BANDUNG, (PRLM).-Kebutuhan mengangkut barang
menggunakan kereta api sudah mendesak. Kenaikan harga barang sebagai
dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak bisa dielakkan para
produsen dan distributor.
Pada sisi lain, kondisi jalan rusak menjadi sasaran akibat beberapa pengusaha mengurangi beban biaya dengan mengangkut barang meski tonasenya melebihi batas yang diizinkan.
Salah satu pihak pengusaha yang membutuhkan alternatif jalur angkutan selain jalan disampaikan PT Tirta Investama sebagai produsen air minum dalam kemasan (AMDK).
Government Relationship Director PT Tirta Investama Rahmat Hidayat mengatakan para pengusaha sebenarnya ingin membantu pemerintah dengan tidak menambah beban jalan.
Salah satu alternatif yang mereka usulkan adalah dengan penyediaan infrastruktur kereta api pengangkut barang atau logistik lainnya.
“Bagaimana pun kebutuhan masyarakat yang rata-rata sudah menggunakan air minum kemasan harus terpenuhi. Sebagai perusahaan yang ada di beberapa tempat seperti Sukabumi, Subang, Cianjur, dll kami pasti sering menggunakan jalan. Kami sudah mencoba mencari alternatif jalan lain tetapi hingga saat ini tidak ada,” kata Rahmat di Bandung, Rabu (17/7/2013).
Padahal, jika alternatif angkutan barang menggunakan kereta api tersedia, Rahmat yakin pengangkutan menggunakan kereta api jauh lebih efisien dan mengurangi beban jalan. Angkutan barang menggunakan kereta api bagi perusahaan yang memiliki konsumen di berbagai wilayah Jabar bahkan luar provinsi Jabar ini menurut Rahmat sudah mendesak.(A-199/A-107)***
Pada sisi lain, kondisi jalan rusak menjadi sasaran akibat beberapa pengusaha mengurangi beban biaya dengan mengangkut barang meski tonasenya melebihi batas yang diizinkan.
Salah satu pihak pengusaha yang membutuhkan alternatif jalur angkutan selain jalan disampaikan PT Tirta Investama sebagai produsen air minum dalam kemasan (AMDK).
Government Relationship Director PT Tirta Investama Rahmat Hidayat mengatakan para pengusaha sebenarnya ingin membantu pemerintah dengan tidak menambah beban jalan.
Salah satu alternatif yang mereka usulkan adalah dengan penyediaan infrastruktur kereta api pengangkut barang atau logistik lainnya.
“Bagaimana pun kebutuhan masyarakat yang rata-rata sudah menggunakan air minum kemasan harus terpenuhi. Sebagai perusahaan yang ada di beberapa tempat seperti Sukabumi, Subang, Cianjur, dll kami pasti sering menggunakan jalan. Kami sudah mencoba mencari alternatif jalan lain tetapi hingga saat ini tidak ada,” kata Rahmat di Bandung, Rabu (17/7/2013).
Padahal, jika alternatif angkutan barang menggunakan kereta api tersedia, Rahmat yakin pengangkutan menggunakan kereta api jauh lebih efisien dan mengurangi beban jalan. Angkutan barang menggunakan kereta api bagi perusahaan yang memiliki konsumen di berbagai wilayah Jabar bahkan luar provinsi Jabar ini menurut Rahmat sudah mendesak.(A-199/A-107)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar