membangun kapasitas kelembagaan dan kerjasama berbagai teknologi produksi di mana kedua belah pihak memperoleh manfaat.

Armida tidak terlalu memasalahkan langkah EU yang kini melaksanakan kebijakan kesetaraan antara donor dengan penerima donor terhadap Indonesia.

Badan Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNDP) mencatat pendapatan per kapita Indonesia terus meningkat hingga melewati 3.000 dolar AS sejak 2007. Tahun 2011, pendapatan per kapita Indonesia telah mencapai 3.716 dolar AS.(*)

A039/B012

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2011

Laba-laba Kecil dengan Otak di Kaki

Yunanto Wiji Utomo | Inggried Dwi Wedhaswary | Senin, 26 Desember 2011 | 14:05 WIB



Don Johnson
Laba-laba spesies Phidippus clarus


SAN JOSE, KOMPAS.com - Laba-laba yang berukuran kecil, kadang kurang dari satu milimeter, ternyata memiliki otak besar. Saking besarnya, otak sampai "menjalar" hingga ke kaki.

Bill Ebenhard dari Smithsonian Tropical Research Institute dan profesor di Universitas Costa Rica, meneliti 9 spesies laba-laba. Ia menemukan bahwa semakin kecil laba-laba, semakin besar ukuran otak relatif tehadap tubuh.

Ebenhard, seperti diuraikan di National Geographic, Senin 19/12/2011) lalu, menjelaskan, pada beberapa laba-laba, otak bisa mengisi 80 persen tubuh. Pada bayi laba-laba spesies Leucauge Mariana, otak memadati tidak hanya kepala, tapi juga tubuh.

Sementara itu, Ebenhard juga menemukan keanehan pada spesies Phidippus Clarus. Tubuh bayi laba-laba spesies itu diisi oleh otak. Ketika dewasa, organ pencernaan justru tumbuh di bagian kepala dan dada.

Besarnya otak mungkin akan menggangu perkembangan organ lain dan mekanisme lain di dalam tubuh laba-laba itu. Namun, kata Ebenhard, sejauh ini belum ada studi tentang hal tersebut.

Diduga, otak berukuran besar berkaitan dengan kemampuan laba-laba membuat jaring-jaring. Namun, dugaan dimentahkan sebab laba-laba kleptoparasitic yang tak punya kemampuan membangun jaring-jaring ternyata juga punya otak besar. Belum ada kepastian tentang konsekuensi otak besar itu.

Penelitian tentang laba-laba ini dipublikasikan di jurnal Arthropod Structure and Development bulan November lalu.

Sumber : National Geographic News

Gelang Purba 9.500 Tahun Sehalus Lensa Teleskop

Yunanto Wiji Utomo | Inggried Dwi Wedhaswary | Jumat, 23 Desember 2011 | 15:49 WIB



CNRS
Gelang purba berusia 9500 tahun berbahan kaca vulkanik.


ISTANBUL, KOMPAS.com — Sebuah gelang purba berusia 9.500 tahun pernah ditemukan di Asikli Höyük, Turki, pada tahun 1995. Gelang tersebut dibuat dalam masa kebudayaan neolitik dari bahan kaca vulkanik atau biasa disebut obsidian.

Peneliti dari Institut Français d'Etudes Anatoliennes di Istanbul dan Laboratoire de Tribologie et de Dynamiques des Systèmes mempelajari gelang tersebut serta melihat permukaan dan struktur topografi mikronya.

Hasil penelitian menunjukkan, gelang yang berukuran 10 sentimeter itu dibuat dan diasah dengan teknik yang sangat maju. Menurut para ilmuwan, teknik asahan gelang tersebut menyamai teknik asahan lensa teleskop saat ini.

Gelang purba dari zaman 7500 SM itu merupakan salah satu contoh tertua benda yang terbuat dari kaca vulkanik. Kerajinan kaca vulkanik memuncak pada milenium ke-6 SM atau ke-7 SM. Selain berupa gelang, kerajinan juga berupa cermin dan vas.

Studi ini dipublikasikan di Journal of Arachaelogical Science yang terbit pada Desember 2011. Masyarakat neolitik, kadang juga disebut masyarakat Zaman Batu Baru, memang dikenal sebagai petani yang juga berkemampuan membuat kerajinan.
Sumber : Daily Mail

Minim, Jumlah Taksonom Serangga di Indonesia

Yunanto Wiji Utomo | Inggried Dwi Wedhaswary | Kamis, 22 Desember 2011 | 15:00 WIB


Capung jenis Leucorrhinia intacta



JAKARTA, KOMPAS.com - Taksonom serangga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rosichon Ubaidillah M.Phil mengatakan, jumlah taksonom serangga di Indonesia saat ini masih minim. Saat ini, kata dia, hanya terdapat 6-7 orang taksonom, termasuk dirinya.

"Saat ini, Indonesia hanya punya 6-7, termasuk saya. Bidangnya antara lain adalah Lepidoptera atau jenis Kupu-Kupu, Hymenoptera atau jenis tawon, kemudian semut dan ada yang menekuni jenis laba-laba gua," kata Rosichon, yang baru dikukuhkan sebagai profesor riset bidang zoologi, Rabu (21/12/2011).

Dari sejumlah taksonom tersebut, tiga diantaranya masih menyelesaikan studi di Amerika dan Jepang. Rosichon sendiri menekuni jenis lebah parasitoid atau Eulopheniae yang juga masuk ordo Hymenoptera.

Untuk biodiversitas serangga di Indonesia yang sangat besar, jumlah enam taksonom dinilai masih sangat jauh dari kebutuhan.

"Dengan 50 taksonom saja penelitian taksonomi serangga tidak akan selesai dalam 20 tahun," kata Rosichon.

Rosichon mengungkapkan, Indonesia sebagai negara kaya biodiversitas dan telah menandatangani COP 10 berkewajiban mengungkap kekayaan hayati yang dimiliki. Pengungkapkan bertujuan bagi konservasi dan pemanfaatan.

Oleh karena itu, kata Rosichon, pemerintah wajib mendukung kegiatan penelitian taksonomi dengan pendanaan dan pembinaan SDM. Penelitian taksonomi tidak boleh mandek, karena pemanfaatan suatu organisme akan sangat bergantung pada penelitian taksonomi.

Kanibalisme pada Beruang Kutub Meningkat

Yunanto Wiji Utomo | A. Wisnubrata | Jumat, 9 Desember 2011 | 12:04 WIB


Jenny Ross
Kanibalisme pada Beruang Kutub


SAN FRANSISCO, KOMPAS.com - Selain memangsa anjing laut, beruang kutub juga kadang memangsa jenis atau anaknya sendiri. Perilaku itu tak banyak dijumpai sebelumnya. Namun berdasarkan laporan terbaru Jenny Ross, seorang fotografer, di jurnal Arctic bulan ini, perilaku itu semakin sering dijumpai.

Apa sebabnya? Ross menjelaskan bahwa selama iklim di kutub menghangat, beberapa es di kepulauan Svalbard mencair dan patah. Bagi beruang kutub, saat itu adalah saat sulit karena sulit bagi mereka untuk berburu anjing laut.

"Jadi, saat itu, beruang kutub muda adalah sumber makanan yang mungkin bagi beruang kutub dewasa. Ketika iklim terus memanas di Artik dan es meleleh lebih awal di musim panas, frekuensi predasi dalam satu spesies meningkat," jelas Ross seperti dikutip Daily Mail, Kamis (8/12/2011).

Ross menambahkan bahwa beruang kutub pun mulai mencari alternatif makanan lain. "Di darat, beruang kutub mencari sampah dan makanan manusia. Mereka juga mulai memakan burung laut dan telurnya. Tak ada satu pun dari alternatif itu yang bisa mendukung mereka," katanya.

Salah satu momen induk beruang kutub yang memakan anaknya diabadikan Ross saat melakukan ekspedisi ke kepulauan Svalbard. Ia melihat bagaimana induk beruang kutub menggigit anakan dengan gigi dan kekuatan rahangnya, melemparnya ke permukaan es dan akhirnya memakannya.

Sementara ada banyak kondisi yang memacu mencairnya es di kutub, seperti perubahan iklim, beruang kutub menjadi sangat terancam. Kini bukan hanya soal kemampuan adaptasi mereka di suhu yang lebih tinggi, tapi soal krisi bahan makanan yang memacu kanibalisme dan bisa berujung pada kepunahan. Harus ada tindakan untuk mengatasinya.

Sumber :Daily Mail

5 Fenomena Langit Terbaik 2011

Astronomi

Yunanto Wiji Utomo | Inggried Dwi Wedhaswary | Senin, 26 Desember 2011 | 12:22 WIB


AFP PHOTO/TED ALJIBE
"Supermoon" sebagai terlihat di Manila, Filipina pada 19 Maret 2011. Menurut para ahli, fenomena supermoon, memperlihatkan bulan dalam posisi terdekatnya dengan bumi.


JAKARTA, KOMPAS.com — Matahari, bulan, planet, asteroid, dan meteor membuat banyak "ulah" pada tahun 2011 ini. Pergerakannya mengitari Matahari dan posisinya relatif terhadap Bumi, menyuguhkan fenomena langit menarik pada tahun 2011.

Kompas.com terus mengikuti fenomena-fenomena langit yang terjadi sepanjang 2011, menyajikannya dalam bentuk artikel sains, dan mengajak khalayak untuk menikmatinya dengan memberi tips-tips sederhana. Nah, apa saja fenomena langit paling menarik dan paling direspons oleh pembaca Kompas.com? Berikut kami rangkum lima fenomena langit tersebut:

1. "Supermoon"
Inilah fenomena langit paling menarik perhatian masyarakat tahun 2011. Supermoon adalah fenomena ketika bulan tampak lebih besar dari biasanya. Tepatnya, tujuh persen lebih besar. Supermoon terjadi pada Sabtu (19/3/2011) malam dan Minggu (20/3/2011) dini hari.

Supermoon terjadi ketika bulan berada di jarak paling dekat dengan Bumi. Jarak antara Bulan dan Bumi saat itu hanya 356.377 kilometer, 30.000 kilometer lebih dekat daripada jarak rata-rata Bulan-Bumi.

Supermoon sempat diduga menjadi salah satu sebab gempa dan tsunami di Jepang pada 11 Maret 2011. Supermoon juga sempat dikaitkan dengan gelombang tinggi. Namun, ilmuwan membuktikan bahwa dampak supermoon tak begitu signifikan.

Kompas.com menyajikan artikel "Menanti Supermoon" pada 19 Maret 2011. Aktivitas di jejaring sosial membicarakan supermoon juga sangat besar. Supermoon sempat menjadi trending topics di Twitter. Artikel supermoon di Kompas.com sendiri dibagikan ke Facebook oleh lebih dari 12.000 orang! Supermoon benar-benar super.

2. Gerhana bulan total
Ada dua gerhana bulan total yang terjadi pada tahun 2011, yakni pada Kamis (16/6/2011) dengan totalitas 100 menit pada pukul 02.22-04.02 WIB dan Sabtu (10/12/2011) dengan totalitas 50 menit pada pukul 21.07-21.57 WIB.

Saat gerhana bulan total pada bulan Juni terjadi, Kompas.com sempat mengamati bersama anggota Himpunan Astronom Amatir Jakarta. Ketika gerhana hampir usai, Jupiter tampak menghiasi langit. Inilah gerhana bulan total terbaik tahun 2011.

Sementara itu, gerhana bulan total pada bulan Desember relatif tak bisa disaksikan karena mendung dan hujan. Gerhana sama sekali tak tampak di Jakarta. Di Yogyakarta, Gombong, dan Samarinda, gerhana masih bisa disaksikan walaupun sedikit terganggu oleh awan.

Dua gerhana total yang terjadi tahun ini mengundang perhatian pembaca Kompas.com. Artikel "Tiga Hari Lagi Gerhana Bulan Total" dibaca oleh sekitar 72.000 orang dan dibagikan ke Facebook oleh sekitar 11.000 orang. Sementara itu, artikel "Malam Minggu, Gerhana Bulan Terakhir Tahun Ini" dibaca oleh sekitar 74.000 orang dan dibagikan ke Facebook oleh 8.000-an orang.

3. Purnama Jupiter
Bukan hanya bulan yang bisa purnama. Jupiter juga bisa mencapai purnama alias terlihat penuh dan sedikit lebih besar. Purnama Jupiter terjadi saat planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi, yakni 629 juta kilometer. Bumi, Jupiter, dan Matahari berada pada satu garis lurus.

Purnama Jupiter terjadi pada Jumat (28/10/2011). Saat Purnama, Jupiter tampil dengan magnitud -2,8. Planet terbesar di Tata Surya itu bersinar terang hingga terlihat oleh mata telanjang di Jakarta yang polusi cahayanya besar. Purnama Jupiter kali ini merupakan yang terbaik dalam 11 tahun terakhir.

Artikel yang dihadirkan Kompas.com "Nantikan Purnama Jupiter Besok Malam" dibaca oleh lebih dari 57.000 orang, disukai 335 facebookers dan dibagikan ke jejaring sosial itu oleh 9.327 orang. Di Twitter pun, purnama Jupiter jadi perbincangan.

4. Bulan biru
Ini adalah fenomena langka. Bulan biru sebenarnya didefinisikan sebagai purnama kedua dalam bulan yang sama, bukan berarti bulan memang tampak biru. Namun, tahun ini, Bulan benar-benar tampak kebiruan.

Fenomena ini disaksikan oleh astronom Ma'rufin Sudibyo saat mengamati gerhana bulan total di Gombong pada Sabtu (10/12/2011). Ma'rufin mengatakan bahwa bulan yang kebiruan disebabkan oleh hasil hamburan ozon.

Kompas.com mengulas tentang fenomena bulan biru dalam artikel "Gerhana Bulan di Gombong Tampak Kebiruan" dan "Bulan Biru Bukan Cuma Kiasan". Masing-masing dibaca oleh belasan ribu orang, dibagikan ke Facebook oleh lebih dari 500 orang.

Fenomena bulan biru juga pernah terjadi beberapa tahun setelah Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Tak hanya "bulan biru", saat itu Matahari pun berwarna lavender. Hal tersebut dibahas dalam artikel "Bulan Biru dan Matahari Lavender" yang menarik minat puluhan ribu pembaca.

5. Dua hujan meteor pada bulan Ramadhan
Ramadhan penuh berkah, dan kali ini berkahnya adalah dua hujan meteor. Masing-masing adalah hujan meteor Perseids dan Delta Aquarids yang memuncak pada 13 Agustus 2011.

Hujan meteor Perseids dan Delta Aquarids menarik banyak minat dari pembaca Kompas.com. Buktinya, artikel "Dua Hujan Meteor di Malam Bulan Ramadhan" dibaca oleh 26.000 orang serta dibagikan ke Facebook oleh lebih dari 2200 orang.

Selain lima fenomena langit tersebut, sebenarnya masih banyak fenomena yang muncul. Salah satunya adalah purnama terkecil atau kebalikan dari supermoon yang terjadi 11 Oktober 2011. Ada pula komet Lovejoy yang menabrak Matahari, selamat dan akhirnya menampakkan diri menjelang Natal. Sayangnya, banyak fenomena tak bisa disaksikan oleh banyak orang.

Tahun 2012, ada banyak fenomena langit yang bakal bisa disaksikan. Salah satunya adalah Mars yang akan tampak lebih terang karena berada di titik terdekat Bumi pada 5 Maret 2012. Siapkan mata dan teleskop....


Rujak Dodol, dari Hah sampai Huh Hahh

Senin, 21/11/2011 - 00:59



RIRIN NF/"PRLM"

PRLM -- Inovasi pada olahan dodol, makanan khas Garut yang legit nan manis, seolah tak pernah berhenti. Para pengrajin dodol terus menerus berkarya, demi memantapkan dodol sebagai makanan asli Kota Intan.

Rupa-rupa dodol Garut, diantaranya adalah dodol wijen, dodol nanas, dodol tomat, dodol durian, dodol coklat, dan masih banyak lagi jenis-jenisnya. Kini, dodol tak hanya hadir dalam rasa manis menggigit. Adalah PD Pusaka JS, menghadirkan rasa baru dodol, yaitu pedas.

Mulanya, Teti Maryati, pemilik usaha pembuatan dodol, menyimpan sisa buah-buahan yang sudah diolah menjadi rujak ke dalam lemari pendingin. "Sisa rujak dibikin jadi es saja enak, apalagi kalau dibuat dodol. Akhirnya, kita coba-coba untuk mengolah rujak menjadi dodol," katanya saat ditemui "PR" di Jln. Suci-Ahmad Yani No. 455 Desa Suci Kec. Karangpawitan Kab. Garut, Minggu (20/11).

Ide pembuatan dodol rasa pedas sudah ada di benak Teti sejak 2 tahun lalu. Namun, Teti baru mulai mencoba-coba sejak awal 2011 lalu.

Komposisi rujak dodol, diantaranya buah-buahan segar terdiri dari mangga kaweni, pepaya, nanas, ditambah kismis, bumbu rujak, sampai kacang oven. Adonan buah-buahan segar yang diparut halus, dimasak dalam wajan dodol sambil ditambah gula dan bumbu rujak serta potongan cabe merah. Jika sudah matang, dicampurkan kacang oven tumbuk kasar untuk menambah selera.

Sedikitnya butuh 3 kali percobaan bagi PD Pusaka JS untuk mendapatkan komposisi yang pas agar buah-buahan dalam rujak tidak jadi "mati rasa". "Tiap buah harus terasa, jangan sampai salah satunya lebih menonjol," ucap Teti.

Adonan rujak yang diolah jadi dodol dibungkus dengan plastik bening. Diakui Teti, dirinya masih mencari kemasan yang pas agar rujak dodol makin menarik. Bahkan, dia sudah mengurus hak paten produk rujak dodol agar tak dapat ditiru produsen dodol lain.

Kehadiran rujak dodol menambah varian dodol yang selalu dicari wisatawan sebagai buah tangan jika berkunjung ke Garut. Harga jual yang dipatok sekitar Rp 25.000/kg saja.

"Rasanya yang pedas dan segar dari buah-buahan menjadi pilihan dari rasa dodol yang tidak hanya manis saja, banyak yang suka," tutur Teti.

Dalam sehari, dia dapat mengolah adonan rujak dodol hingga 1 kuintal. Pemasaran dodol selain di lokal Garut, juga merambah ke sejumlah daerah seperti Bogor, Jakarta, sampai Jawa Timur. Bahkan, saat ini sedang dijajaki untuk ekspor rujak dodol ke Jepang.

Melihat antusias pembeli, rujak dodol terus diulik. Kini, rujak dodol hadir dalam 3 level rasa pedas. Yaitu level 'Hah' untuk rasa pedas biasa, level 'Seuhah' untuk pedas sedang, serta level 'Huh Hah' untuk rasa pedas tingkat tinggi.

"Rasa pedas dibuat bertingkat untuk melayani seluruh permintaan pembeli. Ada yang suka pedas banget, ada juga yang pedas biasa. Semua permintaan kami sediakan," ujarnya.

PD Pusaka JS menginduk pada PD Pusaka, perusahaan dodol yang sudah eksis di Kab. Garut sejak 1970-an. Perusahaan dodol tersebut termasuk usaha rumahan di Garut yang terbilang sukses menggarap dodol sebagai penganan utama produk mereka.

Awalnya mencari sensasi baru, kini rujak dodol menjadi salah satu ikon produk dodol Pusaka. Namun, inovasi dodol sepertinya takkan berhenti sampai 'Huh hah' saja, produsen dodol akan terus berkarya untuk mencipta dodol dengan rasa-rasa yang baru. (Ririn N.F./das/"PRLM")***

Asin Jambal Roti Lebih Mahal dari Daging Sapi

Minggu, 25/12/2011 - 21:37



NURHANDOKO/"PRLM"
CECEP (kanan) pedagang ikan asin bersama dengan Ahdi (58), salah seorang perajin yang sudah hampir 30 tahun membuat ikan asin jambal roti, menunjukkan ikan asin jambal roti kualitas super yang...


CIAMIS, (PRLM).- Bagi penggemar ikan asin tentu kenal dengan ikan asin jambal roti. Ikan asin tersebut memang memiliki tempat tersendiri bagi penyuka ikan yang dikeringkan dan pengawetannya hanya dengan ditaburi garam.

Keberadaan ikan asin jambal roti saat ini juga naik daun, setidaknya sering disertakan menjadi pelengkap nasi timbel khas Sunda. Potongan kecil ikan asin dipadukan dengan ikan ayam, sambal serta lalaban.

Belakangan ini harga ikan asin jambal roti menunjukkan tren relatif stabil, berkisar antara Rp 65.000 - Rp 85.000 untuk kualitas super. Naiknya harga jambal roti juga tidak bisa dipisahnya dengan semakin berkurangnya pasokan ikan manyung dan ikan kadukang yang menjadi bahan baku ikan asin jambal roti.

Bagi perajin ikan asin di Pangandaran, Kabupaten Ciamis, kebutuhan bahan mentah ikan manyung tidak bisa dipenuhi oleh nelayan lokal, sehingga harus didatangkan dari luar wilayah seperti Cirebon, Pekalongan dan daerah lain yang memiliki pelabuhan samudra. Sedangkan untuk ikan kadukang, selain dari luar, sebagian di antaranya berasal dari hasil tangkapan nelayan tradisional di Pangandaran.

"Memang banyak perajin ikan asin jambal roti di Pangandaran, akan tetapi sebagian besar bahan bakunya masih didatangkan dari luar. Manyung dari Cirebon, PPekalongan dan daerah lain, sedangkan kadukang ada beberapa yang dari hasil tangklapan nelayan lokal," tutur Cecep (47) pemilik kios ikan asin di kawasan Pantai Timur Pangandaran.

Dia mengatakan, dibandingkan ikan asin lainnya, jambal roti menjadi buruan wisatawan yang datang ke Pangandaran. Akibat banyaknya permintaan, di lain pihak pasokan terbatas, menjadikan harga ikan asin jambal roti lebih mahal dibandingkan lainnya. Karena keterbatasan pasokan, menjadikan pedagang harus memiliki simpanan atau stok banyak.

"Menghadapi libur tahun baru ini pedagang sudah menyetok (menyimpan) jambal roti dalam jumlah cukup. Saya punya stok satu ton lebih. Biasanya kalau libur panjang stoknya bisa lebih banyak lagi. Soal harga memang juga tergantung persedaiaan, kalau stok menipis harganya bisa menembus Rp 90.000 - Rp 95.000 untuk kualitas super," ungkap Cecep yang didampingi salah seorang perajin ikan asin jambal roti, Ahdi (58).

Di kawasan wisata Pangandaran banyak dijumpai penjual asin jambal roti. Ikan asin terseut tidak hanya didagangkan dengan cara dijual dikos, akan tetapi juga di asongkan di sekitar tepi pantai atau di depan hotel. Selain itu juga banyak perajin ikan asin yang memilih menjual sendiri ikan hasil olahannya.

Ahdi yang sudah tiga puluh tahun menggeluti pembuatan ikan asin jambal roti, mengungkapkan bahwa pada dasarnya membuat ikan asin jambal roti relatif mudah, yang penting adalah bagaimana membuat perbandingan kebuthan garam dengan bahan baku ikan. Berapa takaran yang pas, kata dia, kadang kala tidak sama untuk setiap perajin, alasannya karena diperoleh dari hasil pengalaman.

Ada dua cara membuat ikan asin jambal roti dengan bahan baku ikan manyung dan kadukang. Cara pertama pembuatan ikan asin jambal roti adalah, sebelum diberi garam, terlebih dahulu isi perut ikan dikeluarkan ata dibersihkan, selanjuytnya ditaburi garam. Sedangkan cara kedua adalah terlebih dahulu memotong bagian kepala ikan, serta membuang isinya tanpa harus membelah perut ikan. Setelah bagian dalamnya dibersihkan, kemudian bagian perutnya diberi garam selama tiga hari atau sesuai dengan kondisi ikan. Sebelum dijemur, terlebih dahulu dibersihkan serta badannya dibelah.

Saat ini, lanjut dia, harga ikan kadukang mencapai Rp 24.000 per kilogram basah, sedanghkan ikan manjung mencapai Rp 18.000 per kilogram basah. Dari satu kilogram ikan, ghhanya menghasilkan ikan asin sebesar tiga ons. Untuk satu kali proses pembuatan ikan asin, membutuhkan waktu paling cepat satu minggu, yaitu tiga sampai empat hari perendaman ikan hingga garam meresap ke dalam daging ikan, serta pengeringan yang masihg mengandalkan sinar matahari. "Kalau matahari terik bisa tiga sampai empat hari baru kering, sedangkan jika mendung bisa lebih lama lagi," kata Ahdi.

Ia juga membuka rahasia ikan jambal roti kualitas super juga diperoleh dari ikan yang super pula, dalam arti ikannya masih segar atau belum terkena es. Sedangkan untuk kualitas biasa, umumnya berasal dari bahan baku ikan yang sebelumnya telah direndam es untuk menjaga kesegarannya. Garam yang dipergunakan juga harus garam krosok atau krital.

Biasanya untuk menghasilkan jambal roti kualitas super, jelas dia adalah memakai cara kedua atau memasukkan garam ke dalam perut ikan, selanjutnya dibelah menjelang dijemur. Tanda-tanda jambal roti super, menurut Ahdi yang juga memasok produksinya kepada pedagang asongan ikan asin jambal roti, dapat dilihat dari warna daging relatif lebih cerah, serta bagian dagingnya empuk dan renyah.

"Untuk kualitas super, orang sini mengatakan dagingnya renyah. Ada pula yang kualitas super tetapi warga dagingnya agak kekuningan, karena kandungan lemaknya yang sangat banyak. Yang pasti rasanya lebih lembut apabila dibandingkan dengan yang biasa, tidak cocok untuk balado, sebab hancur," tuturnya. (A-101/das)***

Kehangatan Rumah Cantik Perancis di Kota Bandung

Ni Luh Made Pertiwi F | I Made Asdhiana | Sabtu, 24 Desember 2011 | 15:23 WIB




Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F.
Asmila Boutique Hotel



KOMPAS.com – Di tengah berjamurannya hotel di Kota Bandung, hotel-hotel butik turut meramaikan peta perhotelan di kota ini. Sebuah rumah di tepi Jalan Dr. Setiabudhi No. 54, Bandung, Jawa Barat, pun disulap menjadi hotel butik dengan nuansa warna dominan yaitu warna biru.

Asmila Boutique Hotel terletak tepat di seberang persis factory outlet Rumah Mode. Seperti konsep hotel butik pada umumnya, suasana cantik yang ingin dihadirkan pihak hotel kepada tamu. Selain juga usaha untuk menciptakan atmosfer kedekatan dengan tamu. Sehingga tamu bisa merasa seakan berada di rumah sendiri.

Hal ini diperlihatkan dengan front office yang hanya berupa meja pendek sehingga tak membuat jarak dengan tamu. Konsep serasa di rumah nan cantik ini pun dilengkapi konsep go green. Setiap kamar tidak menggunakan karpet dan bebas asap rokok.

Konsep ramah lingkungan juga terlihat dari lahan parkir yang tidak menggunakan aspal agar tanah dapat menyerap air. Lalu furnitur yang tidak menggunakan bahan dari kulit. Sementara air mineral yang disediakan di kamar merupakan produk lokal dari Jawa Barat.

Saat melangkah masuk ke kamar, kecantikan ala Perancis menghangatkan kamar. Bed runner ala pola toile Perancis. Sofa-sofa empuk dengan detail cantik berpadu dengan meja kayu dan cermin bernuansa etnik. Secara keseluruhan memang menampilkan kesan mewah dan romantis ala bistro Perancis.

Asmila Boutique memiliki tipe kamar deluxe room dan suite. Perbedaan kedua kamar ini hanya terletak di kamar suite yang terdiri dari dua ruangan yaitu living room dan bed room. Harga kamar mulai dari Rp 1,5 juta per malam. Walau tampil seperti rumah Perancis yang cantik, hotel ini tetap memiliki kolam renang dan fasilitas meeting room.

Selain itu, terdapat area teras semi outdoor dengan pemandangan ke arah Jalan Setiabudhi. Saat malam, lampu-lampu kota menampilkan pemandangan yang apik. Area ini sangat cocok untuk tempat romantic dinner.

Secara keseluruhan hotel ini memang cocok untuk berbulan madu. Walau begitu untuk keluarga pun cocok, apalagi hotel ini memiliki kamar yang didesain untuk penyandang cacat yang berada di lantai satu.

Apakah Anda selalu gemas ingin mengambil aneka minuman dan makanan di dalam mini bar? Nah silahkan Anda ambil sepuasnya di mini bar yang disediakan di setiap kamar di Asmila Boutique Hotel ini. Karena makanan dan minuman yang terdapat di dalam mini bar sudah termasuk dalam harga kamar. Setiap kamar juga difasilitasi internet gratis bahkan jasa mencuci mobil setiap harinya.

48 Jam di Bandung Selatan

Ni Luh Made Pertiwi F | I Made Asdhiana | Kamis, 22 Desember 2011 | 12:28 WIB


DOK BUDPAR
Kawah Putih di Ciwedey.


KOMPAS.com – Akhir pekan ini, Bandung bisa menjadi pilihan destinasi wisata. Apalagi bagi Anda yang tinggal di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Bandung sudah menjadi tujuan wisata favorit karena akses yang mudah.

Tak hanya bagi Jakarta, turis domestik dari Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa pun ramai mengunjungi Bandung. Apa yang paling “laku”? Tentu saja wisata belanja dan wisata kuliner. Bandung bagian utara misalnya mengalami pekembangan pesat dan menjadi tujuan favorit saat wisatawan bertandang ke Bandung.

Padahal, Bandung selatan pun menawarkan beragam wisata alam yang tak kalah menarik. Jika Anda tipikal wisatawan karatan bagi Bandung utara, maka berbeloklah ke Bandung Selatan. Berikut contoh jadwal wisata selama 48 jam di Bandung selatan.

Pagi hari saat Anda sampai di Bandung, langsung arahkan mobil sewaan maupun mobil pribadi Anda ke arah Kawah Putih yang berada di Ciwedey. Anda harus memarkir mobil di parkiran utama kemudian melanjutkan perjalanan dengan mobil terbuka menuju kawah putih.

Pesona kawah putih yang cantik dan aroma belerang yang kuat. Hati-hati jika tak kuat, kepala bisa pusing karena aroma ini. Kawah berlerang menampilkan warna putih susu kebiruan. Namun seringkali warnanya berubah kehijauan tergantung kadar belerang. Ibarat danau berisi belerang di tengah tebing-tebing kawah.

Puas melihat kecantikan kawah putih, kembali ke parkiran dan nikmati aneka jajanan dari stoberi. Jangan lupa membeli stoberi sebagai oleh-oleh. Kemudian arahkan mobil ke Situ Patenggang. Danau luas yang memiliki “pulau” kecil di tengahnya. Naiklah perahu untuk menuju pulau ini. Pemandangan danau dan hamparan kebun teh akan memanjakan mata Anda.

Di kawasan danau ini terdapat sebuah legenda, sebuah kisah percintaan antara manusia dan putri titisan dewi. Cinta mereka terpisah lama dan akhirnya bertemu kembali di sebuah batu. Nah di pulau tersebut Anda bisa menemukan batu yang disebut sebagai batu cinta.

Konon, jika ada pasangan yang mengucapkan janji setia di batu ini, maka hubungan mereka akan langgeng. Tak heran, banyak wisatawan yang datang khusus bersama pasangan untuk mengunjungi batu cinta dan mengucapkan sumpah setia.

Selesai menikmati kesejukan udara Situ Patenggang dan kecantikan panoramanya, Anda bisa kembali ke kota dan berwisata kuliner di daerah tersebut. Bersiap-siaplah kebingungan karena pilihan rumah makan memang banyak.

Kelar makan, barulah Anda check-in di hotel yang telah Anda beberapa hari sebelumnya. Pilih hotel yang masih di seputaran tempat wisata Trans Studio Bandung. Ada banyak hotel di kawasan ini, mulai dari hotel melati hingga hotel berbintang. Harga hotel berbintang mulai dari Rp 400.000.

Keesokan harinya, kunjungan berlanjut ke Trans Studio Bandung. Beli tiket terusan dan puaskan diri bermain di semua wahana yang ada di Trans Studio Bandung. Sore hari, lanjutkan perjalanan menuju Jalan Riau. Tetap saja tak akan lengkap pergi ke Bandung tanpa berbelanja.

Di Jalan Riau banyak terdapat factory outlets dan juga pedagang kaos yang berdagang di pinggir jalan. Harga sangat variatif mulai dari harga kaki lima sampai harga mahal ala butik. Di kawasan ini juga banyak terdapat rumah makan dan restoran yang cocok untuk petualangan kuliner Anda.

