Penulis : Ni Luh Made Pertiwi F | Minggu, 2 Desember 2012 | 09:58 WIB
KOMPAS.com – Jika Cinderella memiliki sepatu kaca, maka orang Tasikmalaya mempunyai sepatu kayu. Selintas memang mengingatkan pada bakiak ala Jepang. Walau dengan alas sepatu yang berbeda.
Bentuknya seperti pada umumnya selop, hanya saja terbuat dari kayu. Kelom geulis, begitu orang Tasikmalaya menyebutnya. Dalam Bahasa Sunda, “kelom” berarti “alas kaki”, sementara “geulis” berarti “cantik”.
“Kalau pakai kelom nanti jadi cantik,” begitu kelakar seorang teman sambil sibuk memilih kelom di Toko Shelly yang berada di Jalan Tamansari Gobras No. 42 A.
Di Toko Shelly, aneka kelom cantik memanjakan pembelinya, tentu terutama kaum hawa. Selop menjadi dominan dan favorit. Warna dominan tentu saja warna tanah seperti cokelat tua dan cokelat muda.
Umumnya, kayu yang dipakai adalah kayu damar, kayu mahoni, dan kayu albasia. Namun, di Toko Shelly, kreasi selop yang biasanya hanya behiaskan sulaman pun menemukan wujud yang makin kreatif. Penggunaan bahan kulit sintetis, lalu warna-warna berani seperti ungu terang dan hijau menyala.
Selain model selop untuk wanita, ada pula kelom untuk pria. Selain itu, aneka hak untuk kelom wanita pun beragam. Ada hak yang tinggi di belakang ala high heels namun tak runcing. Ada pula model wedges.
Harga sangat terjangkau, per pasang mulai dari Rp 40.000. Beberapa selop klasik yang menjadi favorit diberi harga mulai dari Rp 50.000. Ainun, pemilik Toko Shelly juga tak segan-segan memberikan harga diskon, terutama jika membeli dalam jumlah banyak.
Kompas Images/Ni Luh Made Pertiwi F |
Kelom geulis khas Tasikmalaya.
KOMPAS.com – Jika Cinderella memiliki sepatu kaca, maka orang Tasikmalaya mempunyai sepatu kayu. Selintas memang mengingatkan pada bakiak ala Jepang. Walau dengan alas sepatu yang berbeda.
Bentuknya seperti pada umumnya selop, hanya saja terbuat dari kayu. Kelom geulis, begitu orang Tasikmalaya menyebutnya. Dalam Bahasa Sunda, “kelom” berarti “alas kaki”, sementara “geulis” berarti “cantik”.
“Kalau pakai kelom nanti jadi cantik,” begitu kelakar seorang teman sambil sibuk memilih kelom di Toko Shelly yang berada di Jalan Tamansari Gobras No. 42 A.
Di Toko Shelly, aneka kelom cantik memanjakan pembelinya, tentu terutama kaum hawa. Selop menjadi dominan dan favorit. Warna dominan tentu saja warna tanah seperti cokelat tua dan cokelat muda.
Umumnya, kayu yang dipakai adalah kayu damar, kayu mahoni, dan kayu albasia. Namun, di Toko Shelly, kreasi selop yang biasanya hanya behiaskan sulaman pun menemukan wujud yang makin kreatif. Penggunaan bahan kulit sintetis, lalu warna-warna berani seperti ungu terang dan hijau menyala.
Selain model selop untuk wanita, ada pula kelom untuk pria. Selain itu, aneka hak untuk kelom wanita pun beragam. Ada hak yang tinggi di belakang ala high heels namun tak runcing. Ada pula model wedges.
Harga sangat terjangkau, per pasang mulai dari Rp 40.000. Beberapa selop klasik yang menjadi favorit diberi harga mulai dari Rp 50.000. Ainun, pemilik Toko Shelly juga tak segan-segan memberikan harga diskon, terutama jika membeli dalam jumlah banyak.
Editor :A. Wisnubrata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar