Sabtu, 06 Desember 2008

Tim Tabriz Boyong Piala Presiden

Mereka Meraih Tiga Gelar Bergengsi

 


TIM Tabriz Petrochemical Iran meraih Piala Presiden setelah menjadi tim tercepat dengan catatan waktu 126 jam 28 menit pada Speedy Tour d`Indonesia 2008 setelah menyelesaikan etape XII nomor kriterium di kawasan Pantai Kuta Bali, Jumat (5/12). Piala Menegpora untuk perseorangan diraih pembalap Ghader Mizbani Iranagh dari Tim Tabriz Petrochemical Iran.*M. GELORA SAPTA/"PR"

 


KUTA, (PR).-
Para pembalap dari tim Tabriz Petrochemical Iran merebut tiga gelar juara pada lomba balap sepeda "Speedy Tour d`Indonesia 2008", yang berakhir di Pantai Kuta Bali, Jumat (5/12), seusai etape XII nomor kriterium yang berlangsung di sekitar Pantai Kuta Bali.

Tiga gelar tersebut adalah juara kategori beregu dan perseorangan secara umum sehingga berhak menerima piala bergilir Presiden (beregu) dan Menegpora (perseorangan), serta satu gelar lagi dari perseorangan kategori tanjakan.

Wartawan Pikiran Rakyat, Ferry Indra Permana dan M. Gelora Sapta melaporkan, tim Tabriz yang bermaterikan Ghader Mizbani, Amir Zargari, Hossain Jahanbanian, Mehdi Faredi, dan Ahad Kazemi Sarie tampil sebagai juara beregu dengan catatan waktu 126 jam, 28 menit 34 detik. Posisi kedua dan ketiga diraih tim Custom Cyling Club Solo (+24 menit 34 detik) dan Jazy Sport Beacon Filipina (+35:40).

Kategori perseorangan, Ghader Mizbani Iranagh yang sejak etape V menguasai kaus kuning, tampil sebagai juara umum dengan mengumpulkan waktu 42 jam, 8 menit 9 detik. "Ini lomba yang cukup berat karena menempuh rute yang cukup panjang (1.726,3 km), tentunya saya senang dengan keberhasilan saya dan tim," kata Ghader yang menjadi leader bagi tim Tabriz Iran. 

Iran menambah satu gelar juara lagi melalui Amir Zargari yang sejak etape IV mengenakan kaus merah (jago tanjakan) dinobatkan sebagai juara kategori tanjakan. Posisi kedua dan ketiga diraih Mehdi Faridi dan Tonton Susanto (Dodol Picnic Garut). 

Sedangkan juara untuk kategori sprint, dikuasai pembalap Malaysia Anuar Manan yang meraih kaus hijau (raja sprint) sejak etape pertama di Jakarta. Sementara untuk juara kategori nasional disabet oleh Endra Wijaya pembalap asal Customs Cyling Club Solo, disusul Hari Fitrianto (Polygon Sweet Nice) dan Tonton Susanto (Dodol Picnic Garut) di posisi ketiga. 

Menteri Komunikasi dan Informatika M. Nuh yang hadir pada penyerahan hadiah kepada para pemenang, mengharapkan, kesuksesan STdI ini bisa menambah kepercayaan dunia terhadap situasi dan kondisi keamanan dalam negeri Indonesia yang memang aman dan kondusif.

"Kita harapkan kegiatan ini bisa membuka mata dan kepercayaan internasional akan jaminan keamanan. Dengan demikian diharapkan semakin bertambah turis-turis yang masuk ke Indonesia," kata M. Nuh.

Pada etape XII (terakhir), para pembalap Indonesia semakin merana karena tidak satu kali pun merasakan menjadi juara etape. Di etape terakhir ini, para pembalap asing kembali mendominasi dengan menempatkan tiga pembalap di posisi tiga besar.

Juara pertama dan kedua diraih oleh dua pembalap dari tim Kuala Lumpur, yaitu Ahmad Falanie Ali (1 jam 52 menit 12 detik) dan Wan Mohd. Najme Wan Mohamad yang tertinggal 1 detik di belakang Ahmad. Posisi ketiga diraih Sherwin Carrera dari Jazy Sport Beacon Filipina.

Menurut Kabid Binpres PB ISSI Wahyudi Hidayat, gagalnya para pembalap Indonesia merebut gelar juara etape karena ada tiga faktor, yaitu bertarung dengan pembalap lokal lainnya, lemahnya penyelesaian akhir, dan kurang pengalaman. 

"Kalau dari tiga faktor tersebut dipersentasekan, kelemahan di penyelesaian akhir merupakan faktor paling lemah yaitu 70 persen, sedangkan bertarung dengan pembalap lokal lainnya 20 persen dan kurang pengalaman 10 persen," ujar Wahyudi yang juga pelatih kepala balap sepeda dalam program atlet andalan (Pal).

Sementara itu Ketua Umum PB ISSI Panny Tanjung mengatakan, kendati tidak ada pembalap Indonesia yang berhasil menjadi juara etape, dia tetap merasa puas dengan penyelenggaraan balap sepeda dari Jakarta menuju Bali yang disponsori oleh Telkom ini. 

"Paling tidak, kita juga telah mendapatkan beberapa nama pembalap-pembalap muda yang nantinya diharapkan bisa berprestasi lebih baik ke depannya," kata Panny.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar