Selasa, 10 Juli 2012

Asal Usul Pulau Christmas Australia

Jadi Tujuan Imigran Gelap

 

TOURIST DESTINATIONS/"PRLM"
PULAU Christmas , pulau mini yang terletak antara wilayah Indonesia dan Australia.*
 
 
SYDNEY, (PRLM).- Kepulauan Christmas kerap kali menjadi sorotan dunia. Pasalnya, pulau mini yang terletak antara wilayah Indonesia dan Australia itu sering kali menjadi tujuan imigran gelap untuk masuk ke wilayah Australia.

Selama ini, itulah yang kita dengar, Pulau Christmas identik dengan tempat penampungan para imigran gelap yang ingin menetap di Australia. Selebihnya, kita tidak tahu banyak. Padahal, kehidupan di Pulau Christmas tidak melulu terkait dengan masalah imigran gelap asal Timur Tengah dan Asia Selatan.

Berdasarkan data sejarah, kepulauan tersebut kali pertama ditemukan oleh seorang warga Inggris bernama Kapten William Mynors pada 25 Desember 1643. Saat itu, Kapten Mynors sedang berlayar dari Inggris ke India.

Di tengah jalan, dia melewati pulau yang kemudian dinamakan Christmas karena tanggal penemuan pulau tersebut bertepatan dengan hari Natal. Namun, kepulauan tersebut baru dicantumkan dalam peta dunia pada 1666 oleh ahli peta asal Belanda Pieter Goos dengan nama Mony yang artinya "belum jelas".

Saat itu, data tentang pulau kecil tersebut memang tidak lengkap. Kapten Mynors sebagai penemu pertama pulau itu, tidak meninggalkan banyak catatan. Informasi yang lebih detail soal pulau tersebut baru didapatkan setelah penjelajah laut asal Inggris William Dampier dengan kapalnya yang bernama Cygnet, tiba di Christmas Island pada Maret 1688. Saat itu dia berangkat dari wilayah Indonesia yang masih dalam jajahan Belanda.

Sebenarya, tujuan awal Dampier adalah Pulau Cocos, tetapi cuaca buruk membuat kapalnya dialihkan ke arah ke timur dan akhirnya terdampar di Pulau Christmas. Dalam catatannya berjudul 'Voyages", Dampier menulis bahwa saat di adan krunya tiba di sana, pulau tersebut tidak berpenghuni.

Penduduk pertama yang menetap di pulau tersebut adalah dua kru kapalnya, sedangkan Dampier dan kru lainnya melanjutkan penjelajahan ke tempat lainnya. (Huminca/"PRLM"/A-108)***
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar