PANGANDARAN, (PRLM).- Jalur kereta api (KA)
Banjar-Cijulang menyimpan segudang cerita dan pengalaman menarik bagi
banyak orang. Terutama mereka yang pernah merasakan menggunakan kereta
api tersebut.
Selain sebagai sarana transportasi massal darat, jalur yang dibuka dan dibangun pada 1911 dikatakan sebagai kereta api wisata. Sebab, pemangdangan yang disuguhkan pada jalur sepanjang 82,385 kilometer itu bagus dan indah. Mulai dari pegunungan, terowongan, jembatan, hingga panorama laut Pangandaran.
Di jalur tersebut, ada satu stasiun kelas 3, empast stasiun kelas 2, dan tiga stasiun kelas 1. Kemudian, pada jalur ini pun terdapat terowongan dan jembatan terpanjang. Untuk terowongan ada tiga, yaitu Terowongan Hendrik 100 meter, Terowongan Juliana 250 meter, dan Terowongan Wilhelmina 1.116 meter.
Sedangkan untuk jembatan, yaitu Jembatan Cikacepit dengan panjang 1.250 meter, lebar 1,70 meter, dan ketinggian sekitar 100 meter dari permukaan tanah. dan, Jembatan Ciputrapinggan. Untuk Terowongan Wilhelmina, dan Terowongan Cikacepit adalah yang terpanjang di Indonesia.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop II Bandung, Bambang S Prayitno mengatakan, nantinya dengan ada rencana akan diaktifkannya kembali jalur kereta tersebut, diakui akan membantu roda perekonomian masyarakat. “Tentu ini akan membantu jika kereta api tersebut kembali beroperasi. Pertama, perekonomian masyarakat di sekitar kereta api dapat terdongkrak. Dan, juga ini akan menjadi jalur wisata heritage,” jelasnya.
Dikatakan Bambang, jika jalur tersebut diaktifkan kembali akan mendatangkan banyak keuntungan dan manfaat. Khususnya bagi Kabupaten Pangandaran yang baru saja menjadi Daerah Otonom Baru (DOB). Terutama bagi masyarakat. Sebab, selain banyak yang merindukan ingin menaiki kereta api di jalur tersebut. kereta api dapat menjadi salah satu pilihan alat transportasi.
“Kita ketahui Pangadaran sudah menjadi destinasi wisata baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Nantinya, mereka yang hendak ke Pangandaran dapat menggunakan kereta api dari Banjar, dan mendapatkan pengalaman indah. Yaitu melihat panorama alam,” ucapnya.
Seperti diketahui, jalur tersebut memiliki jembatan dan terowongan terpanjang di Indonesia. Yaitu Jembatan Cikacepit, dan Terowongan Wilhelmina. “Nantinya, kita tidak hanya sebagai heritage yang dipertahankan dari jalur tersebut. tetapi pelayanan kepada masyarakat. Tentu kita harus menambah dan meningkatkan dari yang dahulu sudah ada,” ucapnya.
Menurut dia, seperti Stasiun Pangandaran dan Cijulang, itu akan tetap dipertahankan keaslian bangunannya. Namun, akan ada pengembangan.(A-195/A-147)***
Selain sebagai sarana transportasi massal darat, jalur yang dibuka dan dibangun pada 1911 dikatakan sebagai kereta api wisata. Sebab, pemangdangan yang disuguhkan pada jalur sepanjang 82,385 kilometer itu bagus dan indah. Mulai dari pegunungan, terowongan, jembatan, hingga panorama laut Pangandaran.
Di jalur tersebut, ada satu stasiun kelas 3, empast stasiun kelas 2, dan tiga stasiun kelas 1. Kemudian, pada jalur ini pun terdapat terowongan dan jembatan terpanjang. Untuk terowongan ada tiga, yaitu Terowongan Hendrik 100 meter, Terowongan Juliana 250 meter, dan Terowongan Wilhelmina 1.116 meter.
Sedangkan untuk jembatan, yaitu Jembatan Cikacepit dengan panjang 1.250 meter, lebar 1,70 meter, dan ketinggian sekitar 100 meter dari permukaan tanah. dan, Jembatan Ciputrapinggan. Untuk Terowongan Wilhelmina, dan Terowongan Cikacepit adalah yang terpanjang di Indonesia.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop II Bandung, Bambang S Prayitno mengatakan, nantinya dengan ada rencana akan diaktifkannya kembali jalur kereta tersebut, diakui akan membantu roda perekonomian masyarakat. “Tentu ini akan membantu jika kereta api tersebut kembali beroperasi. Pertama, perekonomian masyarakat di sekitar kereta api dapat terdongkrak. Dan, juga ini akan menjadi jalur wisata heritage,” jelasnya.
Dikatakan Bambang, jika jalur tersebut diaktifkan kembali akan mendatangkan banyak keuntungan dan manfaat. Khususnya bagi Kabupaten Pangandaran yang baru saja menjadi Daerah Otonom Baru (DOB). Terutama bagi masyarakat. Sebab, selain banyak yang merindukan ingin menaiki kereta api di jalur tersebut. kereta api dapat menjadi salah satu pilihan alat transportasi.
“Kita ketahui Pangadaran sudah menjadi destinasi wisata baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Nantinya, mereka yang hendak ke Pangandaran dapat menggunakan kereta api dari Banjar, dan mendapatkan pengalaman indah. Yaitu melihat panorama alam,” ucapnya.
Seperti diketahui, jalur tersebut memiliki jembatan dan terowongan terpanjang di Indonesia. Yaitu Jembatan Cikacepit, dan Terowongan Wilhelmina. “Nantinya, kita tidak hanya sebagai heritage yang dipertahankan dari jalur tersebut. tetapi pelayanan kepada masyarakat. Tentu kita harus menambah dan meningkatkan dari yang dahulu sudah ada,” ucapnya.
Menurut dia, seperti Stasiun Pangandaran dan Cijulang, itu akan tetap dipertahankan keaslian bangunannya. Namun, akan ada pengembangan.(A-195/A-147)***