Jumat, 30 November 2012

Perusahaan Rokok Harus Akui Telah Menipu Publik

Jumat, 30 November 2012 | 07:32 WIB

Kompas
SELAMA puluhan tahun, perusahaan-perusahaan besar rokok menyangkal kebohongan yang telah mereka lakukan kepada publik AS mengenai bahaya rokok. Hari Selasa (27/11), seorang hakim federal AS memutuskan mereka harus menggunakan uang mereka sendiri untuk mengampanyekan iklan publik yang mengatakan mereka telah berbohong.



Putusan ini bisa menjadi sanksi terberat dalam kasus bersejarah yang menuduh perusahaan-perusahaan rokok melakukan penipuan. Departemen Kehakiman AS menangani kasus itu sejak tahun 1999.

Hakim Gladys Kessler memutuskan bahwa kampanye iklan baru itu akan menjadi pengimbang yang pantas atas sejumlah ”penipuan masa lalu” yang dilakukan perusahaan- perusahaan rokok, paling tidak sejak tahun 1964.

Iklan ”pengakuan berbohong” itu akan diterbitkan di sejumlah media selama dua tahun ke depan.

Detail kampanye baru itu, seperti berapa besar biaya yang dibutuhkan dan media mana saja yang dilibatkan, masih belum ditetapkan dan bisa menjadi satu pertarungan hukum berkepanjangan lagi.

Sengaja menipu

Putusan Kessler tersebut, yang bisa dilawan dengan banding oleh perusahaan-perusahaan rokok itu, bertujuan menetapkan kata-kata yang akan digunakan dalam lima pernyataan berbeda yang harus dikeluarkan perusahaan-perusahaan itu.

Salah satu pernyataan itu diawali dengan kalimat: ”Pengadilan federal menetapkan bahwa terdakwa perusahaan-perusahaan rokok telah dengan sengaja menipu publik Amerika dengan menjual dan mengiklankan rokok ringan dan rendah tar sebagai rokok yang memiliki tingkat bahaya lebih rendah dibandingkan rokok biasa”.

Perusahaan-perusahaan itu juga diwajibkan merilis pernyataan berisi sejumlah ”kebenaran” soal merokok, seperti ”perusahaan rokok sengaja mendesain rokok dengan kandungan nikotin yang cukup untuk menciptakan dan mempertahankan kecanduan”, dan ”saat Anda merokok, kandungan nikotinnya mengubah otak Anda. Itu sebabnya berhenti merokok itu sangat sulit”.

Pernyataan-pernyataan yang dipilih Kessler itu masuk dalam lima kategori, yaitu efek merugikan kesehatan dari merokok, sifat pemicu kecanduan dari merokok dan nikotin, ketiadaan manfaat kesehatan dari merokok rokok ”ringan” dan ”rendah tar”, manipulasi desain dan komposisi rokok untuk menjamin kandungan optimal nikotin, serta efek merugikan bagi para perokok pasif.

Para aktivis kesehatan, yang telah menanti bertahun-tahun akan hasil nyata kasus tersebut memuji vonis Kessler.

”Mengharuskan perusahaan- perusahaan rokok untuk akhirnya menyatakan kebenaran adalah harga yang terhitung murah atas beberapa dampak merusak dari sejumlah kesalahan mereka,” kata Matthew Myers, Ketua Campaign for Tobacco-Free Kids, kelompok antirokok di Washington DC.

”Pernyataan-pernyataan itu jelas, tepat sasaran, mudah dimengerti, tanpa beberapa istilah hukum atau jargon ilmiah, hanya fakta,” kata Ellen Vargyas, pengacara American Legacy Foundation, yang dikenal dengan kampanye antirokok ”Truth” sejak tahun 2000.

Perusahaan-perusahaan rokok terbesar di AS mengeluarkan 8,05 miliar dollar AS tahun 2010 untuk mengiklankan dan mempromosikan produk mereka, turun dari 12,5 miliar dollar AS tahun 2006.

Beberapa perusahaan rokok ternama yang menjadi terdakwa dalam kasus itu, antara lain, Philip Morris USA (yang dikenal, antara lain, sebagai produsen rokok merek Marlboro dan Benson & Hedges), RJ Reynolds Tobacco (Camel, Pall Mall, dan Salem), serta Lorillard Tobacco Company (Kent, Newport, dan Maverick). Mereka mengaku sedang mempelajari vonis terbaru ini. (Reuters/AP/AFP/DI)
 
Sumber :Kompas Cetak
Editor :Egidius Patnistik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar