| Jodhi Yudono | Minggu, 30 Oktober 2011 | 00:33 WIB
SINGAPURA, KOMPAS.com--Luar biasa! Itulah kata yang pas buat tiga musisi gamelan sunda Ganjar (kendang), indra (saron) dan irfan (bonang) yang tergabung dalam Sora Pasundan yang konser di Panggung Terbuka Esplanade, Singapura, pada Sabtu malam (29/10) mulai pukul 19.30 hingga 23.00 waktu setempat sebanyak tiga sesi.
Penampilan mereka yang rancak dan kompak telah memaku penonton di tempat duduknya hingga tiap sesi kon ser selesai. Bahkan, hingga pertunjukan ketiga yang dimulai pukul 21.45, penonton Singapura masih setia menemani Sora Pasundan hingga nomor terakhir.
Membuka pertunjukan dengan sebuah nomor yang dinamis, kelompok ini langsung mendapat sambutan riuh dari para penonton. Ketiga personel Sora Pasundan benar-benar menunjukkan kelasnya sebagai seniman berpengalaman, sehingga mampu mengatur emosi penonton untuk larut bersama sajian musik mereka.
Maka tak heran, ketika pembawa acara Roswita yang juga ikut memainkan icik-icik memperkenalkan satu persatu personel Sora Pasundan seraya memintanya memainkan alat musik yang mereka pegang, penonton berkali-kali memberikan tepuk tangan.
Setelah penonton dibuat semangat dengan tempo cepat dan rancak, pada lagu kedua, "Lalayaran", Sora Pasundan memnyuguhkan kelembutan angin di laut yang tenang. Begitulah, secara cerdas anak-anak Sora Pasundan mengatur dinamika pementasan sehingga penonton tidak bosan menyaksikan mereka.
Menurut Roswita, sebetulnya ada pemain seruling pada grup ini, namun karena sebuah hal, personel itu urung datang ke Singapura.
Sebagai sebuah pertunjukan, kelompok ini memang menarik untuk disimak. Terutama permainan kendang yang atraktif dan dimainkan dengan cara yang ekspresif. Pemain saron dan bonang juga tak kalah ekspresifnya, berkali-kali keduanya mengeluarkan suara-suara yang mengundang semangat para penonton.
Itulah soalnya, hingga pertunjukan usai, penonton masih nampak memenuhi tempat duduk di panggung Esplanade.
Besok dijadwalkan akan tampil kelompok Musi dan Ubala dari Bandung.
yundisupriadani.wordpress.com
ilustrasi
ilustrasi
SINGAPURA, KOMPAS.com--Luar biasa! Itulah kata yang pas buat tiga musisi gamelan sunda Ganjar (kendang), indra (saron) dan irfan (bonang) yang tergabung dalam Sora Pasundan yang konser di Panggung Terbuka Esplanade, Singapura, pada Sabtu malam (29/10) mulai pukul 19.30 hingga 23.00 waktu setempat sebanyak tiga sesi.
Penampilan mereka yang rancak dan kompak telah memaku penonton di tempat duduknya hingga tiap sesi kon ser selesai. Bahkan, hingga pertunjukan ketiga yang dimulai pukul 21.45, penonton Singapura masih setia menemani Sora Pasundan hingga nomor terakhir.
Membuka pertunjukan dengan sebuah nomor yang dinamis, kelompok ini langsung mendapat sambutan riuh dari para penonton. Ketiga personel Sora Pasundan benar-benar menunjukkan kelasnya sebagai seniman berpengalaman, sehingga mampu mengatur emosi penonton untuk larut bersama sajian musik mereka.
Maka tak heran, ketika pembawa acara Roswita yang juga ikut memainkan icik-icik memperkenalkan satu persatu personel Sora Pasundan seraya memintanya memainkan alat musik yang mereka pegang, penonton berkali-kali memberikan tepuk tangan.
Setelah penonton dibuat semangat dengan tempo cepat dan rancak, pada lagu kedua, "Lalayaran", Sora Pasundan memnyuguhkan kelembutan angin di laut yang tenang. Begitulah, secara cerdas anak-anak Sora Pasundan mengatur dinamika pementasan sehingga penonton tidak bosan menyaksikan mereka.
Menurut Roswita, sebetulnya ada pemain seruling pada grup ini, namun karena sebuah hal, personel itu urung datang ke Singapura.
Sebagai sebuah pertunjukan, kelompok ini memang menarik untuk disimak. Terutama permainan kendang yang atraktif dan dimainkan dengan cara yang ekspresif. Pemain saron dan bonang juga tak kalah ekspresifnya, berkali-kali keduanya mengeluarkan suara-suara yang mengundang semangat para penonton.
Itulah soalnya, hingga pertunjukan usai, penonton masih nampak memenuhi tempat duduk di panggung Esplanade.
Besok dijadwalkan akan tampil kelompok Musi dan Ubala dari Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar