Rabu, 12 Oktober 2011

Pameran Kriya Awi “Awi Goes to Mall” Menarik Perhatian Pengunjung

Selasa, 11/10/2011 - 17:34


RETNO HY/"PRLM"
KEPALA Seksi Perlindungan Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Dra. Nita Julianita, menerangkan kepada pengunjung tentang nama dan fungsi alat yang dipamerkan di pameran Kriya Awi “Awi Goes to...

BANDUNG,(PRLM).- Hari pertama penyelenggaraan pameran Kriya Awi “Awi Goes to Mall” yang menampilkan tujuh puluh lebih koleksi Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, di lantai satu Bandung Indah Plaza Jalan Merdeka mengundang perhatian. Berbagai benda koleksi dari bambu berusia puluhan bahkan ratusan tahun yang dipamerkan tidak hanya dilihat, tetapi juga dipegang dan dimainkan.

“Ini benar-benar sangat luar biasa dan merupakan terobosan sangat bagus yang dilakukan museum (Sri Baduga). Kalau disimpan terus di museum dan tidak dipamerkan seperti ini, saya yang sudah berusia enam puluh benar-benar sudah lupa akan alat-alat yang dulu sering digunakan kakek nenek dan ayah ibu,” ujar Hadi Sucipto (63) warga Jalan Tubagus Ismail yang mengaku sudah lupa nama perkakas ataupun alat-alat rumah tangga dan perdagangan yang dipamerkan.

Bukan hanya Hadi Sucipto, sejumlah pengunjung juga mengalami hal yang sama. Semisal alat-alat perdagangan, sudung, naya, buleng, cireng, sumbul dan lainnya. “Kami benar-benar tidak menyangka kalau apresiasi dari pengunjung BIP ini begitu tinggi hingga mereka bertahan berjam-jam untuk bertanya semua barang yang dipamerkan. Mereka kembali mengingat-ingat dan mencoba mengenang akan masa lalu saat peralatan dari bambu masih menjadi alat bantu sebelum adanya alat-alat dari plastik,” ungkap Kepala Seksi Perlindungan Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Dra. Nita Julianita, kepada PRLM disela-sela kegiatan.

Dikatakan Nita, pameran Kriya Awi “Awi Goes to Mall” yang akan berlangsung hingga Minggu (16/10) mendatang selain menampilkan koleksi museum (Sri Baduga)dari bambu, juga menggelar aneka seni tradisi. Kesenian-kesenian yang ditampilkan untuk menghibur pengunjung diantaranya, kesenian kecapi suling, tembang Sunda Cianjuran, Celempungan, angklung dan lainnya. (A-87/kur)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar