Senin, 01/07/2013 - 06:18
PERMAINAN alat musik Jimbe asal Afrika menciptakan komposisi musik perkusi sangat menarik di pergelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6/2013) malam.*
BANDUNG, (PRLM).- Bunyi atau suara merupakan musik yang paling sederhana. Namun bila suatu alat musik sederhana dimainkan akan menghasilkan komposisi irama beranekaragam dan sangat kaya akan harmonisasi.
“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pegelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka.
Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
RETNO HERIYANTO/"PRLM" |
PERMAINAN alat musik Jimbe asal Afrika menciptakan komposisi musik perkusi sangat menarik di pergelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6/2013) malam.*
BANDUNG, (PRLM).- Bunyi atau suara merupakan musik yang paling sederhana. Namun bila suatu alat musik sederhana dimainkan akan menghasilkan komposisi irama beranekaragam dan sangat kaya akan harmonisasi.
“Contoh kecil saja alat musik Jimbe asal Afrika yang kini musisi Afrika saja memesan dan membuatnya di Cipacing Sumedang. Meski hanya media yang dipukulnya hanya satu bagian, tapi dengan teknik memukul yang berbeda akan menghasilkan banyak bunyi dan irama musik, itulah perkusi atau alat musik pukul. Sederhana tapi kaya nada,” ujar budayawan Aat Suratin saat menjadi narator pada pegelaran musik perkusi S.O.R.A (The Sound of Natural Rhytmic Arrangement) bertempat di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Minggu (30/6) malam.
Pegelaran yang diprakarsai komunitas musik perkusi United State of Bandung Percussion (USBP) memainkan komposisi dari berbagai benda yang dipukul. Diantara suara piano dan paduan suara kaleng bekas, alat memasak dan lainnya memainkan nomor pembuka.
Selain barang tidak terpakai sebagai sarana mencipta bunyi (musik) juga dimainkan komposisi dengan memainkan rampak Jimbe, kolaborasi kendang dengan jimbe, kendang dengan dog-dog dan lainnya. Sebagai bintang tamu tampil Punk Cut, Bina Seni Vokal, dan Reaktibelat. (A-87/A-147)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar