Rabu, 04 Juli 2012 | 18:44 WIB
TEMPO.CO , Jenewa - Tepuk tangan dan ucapan selamat dari peserta seminar yang terdiri dari lmuwan, duta-duta besar negara anggota CERN langsung memenuhi ruangan ketika Fabiola Ganetti, peneliti dari Atlas selesai menyampaikan presentasinya. Sebelumnya Joe Incandela dari CERN juga telah berbicara lewat telekonferensi dalam seminar di Melbourne "International Conference on High Energy Physics" yang disiarkan secara langsung.
"Sulit untuk tidak gembira dengan hasil ini," kata Direktur Riset CERN, Sergio Bertolucci, Rabu 4 Juli 2012, seperti dilaporkan wartawan TEMPO Hari Prasetyo dari Jenewa, Swiss.
Juru bicara percobaan CMS di CERN, Joe Incandela, mengatakan keberadaan partikel Higgs dijumpai pada tingkat 5 sigma di wilayah massa sekitar 126 gigaelectronvolts (GeV). Itu berarti kepastian penemuan partikel baru mencapai 99,9999 persen. "Ini memang partikel baru. Kami tahu itu (Higgs) boson dan itu boson terberat yang pernah ditemukan," kata dia.
CERN, kata Bertolucci, sejak tahun lalu menyatakan akan menemukan partikel Higgs tahun 2012 untuk menggeser teori Model Standar yang selama ini diyakini. Hasil yang disajikan hari ini diberi label awal, didasarkan pada data yang dikumpulkan tahun 2011 dan 2012, serta sebagian data tahun 2012 yang masih dalam proses analisis.
Langkah berikutnya adalah menentukan sifat yang tepat dari Higgs boson dan maknanya bagi pemahaman tentang alam semesta. Posisinya dalam Model Standar juga perlu dipastikan, apakah menjadi bagian yang hilang atau merupakan sesuatu yang baru.
"Model Standar menggambarkan partikel dasar asal alam semesta. Setiap hal yang terlihat di alam semesta dibuat dari partikel-partikal dasar dan gaya yang bekerja di antara mereka," ujar Bertolucci.
Direktur Jenderal CERN Rolf Heuer mengaku gembira dengan penemuan ini. Ia memberikan penghargaan kepada seluruh ilmuwan di CERN atas keberhasilan ini. "Kami telah mencapai tonggak sejarah dalam pemahaman kita tentang alam," ujar dia dalam konferensi pers usai paparan ilmiah.
Juru bicara percobaan ATLAS di CERN, Fabiola Gianotti, menyatakan dua pekan terakhir sangat menyita perhatian para ilmuwan CERN. Sebab, mereka harus secepat mungkin menganalisis data hasil percobaan ATLAS dan CMS menggunakan Large Hadron Collider (LHC) untuk selanjutnya diumumkan.
"Dua pekan terakhir kami banyak kerja dan menguras emosi. Kami harus ekstrim berfokus untuk menganalisa secara cepat semua data," ujar Gianotti.
Identifikasi positif terhadap karakteristik partikel baru ini akan memakan waktu yang lama dan data yang lebih banyak. Namun, bagaimanapun bentuk partikel Higgs nantinya, pengetahuan tentang struktur dasar materi telah menapaki satu langkah besar.
CERN | MAHARDIKA SATRIA HADI | HARI PRASETYO
Partikel Tuhan. AP/Anja Niedringhaus, File
TEMPO.CO , Jenewa - Tepuk tangan dan ucapan selamat dari peserta seminar yang terdiri dari lmuwan, duta-duta besar negara anggota CERN langsung memenuhi ruangan ketika Fabiola Ganetti, peneliti dari Atlas selesai menyampaikan presentasinya. Sebelumnya Joe Incandela dari CERN juga telah berbicara lewat telekonferensi dalam seminar di Melbourne "International Conference on High Energy Physics" yang disiarkan secara langsung.
"Sulit untuk tidak gembira dengan hasil ini," kata Direktur Riset CERN, Sergio Bertolucci, Rabu 4 Juli 2012, seperti dilaporkan wartawan TEMPO Hari Prasetyo dari Jenewa, Swiss.
Juru bicara percobaan CMS di CERN, Joe Incandela, mengatakan keberadaan partikel Higgs dijumpai pada tingkat 5 sigma di wilayah massa sekitar 126 gigaelectronvolts (GeV). Itu berarti kepastian penemuan partikel baru mencapai 99,9999 persen. "Ini memang partikel baru. Kami tahu itu (Higgs) boson dan itu boson terberat yang pernah ditemukan," kata dia.
CERN, kata Bertolucci, sejak tahun lalu menyatakan akan menemukan partikel Higgs tahun 2012 untuk menggeser teori Model Standar yang selama ini diyakini. Hasil yang disajikan hari ini diberi label awal, didasarkan pada data yang dikumpulkan tahun 2011 dan 2012, serta sebagian data tahun 2012 yang masih dalam proses analisis.
Langkah berikutnya adalah menentukan sifat yang tepat dari Higgs boson dan maknanya bagi pemahaman tentang alam semesta. Posisinya dalam Model Standar juga perlu dipastikan, apakah menjadi bagian yang hilang atau merupakan sesuatu yang baru.
"Model Standar menggambarkan partikel dasar asal alam semesta. Setiap hal yang terlihat di alam semesta dibuat dari partikel-partikal dasar dan gaya yang bekerja di antara mereka," ujar Bertolucci.
Direktur Jenderal CERN Rolf Heuer mengaku gembira dengan penemuan ini. Ia memberikan penghargaan kepada seluruh ilmuwan di CERN atas keberhasilan ini. "Kami telah mencapai tonggak sejarah dalam pemahaman kita tentang alam," ujar dia dalam konferensi pers usai paparan ilmiah.
Juru bicara percobaan ATLAS di CERN, Fabiola Gianotti, menyatakan dua pekan terakhir sangat menyita perhatian para ilmuwan CERN. Sebab, mereka harus secepat mungkin menganalisis data hasil percobaan ATLAS dan CMS menggunakan Large Hadron Collider (LHC) untuk selanjutnya diumumkan.
"Dua pekan terakhir kami banyak kerja dan menguras emosi. Kami harus ekstrim berfokus untuk menganalisa secara cepat semua data," ujar Gianotti.
Identifikasi positif terhadap karakteristik partikel baru ini akan memakan waktu yang lama dan data yang lebih banyak. Namun, bagaimanapun bentuk partikel Higgs nantinya, pengetahuan tentang struktur dasar materi telah menapaki satu langkah besar.
CERN | MAHARDIKA SATRIA HADI | HARI PRASETYO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar