Kamis, 12 April 2012

Insinyur PTDI Kini Ikut Jadi Pemikir Airbus A350


 PT Dirgantara Indonesia (Persero), Rabu (14/4), mencatat sejarah baru dan naik kelas menjadi mitra rekayasa (engineering) setara bagi Airbus. - istimewa 

 Oleh:
Jabar - Kamis, 12 April 2012 | 10:21 WIB

INILAH.COM, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (Persero), Rabu (14/4), mencatat sejarah baru dan naik kelas dengan menjadi mitra rekayasa (engineering) setara bagi Airbus, bukan lagi sekadar pembuat komponen (manufacturing) seperti sebelumnya.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI Dita Ardonni mengatakan MoU itu secara khusus ditujukan dalam pekerjaan engineering bagi pengembangan pesawat Airbus A350, jenis pesawat berbadan lebar berteknologi masa depan. Pekerjaan dimulai tahun ini juga.

Pesawat A350 itu sendiri kini masih dalam tahap engineering di mana PTDI akan menyertakan para insinyurnya sebagai pemikir-pemikir dan penghitung bagian-bagian dari pesawat masa depan tersebut.
"Kami kini masuki tahapan kerja kerah putih, tak lagi kerah biru," tegas Dita Ardonni.

Dita Ardonni menambahkan, selain mengangkat nama bangsa dalam teknologi rekayasa pesawat terbang, PTDI kini mendapatkan nilai tambah 60 persen lebih besar dari hasil pekerjaaan yang dilakukan para personilnya dalam proyek rekayasa seperti itu.

Menurut Dita Ardonni, pengakuan Airbus tersebut bukan hal mudah karena sebelum memutuskan menjadikan PTDI mitra engineering, Airbus telah turun ke PTDI di Bandung dan meng-audit sistem yang digunakan PTDI guna mengukur kemampuan engineering-nya.

Sebelumnya, sejak 2002 PTDI telah dipercaya membuat berbagai komponen untuk struktur Airbus A320/321/330/30/350 dan bahkan pesawat berlantai dua dan terbesar di dunia A380 sejak tahun 2002 yang diperoleh lewat Spirit (saat ini BAe System UK) dan juga dari CTRM Malaysia.[ito]
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar