PROGRAM STUDI
Selasa, 16 Juli 2013 | 14:43 WIB
Oleh Teguh Amor Patria A.Par, PGDip, MPPar
KOMPAS.com
- Belum banyak tulisan sengaja dibuat untuk meninjau perkembangan riset
kepariwisataan di dunia, terutama yang dipublikasikan di Indonesia,
baik yang ditulis dalam Bahasa Indonesia maupun hasil terjemahan dari
bahasa lain. Begitu juga halnya dengan jurnal, walau sudah banyak
dipublikasikan di Indonesia, tetapi belum ditemukan satu jurnal yang
membahas perkembangan riset kepariwisataan.
Berdasarkan hal itu,
tulisan ini sengaja mengangkat dinamika riset kepariwisataan di dunia.
Harapannya agar dapat menjadi dasar serta mendorong penulisan yang lebih
mendalam tentang topik serupa di masa mendatang.
Penelitian
kepariwisataan baru berkembang pada awal abad ke-20 di Eropa. Hingga
tahun 1930-an, pariwisata masih dicermati dan dikaji melalui kacamata
ilmu-ilmu tradisional lainnya yang lebih tua, lebih berkembang, dan
diakui masyarakat luas, seperti ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu budaya,
ilmu geografi, dan lain sebagainya.
Baru sejak 1940-an,
pariwisata diupayakan oleh sejumlah akademisi dan peneliti untuk
diajarkan di universitas-universitas, yang melahirkan definisi-definisi
dan teori-teori kepariwisataan serta berbagai penelitian kepariwisataan.
Upaya tersebut baru membuahkan hasil di awal milenium ini, dengan
ditetapkannya pariwisata sebagai suatu keilmuan mandiri.
Dari
lima literatur (textbook) yang digunakan untuk penulisan ini, semuanya
diterbitkan dalam periode waktu relatif baru, yaitu antara 1989 hingga
2006. Hal ini disebabkan masih relatif barunya serta masih langkanya
sumber-sumber tertulis yang mengangkat tentang dinamika riset
kepariwisataan di dunia. Selain itu, data tentang dinamika riset
kepariwisataan masih sangat terbatas.
Dibandingkan dengan
bahasan-bahasan lain, seperti aspek-aspek perencanaan dan pengelolaan
kepariwisataan, bahasan tentang riset kepariwisataan masih sangat kecil
lingkupnya dalam buku-buku teks tentang kepariwisataan. Perbedaan tahun
penerbitan buku-buku yang digunakan untuk tulisan ini tidak mencerminkan
perkembangan riset kepariwisataan secara kronologis. Masing-masing buku
menjelaskan periode waktu dan bahasan tentang riset kepariwisataan
masing-masing.
1. Tahun 1989 (Tourism Development-Second Edition (Pearce, Addison Wesley Longman Limited)
Buku
ini diterbitkan di Inggris sehingga pemikiran-pemikiran dan studi-studi
kasusnya banyak mencerminkan apa yang terjadi di Inggris. Sekedar
catatan, kepariwisataan modern lahir pertama kali di Inggris pada abad
ke-16 dengan lahirnya the Grand Tourserta dilanjutkan oleh tur
terorganisir (organized tour) yang digagas Thomas Cook pada abad ke-19.
Hal ini menjadikan Inggris sebagai salah satu negara kiblat riset dan
edukasi kepariwisataan terkemuka di dunia.
Beberapa point penting dari buku ini adalah:
-
Pariwisata semakin berkembang menjadi sebuah topik penelitian bagi para
peneliti dari berbagai disiplin ilmu selama dua puluh tahun terakhir
(1970-an dan 1980-an), namun belum diterima secara luas sebagai sebuah
ilmu tersendiri. Pariwisata dipandang sebagai sebuah topik yang
merupakan bagian dari ilmu geografi, ekonomi, manajemen, sosiologi,
antropologi, dan lain-lain.
- Pearce (1979) mengidentifikasi
enam area sebagai topik penelitian pariwisata dari ilmu geografi, yaitu
pola spasial sediaan (supply spatial pattern), pola spasial permintaan
(demand spatial pattern), geografi resor (resort geography), analisis
pergerakan dan alur wisatawan (tourist movement and flow analysis),
dampak pariwisata (tourism impacts), dan model kawasan wisatawan
(tourist destination model). Di tahun-tahun berikutnya (awal 1980-an),
muncul topik-topik lebih variatif di sejumlah negara di dunia.
-
Dalam ilmu ekonomi, manajemen, dan pemasaran, penelitian yang
berhubungan dengan kepariwisataan muncul lebih awal dibanding yang
terjadi dalam ilmu geografi (1970-an), namun dalam dekade berikut
kemunculannya tidak menunjukkan perubahan signifikan. Kontribusi
terhadap penelitian kepariwisataan dari sisi ekonomi dilakukan oleh Gray
(1982), yang mengangkat topik pengukuran, analisis biaya-manfaat,
alokasi sumber daya, dan pemanfaatan barang-barang publik dalam
pengembangan kepariwisataan.
- Dalam sosiologi kepariwisataan,
Cohen (1984) mengidentifikasi delapan pandangan sosiologis terhadap
pariwisata, yaitu pariwisata sebagai sebuah bidang jasa yang
dikomersialkan, perjalanan yang didemokratisasikan, sebuah bentuk
kegiatan waktu luang yang modern, sebuah variasi modern dari ziarah
tradisional, sebuah pengungkapan tema-tema kebudayaan dasar, sebuah
proses bersifat akulturatif, sebuah bentuk dari hubungan-hubungan etnis,
dan sebuah bentuk neokolonisasi.
Cohen juga membagi empat isu
prinsip, yaitu wisatawan, hubungan antara wisatawan dan penduduk lokal,
struktur dan pemfungsian sistem kepariwisataan, dan konsekuensi
pariwisata. Menurut Graburn (1983), para ahli antropologi telah berfokus
pada studi tentang dampak-dampak pariwisata terhadap penduduk lokal dan
juga terhadap studi tentamg wisatawan itu sendiri.
- Dari semua
penelitian di tahun 1970-an dan 1980-an, topik mengenai dampak
pariwisata terhadap berbagai aspek sesuai latar belakang peneliti adalah
yang paling banyak muncul.
2. Tahun 1995 (Tourism Analysis-A Handbook (Smith, Addison Wesley Longman Limited)
Sama
seperti buku pertama, buku ini juga diterbitkan di Inggris. Dalam salah
satu sub-bab-nya, buku ini membahas sedikit tentang riset
kepariwisataan, dengan beberapa point sebagai berikut:
- Melihat riset pariwisata melalui berbagai perspektif, yaitu human experience, social behavior, geographic phenomenon, resources, business, industry, dan intellectual debate.
- Melihat isu-isu kontemporer dalam riset kepariwisataan.
-
Meninjau tantangan-tantangan dalam riset kepariwisataan, seperti
kurangnya pengukuran yang dapat dipercaya untuk menjelaskan ukuran dan
dampak pariwisata, keberagaman industri pariwisata sehingga menimbulkan
pertanyaan apakah pariwisata merupakan sebuah industri tersendiri atau
gabungan atas industri-industri terkait, kompleksitas spasial dan
wilayah, dan tingginya tingkat fragmentasi.
3. Tahun 2004 (Tourism Management–3rd Edition (Leiper, Pearson Education Australia)
Buku
yang diterbitkan di Australia ini ditulis oleh Leiper, salah satu
penulis ternama di bidang kepariwisataan yang terkenal dengan model
Sistem Pariwisata dari sisi spasial-nya. Buku ini pada umumnya membahas
manajemen kepariwisataan yang bersifat komprehensif. Riset
kepariwisataan merupakan satu topik yang dibahas dalam salah satu
sub-bab-nya, dengan point-point sebagai berikut:
- Riset kepariwisataan dimulai 90 tahun yang lalu.
-
Sekitar tahun 1910, Picard dan von Scullard memerhatikan dampak ekonomi
yang dihasilkan wisatawan, yang kebanyakan berasal dari Jerman dan
Inggris, di Austria dan Swis dan mulai melakukan penelitian.
-
Pada 1930-an, sekelompok akademisi membentuk tim pertama yang tertarik
untuk mempelajari pariwisata dari berbagai sudut pandang, seperti
sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Belum ada studi tentang gambaran
keseluruhan, namun apabila digabungkan, penelitian-penelitian itu
menghasilkan suatu pandangan yang komprehensif dan menyeluruh.
-
Tahun 1940, didasari keyakinan dan keinginan untuk menjadikan pariwisata
sebagai sebuah subjek di universitas-universitas, mendorong dua
profesor di Universitas Berne untuk menciptakan definisi pariwisata
secara formal.
- Tahun 1962, the Journal of Travel Research
diterbitkan Universitas Boulder, Colorado, AS, sebagai yang pertama
dalam hal riset berbasis statistik.
- Pada 1960-an, sebuah
program edukasi dan riset pariwisata diluncurkan di Universitas
Michigan, AS, di mana Robert McIntosh menulis teks utama pertama di
tahun 1972.
- Tahun 1973, Jafar-Jafari mendirikan Annals of
Tourism Research di Universitas Wisconsin-Stout, yang menggabungkan
beberapa disiplin ilmu.
- Di awal 1970-an, Universitas Surrey di
Inggris merupakan pionir dalam program studi pariwisata. Selain itu,
universitas ini juga mempublikasikan buku teks yang berpengaruh berjudul
Tourism Management.
- Tiga jurnal yang disebut di atas, Journal of Travel Research, Annals of Tourism Research, dan Tourism Management, saat ini dianggap sebagai tiga riset pariwisata utama di dunia.
-
Di tahun 1980-an dan 1990-an pariwisata telah menjadi tema riset dan
pendidikan di banyak universitas dan kampus di seluruh dunia. Selain
itu, banyak juga lembaga kursus yang menyediakan pendidikan keterampilan
keterampilan.
- Buku ini juga menyebutkan tentang empat sumber
bagi pembelajaran pariwisata, yaitu pengalaman seorang layperson,
pengalaman kerja, pelatihan keterampilan, dan riset dan edukasi
akademis. Buku itu juga menyebutkan karakteristik keempat sumber itu.
- Buku ini juga menyebutkan tentang tujuan riset dan pendidikan pariwisata.
4. Tahun 2006 (Tourism A Modern Synthesis (Page and Connell, Thomson, London)
Seperti
buku ketiga di atas, buku ini juga diterbitkan di Australia dan pada
umumnya membahas mengenai manajemen kepariwisataan yang bersifat
komprehensif. Riset kepariwisataan merupakan satu topik yang dibahas
dalam salah satu sub-bab-nya, dengan point-point sebagai berikut:
- Pariwisata kini sudah dianggap sebagai sebuah subjek studi akademik secara serius.
-
Sebelum tahun 1980-an, studi pariwisata dipandang oleh banyak akademisi
dan analis sebagai suatu subjek yang dangkal (superficial) dan kurang
berharga, tidak seperti subjek-subjek lain seperti sejarah, ekonomi, dan
politik. Pariwisata sering dianggap sebagai sebuah subjek pada
tingkatan praktisi yang diajarkan untuk pada craft level.
- Pada
1990-an, hal tersebut berubah. Saat ini, pariwisata diajarkan di banyak
sekolah, kampus, politeknik, dan universitas di seluruh dunia, dengan
berbagai kualifikasi mulai darilevel sertifikat hingga PhD, dan menjadi
dewasa sebagai sebuah subyek.
- Buku-buku teks yang telah
membantu pendewasaan pariwisata saat ini kebanyakan ditulis dan
diterbitkan pada tahun 1980-an hingga awal 1990-an (walau ada sejumlah
kecil di tahun 1970-an dan di awal milenium).
- Buku ini juga
menyebutkan tentang Annals of Tourism Research, Tourism Management, dan
Journal of Travel Research yang memunculkan pariwisata sebagai sebuah
subjek yang serius di tingkat vokasi, sarjana, dan pascasarjana di
seluruh dunia.
- Saat ini, edukasi pariwisata dilengkapi dengan
kemajuan teknologi, seperti Travel Trade Gazette dan sumber berita kabel
seperti TravelMole (www.travelmole.com) di mana temuan-temuan riset
juga dipublikasikan. Buku-buku teks pariwisata disebutkan sebagai media
penting bagi diskusi tentang pariwisata, konsep, dan pengembangannya.
-
Buku-buku teks pariwisata yang tersedia ditulis melalui persepsi
Amerika (Mathieson and Wall, 1982; Mill and Morrison, 1985; Murphy,
1985), Eropa (Foster, 1985; Cooper et al. 2005) atau Australasia
(Pearce, 1995; Hall at al, 2003) atau Asia (Hall and Page, 2000) dan
negara-negara berkembang atau masyarakat asli (Hall dan Page, 1996).
5. Tahun 2006 (Tourism Management–Third Edition (Weaver and Lawton, 2006)
Buku
ini diterbitkan di Inggris dan pada umumnya membahas tentang manajemen
kepariwisataan bersifat komprehensif. Riset kepariwisataan merupakan
satu topik yang dibahas dalam salah satu sub-bab dengan point-point
sebagai berikut:
- Pada umumnya, buku ini melihat
hambatan-hambatan perkembangan pariwisata sebagai sebuah ilmu, indikasi
perkembangannya, urutan platform pariwisata, dan pendidikan tinggi.
-
Hambatan-hambatan perkembangan pariwisata mengulas tentang pariwisata
yang dipandang sebagai sebuah aktifitas trivial (dangkal), pariwisata
skala besar sebagai kegiatan kekinian, pariwisata yang dipandang sebagai
studi vokasi, kurangnya definisi yang jelas dan data yang dapat
dipercaya, kurangnya teori-teori asli atau tradisi akademis yang kuat.
-
Indikasi perkembangan mengulas tentang perkembangan pariwisata dalam
sektor universitas, perkembangan jumlah jurnal-jurnal referensi.
- Urutan platform pariwisata meninjau advocacy, cautionary, adaptancy, dan knowledge-based.
-
Menjelaskan bagaimana pariwisata sering termarjinalisasi dari
disiplin-disiplin lainnya di tahun 1980an, namun kini semakin (walau
belum sepenuhnya) dianggap sebagai sebuah keilmuan yang penting.
(Penulis adalah Research Coordinator Hotel Management Department di Binus University)
"Bergabunglah dengan komunitas kelas dunia: www.binus.ac.id”
Editor : Latief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar