Penulis : Dian Maharani | Sabtu, 30 Juni 2012 | 09:39 WIB
DIAN MAHARANI
Ruang National Traffic Management Centre (NTMC) Polri di gedung
baru NTMC, Jalan MT Haryono kavling 37-38, Jakarta Selatan.
JAKARTA, KOMPAS.com - Melalui 400 kamera CCTV
(Closed-Circuit Television) yang tersebar di Indonesia, Korps Lalu
Lintas (Korlantas) Polri dapat memantau situasi arus lalu lintas dalam
gedung National Traffic Management Center (NTMC) Polri. Monitor-monitor
memperlihatkan situasi arus lalu lintas jalan raya di kota-kota besar
seluruh Indonesia.
Gedung NTMC Polri yang baru saja diresmikan Jumat (29/6/2012) ini, berada di Jalan MT Haryono Kavling 37-38, Jakarta Selatan. Dalam gedung megah itu kini terdapat 30 monitor dengan satu layar besar yang hampir memenuhi dinding ruangan. Layar tersebut berukuran empat kali lebih besar dari layar yang digunakan sebelumnya. Pada layar inilah para petugas Korlantas Polri dapat memantau arus lalu lintas di 10 kota besar seluruh Indonesia.
Selain itu petugas lalu lintas di lapangan juga dapat melaporkan secara langsung kondisi arus lalu lintas. Arus yang lancar, macet, kecelakaan lalu lintas, dapat langsung termonitor di sana.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Pudji Hartanto menerangkan, NTMC saat ini dikembangkan dengan teknologi yang canggih. Teknologi yang dapat mengsinergikan segala informasi di berbagai tempat.
"CCTV yang tadinya statis, kita kembangkan dengan kamera yang digendong. Jadi bisa berpindah di mana posisi yang kita inginkan," ujarnya di Gedung NTMC, Jumat. Uniknya, semua petugas Korlantas Polri mengenakan sepatu sandal karet warna hitam bermodel Crocs saat berada dalam ruang NTMC. Mereka tak lagi beralaskan sepatu pantofel hitam yang ramping dan mengkilap itu. Hal ini, menurut Pudji, untuk membuat ruang NTMC menjadi steril tanpa debu.
Setibanya di ruang NTMC para petugas wajib membuka alas kaki, dan menggantinya dengan sepatu karet tersebut. "Pakai alas kakinya tidak boleh keluar masuk. Tidak bisa dibawa keluar," terangnya.
Gedung tujuh lantai dengan dua lantai basement ini menelan anggaran hingga Rp 109 miliar. Pembangunannya dilakukan dalam dua tahap pada tahun 2010 dan 2011 lalu. Pudji menjelaskan anggaran tersebut berasal dari Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP). Nantinya akan ada sekitar 32 petugas yang memantau masing-masing monitor tersebut dalam tiga bagian selama 24 jam.
Untuk penyampaian informasi lalulintas pada masyarakat, NTMC Polri juga menggunakan media situs jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook.
"Jadi ini merupakan inovasi kerativitas dari Korlantas Polri dalam mengembangkan sistem informasi untuk pelayanan publik," pungkasnya.
Dia berharap akan lebih banyak kamera yang memantau arus lalu lintas tersebut khususnya di jalanan yang padat dilalui kendaraan atau di titik rawan kemacetan dan kecelakaan.
Gedung NTMC Polri yang baru saja diresmikan Jumat (29/6/2012) ini, berada di Jalan MT Haryono Kavling 37-38, Jakarta Selatan. Dalam gedung megah itu kini terdapat 30 monitor dengan satu layar besar yang hampir memenuhi dinding ruangan. Layar tersebut berukuran empat kali lebih besar dari layar yang digunakan sebelumnya. Pada layar inilah para petugas Korlantas Polri dapat memantau arus lalu lintas di 10 kota besar seluruh Indonesia.
Selain itu petugas lalu lintas di lapangan juga dapat melaporkan secara langsung kondisi arus lalu lintas. Arus yang lancar, macet, kecelakaan lalu lintas, dapat langsung termonitor di sana.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Pudji Hartanto menerangkan, NTMC saat ini dikembangkan dengan teknologi yang canggih. Teknologi yang dapat mengsinergikan segala informasi di berbagai tempat.
"CCTV yang tadinya statis, kita kembangkan dengan kamera yang digendong. Jadi bisa berpindah di mana posisi yang kita inginkan," ujarnya di Gedung NTMC, Jumat. Uniknya, semua petugas Korlantas Polri mengenakan sepatu sandal karet warna hitam bermodel Crocs saat berada dalam ruang NTMC. Mereka tak lagi beralaskan sepatu pantofel hitam yang ramping dan mengkilap itu. Hal ini, menurut Pudji, untuk membuat ruang NTMC menjadi steril tanpa debu.
Setibanya di ruang NTMC para petugas wajib membuka alas kaki, dan menggantinya dengan sepatu karet tersebut. "Pakai alas kakinya tidak boleh keluar masuk. Tidak bisa dibawa keluar," terangnya.
Gedung tujuh lantai dengan dua lantai basement ini menelan anggaran hingga Rp 109 miliar. Pembangunannya dilakukan dalam dua tahap pada tahun 2010 dan 2011 lalu. Pudji menjelaskan anggaran tersebut berasal dari Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP). Nantinya akan ada sekitar 32 petugas yang memantau masing-masing monitor tersebut dalam tiga bagian selama 24 jam.
Untuk penyampaian informasi lalulintas pada masyarakat, NTMC Polri juga menggunakan media situs jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook.
"Jadi ini merupakan inovasi kerativitas dari Korlantas Polri dalam mengembangkan sistem informasi untuk pelayanan publik," pungkasnya.
Dia berharap akan lebih banyak kamera yang memantau arus lalu lintas tersebut khususnya di jalanan yang padat dilalui kendaraan atau di titik rawan kemacetan dan kecelakaan.
Editor : Pepih Nugraha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar