Kamis, 13 November 2008

Pusat Studi Islam Terbaik Eropa Ada di London


By Republika Contributor
Kamis, 13 November 2008 pukul 10:40:00 

 
IOL
TERBAIK : Masjid sekaligus pusat studi Islam di London Utara menang penghargaan Islamic Center Terbaik Eropa.



LONDON — Setelah kompetisi selama dua bulan berdasar nominasi dan pandangan para audiens, Masjid Agung di London Utara akhirnya memenangkan Islamic Center Terbaik di Eropa. Kompetisi dan penghargaan ini sendiri merupakan gagasan komunitas maya dari situs berita islam online IslamOnline.net (IOL)

"Sangat menyenangkan mendengar kita meraih sesuatu. Terimakasih ya Allah," ujar Ahmed Saad, Imam di Masjid Pusat London Utara.

Kompetisi ini mulai di gelar pada tanggal 15 September lalu di halaman European Muslims, yakni dengan menanyakan para komunitas Muslim Eropa untuk menominasikan pusat studi Islam favorit mereka.

Kriteria untuk nominasi termsuk layanan berbasis komunitas, program pendidikan dan kebudayaan, proyek-proyek bantuan pendanaan, juga fasilitas lain khususnya pemberdayaan bagi perempuan dan remaja.

Dalam 45 hari sesuah itu, email pun membanjir. Skor tertinggi untuk nominasi pun jatuh pada Masjid Agung London Utara, menjadikan tempat ibadah sekaligus pusat studi islam itu meraih penghargaan Pusat Studi Islam Terbaik Eropa.

Kemudian, Masjid Agung London, dan Masjid London Timur menyusul di tempat kedua dan ketiga. Ketiga pemenang ini akan menjadi percontohan, juga dalam pemberitaan IOL, bagi pusat Islam yang lain.

Ahmedd, sang imam akan menjadi didapuk mengadakan dialog secara langsung (live) dengan anggota komunitas situs tersebut. Perwakilan kedua pusat di posisi kedua dan ketiga tadi juga akan diundang dalam Dialog Langsung serupa dalam beberapa hari mendatang.

Komunitas Adalah yang Utama

Ahmed meyakini jika masjidnya memenangkan puncak kompetisi berkat contoh dalam memberikan layanan berbasis komunitas. "Kami melayani seluruh jamaah, perempuan, remaja, orang tuan," ujar Imam kelahiran Mesir itu.

"Orang secara umu menyukai aktivitas murni, dan ini yang coba kita hadirkan," kata Ahmed. Ia mengatakan prioritas utama di dalam masjidnya yakni pemuda, dan ia menambahkan fasilitas kebugaran dan club pemuda menjadi beberapa fasilitas untuk komunitas.

"Remaja masjid kita menciptakan program yang dapat menarik para pemuda datang ke masjid,"

Pusat Islami yang dulu dikenal bernama Masjid Finsbury Park juga menawarkan pendidikan dalam rentang cukup lebar dan program-program kebudayaan yang mengusung berbagi aspek dalam komunitas.

"Kami berupaya meliputi aspek dalam komunitas yang tidak dipedulikan orang lain. Ini membuat masjid menjadi tempat yang menarik bagi mereka," ujar imam Ahmed.

"Saat ini kami menjalankan aktivitas dalam masjid dengan menggunakan bahasa Arab, Inggris, Somalia, Kurdistan, Albania, Urdu, dan Bengali," tutur Ahmed.

"Juga berbagai macam kursus, program ketrampilan untuk penghidupan, pertemuan antar keluarga, kelas-kelas pendidikan, kelas baca dan pemahaman Al Qur'an untuk wanita dan anak-anak. Itu semua dilakukan di bermacam bahasa," ungkap Ahmed panjang lebar.

Imam muda itu juga menyatakan selain itu, mereka juga masih memiliki banyak rencana yang masih tersimpan. "Kami ingin membawa keterlibatan remaja lebih banyak dan meminta lebih banyak komunitas untuk terlibat," ujar Ahmed.

"Memang bukan pekerjaan mudah, namun itu mungkin diraih selama ada kesungguhan dan dedikasi," ujar Ahmed penuh keyakinan./it

Tidak ada komentar:

Posting Komentar