D. Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya:
duta besar
mata pelajaran
orang tua
simpang empat
kambing hitam
meja tulis
persegi panjang
kereta api cepat luar biasa
model lincar
rumah sakit umum
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.
Misalnya:
alat pandang-dengar
buku sejarah-baru
ibu-bapak kami
orang-tua
anak-istri saya
mesin-hitung tangan
watt-jam
3. Gabungan kata berikut yang ditulis serangkai.
Misalnya:
acapkali, adakalanya
adakalanya, manasuka
akhirulkalam, mangkubumi
alhamdulillah, matahari
astagfirullah, olahraga
bagaimana, padahal
barangkali, paramasastra
beasiswa, peribahasa
belasungkawa, puswawarna
bilamana, radioaktif
bismillah, saptamarga
bumiputra, saputangan
daripada, saripati
darmabakti, sebagaimana
darmasiswa, sediakala
darmawisata, segitiga
dukacita, sekalipun
halalbihalal, silaturahmi
hulubalang, sukacita
kacamata, sukarela
kasatmata, sukaria
kepada, syahbandar
keratabasa, titimangsa
kilometer, wasalam
E. Kata ganti –ku, -kau, -mu, dan -nya
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Apa yang kumiliki boleh kauambil.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
tambah ilmu nih buat persiapan ulangan. Dwi K
BalasHapus