Sabtu, 21 Januari 2012

Iket Khas Sunda Tak Hanya Diminati Warga Jabar


Iket, kain segitiga bermotif baik sering dipakai pria asal Jabar. Bandana yang lekat dengan ciri khas jawara Sunda itu, kini ternyata tak hanya diminati oleh warga Jabar. - inilah.com/Evi Damayanti

Oleh: Evi Damayanti
Jabar - Sabtu, 21 Januari 2012 | 14:58 WIB



INILAH.COM, Bandung - Iket, kain segitiga bermotif baik sering dipakai pria asal Jabar. Bandana yang lekat dengan ciri khas jawara Sunda itu, kini ternyata tak hanya diminati oleh warga Jabar.

Saefulloh, salah satu pedagang iket di Jalan Soekarno-Hatta mengatakan penjualan iket kini memang belum terlalu laku keras, karenanya dia hanya membawa stok secukupnya.

"Makanya sekarang saya tidak pernah membawa banyak-banyak, karena tidak terlalu laku," ujar pria asal Garut itu saat ditemui INILAH.COM, Jumat (20/1/2012).

Anehnya, kata Saefulloh, para pembeli iket sekarang justru bukan berasal dari Sunda, tapi luar Jabar. Sebut saja iket bermotif batik Badui dan batik khas Sunda-Jawa. Atau motif batik kangkung, batik kumeli, batik sida mukti. Kain itu sangat diminati oleh warga luar Sunda dan Jawa. Bahkan, kata Saefulloh, tak jarang warga luar Jabar memesan Iket tersebut dalam jumlah besar.

"Saya rasa karena para pejabat yang pakai, seperti Bupati Subang (Eep Hidayat), jadi orang-orang tertarik pada pengin pakai. Iket ini asli khas Jawa Barat. Paling yang serupa pakai juga orang Jawa. Makanya motif hitam polos sangat diminati orang Sunda dan Jawa. Kalau motif lain yang paling diburu motif batik dari Baduy," ungkap pria berusia 30 tahun itu.

Saefulloh biasa membeli iket dari Pasar Baru Jalan Otto Iskandardinata. Setiap hari, rata-rata penjualan iketnya mencapai 50 lembar. Namun sejak 1 Januari lalu, iket seharga Rp20.000 untuk ukuran besar dan Rp10.000 untuk ukuran sedang itu hanya terjual 10-20 lembar saja.

Bachtiar (40), warga Ujungberung asal Batak, mengaku menyukai Iket batik khas Sunda. Menurutnya, kaum lelaki Sunda mengenakan Iket tersebut terlihat lebih gagah.

"Meskipun saya bukan orang Sunda, tetapi saya suka sekali (iket). Makanya saya banyak koleksi iket di rumah. Menurut pandangan saya, lelaki menggunakan iket ini seperti jagoan. Kata orang Sunda mah jawara. Ini juga kan identitas orang Sunda," ucap Bachtiar yang sudah tinggal di Kota Bandung selama 10 tahun ini.

Iket memang termasuk salah satu bagian pakaian tradisional orang Sunda, setelah kain baju dan sarung. Iket terbuat dari kain polos atau bermotif batik. Ada macam-macam bentuk iket, di antaranya perengkos nangka yakni bentuk sederhana dan banyak digunakan para orang tua.

Selain itu, ada juga bentuk barangbang semplak, yang biasanya digunakan para jagoan atau jawara. Terakhir, iket bentuk udeng, yang biasa digunakan pada acara-acara resmi.[jul]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar