| Kistyarini | Jumat, 21 Oktober 2011 | 14:22 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Yue Yue, bocah China yang dua kali terlindas mobil dan dibiarkan oleh 18 orang yang lewat, akhirnya meninggal. Yue Yue meninggal pada Jumat (21/10/2011) pukul 00.32 waktu setempat.
Dalam konferensi pers yang diadakan delapan jam kemudian, kepala RS itu, Su Lei, mengatakan, pihaknya sudah melibatkan dokter terbaik, baik dari sipil maupun militer, untuk menyelamatkan nyawa bocah asal Foshan itu.
Su Lei menjelaskan, penyebab kematian bocah dua tahun itu adalah kegagalan otak yang mengakibatkan semua organ tubuhnya berhenti berfungsi.
"Kami sangat menyesal atas kehilangan ini, tetapi kami berterima kasih atas perhatian dan simpatinya," kata Su Lei.
Sebelumnya para dokter yang merawatnya mengatakan, kecil kemungkinan Yue Yue bisa selamat, seperti dilansir Shanghaiist.
Kabar kematian Yue Yue kembali menjadi berita paling banyak dibicarakan di sejumlah weibo, situs microblogging semacam Twitter di China. Orang-orang kembali menyatakan keprihatinan atas nasib yang dialami bocah yang koma sejak peristiwa 13 Oktober itu.
"Selamat jalan, Yue Yue kecil. Di surga tidak ada mobil," tulis seorang pemilik akun di situs microblogging Sina.
"Selamat jalan, dan jangan lagi dilahirkan di China di kehidupanmu selanjutnya," tulis pengguna lain.
Banyak komentator yang berspekulasi bahwa keengganan orang-orang untuk menolong Yue Yue didorong kekhawatiran mereka akan dipersalahkan atas kecelakaan yang dialami bocah itu.
Kekhawatiran itu muncul setelah ada kasus di Nanjing pada 2006 ketika seorang lelaki justru didenda setelah dia menolong seorang perempuan yang mengalami kecelakaan. Perempuan yang ditolong itu bahkan menuduhnya sebagai penabrak. Pengadilan kemudian memerintahkan si penolong itu membayar ganti rugi sebesar 45.000 yuan.
"Hakim pada kasus Peng Yu di Nanjing itu sudah menghancurkan kebaikan hati seluruh bangsa, dan kini sulit sekali untuk membangunnya kembali," kata seorang pengguna weibo.
Sebuah opini di Global Times yang terbit hari ini mengatakan, insiden Yue Yue telah mengungkap "sisi gelap" masyarakat China. Namun, penulisnya tidak setuju jika harus ada hukuman bagi orang-orang yang gagal membantu korban.
"Lebih pantas untuk melembagakan sistem pemberian penghargaan kepada orang-orang yang menolong ketimbang menjatuhkan hukuman kepada orang yang tidak (memberi pertolongan). Peristiwa Yue Yue mengingatkan kita pada posisi China di tangga perkembangan moral," demikian opini si penulis.
Polisi Foshan mengatakan, dua pengemudi kendaraan yang melindas Yue Yue sudah ditahan dan segera diadili. Salah seorang pelaku ditahan malam setelah kejadian, sementara pengemudi lain menyerahkan diri tiga hari kemudian.
Sumber : AFP
Shanghaiist
Yue Yue semasa hidup dan saat dia dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan yang dialaminya.
Yue Yue semasa hidup dan saat dia dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan yang dialaminya.
BEIJING, KOMPAS.com — Yue Yue, bocah China yang dua kali terlindas mobil dan dibiarkan oleh 18 orang yang lewat, akhirnya meninggal. Yue Yue meninggal pada Jumat (21/10/2011) pukul 00.32 waktu setempat.
Dalam konferensi pers yang diadakan delapan jam kemudian, kepala RS itu, Su Lei, mengatakan, pihaknya sudah melibatkan dokter terbaik, baik dari sipil maupun militer, untuk menyelamatkan nyawa bocah asal Foshan itu.
Su Lei menjelaskan, penyebab kematian bocah dua tahun itu adalah kegagalan otak yang mengakibatkan semua organ tubuhnya berhenti berfungsi.
"Kami sangat menyesal atas kehilangan ini, tetapi kami berterima kasih atas perhatian dan simpatinya," kata Su Lei.
Sebelumnya para dokter yang merawatnya mengatakan, kecil kemungkinan Yue Yue bisa selamat, seperti dilansir Shanghaiist.
Kabar kematian Yue Yue kembali menjadi berita paling banyak dibicarakan di sejumlah weibo, situs microblogging semacam Twitter di China. Orang-orang kembali menyatakan keprihatinan atas nasib yang dialami bocah yang koma sejak peristiwa 13 Oktober itu.
"Selamat jalan, Yue Yue kecil. Di surga tidak ada mobil," tulis seorang pemilik akun di situs microblogging Sina.
"Selamat jalan, dan jangan lagi dilahirkan di China di kehidupanmu selanjutnya," tulis pengguna lain.
Banyak komentator yang berspekulasi bahwa keengganan orang-orang untuk menolong Yue Yue didorong kekhawatiran mereka akan dipersalahkan atas kecelakaan yang dialami bocah itu.
Kekhawatiran itu muncul setelah ada kasus di Nanjing pada 2006 ketika seorang lelaki justru didenda setelah dia menolong seorang perempuan yang mengalami kecelakaan. Perempuan yang ditolong itu bahkan menuduhnya sebagai penabrak. Pengadilan kemudian memerintahkan si penolong itu membayar ganti rugi sebesar 45.000 yuan.
"Hakim pada kasus Peng Yu di Nanjing itu sudah menghancurkan kebaikan hati seluruh bangsa, dan kini sulit sekali untuk membangunnya kembali," kata seorang pengguna weibo.
Sebuah opini di Global Times yang terbit hari ini mengatakan, insiden Yue Yue telah mengungkap "sisi gelap" masyarakat China. Namun, penulisnya tidak setuju jika harus ada hukuman bagi orang-orang yang gagal membantu korban.
"Lebih pantas untuk melembagakan sistem pemberian penghargaan kepada orang-orang yang menolong ketimbang menjatuhkan hukuman kepada orang yang tidak (memberi pertolongan). Peristiwa Yue Yue mengingatkan kita pada posisi China di tangga perkembangan moral," demikian opini si penulis.
Polisi Foshan mengatakan, dua pengemudi kendaraan yang melindas Yue Yue sudah ditahan dan segera diadili. Salah seorang pelaku ditahan malam setelah kejadian, sementara pengemudi lain menyerahkan diri tiga hari kemudian.
Sumber : AFP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar