Minggu, 22 Januari 2012

Wow Senat AS Ngeper Hadapi Protes, Voting UU Pembajakan Online Ditunda

Minggu, 22 Januari 2012 05:43 WIB


Kampanye Anti SOPA


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Setelah gelombang protes selama akhir pekan, pimpinan Senat dan Parlemen AS memutuskan menunda voting rancangan undang-undang anti pembajakan online yang kontroversial dan tidak populer.

Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid mengatakan ia telah menunda pemungutan suara yang dijadwalkan Selasa (24/1), mengacu pada petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 4,2 juta orang yang menentang undang-undang anti-pembajakan, Daily Mail melaporkan.

Petisi oleh Google juga menarik lebih dari 7 juta pendukung dan blackout satu hari oleh ensiklopedia online gratis Wikipedia telah mengundang simpati jutaan orang yang disebutnya "dalam kemarahan terhadap Senator."

Ketua Komite Kehakiman DPR AS Lamar Smith cepat menyusulnya dengan mengatakan, pembahasan RUU serupa di DPR juga ditunda "sampai ada kesepakatan lebih luas mengenai sebuah solusi."

Sementara Kim Dotcom, pemilik laman berbagi file Selandia Baru, MegaUpload, turut mengeluarkan petisi kemarin setelah petugas menyerbu markas besarnya di AS dan mengklaim bahwa laman itu telah memfasilitasi jutaan unduh ilegal.

Undang-undang kekayaan intelektual (Protect Intellectual Property Act) yang diusulkan ke Senat dan Undang-undang Hentikan pembajakan online (Stop Online Piracy Act) di DPR AS didukung kuat oleh industri hiburan dan bisnis lain yang kehilangan miliaran dolar setahun karena pembajakan dan produk palsu.

Tetap penolakan kuat datang dari perusahaan-perusahaan terkait-Internet yang berpendapat bahwa RUU itu akan menyebabkan regulasi-berlebihan dan sensor terhadap Internet.

Tuan Reid juga tahu setidaknya setengah lusin senator yang mensponsori RUU itu belakangan berbalik menentang.

Ia mengatakan pemalsuan dan pembajakan telah merugikan ekonomi AS miliaran dolar setiap tahun dan dia optimistis akan tercapai kompromi dalam beberapa minggu mendatang.

Senator Demokrat Patrick Leahy, sponsor utama RUU ini, mengatakan:"Saatnya akan datang ketika senator-senator yang memaksakan langkah ini melihat ke belakang dan menyadari bahwa mereka membuat reaksi spontan untuk masalah monumental."

Penjahat-penjahat di China, Rusia, dan negara-negara lain 'yang tidak melakukan apa pun tetapi menjajakan produk-produk palsu dan mencuri konten-konten Amerika, puas menonton bagaimana Senat AS memutuskan', tidak layak memperdebatkan RUU ini.

Dua RUU itu akan memungkinkan Depertemen Kehakiman, dan pemegang hak cipta, meminta pengadilan mengeluarkan putusan terhadap situs-situs asing yang dituduh melanggar hak cipta.

Keduanya juga akan menghalangi jaringan iklan online dan fasilitator pembayaran seperti perusahaan kartu kredit untuk melakukan bisnis dengan pihak yang diduga melanggar.

Peraturan itu juga akan melarang mesin pencari menghubungkan ke situs-situs yang diduga melanggar hak cipta dan memuat konten bajakan, tulis Daily Mail.

Sementara sekarang RUU itu terus menjadi perdebatan termasuk di kalangan polisi di AS setelah protes besar yang diawali blackout oleh situs-situs web, termasuk Wikipedia dan Reddit.
Redaktur: Taufik Rachman
Sumber: antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar