EBAKARAN selalu bikin heboh. Di koran, radio, bahkan televisi memberitakan. Sayangnya, banyak orang yang hanya peduli dan ingin tahu kejadiannya. Apa yang terjadi setelahnya, seperti bagaimana nasib para korban kebakaran selanjutnya, tidak banyak yang mau tahu.
Seniman Tisna Sanjaya mungkin satu dari sedikit orang yang peduli itu. Selasa (31/8) siang di lokasi kebakaran Jln. Veteran Dalam, Kota Bandung, membuat sebuah lukisan di atas kanvas berukuran 180-110 sentimeter. Saat melukis, Tisna diiri-ngi permainan musik karin-ding. Memang terdengar tidak nyambung antara kebakaran dan melukis, tetapi Tisna berhasil menarik benang merahnya.
Seniman bermata cokelat itu membuat lukisan untuk menggalang dana bagi korban kebakaran. Demi mendapat-kan aspirasi murni dari kejadian kebakaran itu, Tisna mendatangi lokasi kebakaran dan menyerap segala inspirasi yang menghampirinya.
Tisna melihat Aisyah (4), bocah montok berponi, menghampirinya. Dia kemudian memandang Dea (6) yang juga melemparkan pandang penuh tanya kepada Tisna. Tidak lama kemudian, tangan Tisna dengan lincah menari-nari di atas kanvas.
Warna merah, hitam, dan kuning mendominasi lukisan Tisna. Katanya ini mewakili api yang membakar 30 rumah di lokasi itu minggu lalu. Lalu, di dalam kobaran api itu muncullah wajah Aisyah dan Dea yang dirangkai oleh bu-nga berwarna hijau.
"Ini api yang menumbuhkan yang memberi hidup, bukan api yang membunuh," ujarnya.
Dia kemudian mengajak beberapa anak-anak untuk turun menorehkan goresan menggunakan kayu dan batu sisa kebakaran. Lukisan itu diberi nama "Mimpi Aisyah."
"Mimpi Aisyah" kini berada di Gedung Indonesia Menggugat. Tisna akan melelang lukisan itu dengan harga awal senilai 1.000 sak semen atau Rp 50 juta. Dia mengetuk hati para donatur untuk mau ambil bagian dalam lelang tersebut agar korban kebakaran di Jln. Veteran Dalam dapat membangun kembali rumahnya. (Lia Marlia/"PR")***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar