Sabtu, 18/05/2013 - 12:12
SENIMAN Tisna Sanjaya memaparkan sambutannya, pada acara diskusi mengenai Babakan Siliwangi, di Jln. Sumatera, Kota Bandung, Sabtu (18/5/2013). Acara yang diikuti oleh Paguyuban Pasundan dan Inohong Sunda itu, juga memaparkan mengenai permasalahan sosial lainnya.*
BANDUNG, (PRLM).- Para inohong serta beberapa unsur masyarakat di Kota Bandung akan mendatangi Balai Kota Bandung, Senin (20/5/2013) siang. Mereka akan melakukan serangkaian aksi untuk mendesak Pemkot Bandung mencabut Izin Mendirikan Bangunan (IMB) restoran di kawasan Babakan Siliwangi.
"Isu mengenai Babakan Siliwangi ini sudah meresahkan. Ini adalah kota kita yang kondusif, harus tetap dijaga, jangan sampai isu ini merusak suasana Kota Bandung yang kondusif," kata Ketua Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi, ketika ditemui usai diskusi dan konsolidasi dukungan untuk mempertahankan fungsi Baksil sebagai hutan kota, di Gedung Pasca Sarjana Universitas Pasundan Jln. Sumatera no. 41 Bandung, Sabtu (18/5/2013) siang.
Didi mengatakan, aksi yang akan dilakukan Senin mendatang diharapkan bisa menggoyahkan pemkot untuk tetap mengizinkan adanya pembangunan restoran di Babakan Siliwangi. "Pemerintah bekerja untuk rakyat, kalau ada desakan dari rakyat seharusnya didengarkan," ujarnya.
Seniman Tisna Sanjaya yang juga hadir dalam acara kemarin, juga mengatakan bahwa aksi yang akan dilakukan Senin depan akan dimulai pukul 10.10 WIB dari Babakan Siliwangi. "Kami akan mencopot 10 seng yang memagari Baksil, kemudian mengaraknya dengan jempana," kata Tisna.
Dia juga mengatakan, akan mendatangi gedung dewan dalam waktu dekat, karena memandang bahwa hingga saat ini tidak ada anggota dewan yang pro terhadap konservasi Babakan Siliwangi tanpa diikuti adanya pembangunan fisik.
"Bukannya tidak percaya (pada anggota dewan-red.), tapi realitasnya begitu, mereka hanya mementingkan kelompoknya, dan tidak mementingkan lingkungan hidup," ucap Tisna. (A-175/A_88)***
SENIMAN Tisna Sanjaya memaparkan sambutannya, pada acara diskusi mengenai Babakan Siliwangi, di Jln. Sumatera, Kota Bandung, Sabtu (18/5/2013). Acara yang diikuti oleh Paguyuban Pasundan dan Inohong Sunda itu, juga memaparkan mengenai permasalahan sosial lainnya.*
BANDUNG, (PRLM).- Para inohong serta beberapa unsur masyarakat di Kota Bandung akan mendatangi Balai Kota Bandung, Senin (20/5/2013) siang. Mereka akan melakukan serangkaian aksi untuk mendesak Pemkot Bandung mencabut Izin Mendirikan Bangunan (IMB) restoran di kawasan Babakan Siliwangi.
"Isu mengenai Babakan Siliwangi ini sudah meresahkan. Ini adalah kota kita yang kondusif, harus tetap dijaga, jangan sampai isu ini merusak suasana Kota Bandung yang kondusif," kata Ketua Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi, ketika ditemui usai diskusi dan konsolidasi dukungan untuk mempertahankan fungsi Baksil sebagai hutan kota, di Gedung Pasca Sarjana Universitas Pasundan Jln. Sumatera no. 41 Bandung, Sabtu (18/5/2013) siang.
Didi mengatakan, aksi yang akan dilakukan Senin mendatang diharapkan bisa menggoyahkan pemkot untuk tetap mengizinkan adanya pembangunan restoran di Babakan Siliwangi. "Pemerintah bekerja untuk rakyat, kalau ada desakan dari rakyat seharusnya didengarkan," ujarnya.
Seniman Tisna Sanjaya yang juga hadir dalam acara kemarin, juga mengatakan bahwa aksi yang akan dilakukan Senin depan akan dimulai pukul 10.10 WIB dari Babakan Siliwangi. "Kami akan mencopot 10 seng yang memagari Baksil, kemudian mengaraknya dengan jempana," kata Tisna.
Dia juga mengatakan, akan mendatangi gedung dewan dalam waktu dekat, karena memandang bahwa hingga saat ini tidak ada anggota dewan yang pro terhadap konservasi Babakan Siliwangi tanpa diikuti adanya pembangunan fisik.
"Bukannya tidak percaya (pada anggota dewan-red.), tapi realitasnya begitu, mereka hanya mementingkan kelompoknya, dan tidak mementingkan lingkungan hidup," ucap Tisna. (A-175/A_88)***