"Mad, cobaan geura bandrek abah ngeunah", begitu teman saya menawari.
Saya pun menjadi penasaran dan mengambil gelas, terus saya tuangkan cairan bandrek abah ke dalam gelas. Lalu diseduh menggunakan air panas. Diseruput pelan-pelan, hasilnya memang nikmat.
"Bandrek abah meulina di mana?", tanya saya kepada teman yang menawari bandrek abah tersebut.
"Di daerah Ciwidey, Mad", jawabnya sambil konsentrasi lagi ke mesin cetak.
"Oh, jauh geuningan sugan teh deukeut", balasku.
Setelah sekian lama tidak menemukan lagi bandrek abah, tahun 2009 sembilan menemukan lagi bandrek abah, ini anugrah karena diberi gratis oleh temanku, Andriana. Awalnya waktu kuliah saya sekelas dengan orang Bale Endah, setelah ngobrol banyak, saya pun nyeletuk.
"Dri, di Bale Endah mah aya bandrek abah atuh", tanya saya sambil senyum.
"Oh, Pa Ahmad seneng bandrek abah, ke ku saya pang mawakeun atuh", jawab Andriana temanku.
Akan tetapi setelah beres kuliah sampai di wisuda, bandrek abah tak juga hadir dihadapanku. Pikirku ya sudahlah bukan rezekinya barangkali.
Setelah sekian lama, tiba-tiba di facebook ada permintaan pertemanan, setelah dilihat ternyata teman kuliah ku Andriana, setelah di add beberapa hari kemudian dia memuali mengajak obrolan (chat) di facebook. Kontan saya saya tanyakan niatnya yang dulu mau memberi saya bandrek. Akan tetapi, perasaan hati tidak enak juga tiba-tiba menagih bandrek, wah harus mengambil siasat dulu, setelah lama chatting akhirnya kutanyakan maksudku. Ternyata dia masih ingat dan mau merespon. Pada chatting berikutnya dia sudah membeli bandrek abah dan akan diberikan ke saya pada hari Sabtu, tanggalnya lupa lagi. Begitu hari Sabtu saya sudah siap menunggu kedatangannya tiba-tiba ada sms, katanya tidak bisa datang hari itu, di daerah Bale Endah hujannya deras sekali.
Wah batal lagi dapat rezeki, ya sudah saya pun memakluminya. Beberapa hari kemudian ada sms lagi ke hp saya, ternyata hari Sabtu dia akan ke kantor mengantarkan bandrek abah. Betapa kaget sekaligus senang saya akan mendapat bandrek abah.
Pada hari Sabtu yang sudah disepakati, saya merasa senang karena akan mendapat bandrek abah. Turun dari bus Damri di Jalan Katapang Kaler, belum sampai ke Jalan Burangrang, hp saya berbunyi, pas dilihat, wah Andriana. Pikirku jadi tidak karuan mudah-mudahan jadi jangan sampai batal lagi.
"Halo, Dri", jawabku.
"Pak Ahmad di mana?, mau ke kantor kan?", jawab dari Andriana.
"Muhun Dri, ayeuna nembe bade dugi ka jalan Burangrang", jawabku.
"Oh kitu, diantosnya", jawab Andriana.
Ketika saya sampai di kantor, mata saya tertuju ke tempat parkiran kantor, tapi mengapa tidak ada motor tamu, yang ada hanya motor kantor saja. Lalu saya sms temanku Andriana.
"Dri, saya tos dugi di kantor", jawaban di sms ku.
Baru saja sending, terus mau melangkah ke ruang kerja hp saya berbunyi lagi.
"Abdi tos di payun, kadieu we heula abdina moal lami", jawaban dalam sms tersebut.
Saya cepat-cepat ke luar, dan ternyata dia sudah menanti, kami pun terus mengobrol, tetapi tidak lama karena temanku ada keperluan lagi.
"Nuhun Dri, katampi pisan yeuh bandrekna", jawabku sambil mengangkat kantong keresek hitam yang berisi botol bandrek abah.
"Sami-sami Pak Ahmad, abdi bade teras we, teu tiasa lami", jawab temanku sambil memalingkan badannya terus pergi meninggalkan area halaman kantor.
***
Sesampainya di rumah saya sudah tidak sabar ingin mencoba minuman yang berasal dari jahe ini, kubaca petunjukknya meskipun hanya sekilas. Setelah diseduh, ternyata nikmat. Kalau kata Pa Bondan, maknyusssss.
Setelah beberapa hari saya mengucapkan terima kasih lagi ke temanku Andriana melalui surat di facebook. Esok harinya setiba di kantor ku buka facebook ada inbox, ternyata balasan surat dari Andriana sambil memberikan tips, kalau minum bandrek abah yang paling nikmat yakni ditambah dengan creamer. Saya pun mencoba saran temanku itu dan ternyata memang lebih nikmat tak terhankan.
Kalau orang lain memberikan informasi yang lengkap mengenai Bandrek abah-nya, saya hanya bisa memberikan dongeng saja. Mudah-mudahan dongeng saya ini tidak membuat pembaca berkerut dahi atau senyum yang penuh dengan teka-teki di dalam hati pembaca.
Menurut informasi temanku Andriana, harga bandrek abah per botolnya besar dari harga Rp25.000 hingga Rp35.000. Tersedia di daerah Banjaran, Jl. Raya Rancabali Km 7., daerah Ciwidey, dan di tukang rujak, yakni Rujak Ciherang. Terima kasih Dri.
Selamat menikmati Bandrek Abah!!!!!
***
Assalamualaikum kang Ahmad
BalasHapuskebetulan saya baca blog ini , dan saya sangat setuju dengan apa yang anda paparkan . Kalau soal bandrek memang bandrek abah yang paling juara , bahkan saya yang notabene lidah orang Kalimantan sampai tergila-gila pada bandrek abah . Berdasarkan kegilaan saya pada bandrek abah itukah saya memutuskan untuk menjual bandrek abah regional Bandung , dengan motto usaha : bandrek abah PALING MURAH se-kota Bandung . Apabila orang lain menjual dengan harga 25rb-35rb , maka saya menjual bandrek abah ukuran 750ml(botol sirup) dengan harga 20rb . Jadi apabila kang Ahmad atau mungkin ada temannya yang tertarik bisa menghubungi saya di : 085723500118 . Satu lagi kang Ahmad ,untuk wilayah bandung bandrek abahnya bisa diantarkan langsung ke alamat pemesan tanpa minimal order . Terima Kasih sebelumnya , Wassalamualaikum
barusan pesen 2 botol ka kang sadam. besok di anter katanya......
BalasHapusnuhun kang sadam husin, engke bade mesen
BalasHapuskang mau tanya, kalo utk botol ukuran 750 ml itu cukup untuk berapa cangkir kang?
BalasHapussekarang harga 1 botolnya berapa? kalau kirim ke Jakarta bisa tidak? karena kemasan botol kan mudah pecah
BalasHapusSaya di bengkulu.
BalasHapusGinana klo mau pesan...saya rencana buat jualan minunan..klo memang bandrek abah lebih mantab dari bamdrek yg mau saya bikin...081272616246 taufik kamidan
Saya di bengkulu.
BalasHapusGinana klo mau pesan...saya rencana buat jualan minunan..klo memang bandrek abah lebih mantab dari bamdrek yg mau saya bikin...081272616246 taufik kamidan