Minggu, 22 Januari 2012

Wow Senat AS Ngeper Hadapi Protes, Voting UU Pembajakan Online Ditunda

Minggu, 22 Januari 2012 05:43 WIB


Kampanye Anti SOPA


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Setelah gelombang protes selama akhir pekan, pimpinan Senat dan Parlemen AS memutuskan menunda voting rancangan undang-undang anti pembajakan online yang kontroversial dan tidak populer.

Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid mengatakan ia telah menunda pemungutan suara yang dijadwalkan Selasa (24/1), mengacu pada petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 4,2 juta orang yang menentang undang-undang anti-pembajakan, Daily Mail melaporkan.

Petisi oleh Google juga menarik lebih dari 7 juta pendukung dan blackout satu hari oleh ensiklopedia online gratis Wikipedia telah mengundang simpati jutaan orang yang disebutnya "dalam kemarahan terhadap Senator."

Ketua Komite Kehakiman DPR AS Lamar Smith cepat menyusulnya dengan mengatakan, pembahasan RUU serupa di DPR juga ditunda "sampai ada kesepakatan lebih luas mengenai sebuah solusi."

Sementara Kim Dotcom, pemilik laman berbagi file Selandia Baru, MegaUpload, turut mengeluarkan petisi kemarin setelah petugas menyerbu markas besarnya di AS dan mengklaim bahwa laman itu telah memfasilitasi jutaan unduh ilegal.

Undang-undang kekayaan intelektual (Protect Intellectual Property Act) yang diusulkan ke Senat dan Undang-undang Hentikan pembajakan online (Stop Online Piracy Act) di DPR AS didukung kuat oleh industri hiburan dan bisnis lain yang kehilangan miliaran dolar setahun karena pembajakan dan produk palsu.

Tetap penolakan kuat datang dari perusahaan-perusahaan terkait-Internet yang berpendapat bahwa RUU itu akan menyebabkan regulasi-berlebihan dan sensor terhadap Internet.

Tuan Reid juga tahu setidaknya setengah lusin senator yang mensponsori RUU itu belakangan berbalik menentang.

Ia mengatakan pemalsuan dan pembajakan telah merugikan ekonomi AS miliaran dolar setiap tahun dan dia optimistis akan tercapai kompromi dalam beberapa minggu mendatang.

Senator Demokrat Patrick Leahy, sponsor utama RUU ini, mengatakan:"Saatnya akan datang ketika senator-senator yang memaksakan langkah ini melihat ke belakang dan menyadari bahwa mereka membuat reaksi spontan untuk masalah monumental."

Penjahat-penjahat di China, Rusia, dan negara-negara lain 'yang tidak melakukan apa pun tetapi menjajakan produk-produk palsu dan mencuri konten-konten Amerika, puas menonton bagaimana Senat AS memutuskan', tidak layak memperdebatkan RUU ini.

Dua RUU itu akan memungkinkan Depertemen Kehakiman, dan pemegang hak cipta, meminta pengadilan mengeluarkan putusan terhadap situs-situs asing yang dituduh melanggar hak cipta.

Keduanya juga akan menghalangi jaringan iklan online dan fasilitator pembayaran seperti perusahaan kartu kredit untuk melakukan bisnis dengan pihak yang diduga melanggar.

Peraturan itu juga akan melarang mesin pencari menghubungkan ke situs-situs yang diduga melanggar hak cipta dan memuat konten bajakan, tulis Daily Mail.

Sementara sekarang RUU itu terus menjadi perdebatan termasuk di kalangan polisi di AS setelah protes besar yang diawali blackout oleh situs-situs web, termasuk Wikipedia dan Reddit.
Redaktur: Taufik Rachman
Sumber: antara

Sabtu, 21 Januari 2012

Tahun Naga Air Sugesti Hidup Paling Kuat

| Jodhi Yudono | Sabtu, 21 Januari 2012 | 15:13 WIB


shutterstock
Lampion


Oleh Frislidia

Pesanan kamar hotel melonjak untuk libur Imlek Masyarakat Tionghoa di kawasan perkampungan China, Kelurahan Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat, tak melewatkan pemasangan lampion-lampion merah yang bertuliskan huruf China, guna menyambut Tahun Baru Imlek 2563 yang jatuh 23 Januari 2012.

Tak hanya lampion berbentuk bulat, lampion naga aneka ukuran juga dipajang pada sejumlah rumah masyarakat Tionghoa yang bertuliskan huruf China itu yang memiliki beragam makna. Intinya, doa mohon keberkahan di tahun yang baru.

Kendati belum banyak persiapan, namun panitia perayaan Tahun Baru Imlek di kawasan Pondok Padang (Perkampungan China, red) sudah menyiapkan sejumlah tiang untuk persiapan bazar, dan aneka pertunjukan lomba, di gedung Himpunan Bersatu Teguh (HBT) Padang.

Sekretaris (urusan keluar) HBT Padang Chandra Penata Long, mengatakan warga Tionghoa kini bertekad akan merayakan peringatan Tahun Baru Imlek penuh dengan kesederhanaan.

"Tak ada yang istimewa, perayaan Tahun Baru Imlek 2012 tetap dirayakan bersama isteri dan anak-anak di rumah," ujarnya sesuai tanggalan internasional, Imlek 2563 jatuh pada shio Naga Air.

Shio ini melambangkan kekuatan, kebaikan, keberanian, dan pendirian teguh.

Naga juga merupakan lambang kewaspadaan dan keamanan dari semua makhluk mitologi China, dan makhluk yang tertinggi menjadi raja semua hewan di alam semesta.

Menurut Chandra, sejak dahulunya beribu-ribu tahun silam, dimitoskan bahwa Naga merupakan mahluk sakral dalam agama Konghucu, atau sebagai simbol binatang yang paling kuat.

"Karena itu naga selalu dipasang pada setiap tiang vihara, terutama pada tiang tempat sembahyang Dewa Langit," ujarnya dan diharapkan Shio Naga Air tahun ini tidak hanya kesuksesan pebisnis yang hanya berhubungan dengan unsur air saja, seperti transpotasi air, restoran sampai pedagang air minum isi ulang.

Tapi Naga Air ini --sebagai fengsui, keberuntungan dalam agama Khonghucu-- bagi umatnya diharapkan dapat menjernihkan, mendinginkan berbagai permasalahan yang terjadi.

Dijelaskannya, fengsui `keberuntungan` itu bisa diterapkan mulai dari pembangunan rumah dengan pintu rumah yang harus dibuat sesuai sio Naga Air , dan tentunya akan berbeda lagi dengan sio tahun depan.

Naga Air, katanya lagi, sesuai karakternya adalah hewan yang berwibawa, angkuh dan banyak raja-raja di Tiongkok dahulunya memberi lambang kerajaan dengan naga, baju kebesaran yang juga bergambar naga.

"Konon, jika ada bayi yang lahir pada tahun naga ini, itu artinya sebuah lambang yang bagus bagi sang bayi dengan fengsui atau rezki yang bagus," ujarnya, sio-sio ini selalu menjadi sugesti atau semangat hidup paling kuat bagi warga Tionghoa.

Sedangkan tiap pergantian shio itu disebut Tahun Imlek (Cia Gwee Che It) yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama. atau tahun lunar, tahun yang dihitung berdasarkan peredaran bulan, dan dikombinasikan dengan peredaran matahari dan pergantian dari musim dingin ke musim semi.

Selain itu, penanggalan China/Tionghoa terbagi menjadi 12 shio, yakni Tikus-Harimau-Naga-Kuda-Monyet-Anjing-Kerbau-Ular-Kambing-Ayam-Kelinci dan Babi.

Hewan yang terdapat pada shio ini dilambangkan sifatnya. Kemudian terbagi lagi menjadi lima unsur, logam, kayu,air, api dan tanah. Pertemuan pada shio dan unsur yang sama bisa terjadi 60 tahun kemudian.

Peringatan Tahun Baru Imlek di Padang diikuti oleh tiga organisasi warga China, seperti Himpunan Bersatu Teguh (HBT), Himpunan Tjinta Teman (HTT) dan Santo Yusuf. Selain itu juga organisasi warga dari delapan marga antara lain marga Tanju Hok, marga Tan, liem, dan lainnya.

"Selain persiapan pemasangan lampion-lampion dominan warna merah itu, warga Tionghoa Padang juga menyiapkan amplop angpau bergambar naga dengan isian bervariasi yang terkecil Rp 50.000 sampai Rp1 juta per angpau pohon," ujarnya.

Ia menambahkan, pada 15 hari berikutnya (setelah 23 Januari 2012) perayaan Tahun Baru Imlek masuk pada masa ` Cap Goh Me (lima belas atau malam kelima belas imlek yang terakhir). Pada masa cap goh me merupakan ini perayaaan yang cukup ramai.

Sumber : ANT

Verifikasi Guru Honorer FKGH Lebih Valid


Verifikasi guru honorer yang dilakukan Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH) Bandung dianggap lebih valid dibanding verifikasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. - inilah.com

Oleh: Riza Pahlevi
Jabar - Kamis, 19 Januari 2012 | 22:37 WIB


INILAH.COM, Bandung – Verifikasi guru honorer yang dilakukan Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH) Bandung dianggap lebih valid dibanding verifikasi yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. Verifikasi ini diperlukan untuk pendataan guru honorer yang akan menerima Tunjangan Daerah (tunda).

Sebelumnya, terdapat data yang berbeda yang diterima DPRD dari Disdik Kota Bandung dan FKGH Kota Bandung sehingga verifikasi guru honorer harus diulang. Besaran tunjangan daerah yang akan diterima guru honorer sendiri yakni Rp300.000 per bulan. Dan beberapa guru honer mengaku sudah lebih dari enam kali melakukan verifikasi pendataan.

"Saya bersama guru-guru sudah lebih dari enam kali datang ke GIM untuk melakukan pendataan. Tapi kejelasan data yang akan dipakai, belum juga memenuhi titik terang. Tapi kami yakin dengan kualitas data yang dimiliki FKGH lebih valid dari pada Disdik," kata salah seorang guru honorer di Taman Kanak-Kanak (TK) Yeti Nurhayati, Kamis (19/1/2012).

Yeti mengatakan, seharusnya terdapat satu lembaga saja yang melakukan pendataan. Sebaiknya juga Disdik Kota Bandung tidak mempersulit atau menghambat pendataan yang dilakukan FKGH. Pasalnya, FKGH yang ditunjuk untuk melakukan pendataan oleh DPRD Kota Bandung. Jika permasalahan ini terus berlangsung guru yang akan menjadi korbannya sehingga tunjangan daerah terhambat pencairannya.

Hal senada diungkapkan guru honorer lainnya, Muhammad Saleh. Dia menuturkan, kejadian seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi. Dirinya pun berpendapat, pendataan yang dilakukan FKGH diyakini lebih valid dibandingkan pendataan dari Disdik. Selain itu, perjuangan FKGH sangat terlihat daripada oraganisasilain dan di dalam tubuh FKGH tidak ada diskriminasi.[ang]

Seniman Jazz Indonesia Ngamen di Kampung Rusia

| Jodhi Yudono | Rabu, 18 Januari 2012 | 22:16 WIB


Kompas.com/Arbain Rambey
Indro Hardjodikoro

LONDON, KOMPAS.com--Kelompok musik jazz Indonesia "Indro Hardjodikoro and the Fingers", menggoyang penonton dengan lagu Janger, Bengawan Solo dan Panon Hideung yang cukup popular di Rusia dengan judul Ochi Chyornie di museum kota Elektrostal, Moskow, Rusia.

Kehadiran seniman Indonesia berhasil menghangatkan suasana musim dingin yang bertaburan salju di kota Elektrostal dalam acara penutupan pameran barang-barang seni dan budaya Indonesia, demikian Pensosbud KBRI Moskow M Aji Surya kepada ANTARA London, Rabu.

Nuansa Indonesia yang hadir di ruang museum tersebut makin bertambah dengan lengkingan suara jazzy Dira Sugandi serta penampilan Indro dan kawan-kawan menghibur pengunjung pameran yang berlangsung sejak Oktober tahun lalu.

Indro dan Indira dengan tabuhan gendang yang dikolaborasikan dengan alat-alat musik modern yang menciptakan keunikan warna tersendiri di kota yang berjarak 100 km dari Moskow.

Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Moskow, Dian Wirengjurit menyampaikan penampilan kelompok musik Indonesia ini hanya hanya mewakili sebagian kecil dari seni dan budaya Indonesia.

"Indonesia tidak hanya beraneka ragam dalam barang-barang seni dan budaya, tetapi juga dari musik. Kita ingin menunjukkan pula musik jazz bisa dipadukan dengan unsur-unsur etnis Indonesia," kata Dian Wirengjurit.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Kebijakan Kepemudaan Administrasi Kota Elektrostal, Svetlana Klimanova menganggap pertunjukan ini sebagai bingkisan awal tahun yang luar biasa dari Indonesia bagi masyarakat Elektrostal. "Di awal tahun ini kita punya resolusi: Ramai-ramai mencintai Indonesia," ujarnya yang disambut penonton.

Selain penampilan Indro & the Fingers, juga tampil kesenian Indonesia berupa tarian-tarian seperti tari Manuk Rawa dari Bali dan dan Jaipong dari Jawa Barat serta lagu-lagu rakyat Rusia dari salah satu sekolah musik setempat.

Sebelum tampil di kampung Rusia, Indro & the Fingers bersama Dira Sugandi sebelumnya menghangatkan penonton di Music Town Club, Moskow dan "Winter Petrojazz", St. Petersburg.

Sumber : ANT

Ini Alasan Warga Tionghoa Memilih Jadi Pedagang

Maria Natalia | Heru Margianto | Sabtu, 21 Januari 2012 | 15:49 WIB


KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Warga tionghoa membersihkan patung Dewi Kwan Im sepekan menjelang Tahun Baru Cina atau Hari Raya Imlek 2563, di Vihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin) di Karet, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2012). Acara bersih-bersih ini merupakan bagian dari rangkaian menyambut Imlek dimana umat mengantarkan naiknya Dewa Dapur atau Toa Pek Kong ke langit.


JAKARTA, KOMPAS.com — Pada umumnya warga Tionghoa di Indonesia memilih bekerja di bidang perdagangan. Hal ini menurut anggota Komunitas Glodok, Hermawi Taslim, karena pada zaman pemerintahan Presiden Soeharto, tak ada pilihan bidang pekerjaan lain. Ruang gerak warga Tionghoa, kata dia, dibatasi saat itu.

"Kita dulu ketakutan masuk bidang lain, apalagi politik, lalu masuk ke dunia dagang. Zaman Soeharto enggak ada pilihan lain. Dulu kalaupun di dunia politik, orang Tionghoa hanya jadi bendahara. Lebih baik berdagang, enggak banyak aturan," ujar Taslim dalam diskusi "Imlek dan Peran Tionghoa Kini" di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (21/1/2012).

Sementara itu, sejarawan yang banyak mendalami kehidupan Tionghoa di Indonesia, JJ Rizal, mengatakan, warga Tionghoa mulai terbiasa berdagang karena pada zaman penjajahan Belanda, penduduk asal China menjadi perantara jual-beli untuk berhubungan dengan masyarakat. Hal ini membuat warga Tionghoa dipandang sebagai penguasa ekonomi.

"Dulu orang Tionghoa jadi perantara untuk berhubungan dengan masyarakat dan sering disebut hantu uang atau mesin uang kekuasaan. Secara ekonomi dulu dikuasai masyarakat Tionghoa," ungkap Rizal.

Ia memaparkan, dulu warga Tionghoa susah menggeluti bidang lain karena trauma terhadap pembantaian dan diskriminasi yang terjadi pada tahun 1990-an, undang-undang yang membatasi ruang gerak, dan dijadikan "sapi perahan" yang diperas dengan berbagai alasan, ketika negara gagal dalam perekonomian.

"Orang Tionghoa dulu sering diperas ketika kekuasaan gagal urus negara," ungkapnya.

Namun, setelah perkembangan reformasi, kata Rizal, warga Tionghoa kini bukan hanya bekerja sebagai pedagang. Perlahan-lahan mereka mulai mencoba bidang baru, seperti olahraga, pekerja kantoran, dan berprestasi di dunia politik.

Rizal mengimbau agar masyarakat pribumi Indonesia juga membukakan pintu lapangan kerja bagi warga Tionghoa mengekspresikan keahlian mereka yang lain selain berdagang.

Hanaa Ben Abdesslem: Muslimah Pertama yang Menjadi Model Lancome

Jumat, 20 Januari 2012 13:51 WIB


api.ning.com
Hanaa Ben Abdesslem

REPUBLIKA.CO.ID, Hanaa Ben Abdesslem menjadi perhatian dunia. Ia tercatat sebagai Muslimah pertama yang menjadi model kosmetik Lancome. Wanita asal Tunisia itu akan menjadi duta untuk produk alas bedak Lancome jenis Teint Idole Ultra 24h. Lancome adalah merk produk kecantikan terkemuka yang berpusat di kota mode dunia, Paris, Prancis. Lancome berdiri pada 1935. Sejak 1964, Lancome berada di bawah payung L'Oreal.

“Model dapat menjadi pilihan karier juga,” ujar Hanaa seperti dikutip laman Daily Star, Kamis (19/1). Dengan menjadi model, Hanaa ingin mengubah pandangan yang keliru dalam kebudayaannya.

Gadis berusia 22 tahun itu mengawali kariernya di dunia model ketika menjadi pemenang kedua dalam sebuah acara reality show di Lebanon. Ia lalu bertemu seorang wanita Arab yang menginspirasinya. Wanita Arab bernama Sophie Galal itu memiliki pandangan dan ide yang sama dengannya, yakni memperkenalkan profesi model kepada dunia Arab. Galal pun menjadi manajer Hanaa dan memperkenalkannya pada agen model IMG.

Ia memulai kariernya sebagai model runway untuk Vivienne Westwood tahun lalu. Wajahnya pun pernah mengisi halaman editorial majalah Vogue Prancis. Ia juga pernah membawakan baju rancangan sejumlah perancang terkemuka dunia, seperti Ralph Lauren, Oscar de la Renta, dan Givenchy.

Meski telah menjadi model dunia, Hanaa tak pernah melupakan tanah kelahirannya. “Negara saya kaya sejarah dan tradisi. Sebuah kebudayaan yang dipengaruhi oleh kesuksesan dalam peradaban, termasuk kaum Barbar, Venisia, Roma, Arab, dan Otoman,” ujar dia.

Ia tumbuh dengan dikelilingi pengaruh tersebut. Hanaa mengaku bangga menjadi bagian dari kebudayaan negaranya. Sebagai Muslimah, Hanaa pun tidak meminum alkohol dan merokok.

Keputusan Lancome menampilkan model Afrika Utara itu bukanlah sebuah kebetulan. Ini adalah bagian dari tren yang tengah berkembang di industri fashion. Saat ini, dunia fashion mencari perempuan dari berbagai belahan dunia untuk menyajikan perbedaan budaya.

Kepala Divisi Wanita Ford, Paul Rowland, pun membenarkan. “Warisan ideal saya untuk Ford adalah terbuka pada ide kecantikan. Tak hanya klasik, tetapi juga mendunia,” ujar Rowland pada New York Times. Ia mengaku ingin mencari model dari Mesir, Sri Langka, dan India. Tempat-tempat yang menurutnya tidak dilihat orang.

Hanna juga dinilai memiliki kemiripan dengan mantan model Lancome yang juga seorang aktris, Isabella Rossellini. “Ia mengingatkan saya pada Rossellini. Menakjubkan,” ujar Presiden Lancome Internasional, Youcef Nabi, dalam laman Daily Mail. Kecantikannya yang sederhana mewakili keunikan, kekuatan, dan pesona setiap wanita Lancome.


Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Satya Festiani



Kasus Megaupload, Pelajarannya bagi Indonesia

Wicaksono Surya Hidayat | Sabtu, 21 Januari 2012 | 09:05 WIB


Logo Megaupload

KOMPAS.com — Megaupload adalah perusahaan yang berbasis di Hongkong, sementara pendirinya berlokasi di Selandia Baru. Kenapa bisa dijerat oleh hukum di AS?

Kasus ini menarik untuk diperhatikan bagi pengelola situs atau layanan online di Indonesia yang mungkin waswas akan terkena dampak dari sebuah hukum di AS (atau negara lain).

Berikut adalah sedikit penjelasan mengenai kasus Megaupload yang dikutip dari ArsTechnica.

Prinsip kejadian

Megaupload memang secara resmi sebuah perusahaan yang berbasis di Hongkong. Pendiri dan karyawannya juga tinggal secara fisik di Selandia Baru.

Nah, menurut tulisan di ArsTechnica, yang patut diperhatikan dalam hal ini adalah nexus-nya, atau lebih sederhananya, prinsip "di mana terjadinya kerugian."

Megaupload dianggap sebagai sebuah situs yang, meski tidak berbasis di AS, tetapi ditujukan bagi warga AS dan menimbulkan kerugian kepada pihak-pihak yang ada di AS.

Dokumen dakwaan pada Megaupload menyebutkan, perusahaan itu menyewa 1.000-an server di AS, sebanyak 525 di antaranya ada di Virginia.

Kemudian, kebanyakan transaksi di situs itu juga dilakukan lewat PayPal, perusahaan AS. Jumlahnya, menurut Pemerintah AS, lebih dari 110 juta dollar AS.

Pendapatan iklan Megaupload didapatkan dari Google AdSense (hingga 2007) dan AdBrite. Keduanya perusahaan AS.

Megaupload membayar penggunanya yang melakukan upload paling populer. Dalam dakwaan itu disebutkan, termasuk di antaranya merupakan penduduk Virginia, AS.

Logika dari dokumen itu, dengan mengirimkan uang ke alamat di AS, Megaupload memahami bahwa mereka berbisnis di AS dan terikat dengan yurisdiksi AS.

Kesimpulannya: kerugian pelanggaran hak cipta terjadi di Virginia, dari server di Virginia, dan perusahaan itu mendapatkan, serta mengirimkan uang ke warga Virginia. Maka dari itu, ia terikat hukum federal di Virginia.

Tentu masalah yurisdiksi ini akan jadi salah satu bahan pembelaan terhadap Megaupload di persidangan kelak.

Bagaimana dengan Indonesia?

Selama perusahaan web di Indonesia tidak berbisnis langsung atau menargetkan pengguna di AS, bisa jadi hukum di AS tak akan "menyentuhnya".

Paling tidak hal itu bisa membuat tenang pengelola layanan online yang sempat waswas dengan adanya berbagai aturan di AS, termasuk Stop Online Pircay Act yang sempat ramai.

Namun, bukan berarti mereka "tak tersentuh" sama sekali. Penegakan hukum hak atas kekayaan intelektual juga ada di Indonesia. Dengan demikian, hal terbaik adalah berusaha menghindari pelanggaran sebisa mungkin.

Sumber : ArsTechnica

Warga Bersihkan Puing Kapal Imigran di Pangandaran



Puluhan warga lingkungan Pantai Barat Pangandaran Kabupaten Ciamis membersihkan puing-puing bangkai kapal pengangkut imigran gelap, Sabtu (21/1/2012). - inilah.com/Andriansyah

Oleh: Andriansyah
Jabar - Sabtu, 21 Januari 2012 | 14:13 WIB


INILAH.COM,Ciamis - Puluhan warga lingkungan Pantai Barat Pangandaran Kabupaten Ciamis membersihkan puing-puing bangkai kapal pengangkut imigran gelap, Sabtu (21/1/2012).

Dari pantauan INILAH.COM, kegiatan tersebut dikomandoi langsung Camat Pangandaran bersama PHRI dan organisasi Perahu Pesiar Pangandaran (OP3).

"Kami melakukan aksi ini mengingat besok adanya libur Imlek. Yang pasti, akan banyak wisatawan yang berenang di sini," kata Camat Pangandaran Dady Mudyana kepada INILAH.COM di sela-sela kegiatan.

Dady mengatakan warga khawatir puing dan paku bekas bangkai kapal pengangkut imigran gelap yang didamparkan di Pantai Barat Pangandaran mengganggu kenyamanan wisatawan.

"Kami takut puing-puing kapal yang banyak ranjau pakunya yang akan mengancam keselamatan para wisatawan. Bahkan kemarin juga ada korban yang kakinya tertusuk paku hingga harus dilarikan ke Puskesmas Pangandaran," tuturnya.

Hal senada dikatakan salah seorang pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Seluruh Indonesia (PHRI) Kabupaten Ciamis Andis Sose. Menurutnya, saat ini bangkai kapal yang menyisakan bagian tunggul atau lunas yang terbenam pasir, namun masih banyak serpihan paku yang berserakan di sekitarnya." Belum lama ini ada wisatawan yang terpaksa dilarikan ke Puskesmas Pangandaran karena kakinya tertusuk paku berkarat,"katanya.[jul]

Menjadi Guru, Untuk Apa?


Rabu, 11 Januari 2012 18:29 WIB



flickr
Ilustrasi

Beruntunglah menjadi guru. Punya orang tua guru, pasangan hidup kita guru, orang tua yang anaknya jadi guru, orang yang teman-temannya guru, mereka memang beruntung. Siapa yang membekali murid untuk bekal hidup mereka di masa depan? Berapa banyak murid-murid yang telah dididik? Jika ukurannya kebermanfaatan untuk sesama, guru adalah orang paling beruntung.

Mulialah guru karena mereka punya peluang untuk menginspirasi siswa agar hidup mereka jauh lebih baik dari gurunya sendiri. Berbahagia lah guru jika kelak murid-murid mereka menjadi orang yang hidupnya sukses nan bermanfaat bagi sesama. Itulah dahsyatnya menjadi guru.

Rugilah orang yang menyepelekan guru. Masyarakat, bangsa, negara yang menyia-nyiakan bahkan mendzalimi guru, sungguh mereka akan mengalami kerugian yang teramat besar. Masa depan suatu bangsa sedang dipertaruhkan. Jangan anggap sepele hal ini.

Hari ini, mari tanyakan pada anak muda Indonesia, siapa di antara mereka yang ingin menjadi guru? Saya teringat dengan paparan Prof. Cheng (The Hong Kong Institute of Education) di event The 2nd East Asian International Conference on Teacher Education Research, Desember 2010 silam. Ada 4 prinsip holistik & berjangka panjang dalam konteks pengembangan dan pendidikan profesi guru, yaitu attracting teacher, developing teacher, empowering teacher, dan retaining teacher.

Prinsip pertama, attracting teacher. Pemerintah di suatu negara harus mampu memberikan kepastian hukum & penghidupan yang layak bagi guru. Status guru tak sebatas diperjuangkan secara de jure. Secara de facto, kehidupan guru memang harus dijamin agar fokus dalam berkarya. Jika syarat ini dipenuhi, maka setiap orang akan memandang profesi guru sebagai sesuatu yang prospektif. Tugas pemerintah selanjutnya, memastikan seleksi yang super ketat agar tidak sembarangan orang bisa menjadi guru.

Prinsip kedua, developing teacher. Lembaga Pendidik & Tenaga Kependidikan (LPTK) musti dikuatkan fungsi kelembagaannya. Kehidupan kampus di universitas keguruan dikondisikan agar mampu membina dan mendidik para calon guru agar benar-benar siap menjadi guru. Konsep pengembangan profesional guru mesti didefinisikan secara operasional.

Berkembangnya kompetensi guru mesti sejalan dengan masa pengabdian mereka, fokus utama dari prinsip ini. Harus ada program pengembangan profesional yang memfasilitasi guru agar mereka tidak pernah berhenti belajar. Bentuk aktivitasnya sangat beragam, dari mulai mengikuti training guru secara berkala, adanya supervisi pembelajaran, sampai keharusan untuk melakukan penelitian tindakan kelas.

Empowering teacher, prinsip ini mensyaratkan adanya upaya untuk memastikan bahwa kinerja guru selalu dapat diukur efektivitasnya. Guru mesti dibantu agar mereka selalu dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya. Jika pun ada kendala, kepala sekolah dengan sistem pengembangan profesionalnya selalu setia menemani guru untuk menyelesaikan masalah yang kerap mereka hadapi. Tiada hari tanpa proses pemberdayaan guru.

Rencana karir seorang guru harus dinyatakan secara tegas & tidak multitafsir, aspek penting dalam prinsip retaining teacher. Jika aturan sudah ditetapkan bahwa syarat seorang guru menjadi kepala sekolah, misalnya, perlu waktu mengabdi 10 tahun dengan kualifikasi tertentu. Tapi, ada yang baru setahun sudah bisa menjadi kepala sekolah, apalagi tanpa fit & proper test, ini namanya kecelakaan.

Komitmen dan konsistensi dalam menegakkan aturan main bisa membuat guru termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri. Jika tidak, guru akan mengalami demotivasi. Situasi kompetisi tidak akan pernah berlangsung fair. Bahayanya, wrong man on the wrong place jadi sebuah keniscayaan. Guru paham apa yang harus dilakukan jika mereka ingin menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, atau jabatan struktural lainnya yang mempersyaratkan kompetensi guru yang mesti plus.

Jadi, lupakan impian untuk meraih prestasi atau jabatan tertentu jika masih banyak membual daripada berkarya nyata. Jika profesi guru ingin naik kelas, coba praktikkan keempat prinsip tersebut sesuai dengan konteks Indonesia.

Hong Kong bukan Indonesia, begitu pun sebaliknya. Hong Kong secara serius menetapkan kebijakan strategis dan mengembangkan sistem pendidikan guru secara sistematis dan berkelanjutan. Wajar kalau pendidikan mereka selangkah lebih maju dari kita. Indonesia tak usah pesimis karena citra profesi guru kita pernah mengalami masa-masa kejayaan di masa lalu.

Sayangnya itu dulu, catatan sejarah yang mesti dapat dimaknai hikmahnya. Sekarang, apa yang mesti diperbuat? Pemerintah harus mulai tergugah kesadarannya untuk mulai berbenah. Konsep sistem pendidikan guru kita mungkin tak kalah hebat dari negara lain. Persoalannya, apakah konsep tersebut konsisten diterapkan di tataran praktis pendidikan? Jangan-jangan teorinya bagus, praktiknya amburadul. Kondisi yang memilukan sekaligus memalukan.

Kapan pun dan dimana pun mereka berada, guru tetaplah guru, orang yang beruntung dan mulia. Jika hari ini, saya & Anda tetap memilih jalan hidup menjadi guru, meski jaminan hidup dan kepastian hukum dari pemerintah masih menjadi sebuah utopia, mungkin ini bisa masuk kategori keajaiban baru di dunia.

Menjadi guru di Jepang sangat sulit karena memang penghargaan pemerintah kepada guru sangat eksklusif. Ada keseimbangan sempurna antara tuntutan hak dan pemenuhan kewajiban. Guru di Jepang harus tegas memilih, jadi guru atau tidak sama sekali. Tak ada pilihan lainnya. Di Indonesia, kita selalu dibuat ragu untuk menentukan pilihan, jadi guru karena pilihan hidup, jadi guru mumpung sudah lahir UU No. 14 Tahun 2005, jadi guru karena ada peluang untuk bisa menjadi pegawai negeri sipil, atau jadi guru karena tidak ada pilihan lainnya. Sungguh ironi.

Beruntunglah guru-guru yang ada di Indonesia. Mereka sangat sadar bahwa pilihan hidupnya menjadi guru penuh resiko. Meskipun demikian, semoga semangat perjuangan mereka tidak akan pernah luntur untuk mengabdikan hidupnya bagi kelangsungan pendidikan Indonesia. Mengapa bisa demikian? Karena mereka paham bahwa ada yang harus diselamatkan untuk kepentingan masa depan bangsa, yaitu murid-murid mereka, para calon pemimpin bangsa.

Menjadi guru, untuk apa? Kita berharap guru-guru di Indonesia serempak menjawab, ‘Investasi untuk Indonesia’. Siapakah mereka yang paham arti ‘Investasi untuk Indonesia’? Semoga saya, Anda, & mereka yang saat ini menjadi guru di seantero penjuru nusantara.




Asep Sapa'at
Teacher Trainer di Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa
Redaktur: Johar Arif



Iket Khas Sunda Tak Hanya Diminati Warga Jabar


Iket, kain segitiga bermotif baik sering dipakai pria asal Jabar. Bandana yang lekat dengan ciri khas jawara Sunda itu, kini ternyata tak hanya diminati oleh warga Jabar. - inilah.com/Evi Damayanti

Oleh: Evi Damayanti
Jabar - Sabtu, 21 Januari 2012 | 14:58 WIB



INILAH.COM, Bandung - Iket, kain segitiga bermotif baik sering dipakai pria asal Jabar. Bandana yang lekat dengan ciri khas jawara Sunda itu, kini ternyata tak hanya diminati oleh warga Jabar.

Saefulloh, salah satu pedagang iket di Jalan Soekarno-Hatta mengatakan penjualan iket kini memang belum terlalu laku keras, karenanya dia hanya membawa stok secukupnya.

"Makanya sekarang saya tidak pernah membawa banyak-banyak, karena tidak terlalu laku," ujar pria asal Garut itu saat ditemui INILAH.COM, Jumat (20/1/2012).

Anehnya, kata Saefulloh, para pembeli iket sekarang justru bukan berasal dari Sunda, tapi luar Jabar. Sebut saja iket bermotif batik Badui dan batik khas Sunda-Jawa. Atau motif batik kangkung, batik kumeli, batik sida mukti. Kain itu sangat diminati oleh warga luar Sunda dan Jawa. Bahkan, kata Saefulloh, tak jarang warga luar Jabar memesan Iket tersebut dalam jumlah besar.

"Saya rasa karena para pejabat yang pakai, seperti Bupati Subang (Eep Hidayat), jadi orang-orang tertarik pada pengin pakai. Iket ini asli khas Jawa Barat. Paling yang serupa pakai juga orang Jawa. Makanya motif hitam polos sangat diminati orang Sunda dan Jawa. Kalau motif lain yang paling diburu motif batik dari Baduy," ungkap pria berusia 30 tahun itu.

Saefulloh biasa membeli iket dari Pasar Baru Jalan Otto Iskandardinata. Setiap hari, rata-rata penjualan iketnya mencapai 50 lembar. Namun sejak 1 Januari lalu, iket seharga Rp20.000 untuk ukuran besar dan Rp10.000 untuk ukuran sedang itu hanya terjual 10-20 lembar saja.

Bachtiar (40), warga Ujungberung asal Batak, mengaku menyukai Iket batik khas Sunda. Menurutnya, kaum lelaki Sunda mengenakan Iket tersebut terlihat lebih gagah.

"Meskipun saya bukan orang Sunda, tetapi saya suka sekali (iket). Makanya saya banyak koleksi iket di rumah. Menurut pandangan saya, lelaki menggunakan iket ini seperti jagoan. Kata orang Sunda mah jawara. Ini juga kan identitas orang Sunda," ucap Bachtiar yang sudah tinggal di Kota Bandung selama 10 tahun ini.

Iket memang termasuk salah satu bagian pakaian tradisional orang Sunda, setelah kain baju dan sarung. Iket terbuat dari kain polos atau bermotif batik. Ada macam-macam bentuk iket, di antaranya perengkos nangka yakni bentuk sederhana dan banyak digunakan para orang tua.

Selain itu, ada juga bentuk barangbang semplak, yang biasanya digunakan para jagoan atau jawara. Terakhir, iket bentuk udeng, yang biasa digunakan pada acara-acara resmi.[jul]

Selasa, 10 Januari 2012

'Satpol PP Harus Benahi Diri Sebelum benahi PKL'


Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung Haru Suandharu menyebutkan harus segera dilakukan pembenahan dalam tubuh Satpol PP Kota Bandung. - inilah.com/Yatni Setianingsih

Oleh: Ahmad Sayuti AK
Jabar - Senin, 9 Januari 2012 | 18:40 WIB



INILAH.COM, Bandung - Adanya dugaan oknum Satpol PP Kota Bandung yang kongkalingkong dengan PKL, Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung Haru Suandharu menyebutkan harus segera dilakukan pembenahan dalam tubuh Satpol PP Kota Bandung.

"Kalau itu benar, ya satpol PP harus membenahi diri terlebih dulu sebelum membenahi PKL," papar Haru saat dihubungi wartawan, Senin (9/1/2012).

Haru pun mengaku percuma dengan penambahan sumber daya manusia (SDM) dan penambahan dana untuk proses penertiban. Lantaran, di internal satpol PP sendiri terjadi hal seperti itu, dan mau tidak mau itu harus segera dibenahi.

Menurut Haru, Wali Kota Bandung Dada Rosada kudu lebih serius dalam menanggapi kisruhnya penegakan hukum di Kota Bandung. Intinya, masalah ini timbul dari leadership, konsep dan integritas penegak hukum itu sendiri.

"Langkah itu kudu diambil demi kewibawaan pemerintah kota, keadilan dan kenyamanan masyarakat. Untuk itu, maka satpol harus dalam posisi siap 100 persen saat akan menegakkan perda dan perwal, tanpa tawar menawar lagi," tandasnya.[ang]


Pengakuan Perempuan yang Dipaksa Suami Melacur

| Egidius Patnistik | Senin, 9 Januari 2012 | 16:23 WIB



AP
Sahar Gul, gadis remaja Afganistan usia 15 tahun, yang disiksa suami serta angota keluarga suaminya karena menolak bekerja sebagai pekerja seks.



REUTERS
Menteri Kesehatan Afganistan, Suraya Dalil (kiri), dan Menteri Urusan Perempuan, Dr Husn Banu Ghazanfar, ketika mengunjungi Sahar Gul di rumah sakit.


KABUL, KOMPAS.com — Gadis remaja Afganistan usia 15 tahun yang disiksa berbulan-bulan dalam pernikahan hasil perjodohan akhirnya buka suara untuk pertama kalinya sejak diselamatkan pekan lalu. Ia mengatakan, dirinya berharap suami dan keluarga suaminya dijebloskan ke penjara karena telah melakukan penyiksaan terhadap dirinya.

Gadis malang itu, Sahar Gul, manjadi gambaran buram kondisi hak-hak perempuan Afganistan setelah diselamatkan pada akhir Desember lalu. Penyelamatan terjadi setelah pamannya melapor polisi. Begitu mendengar tentang penyiksaan itu, Presiden Afganistan, Hamid Karzai, telah menegaskan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dihukum.

Saat berbicara dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu (7/1/2012) dari sebuah rumah sakit di Kabul, sebagaimana dilansir Daily Mail, Minggu, Gul menyalahkan suami, mertua, serta saudari suaminya atas penderitaan yang dialaminya. "Saya ingin mereka meringkuk di penjara," katanya. "Mereka menyeterum saya dengan sengatan listrik.... Mereka memukuli saya dengan kabel dan menyiksa saya."

Menurut Associated Press, Gul kini dirawat karena sejumlah luka antara jari-jari sobek dan kuku-kuku yang copot. Dokter yang merawat Gul, Feriba Omarzada, mengatakan, Gul mulai pulih, tetapi masih trauma. Gul mengalami penderitaan mental dan fisik serta memerlukan waktu perawatan beberapa minggu.

Polisi di Provinsi Baghlan, lokasi Gul diselamatkan, mengatakan, mertuanya mengurung dan menyiksa gadis itu setelah Gul menolak bekerja sebagai pekerja seks. Mertua dan saudara iparnya telah ditangkap. Namun, mereka menyangkal telah melakukan kejahatan. Pihak berwenang Afganistan telah menerbitkan surat perintah penangkapan bagi suaminya, yang bertugas di angkatan darat Afganistan.

Kisah Gul mengguncang Afganistan dan memicu desakan untuk segera mengakhiri pernikahan di bawah umur. Usia pernikahan legal di Afganistan 16 tahun, tetapi lembaga PBB, UN Women, memperkirakan, setengah gadis di negara itu dipaksa menikah sebelum usia 15 tahun. Sahar Gul dalam kondisi kritis ketika diselamatkan dari sebuah rumah di Provinsi Baghlan di utara Afganistan pekan lalu. Polisi mengatakan, mertua Gul mencabut kuku dan rambutnya, dan mengurungnya di kamar mandi ruang bawah tanah yang gelap selama sekitar lima bulan. Ia hanya diberi makanan dan air dalam jumlah sangat terbatas. Keluarga suaminya juga menyundut gadis itu dengan rokok dan mencungkili lukanya dengan tang.

Media lokal, Sabtu, melaporkan, Kepala Keamanan Provinsi Baghlan bagian utara, Jenderal Syed Zamanuddin Hussaini mengungkapkan, ayah mertuanya, yaitu Mohammad Aman, telah ditahan dengan bantuan penduduk di kota Pul-e-Khumri di utara negara itu. Jenderal Hussaini menambahkan, Mohammad Aman telah diajukan ke jaksa agung provinsi dan pasukan keamanan Afganistan sedang berupaya untuk menemukan suaminya. Aman membantah tuduhan bahwa ia menyiksa Gul. Ia mengatakan, gadis itu menderita gangguan kejiwaan.

Rahima Zarifi, kepala urusan perempuan di Baghlan, kepada kantor berita Reuters mengatakan, "Dia (Gul) menikah tujuh bulan lalu, dan berasal dari Provinsi Badakhshan. Mertuanya mencoba untuk memaksa dia jadi pekerja seks demi mendapatkan uang."

Gul penuh bekas luka dan memar. Enam hari setelah dia diselamatkan, sebelah matanya masih bengkak. Dia dirawat di sebuah rumah sakit pemerintah di Kabul, tetapi menurut para dokter, dia mungkin harus dikirim ke India.

"Ini merupakan salah satu kasus terburuk dari kekerasan terhadap perempuan Afganistan. Para pelaku harus dihukum sehingga yang lain bisa mendapat pelajaran dari kasus itu," kata menteri kesehatan Suraya Dalil kepada wartawan setelah bersama menteri urusan perempuan mengunjungi Gul, Sabtu.

Mohammad Zia, seorang pejabat polisi senior di Baghlan, yang membantu menyelamatkan gadis itu, mengatakan, ibu mertua Gul dan adik iparnya telah ditahan, tetapi suaminya telah melarikan diri. "Kami telah melancarkan perburuan serius untuk menangkap suaminya dan orang lain yang terlibat," kata Zia.

Meski ada kemajuan dalam bidang hak-hak dan kebebasan perempuan sejak Taliban tumbang 10 tahun lalu, kaum perempuan di seluruh Afganistan masih menghadapi risiko penculikan, perkosaan, pernikahan paksa, dan diperdagangkan sebagai komoditas. Selain itu, sulit bagi perempuan negeri itu untuk menghindari situasi kekerasan dalam rumah tangga karena adanya tekanan sosial dan kadang-kadang hukum untuk tetap bertahan dalam pernikahan.

Di negara itu, melarikan diri dari suami yang suka menyiksa atau perkawinan paksa juga dianggap "kejahatan moral". Di Afganistan, perempuan bisa dipenjara jika nekat melakukan hal itu. Sejumlah perempuan korban pemerkosaan telah dipenjara karena dianggap melakukan hubungan seks di luar pernikahan meski si perempuan dipaksa. Hubungan semacam itu tetap dianggap sebagai perzinahan, sebuah "kejahatan moral".
Sumber : Daily Mail

Sabtu, 07 Januari 2012

Pasangan Venus Bukan Mars, tapi Jupiter dan Saturnus

Yunanto Wiji Utomo | Tri Wahono | Minggu, 1 Januari 2012 | 18:01 WIB



Stellarium
Ilustrasi konjungsi Venus-Saturnus 27 November 2012




Stellarium
Ilustrasi konjungsi Venus-Jupiter pada 14 Maret 2012


JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini Venus yang diidentikkan dengan perempuan selalu diidentikkan sebagai pasangan Mars yang jadi lambang laki-laki. Namun, khusus tahun 2012 ini, pasangan Venus bukan hanya Mars. Pada tahun ini, planet kedua terdekat dari Matahari itu malah akan berpasangan dengan dua planet lain, Jupiter dan Saturnus.

Venus akan berpasangan dengan Jupiter pada petang hari tanggal 14 Maret 2012. Sementara Venus dengan Saturnus akan terjadi menjelang fajar pada tanggal 27 November 2012. Venus, Jupiter, dan Saturnus akan tampak berdekatan satu sama lain.

Dalam istilah astronomi, fenomena saat dua planet saling berdekatan disebut konjungsi. Konjungsi Venus dan Jupiter paling tepat dilihat pada 14 Maret 2012 antara pukul 18.30 - 19.00 WIB. Saat konjungsi, keduanya cuma akan terpisah sejauh 3 derajat. Keduanya akan bersinar di langit bagian barat. Jupiter tampak dengan magnitud -1,97 dan Venus -4,17.

Sementara, konjungsi Venus dan Saturnus bisa dilihat pada 27 November 2012 mulai pukul 04.00 WIB di langit timur. Venus akan tampak dengan magnitud -3,87 sedangkan Saturnus bermagnitud 1,33. Jarak keduanya sangat dekat hingga hampir menyatu, cuma terpisah 1 derajat.

Konjungsi planet adalah hal yang biasa terjadi dalam astronomi. Fenomena ini bisa disaksikan dengan mata telanjang, namun bisa disaksikan lebih jelas dengan teleskop. Magnitud merujuk pada kecerlangan benda langit. Makin negatif, makin cerlang.

Konjungsi Venus-Jupiter diperkirakan pernah terjadi tahun 3 SM dan dikaitkan dengan Bintang Natal, fenomena yang dilihat para Majus terkait dengan kelahiran Yesus. Namun, hingga saat ini belum dipastikan apakah Bintang Natal ialah Konjungsi Venus-Jupiter.

Sementara, konjungsi Venus dan Saturnus tahun ini akan lebih istimewa. Tepat saat dua planet tersebut berpasangan, Merkurius akan datang menemani. Ini bisa dilihat sekitar pukul 04.30 dini hari tanggal 27 November 2012.

Konjungsi Venus-Jupiter serta Venus-Saturnus tak berlangsung lama. Venus-Jupiter akan tenggelam cepat setelah konjungsi. Sementara, Venus-Saturnus akan cepat tak tampak karena fajar tiba. Jadi, jangan sampai terlewat. Dan, tenang saja, konjungsi Venus tak akan menimbulkan keributan apapun.

Kisah Sukiyat, Si Perakit Mobil Esemka

| Heru Margianto | Sabtu, 7 Januari 2012 | 09:32 WIB





KOMPAS/SRI REJEKI
Sukiyat dengan mobil Kiat Esemka.


SRI REJEKI

KOMPAS.com - Sebenarnya Sukiyat tidak pernah bermimpi untuk membuat mobil. Pada awalnya dia hanya ingin membantu para siswa Jurusan Otomotif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Dia ingin siswa di sekolah itu bisa melakukan praktik membuat bodi mobil. Apalagi, di sekolah itu, dia menjadi ketua komitenya.

Sukiyat kemudian menyumbangkan bodi mobil Toyota Kijang untuk dibongkar dan dipelajari bagian-bagian bodi dan mesinnya kepada sekolah. Sebelumnya, ia juga mengajari siswa dengan menggunakan mobil Toyota Crown yang lantas dibongkar, kemudian disisakan bagian kisi-kisi, lantai, dan rangkanya saja.

Siswa lantas diajari cara membuat badan mobil secara manual, yakni membentuk pelat eser dengan teknik ketok (kenteng). Mesinnya menggunakan yang sudah jadi karena saat itu target Sukiyat adalah mengajari siswa membuat badan mobil.

Uniknya, meski aslinya mobil itu sedan, dia mengarahkan siswa untuk membuat bodi Toyota Land Cruiser. Sedan itu pun berubah menjadi mobil sport utility vehicle (SUV).

”Saya sendiri terheran-heran, kok bisa ya? Dari sinilah saya lalu terpikir, mengapa tidak sekalian saja mereka membuat mobil,” ceritanya.

Maka, dalam suatu acara di Bayat, Klaten, ia dipertemukan dengan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Sutrisno yang tertarik dengan kemampuan Sukiyat. Bengkel Kiat Motor miliknya lantas menjadi mitra perusahaan dalam program perakitan mobil oleh siswa SMK, yang telah dimulai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa tahun sebelumnya.

SMK-SMK pun mengirimkan siswa mereka ke Kiat Motor di Ceper, Klaten, untuk belajar membuat bodi mobil, termasuk bagian interior dan eksterior mobil, serta rangkanya.

”Para siswa itu sudah kami anggap seperti keluarga sendiri. Banyak siswa yang setelah lulus suka main ke tempat kami. Mereka bercerita sudah mendapat pekerjaan dengan gaji baik,” kata Sukiyat.

Saat merintis pembuatan prototipe mobil SUV yang kini dinamai Kiat Esemka, Sukiyat terlebih dahulu mengajari siswa membuat miniatur menyerupai badan Toyota Hardtop. Setelah berhasil, siswa lantas didampinginya membuat bodi mobil prototipe yang belakangan dinamakan Kiat Esemka.

Untuk desain bodi mobil, Sukiyat terinspirasi bentuk Toyota Land Cruiser Prado dan Ford Everest. Adapun mesin mobilnya menggunakan hasil rakitan siswa, yang komponennya sebagian besar juga dibuat siswa bersama mitra industri.

”Untuk bodi, interior dan eksterior dibikin manual oleh siswa dalam waktu 2-3 bulan. Kalau sudah ada mesin dies, sehari saja bisa jadi ratusan bodi, tetapi harga dies sangat mahal,” katanya.

Dari sepeda ”onthel”

Sukiyat merintis bengkelnya tahun 1977, dengan bantuan Yayasan Dharmais sebesar Rp 75.000. Awalnya, bengkel yang dia buka di kampung halamannya, Kradenan, Trucuk, Klaten, ini hanya melayani perbaikan sepeda motor dan sepeda onthel (kayuh).

Lama-kelamaan bengkel itu berkembang sampai menempati lahan seluas 4.500 meter persegi. Tahun 2004 Sukiyat membangun bengkel di Jalan Solo-Yogya, tepatnya di Ngaran, Mlese, Ceper, Klaten, dengan luas lahan 2.500 meter persegi. Kedua bengkel tersebut kini dikelola anak pertamanya, Ida Hartono.

Tahun 2012 Sukiyat berencana mendirikan bengkel baru di kawasan Manahan, Solo. Bengkel ini akan dipadukannya dengan pusat pelatihan bagi penyandang cacat, yakni Difabel Training Center, lengkap dengan asrama. Di kompleks dengan lahan seluas 8.500 meter persegi ini juga akan didirikan pompa bensin dan restoran cepat saji.

”Keinginan saya adalah mencetak tenaga andal di bidang otomotif dan body repair dari para penyandang cacat. Ini agar mereka tak perlu turun ke jalan menjual kecacatannya. Dana pendidikan mereka akan dicarikan pemerintah daerah dan pusat,” kata Sukiyat yang sejak berusia enam tahun menderita polio.

Ia bercerita, saat kecil ia sempat merasa minder. Bahkan, Sukiyat nekat tak menamatkan pendidikan di sekolah teknik menengah karena tak tahan dengan ejekan teman-temannya.

Ia lalu belajar menjahit di Rehabilitasi Centrum Prof Dr Soeharso, Solo, selama enam bulan. Keterampilan ini mengantarkan dia ke Jakarta untuk bekerja pada usaha konfeksi dan percetakan yang dimiliki Yayasan Harapan Kita. ”Saya bekerja di bagian obras dan setting huruf,” ujarnya.

Kembali ke Solo

Namun, orangtuanya meminta Sukiyat kembali ke kampung halamannya. Akan tetapi, dia memilih tinggal di Solo dan bekerja di sebuah bengkel. Baru empat bulan bekerja, bengkel tersebut bangkrut. Dia lantas bekerja di bengkel lain yang didirikan mantan kepala bengkelnya.

Di sini dia memperoleh kemampuan di bidang otomotif. Keterampilan Sukiyat semakin terasah saat berkesempatan mengikuti pelatihan otomotif ke Jepang dan Jerman yang dibiayai Departemen Sosial. Dalam mengembangkan bengkelnya, Sukiyat memilih spesialisasi di bidang cat oven dan body repair.

Pengalaman masa kecil Sukiyat yang sering diminta orangtuanya untuk membuat pewarna kain lurik rupanya bermanfaat saat diterapkan dalam pengecatan mobil. Demikian pula pengalamannya saat membantu orangtua bekerja di penggilingan padi dan oven tembakau.

Tugas yang diberikan orangtuanya itu membuat Sukiyat terbiasa bekerja keras. Dia mengaku bisa bekerja selama ”24 jam” sehari. Pikirannya tak berhenti memikirkan pengembangan bisnisnya.

”Pekerjaan itu seperti istri. Kalau istri sakit, ya, ditunggu, dirawat, jangan lantas kita ganti istri. Begitu juga dengan pekerjaan,” ujar Sukiyat.

Pedomannya dalam bekerja adalah 3N, yakni niteni (memperhatikan), nirokke (meniru), dan nambahi (menambahkan). Hal itu sering pula disebutnya ATM (amati, tiru, dan modifikasi). Pedoman itu diamatinya dari pekerja Jepang, Korea, dan China saat dulu mereka memulai industri mobil nasionalnya.

”Kalau sekarang kita punya mobil buatan sendiri, ya, harus berani menghargai produk kita sendiri,” tegasnya.

Meski pekerja keras, Sukiyat berusaha tetap memberikan jatah seimbang untuk kehidupan berkeluarga. Ia menyempatkan diri shalat berjemaah dan membina keakraban dengan semua anggota keluarga.

Setiap Jumat, ia suka berziarah ke makam mendiang ayahnya dan menjenguk sang bunda. Sebulan sekali Sukiyat menggelar evaluasi, baik bersama keluarga maupun karyawan. Ia juga mengadakan pengajian dan pemeriksaan kesehatan gratis lewat Klinik Ahad Pagi Kiat Sehat di rumahnya di Trucuk, Klaten.


Sumber : Kompas Cetak

Wow, Museum Pos Kunjungan Wisata Terbaik di Jabar


Museum Pos Indonesia terpilih menjadi yang terbaik untuk kunjungan wisata di Jawa Barat pada kategori museum pada tahun 2011. - blogspot.com






Oleh:
Jabar - Kamis, 5 Januari 2012 | 21:11 WIB

INILAH.COM, Bandung- Museum Pos Indonesia terpilih menjadi yang terbaik untuk kunjungan wisata di Jawa Barat pada kategori museum pada tahun 2011.

"Dinas Pariwisata Jabar yang menetapkan Museum Pos Indonesia menjadi yang terbaik," kata penanggung jawab Museum Pos Indonesia Supariati di Bandung, Kamis.

Disela-sela melayani pelajar dan masyarakat umum yang sedang berkunjung pada musim libur sekolah, ia mengemukakan hingga awal 2012 ini, koleksi benda-benda yang terkait dengan sejarah pos dan telegraf itu berasal dari 131 negara di dunia.

Museum yang lokasinya di sayap timur Gedung Sate, pusat pemerintahan Provinsi Jabar yang dibangun tahun 1931 cukup ramai didatangi masyarakat, khususnya pelajar.

"Kalau musim libur panjang seperti ini, pelajar yang datang tidak berombongan, namun bersama keluarga. Kunjungan rombongan biasanya malah saat aktif sekolah, seperti study tour, yang disertai tugas-tugas untuk menulis laporan," kata Supriati, yang menjadi penanggung jawab museum tersebut sejak tahun 2005.

Ia menjelaskan, pada 1931 gedung seluas 706 meter persegi yang terletak di Jalan Cilaki Nomor 73 Kota Bandung itu difungsikan sebagai museum, dengan nama Museum Pos Telegrap dan Telepon (Museum PTT) pada zaman penjajahan Belanda.

"Namun, saat itu belum terbuka untuk umum," katanya.

Menyadari arti penting peran dan fungsi museum sebagai sarana pendidikan, informasi, rekreasi dan wisata dengan minat khusus, bagi generasi sekarang maupun mendatang, katanya, maka dilakukan renovasi agar sejarah yang ada terpelihara.

Karena itu, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi saat itu (1983) Achmad Tahir meresmikan museum itu dengan nama Museum Pos dan Giro, dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Seiring perubahan nama Pos dan Giro menjadi PT Pos Indonesia pada 20 Juni 1995, maka museum itu juga berganti menjadi Museum Pos Indonesia.

Dijelaskannya pula keberadaan Museum Pos Indonesia itu, tidak hanya sekadar untuk tujuan wisata, namun juga menjadi objek penelitian bagi kalangan perguruan tinggi.

"Khususnya yang terkait dengan bidang-bidang ilmu budaya dan sejarah," katanya.

Supriati memberi rujukan bahwa perguruan tinggi yang mencari referensi untuk penelitiannya, tidak hanya dari Bandung dan Jawa Barat, namun juga universitas dari luar Jawa, seperti dari Lampung.

Sedangkan bagi warga negara asing, khususnya dari Belanda dan kawasan Eropa, karena mempunyai keterkaitan kesejarahan dengan Indonesis pada masa lampau, umumnya datang untuk mengetahui berbagai benda sejarah.

Menurut dia, keberadaan Museum Pos Indonesia yang berada di bawah Direktorat Umum dan SDM PT Pos Indonesia itu, tidak memungut biasa masuk bagi masyarakat.

"Selain terbuka untuk umum, semua pengunjung gratis masuk museum. Kebijakan ini juga bagian dari dukungan untuk gerakan 'Wajib Cinta Museum'," katanya.

Sedangkan untuk pemeliharaan museum tersebut, semuanya dialokasikan dari dana perusahaan, katanya. Pihaknya mengharapkan bagi masyarakat yang punya minat mengenai filateli dan hal terkait lainnya bisa berkunjung ke museum itu, karena koleksi dari 131 negara di dunia bisa ditemukan.

"Selain koleksi perangko, juga bisa dilihat sejarah pos di masa lalu, seperti kartu pos, warkat pos hingga produk-produk terbaru masa kini," demikian Supriati.

Kenalkan, Nama Kami Slavek dan Slavko

Wirawan Kusuma | Hery Prasetyo | Sabtu, 07 Januari 2012 | 08:23 WIB



AFP
Slavek (kiri) dan Slavko merupakan maskot Piala Eropa 2012.


JANGAN heran jika Piala Eropa 2012 nanti akan ada dua sosok mahluk imajinatif. Mereka adalah Slavek dan Slavko. Kedua sosok itulah maskot Piala Eropa 2012 yang digelar di dua negara, Polandia dan Ukraina.

Setiap pageralan Piala Eropa memang diidentikkan dengan maskot. Untuk pagelaran Piala Eropa 2012, Uni Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) bersama pihak panitia penyelenggara menentukan Slavek dan Slavko sebagai maskot.

Slavek dan Slavko diputuskan sebagai maskot dari Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina setelah menjadi pemenang dalam voting yang dilakukan oleh UEFA dari tanggal 16 November hingga 3 Desember 2011 tersebut. Sebelumnya, UEFA menyiapkan tiga nama, yaitu Slavek-Slavko, Siemko-Strimko, dan Klemek-Ladko. Nama-nama ini terinpirasi dari nama keluarga yang menonjol di Polandia-Ukraina. Slavek-Slavko berhak mewakili Piala Eropa 2012 karena dipilih 56 persen dari 39.233 yang mengikuti voting. Sedangkan Siemko-Strimko hanya meraih 29% suara, dan Klemek-Ladko 15% suara.

Slavek merupakan maskot yang mewakili Polandia. Hal ini terlihat dari kostum yang ia pakai yaitu seragam timnas Polandia (putih-merah). Sementara Slavko merupakan maskot yang mewakili Ukraina dengan seragam timnas Ukraina (kuning-biru). Tak hanya seragam, warna rambut mereka pun disesuaikan dengan warna dari bendera kedua negara.

"Saya pikir maskot ini akan mempromosikan tuan rumah dengan sangat positif. Mereka muda dan dinamis, sama seperti Ukraina dan Polandia," ujar Anggota Komite Eksekutif UEFA yang juga menjabat sebagai Presiden Delegasi Piala Eropa 2012 seperti dilansir situs resmi UEFA.

Presiden Federasi Sepak Bola Polandia (PZPN), Grzegorz Lato, dan Presiden Federasi Sepak bola Ukraina (FFU), Grigoriy Surkis, menyambut gembira kehadiran kedua maskot ini. Menurut Surkis, Slavek dan Slavko sangat mencerminkan komitmen dari kedua negara dan federasi sepak bolanya untuk menyukseskan Piala Eropa 2012.

"Kami berbagi ide yang sama dan kami berharap bisa mempersembahkan kegembiraan dalam turnamen ini," kata Sarkis.

Lato menambahkan, "Saya menyukai rambut mereka. Pada 40 tahun lalu saya memiliki rambut seperti itu. Ini hari yang spesial dan promosi yang besar untuk turnamen ini."

Lantas, siapa yang mendesain kedua maskot ini? tak lain adalah Warner Bros. Perusahaan asal Amerika Serikat ini sudah menjadi desainer untuk maskot Piala Eropa empat kali berturut-turut (termasuk Slavek dan Slavko).

Slavek dan Slavko akhirnya resmi menggantikan peran dari Trix dan Flix, maskot kembar yang mewakili Piala Eropa 2008 Austria-Swiss.

Puluhan Wisatawan Belanda Belajar Bikin Kue Ali


Puluhan wisatawan asal Belanda berkunjung ke Kampung Wisata Cikaret Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. - inilah.com/Dian Prima

Oleh: Dian Prima
Jabar - Selasa, 3 Januari 2012 | 20:18 WIB


INILAH.COM, Bogor - Puluhan wisatawan asal Belanda berkunjung ke Kampung Wisata Cikaret Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. Kedatangan wisatawan Belanda tersebut diterima Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Kota Bogor Bagus Karyanegara.

Dalam kunjungannya, rombongan wisatawan mancanegara tersebut melihat secara dekat proses pembuatan sandal. Selain itu mengunjungi pengrajin kue ali atau yang lebih dikenal dengan nama kue cincin. Kue ini merupakan salah satu makanan khas Bogor.

Selain itu, wisatawan asal Negeri Kincir Angin tersebut juga mengunjungi proses pembuatan wayang golek sekaligus menikmati secara langsung pertunjukan wayang golek dengan durasi 10 menit. Setelah itu mereka meninjau produksi boneka poty yang terbuat dari sabut kelapa.

Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan untuk melihat kegiatan masyarakat Kelurahan Cikaret yakni kegiatan Posyandu. Di sana mereka melihat alat-alat yang berkaitan dengan kesehatan dan buku-buku serta permainan anak-anak.

Perjalanan rombongan dilanjutkan dengan melihat tempat penampungan air yang didistribusikan ke rumah-rumah warga. Tur wisatawan dari Belanda berakhir di Sanggar Kompepar yang lokasinya sangat strategis, karena bisa melihat pemandangan Gunung Salak dan persawahan .

Pada kesempatan tersebut Ketua HPI Kota Bogor Bagus Karyanegara memberikan cinderamata berupa gantungan kunci. Bagus mengatakan, pihaknya telah mencatat pada 2012 sudah banyak terdaftar rombongan wisatawan lainnya yang akan berkunjung kembali ke Kampung Wisata Cikaret.

“Para wisatawan Belanda selama melakukan kunjungan di Kampung wisata Cikaret merasa terkesan. Mereka pun siap membantu mempromosikan Kampung Wisata Cikaret Kota Bogor di negaranya,“ jelas Bagus, Selasa (3/1/2012).[jul]

Tahu Bunkeng Perintis Tahu Sumedang

| I Made Asdhiana | Kamis, 21 April 2011 | 09:29 WIB


YUDI/WWW.DOYANMAKAN.COM
Tahu Bunkeng di Sumedang.




KOMPAS.com - Dalam perjalanan dari Cirebon menuju Bandung, kami melewati kota Sumedang. Memasuki kota ini pasti akan melihat tahu Sumedang dimana-mana, dari cuma penjaja kaki lima sampai rumah makan. Pastinya anda mengetahui tentang kelezatan Tahu Sumedang, tahu berwara coklat dan berasa sedikit asin itu memang sangat terkenal bahkan menjadi ikon dari kota asalnya, Sumedang. Aromanya pun sangat khas. Bisa dimakan langsung begitu saja atau mau dikombinasikan dengan lontong juga boleh-boleh saja.

Ke Sumedang kali ini kami mampir ke Tahu Bunkeng yang sangat legendaris itu, perintis tahu Sumedang sejak tahun 1917. Sudah hampir seabad ya, hebat euy. Awalnya ini dirintis oleh seorang imigran China bernama Ong Kino, beliau membuat tahu yang kemudian mendapat tanggapan yang bagus di masyarakat hingga laris manis terjual tahunya. Dan selanjutnya di teruskan ke anaknya yang bernama Boen Keng, kemudian berlanjut terus ke anaknya yang bernama Ukim. Nah sekarang di pegang oleh salah satu anak dari Bapak Ukim, yang bernama Bapak Suriadi. Jadi sudah generasi keempat yang menangani Tahu Bunkeng ini.



YUDI/WWW.DOYANMAKAN.COM
Lontong, cocok dinikmati bersama tahu bunkeng.


Dan di Sumedang juga sudah ada 4 tempat yang menjual Tahu Bunkeng. Pusatnya berada di Jalan 11 April nomor 53, Sumedang. Dan ada satu outlet yang berada di Bandung. Tahu Bunkeng ini sampai sekarang masih dibuat sendiri, supaya terjaga kualitasnya. Disini sangat laris sekali, dalam sekejap tumpukan tahu yang sudah matang pun habis terjual. Banyak sekali orang luar kota yang melewati Sumedang mampir disini hanya untuk membeli tahunya, contohnya ya seperti saya ini.


YUDI/WWW.DOYANMAKAN.COM
Tahu Bunkeng di Sumedang.


Tahu yang aromanya khas, sedikit asin, lembut isinya, dan agak renyah kulit tahunya. Enaknya memang disantap dalam keadaan panas, dengan cabe rawit, atau sambal kecap cabai rawit juga enak. Nah yang khas di Bunkeng selain tahunya adalah sambalnya. Enak banget untuk dicocol dengan tahunya. Yummyy... raos pisan euy.

Cobain deh teman-teman, makan tahu Bunkeng yang asli Sumedang. Rasanya memang berbeda dengan tahu sumedang yang ada di Jakarta. Dalam hitungan menit saya sudah menghabiskan 10 buah tahu he-he... Saya memang doyan banget makan tahu sumedang. Top deh Tahu Bunkeng. Selamat mencoba teman-teman. (Ita)

Sumber : www.doyanmakan.com

SUS Gedebage, Mimpi Kota Bandung Selama 20 Tahun


Wali Kota Bandung Dada Rosada mengaku bangga dengan dipastikannya penyelesaian Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gedebage pada Oktober 2012. - inilah.com/Syamsuddin Nasoetion


Oleh: Ahmad Sayuti AK
Jabar - Jumat, 6 Januari 2012 | 08:30 WIB


INILAH.COM, Bandung - Wali Kota Bandung Dada Rosada mengaku bangga dengan dipastikannya penyelesaian Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gedebage pada Oktober 2012. Stadion bertaraf internasional dengan fasilitas yang wah ini merupakan mimpi selama 20 tahun yang baru terealisasi.

”Ini merupakan mimpi yang baru menjadi kenyataan selama 20 tahun. Kota Bandung sendiri sudah mencanangkan mempunyai stadion sepak bola yang representatif sejak 1992,” bebernya, Kamis (5/1/2012).

Untuk menyelesaikan keseluruhan pembangunan stadion, kata Dada, Dibutuhkan anggaran sebesar Rp623 miliar. Semua itu bisa terselesaikan pada 2013 dan diharapkan dilanjutkan oleh wali kota yang akan datang.

Saat ini, pengerjaan stadion yang bakal menjadi home base Persib Bandung itu sudah 43%. Pada Oktober 2012, stadion bertaraf internasional ini ditargetkan sudah rampung dan bisa menggelar pertandingan siang maupun malam.[jul]

1 Juta Wisman Ditarget Kunjungi Jabar Tahun Ini



Badan Promosi Pariwisata Jabar menargetkan sekitar 1 juta wisatawan mancanegara mengunjungi Jabar pada 2012 ini. - inilah.com/Syamsuddin Nasoetion


Oleh: Dadi Haryadi
Jabar - Minggu, 1 Januari 2012 | 15:43 WIB


INILAH.COM, Bandung - Badan Promosi Pariwisata Jabar menargetkan sekitar 1 juta wisatawan mancanegara mengunjungi Jabar pada 2012 ini.

Ketua Badan Pomosi Pariwisata Jabar Cecep Rukmana mengatakan pihaknya melihat sejauh ini potensi Jabar belum terpromosikan dengan optimal sehingga tingkat kunjungan wisatawan mancanegara tersendat.

"Jabar punya potensi yang sangat besar. Idealnya, jumlah wisman yang datang ke Jabar dapat mencapai 1 juta orang. Itu menjadi target kami pada 2012," kata Cecep.

Untuk mencapai target itu, lanjutnya, BPP Jabar akan memaksimalkan potensi yang dimiliki Jabar yang didukung dengan pembenahan infrastruktur pariwisata.

Cecep mencontohkan, kondisi kapasitas Bandara Husein Sastranegara yang dinilainya kurang memadai. Secara tidak langsung, sambungnya, kondisi itu membuat wisatawan, khususnya asal mancanegara, kurang nyaman. "Terlebih, akses serta sarana transportasinya pun kurang layak," tuturnya.

Selain itu, lanjut Cecep, kondisi lalu lintas, khususnya di Kota Bandung, yang semakin macet harus segera dibenahi.[jul]

Tahu Sumedang, Lezat berkat Air Tampomas

| Eko Hendrawan Sofyan | Sabtu, 7 Januari 2012 | 06:46 WIB



Kompas/Rony Ariyanto Nugroho


Cornelius Helmy


”Ngeunah ieu kadaharan teh. Mun dijual pasti payu (Makanan ini enak. Kalau dijual pasti laku).” Itulah ucapan Bupati Sumedang Pangeran Aria Soeriatmadja saat pertama kali mencicipi tahu goreng buatan Ong Kino tahun 1917.

Puluhan tahun kemudian tahu sumedang menjadi jenis makanan tradisional yang terkenal sekaligus menjadi penyambung hidup masyarakat Sumedang, Jawa Barat.

Bupati Sumedang (1883-1919) itu adalah pemimpin paling dicintai rakyat yang ilmu agamanya terkenal kuat. Keteladanan itu juga membuat masyarakat yakin, setiap perkataan sang bupati pasti terkabul. ”Saciduh metu, saucap nyata” (sekali meludah berhasil, sekali mengucap jadi kenyataan), kalimat kiasannya dalam bahasa Sunda.

Salah satu tuahnya turun pada usaha pembuatan tahu di Kabupaten Sumedang. Ia juga dijuluki ”Pangeran Mekkah” karena wafat saat menunaikan ibadah haji di Mekkah pada usia 70 tahun. Ia juga merupakan bupati pendiri sekolah pertanian pertama di Indonesia tahun 1941 dan Bank Prijaji pada 1901.

Suatu hari, dalam perjalanan menuju tempat peristirahatannya di Situraja, Sumedang, Soeriatmadja mencicipi tahu buatan Ong Kino yang dijual di depan rumahnya di pinggir Jalan Tegal Kalong, Sumedang (kini menjadi Jalan 11 April), sekitar tahun 1917. ”Petuah” itu pun meluncur dari mulutnya.

Hingga 95 tahun kemudian, doa bupati ke-20 Sumedang itu terbukti langgeng. Diiringi etos kerja tekun dan telaten ala masyarakat Tionghoa, usaha tahu pun berkembang. Tenaga pribumi diajak ikut serta sehingga ilmu tahu tersebar luas. Kini, keahlian membuat tahu menjadi bekal hidup banyak warga Sumedang.

Dengan kerenyahan, tekstur khas, dan melibatkan ribuan orang Sumedang, tahu menjadi produk khas. Asal berukuran 3 cm x 3 cm atau 2,5 cm x 3 cm, berwarna coklat muda, kulit berintik, renyah, dan gurih, di seluruh Indonesia biasanya dinamai tahu sumedang. Padahal, tidak semua penjual atau cara pembuatannya dilakukan orang Sumedang.

”Cur cor”

Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran Nina Herlina Lubis mengatakan, pasca-penghapusan larangan tinggal, sekitar tahun 1856, banyak orang Tionghoa mulai masuk Priangan Timur, termasuk Sumedang. Berdasarkan sensus tahun 1930, jumlah orang Tionghoa di Sumedang 905 jiwa. Bandingkan dengan orang Eropa yang berjumlah 258 jiwa.

Celah bisnis dikembangkan perantau Tionghoa, Ong Kino, yang tiba di Sumedang awal abad ke-20. Awalnya, istri Ong Kino membuat tahu guna menuntaskan kegemaran makan suaminya. Perlahan, enaknya tahu mulai dikenal masyarakat Sumedang dan dijual di depan rumahnya. Warga Tionghoa lainnya juga ikut menjual tahu menggunakan merek Palasari dan Ojolali.

Berada di kaki Gunung Tampomas, Sumedang tidak pernah kekurangan air tanah. Air terus mengalir. Cur cor, kalau kata orang Sunda. Kualitas air Sumedang sangat cocok untuk membuat tahu. Sama seperti kebanyakan daerah penghasil tahu di China Selatan, air di Sumedang berkalsium, membuat tahu kenyal tanpa pengawet.

Selain anugerah alam, pengelolaan bahan dan cara masak khas Tionghoa juga menjadi kunci selanjutnya. Pemilik Toko Bungkeng, Suryadi, mencontohkan cara membuat tahu jadi padat berisi. Ia mengatakan, awal menggoreng adalah proses penting. Minyak harus benar-benar panas sebelum tahu dimasukkan.

Cara khusus lain juga dilakukan untuk menghasilkan tahu berkulit berintik. Ia mengatakan, tahu harus dimasukkan dalam keadaan basah. Dulu, untuk menambah kenikmatan, tahu digoreng menggunakan minyak kacang tanah. Akan tetapi, sekarang minyak kacang tanah berkualitas sulit didapatkan.

”Nyaris tidak ada rahasia. Selebihnya hanya kedelai yang digiling. Hasil gilingan dikukus menjadi tahu dan dimasukkan ke air garam. Setelah itu tinggal digoreng,” katanya.

Kebersihan alat dan kontrol gilingan kedelai juga tak kalah penting. Pemilik perusahaan tahu Mirasa Sindang Sari, Hernawan Safari, mengatakan, kebersihan alat penting karena sisa kedelai bisa membuat seluruh adonan baru menjadi asam. ”Mencicipi contoh adonan setiap hari juga harus dilakukan untuk menjaga kualitas dan rasa,” katanya.

Setia

Hujan belum juga berhenti mengguyur Sumedang, akhir pekan pada pengujung tahun 2011, saat sekitar 200 tahu di Toko Bungkeng habis terjual dalam waktu seperempat jam. Pembelinya mayoritas warga Sumedang yang sepertinya ingin melewatkan sisa hari yang dingin itu sembari makan tahu ditemani segelas teh manis panas.

Darso (56), warga Cipasang, Cibugel, Sumedang, mengatakan hanya membeli tahu buatan asli Sumedang sejak 20 tahun lalu. Kekenyalan dan kerenyahan tahu menjadi pemikatnya. Tahu juga tidak mudah asam dalam satu-dua hari. ”Tahu yang baru selesai digiling dan langsung digoreng adalah yang paling nikmat. Saat hujan, kenikmatannya lebih terasa,” katanya.

Dedi (57), pelayan di Toko Bungkeng, mengatakan, saat musim libur panjang, 10.000 tahu seharga Rp 400 per tahu terjual per hari. Pembelinya mengular di depan toko dari pagi hingga sore. Wisatawan luar negeri dari Singapura dan Malaysia pun ada di antara mereka.

”Kami harus membuat nomor antrean. Bisa sampai seribu nomor per hari,” kata Dedi. Di pinggiran jalan Bandung-Sumedang, Unjang (38) merasakan hal serupa. Saat musim libur, pedagang ini bisa menjual hingga 2.000 tahu per hari. Jumlah itu jauh lebih besar ketimbang produksi pada hari biasa yang sekitar 500 tahu per hari.
Sumber : Kompas Cetak

Rabu, 04 Januari 2012

Ini Alasannya RSBI tak Ada yang Jadi Sekolah Internasional

Selasa, 03 Januari 2012 22:30 WIB

Suasana sekolah RSBI/ilustrasi


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menegaskan belum ada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang layak naik status menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Sekolah yang gencar mendapatkan kritikan dari masyarakat tersebut dinilai memiliki kekurangan di berbagai sisi.

"Semua belum layak. Ada yang lemah dari sisi komposisi, ada yang lemah dari sisi kompetensi gurunya, maupun lemah dari sisi kurikulumnya," ujar Dirjen Pendidikan Dasar, Suyanto, kepada wartawan, Selasa (3/1).

Suyanto menegaskan bahwa standar RSBI sesuai dengan semangat pemerintah adalah memiliki guru dengan kualifikasi minimal S2. Akan tetapi sejauh ini banyak yang belum memenuhi standar tersebut.

Pemerintah, kata Suyanto, sangat berhati-hati untuk meningkatkan status RSBI menjadi SBI. "Kita ingin hati-hati dalam menuju SBI. Pemerintah menginginkan SBI yang hebat dan benar-benar jelas. Maka dari itu, sekarang ini sifatnya rintisan dulu," ujarnya.

Meskipun demikian, kata Suyanto, belum terpenuhinya standar tersebut tidak lantas membuat RSBI harus ditutup. "Justru (RSBI) ini harus terus didukung," katanya.

Ditanya RSBI menyebabkan kasta dalam pendidikan, Suyanto mengakuinya. Meskipun demikian kasta tersebut haruslah dari sisi akademik. "Hidup kan memang ada kastanya. Di perusahaan saja ada kastanya. Namun jika dinilai diskriminasi apanya? Wong anak miskin juga boleh sekolah di situ (RSBI)," kata Suyanto.

Menanggapi kritikan masyarakat selama ini, Suyanto menjelaskan sorotan tersebut diakibatkan tingginya biaya masuk RSBI. Soal itu ia juga menampik kalau RSBI mahal terdapat di seluruh Indonesia. "Itu yang mahal tidak di seluruh Indonesia, tetapi hanya di Jakarta saja. Yang gratis sebenarnya juga banyak seperti di Surabaya, Nunukan, Sulawesi Selatan," katanya. Suyanto menyatakan sudah ada Perda yang mengatur bahwa yang miskin mesti diakomodasi RSBI sebesar 20 persen.

Terakhir, gugatan terhadap RSBI dilayangkan Koalisi Anti Komersialisasi Pendidikan (KAKP) ke MK. KAKP menilai penyelenggaraan sekolah ini bertentangan dengan sila kelima Pancasila karena sekolah milik pemerintah tersebut tidak dapat diakses oleh seluruh warga negara terutama dari murid keluarga miskin.

Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: fernan rahadi





Jokowi Gunakan Mobil Esemka, Kata SBY: Silakan...

Rabu, 04 Januari 2012 13:24 WIB

Walikota Solo Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lingkungan kepresidenan mengapresiasi tindakan walikota Solo, Joko Widodo atau Jokowi untuk menggunakan mobil Esemka rakitan SMK Surakarta. Juru Bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengatakan presiden sudah mendengar adanya kreasi dan inovasi yang positif dari masyarakat di Jawa Tengah. “Dengan berhasil dirakitnya mobil nasional ini patut diapresiasi,” katanya saat ditemui, Rabu (4/1).

Ia pun mempersilakan jika walikota Solo itu tetap menggunakan mobil tersebut sebagai mobil dinasnya. Begitu pula jika ada pejabat lain yang ingin meniru tindakan Jokowi. “Presiden tidak melarang mobil tersebut untuk digunakan sebagai mobil dinas,” katanya.

Lalu apakah presiden akan menggunakannya juga? Julian menyatakan belum sempat menanyakan itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Tindakan Jokowi untuk mengganti mobil dinas merek Camry dengan mobil Kiat Esemka terus mendapatkan dukungan. Mobil tersebut dipesan dari SMK 2 Surakarta yang dianggap tak kalah canggih.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Reporter: Esthi Maharani

Wah...Berita Kasus Sandal Jepit Nongol di Washington Post

Rabu, 04 Januari 2012 13:51 WIB


Washington Post
Foto pengumpulan sandal yang dimuat di Washington Post


REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Di sela berita soal mulai panasnya politik Amerika Serikat menjelang pemilihan presiden, menyeruak berita yang 'menyegarkan', kasus pencurian sandal jepit di Indonesia. Dalam tulisannya, media sohor AS ini mengangkat sandal jepit yang mereka tulis sebagai 'simbol baru untuk frustrasi mereka akan keadilan'.

"Ini gila," kata Titis Anissa, seorang guru sekolah menengah di ibukota, Jakarta, yang dikutip sebagai narasumber dalam tulisan itu. Ia mencatat bahwa pejabat pemerintah yang jelas-jelas bersalah menjarah kas negara masih dibiarkan 'melenggang' jalan-jalan ke luar negeri. "Ini seorang anak, muda miskin mengambil sepasang sandal seharga $ 3? Cukup sudah!"

Media ini menuliskan kronologi pencurian sandal jepit yang dilakukan AAL sepulang dari sekolah di Palu, ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, pada November lalu. Ia kemudian diinterogasi dan dipukuli oleh tiga petugas, dan dihadapkan pada hukuman hingga lima tahun penjara jika terbukti bersalah, hukuman yang sama yang diberikan kepada banyak teroris, pengedar narkoba, dan pemerkosa.

Pada bagian lain tulisan itu, media ini menyoroti perubahan politik Indonesia pasca-Suharto. Berbagai perubahan dilakukan, tulisnya, tetapi sistem peradilan tetap menjadi titik lemah.
Redaktur: Siwi Tri Puji B