Selain beberapa tempat ini, di Bandung selatan juga terdapat obyek wisata menarik lainnya seperti Rancaupas yang merupakan kompleks perkembahan dan tempat penangkaran rusa. Lalu ada Cimanggu dan Ciwalini yang terdapat mata air panas sehingga cocok sebagai tempat pemandian air panas. Kemudian Situ Cileunca yang merupakan danau buatan dan dikelilingi bukit-bukit. Di sini ada tempat melakukan aktivitas rafting.

Banyak Jalur Menuju Kota Bandung

Hari Libur
Didit Putra Erlangga Rahardjo | Nasru Alam Aziz | Minggu, 25 Desember 2011 | 19:51 WIB



NATALIA RIRIH/KOMPAS.com
Hotel Preanger adalah salah satu karya CP Wolff Schoemaker, arsitek kenamaan Belanda, yang masih berdiri di Kota Bandung, Jawa Barat.


BANDUNG, KOMPAS.com -- Untuk mencapai Bandung, Jawa Barat, ada banyak jalur yang bisa dilalui oleh pengguna kendaraan yang datang dari Jakarta. Pengetahuan sederhana ini ternyata belum meluas, sehingga banyak yang memilih untuk memadati gerbang tol Pasteur yang menjadi gapura Kota Bandung.

Hal itu dikemukakan Kepala Humas Jasa Marga Purbaleunyi, Iwan Mulyawan, Minggu (25/12/2011).

Iwan menyebutkan, kini ada sekitar 65.000 unit kendaraan yang melintasi Purbaleunyi ke arah Bandung. Padahal akhir pekan biasa hanya sebanyak 40.000 unit. Ruas tol tersebut menjadi patokan untuk kendaraan yang datang dari arah Jakarta.

Ada tujuh gerbang tol yang terdapat di sekeliling Kota Bandung, mulai dari Pasteur, Baros, Pasirkoja, Kopo, M Toha, Buah Batu, dan Cileunyi.

Baros cocok digunakan untuk mencapai daerah utara seperti Lembang, sementara Kopo bisa digunakan untuk mencapai tempat wisata di Bandung, selatan seperti Kawah Putih Ciwidey. Gerbang Cileunyi bisa dipakai bila ingin menuju ke arah Garut, Tasikmalaya, atau Sumedang.

Iwan mencontohkan, wisatawan yang ingin berkunjung ke wahana dalam ruangan, Trans Studio Bandung, bisa menggunakan gerbang tol Buah Batu dan hanya menempuh perjalanan enam kilometer di wilayah selatan yang relatif lebih lengang. Sebaliknya, bila keluar dari Pasteur, jarak yang ditempuh sepanjang 10 kilometer dan harus tertahan di keramaian pada pusat kota.

Untuk libur Natal hingga Tahun Baru ini, pihak Jasa Marga sudah mengantisipasinya dengan membuka seluruh loket tol. Dengan demikian, antrean pengguna tol yang keluar bisa dikurangi.


“Kancra Bodas” Jadi Batik Khas Kuningan

Kamis, 22/12/2011 - 15:23


TOTO SANTOSA/’’PRLM’’
MOJANG Kuningan tengah memperlihatkan salah satu motif batik khas Kuningan, pada acara launching batik di pendopo Kab.Kuningan, Kamis (22/12).*


KUNINGAN, (PRLM).- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kab. Kuningan, akhirnya berhasil menggelar dan memperkenalkan batik khas Kuningan setelah melalui perjalanan panjang mulai lomba design motif hingga menuangkan kedalam kain berupa batik tulis maupun print (cetak). Dari 20 motif unggulan, mengemuka motif kuda dan kancra bodas sebagai motif khas yang tidak dimiliki daerah lain.

“Sudah seperti mewujudkan mimpi yang tertunda, maka ketika kami dapat menuangkan desain tersebut dalam bentuk bain batik, sepertinya mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan,” tutur Ketua Umum Dekranasda Kab.Kuningan, Ny.Hj. Utje Ch Suganda, S.Sos, pada saat Launching (perkenalan) batik khas Kuningan, di hadapan Bupati Kuningan beserta unsur Muspida dan ratusan ibu-ibu warga masyarakat Kab.Kuningan, bertempat di pendopo kabupaten, Kamis (22/12).

Ketua Umum Dekranasda Kab.Kuningan, Ny.Hj. Utje Ch Suganda,S.Sos menegaskan, batik telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, sehingga tidak berlebihan jika setiap daerah di Indonesia saat ini berupaya untuk mengembangkan kekhasan batik di setiap daerahnya. Untuk beberapa daerah tertentu, memang sudah ada motif-motif yang menjadi ciri khas, seperti mega mendung dari Cirebon, batik Garut dengan warna-warnanya yang cerah, dan sebagainya.

Kuningan, belum memiliki motif batik khas daerahnya. Kalaupun ada, motif batik itu baru dikembangkan oleh kelompok tertentu dan pemasarannya pun terbatas. Padahal Kuningan memiliki keberagaman budaya, sejarah dan ciri khas daerah yang sudah lebih dulu dikenal, seperti kuda Kuningan, Ikan Dewa (kancra bodas), Gunung Ciremai, Gedung Naskah Linggarjati (tempat perundingan pemerintah Belanda dan RI), dan lainnya.

Diakui Ny.Hj. Utje, menciptakan batik khas Kuningan adalah sebuah impian dan ketika gagasan itu mengemuka, rasanya sulit membayangkan bahwa mimpi itu bisa terwujud. Pasalnya, Kuningan belum memiliki sentra pengrajin batik dan dari sejarah pun di Kuningan belum ditemukan adanya motif batik khas Kuningan. Tapi, tak ada yang tidak mungkin, karena jika kita mau berusaha dan bekerja keras, maka segala kendala dapat diatasi.

”Keyakinan kami hanya satu bahwa Kuningan memiliki potensi untuk dikembangkan termasuk mengembangkan industri batik, dan ternyata impian itu bisa terwujud menjadi kenyataan,” ujar istri Bupati Aang, disambut tepuk tangan hadirin yang hadir seusai melaksanakan peringatan hari ibu itu.

Menurut Ny. Hj.Utje yang pada Senin (12/12), menerima tanda kehormatan Satyalancana Kebhaktian Sosial Tahun 2011 dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atas jasanya dalam bidang kesejahteraan sosial tersebut, kendati batik khas Kuningan sudah terwujud dalam bentuk kain, tetapi masih banyak persoalan yang belum selesai, salah satunya bagaimana membuat batik khas Kuningan ini bisa memasyarakat dan dapat diterima secara luas.

Sementara itu, Bupati Kuningan H.Aang Hamid Suganda pada kesempatan itu, menyatakan sangat bangga karena sekarang Kuningan sudah memiliki batik khas daerah sendiri. Para pihak swasta yang tergabung dalam organisasi pengusaha, untuk turut ambil bagian dalam upaya meningkatkan industri batik di Kab.Kuningan. “Bisa saja puluhan ribu pegawai negeri sipil dan para siswa, nantinya memiliki pakaian seragam batik khas Kuningan,” pinta Aang.(A-164/A-147)***

Hotel Bertarif Murah dan Nyaman di Bandung

Ni Luh Made Pertiwi F | I Made Asdhiana | Senin, 26 Desember 2011 | 12:27 WIB



Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F.
Hotel Malaka, Bandung


KOMPAS.com – Melangkah ke lobby, antara ruang makan untuk sarapan, lalu meja front office maupun sofa-sofa santai untuk tempat tamu menunggu, bergabung jadi satu tanpa sekat-sekat. Melongok ke atas, tampak jejeran kamar-kamar. Sekilas seakan berada di sebuah kos-kosan.

Hotel Malaka ini berada di Jl. Halimun No. 36, Palasari, Bandung. Hotel ini tergabung dalam jaringan grup Kagum Hotel. Konsepnya sudah sangat jelas saat Anda masuk ke dalam hotel ini, yaitu hotel Bed & Breakfast, yang bisa dikategorikan budget hotel.

Oleh karena itu, hotel ini cocok untuk Anda yang memang datang ke Bandung untuk tujuan pelesir. Jika Anda mencari hotel di Bandung untuk sekadar tempat beristirahat atau tidur di malam hari dan sarapan, hotel ini bisa jadi pilihan.

Harganya murah, mulai dari Rp 300.000. Namun kamarnya tak menunjukkan kualitas rendah. Tetap saja kamar mungil ditata dengan apik. Dengan jendela besar di satu sisinya dan lukisan sederhana di dinding lainnya.

Lalu, kamar mandi dengan shower yang memanjakan tamu. Air dari shower cepat sekali panas, tak perlu menunggu lama. Memang terkesan hal sepele, namun di saat Anda lelah menyusuri kota Bandung dan melepas penat dengan mandi segar, air yang cepat panas jadi perhatian lebih.

Sementara bathtub disediakan untuk jenis kamar. Sedangkan, tempat tidur dengan bantal sekelas bintang 5, jadi jaminan mutu untuk tidur yang nyenyak. Setiap kamar pun difasilitasi dengan televisi LCD lengkap dengan channel internasional dan internet gratis.

Karena merupakan hotel Bed & Breakfast, maka Anda tidak akan menemukan kolam renang di hotel ini. Tetapi, sempatkan berenang jika wisata belanja di Bandung merupakan agenda utama Anda? Ya, hotel ini dekat dengan beberapa tempat wisata seperti factory outlet di Jalan Riau maupun Pasar Baru.


Ahmad Heryawan Pimpin Alunan Lagu “Tanah Airku”

Dalam Acara Angklung Bersama

Rabu, 21/12/2011 - 11:36


KISMI DWI ASTUTI/"PRLM"
GUBERNUR Jabar Ahmad Heryawan menjadi konduktor dalam acara Gubernur Berangklung bersama 10.000 orang di Sentul International Convention Center, Babakan Madang, Kab. Bogor, Rabu (21/12).*


BOGOR, (PRLM).- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan memimpin alunan lagu “Tanah Airku” pada pergelaran akbar "Angklung Kolosal Jawa Barat" yang dilaksanakan di Sentul International Convention Center (SICC) Kabupaten Bogor, Rabu (21/12) pagi.

Dengan gerakan tangan, bagai lazimnya seorang konduktor, Heryawan memimpin alunan musik angklung yang dimainkan oleh 10.000 hadirin dari berbagai kalangan. Pertunjukan lainnya yakni kolaborasi antara angklung dengan piano yang memainkan lagu secara medley. Hentakan angklung dengan paduan melodi piano berhasil menghanyutkan puluhan ribu hadirin yang larut dalam kegembiraan.

Menurut Heryawan.kegiatan ini merupakan wujud perhatian dan apresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas penetapan alat musik tradisional angklung sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Unesco tahun 2010 lalu.

Diharapkan semakin meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap angklung sebagai alat musik kebanggan Indonesia. “Acara angklung kolosal ini diharapkan mampu meningkatkan kecintaan akan warisan seni budaya, sekaligus mengangkat citra Jawa Barat melalui pertunjukan seni,” ujarnya usai memimpin lagu “Tanah Air ku”. (A-134/kur)***


Iket, Salahsatu Identitas Kasundaan

KIS tak Henti Sosialisasikan Iket

Selasa, 27/12/2011 - 04:22



RETNO HY/"PRLM"
PENGUNJUNG melihat koleksi Iket di acara Pameran dan Diskusi Iket Sunda yang bertempat di Museum Negeri Sri Baduga Bandung, Senin (26/12).*




BANDUNG, (PRLM).- Dalam pandangan masyarakat modern, iket (ikat) kepala identik dengan asesoris ataupun menjadi bagian dari busana tradisi. Bahkan tidak sedikit masyarakat beranggapan kalau yang memakai iket adalah seorang jawara atau orang pintar (dukun).

“Padahal tidak demikian. Iket adalah bagian dari busana tradisional seperti halnya orang Sunda yang sangat identik bila menggunakan pangsi pasti memakai iket, jadi bukan hanya jawara atau orang pintar saja yang memakai iket,” ujar Agus Roche Efendi, pembina di Komunitas Iket Sunda (KIS) seusai memberikan makalah pada diskusi tentang iket Sunda di acara Pameran dan Diskusi Iket Sunda, bertempat di Museum Negeri Sri Baduga Bandung, yang berakhir Senin (26/12).

Diungkapkan Agus, upaya untuk mensosialisasikan iket Sunda yang dilakukan KIS dengan menggelar pameran secara rutin dan sejumlah kegiatan, semata-mata bukan hanya untuk memperlihatkan identitas kasundaan. “Salah besar kalau kami mengajak anak-anak sekarang menggunakan iket Sunda untuk menunjukan identitas kasundaan, inti dari kegiatan yang selama ini kami lakukan semata-mata untuk memperkenalkan generasi sekarang akan budaya dan nilai-nilai tradisi yang hingga kini masih relevan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Agus.

Sementara fungsi dari iketnya sendiri, menurut Agus, tidak jauh beda dengan busana pada umumnya, yaitu sebagai pelengkap. Di mana keberadaan iket bukan hanya sebagai penutup kepala, tetapi juga dapat digunakan sebagai pelindung mulut atau hidup saat berkendaraan, dan berfungsi sebagai sal atau penutup leher dikala dingin.

Pada acara yang diprakarsai KIS dan mendapat dukungan dari HU Pikiran Rakyat tersebut, selain memamerkan lebih dari 75 helai iket berbagai motif maupun usia serta diskusi, kegiatan juga diisi dengan teknik dan cara menggunakan iket serta aneka pegelaran seni Sunda buhun. “Meski masih banyak yang perlu kami perbaiki, tapi animo masyarakat, terutama kaum muda sangat tinggi, terutama pada kegiatan diskusi dan praktek,” ujar Irfan Alamsyah selaku ketua penyelenggara kegiatan.

Dikatakan Irfan, fihaknya tidak mengira kalau kegiatan yang diselenggarakan untuk pertamakali mendapat animo besar dari masyarakat. “Kami berterimakasih banyak kepada ‘PRLM” yang sudah memberikan dukungan, mudah-mudahan tahun depan bisa dilaksanakan lebih baik,” harap Irfan.

Tampil pada acara penutupan, kolaborasi kesenian bamboo. Selain alat musik karinding juga tampil permainan alat musik serunai, toleat, celempungan, angklung buhun dan lainnya. (A-87/das)***

Bekasi Libatkan Gubernur Minta Izin Buang Sampah ke Bantargebang

Selasa, 27/12/2011 - 21:18




RIESTY YUSNILANINGSIH/"PRLM"
PEMULUNG mengais sampah di TPST Bantargebang, beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota Bekasi melibatkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk perizinan pembuangan sampah ke TPST Bantargebang.


BEKASI, (PRLM).- Pemerintah Kota Bekasi melayangkan surat ke Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang berisi permohonan untuk turut menjembatani izin pembuangan sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pelibatan Gubernur Jabar diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan dispensasi terkait besar biaya pengelolaan sampah yang harus dibayar Kota Bekasi.

"Pada prinsipnya Pemprov DKI Jakarta tidak keberatan Kota Bekasi membuang sampah ke TPST Bantargebang karena hal itu memang sudah dibahas dalam kesepakatan perjanjian. Akan tetapi, tetap ada ketentuan yang harus dilaksanakan. Salah satunya perihal retribusi," ucap Kepala Bidang Perencanaan Dinas Kebersihan Kota Bekasi Ratim, di Gedung DPRD Kota Bekasi, Selasa (27/12).

Retribusi yang memberatkan Kota Bekasi ialah pembayaran uang pengelolaan sampah yang besarnya Rp 105.834,00 per ton. Dengan asumsi Kota Bekasi menghasilkan 150 ton sampah dalam setahun, maka dana yang harus dipersiapkan sebanyak Rp 15 miliar dan harus dibayarkan ke PT Godang Tua Jaya yang mengelola TPST Bantargebang.

Sementara retribusi untuk Pemrov DKI Jakarta sebesar Rp 10.000,00 per meter kubik yang totalnya sebesar Rp 5 miliar tidak memberatkan untuk dibayar. "Retribusi pengelolaan sampah yang kami mohonkan dispensasinya," katanya.

Besar harapan, surat yang dilayangkan ke Gubernur Jabar tersebut segera ditindaklanjuti serta mendapat respon positif dari Pemprov DKI Jakarta. Sebab kebutuhan untuk lahan pembuangan sampah yang memadai sudah sangat mendesak seiring berakhirnya tahun 2011.

Menurut Ratim, saat ini Dinsih Kota Bekasi masih fokus menjajaki kemungkinan memanfaatkan TPST Bantargebang karena pertimbangan lokasi yang tidak terlalu jauh dari TPA Sumur Batu. Sementara penjajakan kemungkinan penggunaan TPA milik Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor yang juga lokasinya berbatasan dengan Kota Bekasi belum dilakukan. "Fokus ke TPST Bantargebang dulu supaya tidak menimbulkan biaya tambahan karena jarak angkut yang menjauh," katanya.

Meskipun permasalahan sampah ini masih belum terselesaikan, Ratim menjanjikan jadwal operasional armada pengangkutan sampah tidak akan terganggu. (A-184/das)***

Budidaya Ikan Mujaer Lebih Menjanjikan

Selasa, 27/12/2011 - 02:21



WILUJENG KHARISMA/"PRLM"

BEBERAPA Jaring terapung muajer di Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Senin (26/12). Budibaya Ikan Mujaer bisa menjadi pilihan bagi petambak lainnya yang sedang mengalami...


KARAWANG, (PRLM).- Petambak Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang banyak yang beralih dari petambak udang ke ikan mujaer. Hal tersebut dilakukan karena mujaer lebih tahan terhadap kondisi air dan cuaca buruk.

"Kami terus merugi saat menanam benih udang karena sering mati akibat kondisi air yang jika terkena air hujan lebih banyak lebih dari lima puluh persen benih udang yang kami sebar selalu mati. Namun pengembangan budi daya ikan mujaer dengan teknik keramba jaring apung," ucap salah seorang petambak, Naja (42), Senin (26/12).

Hanya saja, kata Naja, pengembangan budidaya ikan mujaer dengan teknik keramba jaring terapung membutuhkan dukungan, terutama modal untuk berinovasi kisaran Rp 100-150 juta dengan keadaan keramba sebanyak 6 lubang, atau berukuran keramba sepanjang 60 meter dan lebar 4 meter.

“Ini modal awal untuk membangun keramba selebihnya jika budidaya sudah berjalan modal tidak akan sebanyak itu. Modal tersebut lebih murah daripada modal untuk menanam benih udang," katanya.

Naja mengatakan petani jaring apung menghabiskan biaya awal berkisar Rp 100 jutaan, di antaranya untuk fisik kontruksi keramba, seperti jaring madang, besi dan drum besi, menghabiskan dana berkisar Rp 37 juta. Sementara untuk biaya benih ikan berkisar Rp 20 juta, dan pakan pelet berkisar 21 ton untuk pakan selama 6 bulan sebesar Rp 137 juta.

Saat ini, kata Naja, perkembangkan budi daya ikan mujaer masih berukuran bibit, sehingga mengantisipasi perubahan cuaca di tahun mendatang petani perlu mempersiapkan keramba tambahan. Pasalnya, tambahan keramba untuk kebutuhan para petani jaring terapung di Kecamatan Pakisjaya akan diusulkan pada instansi terkait.

"Syukurlah, ikan yang kita kembangkan itu bersahabat dengan alam. Ikan tidak banyak yang mati, boleh dibilang hanya 10% dari benih yang ditabur. Itu juga hanya dikarenakan termakan oleh ular,” tutur Ucang (40), petambak lainnya.

Ucang optimis sekitar 80% benih ikan budi daya mampu berkembang lebih baik dan efektif para prosesnya dengan dukungan yang cukup. “Pengembangan ikan menggunakan keramba jaring apung secara intensif itu, kita adopsi dari pengembangan ikan budidaya di daerah lainnya," katanya.

Lebih lanjut Ucang mengatakan tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat atau lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang atau dinding kolam. (A-186/A-88)***