Jumat, 6 Juli 2012 | 16:45 WIB
LEBANON, Kompas.com - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), khususnya Satgas Indo FPC (Indonesian Force Protection Company) XXVI-D2, mempertontonkan seni beladiri tangan kosong asli Indonesia, Merpati Putih, di Lebanon. Mereka mementaskan beladiri tersebut pada acara Medal Parade Tahun 2012, yang sekaligus ingin menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia mempunyai beladiri yang tidak kalah dengan beladiri dari negara-negara lain.
Untuk memeriahkan acara ini, Satgas Indo FPC XXVI-D2 menampilkan pertunjukan beladiri Merpati Putih yang dibarengi dengan pertunjukan Debus. Personel yang melaksanakan pertujukan beladiri Merpati Putih ini terdiri dari 8 satgas Indo FPC XXVI-D2, yaitu Lettu Inf Gilang Nugraha, Kopda Bambang Irawanto, Praka Mukti Ali, Pratu Heri, Sertu Abdul Manan, Kopka Salimun, Koptu Ikhsan dan Pratu Rosi.
Pertujukan Merpati Putih kali ini menampilkan kemampuan mematahkan benda-benda keras, diawali dengan pematahan gagang pompa dilanjutkan dengan pematahan beton dengan satu tangan, dan diakhiri pematahan kikir dengan satu jari. Penonton dibuat berdecak kagum dan setengah tidak percaya, kikir yang merupakan benda keras bisa dipatahkan hanya dengan satu jari. Ada sebagian orang asing yang berpendapat bahwa beladiri Merpati Putih menggunakan magic atau mantra.
Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada magic ataupun mantra. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton dan lainnya, didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).
Acara medal parade kontingen Garuda kali ini dihadiri langsung oleh Force Commander and Head of Mission (FC and HoM) UNIFIL Maj Gen Paolo Serra selaku inspektur upacara. Dalam amanatnya, dia menyampaikan rasa terima kasih atas konsistensi kontingen Garuda dalam melaksanakan mandat PBB sesuai dengan Resolusi 1701.
Acara medal parade kontingen Garuda Satgas UNIFIL tahun 2012 diakhiri dengan kegiatan defile pasukan upacara, dan dilanjutkan dengan penyematan medali kepada seluruh kontingen Garuda yang hadir di lapangan upacara. Hampir seluruh undangan menyatakan apresiasi yang luar biasa khususnya terhadap pelaksanaan medal parade yang sukses, serta penghargaan atas pengabdian yang telah diberikan oleh kontingen Garuda selama berada di Lebanon. (*)
DOKUMEN Indo FPC XXVI D-2/UNIFIL
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas UNIFIL, khususnya
Satgas Indo FPC XXVI-D2, mempertontonkan seni beladiri Merpati Putih di
Lebanon.
LEBANON, Kompas.com - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), khususnya Satgas Indo FPC (Indonesian Force Protection Company) XXVI-D2, mempertontonkan seni beladiri tangan kosong asli Indonesia, Merpati Putih, di Lebanon. Mereka mementaskan beladiri tersebut pada acara Medal Parade Tahun 2012, yang sekaligus ingin menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia mempunyai beladiri yang tidak kalah dengan beladiri dari negara-negara lain.
Untuk memeriahkan acara ini, Satgas Indo FPC XXVI-D2 menampilkan pertunjukan beladiri Merpati Putih yang dibarengi dengan pertunjukan Debus. Personel yang melaksanakan pertujukan beladiri Merpati Putih ini terdiri dari 8 satgas Indo FPC XXVI-D2, yaitu Lettu Inf Gilang Nugraha, Kopda Bambang Irawanto, Praka Mukti Ali, Pratu Heri, Sertu Abdul Manan, Kopka Salimun, Koptu Ikhsan dan Pratu Rosi.
Pertujukan Merpati Putih kali ini menampilkan kemampuan mematahkan benda-benda keras, diawali dengan pematahan gagang pompa dilanjutkan dengan pematahan beton dengan satu tangan, dan diakhiri pematahan kikir dengan satu jari. Penonton dibuat berdecak kagum dan setengah tidak percaya, kikir yang merupakan benda keras bisa dipatahkan hanya dengan satu jari. Ada sebagian orang asing yang berpendapat bahwa beladiri Merpati Putih menggunakan magic atau mantra.
Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada magic ataupun mantra. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton dan lainnya, didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).
Acara medal parade kontingen Garuda kali ini dihadiri langsung oleh Force Commander and Head of Mission (FC and HoM) UNIFIL Maj Gen Paolo Serra selaku inspektur upacara. Dalam amanatnya, dia menyampaikan rasa terima kasih atas konsistensi kontingen Garuda dalam melaksanakan mandat PBB sesuai dengan Resolusi 1701.
Acara medal parade kontingen Garuda Satgas UNIFIL tahun 2012 diakhiri dengan kegiatan defile pasukan upacara, dan dilanjutkan dengan penyematan medali kepada seluruh kontingen Garuda yang hadir di lapangan upacara. Hampir seluruh undangan menyatakan apresiasi yang luar biasa khususnya terhadap pelaksanaan medal parade yang sukses, serta penghargaan atas pengabdian yang telah diberikan oleh kontingen Garuda selama berada di Lebanon. (*)
Editor :Aloysius Gonsaga Angi Ebo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar