Wisata Bunga Cihideung
Ema Nur Arifah - detikBandung
Bandung - Meskipun pedagang merupakan penduduk asli Desa Cihideung, tapi tidak semua pedagang di kawasan Wisata Bunga Cihideung memiliki tanahnya sendiri. Mereka menyewa pada pemilik tanah yang kebanyakan bukan warga asli Cihideung.
"Untuk pedagang-pedagang di pinggir jalan, 60 persennya pedagang terapung," papar Ganda Suganda (62), dari Tourist Information Center Wisata Bunga Cihideung.
Disebut pedagang terapung, karena para pedagang tersebut tidak memiliki lahan sendiri. Mereka menyewa pada pemilik yang rata-rata warga luar Cihideung. Sistem pembayaran sewa dengan cara membagi hasil keuntungan yang didapatkan pedagang dengan pemilik.
Menurut Ganda, jika lahan yang disewakan kepada para pedagang itu diambil oleh pemiliknya, maka para pedagang akan kehilangan mata pencaharaian. "Jika diambil pemiliknya mereka tidak tahu akan terbang ke mana," tutur Ganda.
Dituturkan oleh Wari (75) bahwa sebagian besar lahan penduduk di Desa Cihideung telah dijual. Menurut Wari, sampai saat ini hanya tinggal 4 orang penduduk yang memiliki tanahnya sendiri termasuk diriya. Di tanah seluas 1.600 meter persegi miliknya itu, Wari melakukan kegiatan budidaya bunga dan tanamannya. Kelak, hasilnya dijual secara grosir pada para pedagang.
"Kebanyakan penduduk menjual tanahnya. Jadi sekarang banyak yang menyewa tanah untuk berdagang," tutur Wari. Meski sempat ditawari, Wari sendiri enggan untuk menjual tanahnya, menurut Wari dengan membudidayakan tanaman di tanah sendiri, rezeki malah akan terus datang walaupun sedikit demi sedikit.
Wisata Bunga Desa Cihideung adalah satu aset penting bagi kepariwisataan di Kota Bandung. Dari sini pula, sebagian besar penduduk desa Cihideung menggantungkan kehidupan ekonominya. Bahkan tak hanya Cihideung, penduduk Desa Cigugur yang tersambung dengan Desa Cihideung ikut menjadi pelaku usaha ini.
Sekitar tahun 90-an akses jalan menuju kawasan ini mulai diaspal. Kemudahan akses jalan tersebut membuat para wisatawan baik lokal Bandung atau luar Bandung berdatangan. Pada tahun 1992, barulah kawasan Cihideung diresmikan sebagai kawasan Wisata Bunga. Selain bunga, di Cihideung juga ada wisata strawberry yang bibitnya juga bisa dibeli.
Pamor Cihideung pun membuat tertarik para pengusaha tertarik untuk membuka usaha di tempat ini, termasuk wisata kuliner. Misalnya Kampung Daun, Sapulidi, The Peak, atau Rumah kayu yang tak hanya menawarkan menu lezat tapi atmosfer bersantap yang berbeda. Di sini pula tempat peristirahatan Villa Istana Bunga bisa ditemui.
Menuju kawasan ini anda bisa melalui Jalan Sersan Bajuri atau dari kawasan terminal Ledeng, Jalan Setiabudhi juga dari Jalan Raya Lembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar