Bahasa Indonesia, Basa Sunda, Bahasa Asing, Kamus, Fotografi, Sejarah, Budaya, Dongeng, Teknologi, Kesehatan, Hukum dan Kriminal, Konservasi, Kuliner, Pembangunan, Krisis, Tokoh, Olahraga, Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Jalan-Jalan. (Indonesian Language, Sundanese Language, Foreign Languages, Dictionary, Photography, History, Culture, Story, Technology, Healthy, Law and Criminal, Conservation, Development, Crisis, Figure, Sports, Agriculture, Plantation, Fishery, and Travelling)
Kamis, 09 Oktober 2008
Laskar Pelangi Tembus 1,3 Juta Penonton
By Republika Contributor
Kamis, 09 Oktober 2008 pukul 04:25:00
JAKARTA -- Produser film Laskar Pelangi, Mira Lesmana, mengungkapkan jumlah penonton film karya sutradara Riri Riza ini hingga Selasa (7/10) telah mencapai lebih dari 1,3 juta penonton sejak pemutaran perdananya pada 25 September lalu.
"Ini masih hasil sementara, jumlahnya akan bertambah karena pemutarannya belum berlangsung di semua daerah di Indonesia. Rencananya total ada 22 kota yang akan memutar film Laskar Pelangi," kata Mira Lesmana kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu.
Laskar Pelangi adalah sebuah film berdasarkan novel karya Andrea Hirata. Novel tersebut menjadi inspirasi banyak orang karena mengisahkan tentang pentingnya pendidikan bagi semua lapisan masyarakat. Novel tersebut telah terjual hingga jutaan eksemplar.
Mira menambahkan selain melakukan pemutaran film di berbagai daerah di Indonesia, para pemain film ini juga akan mengadakan berkeliling sejumlah kota untuk menjumpai para pecinta novel dan film Laskar Pelangi.
"Sebenarnya kegiatan roadshow agak terbengkalai kemarin karena bertepatan dengan Lebaran. Tapi, sekarang sedang disusun lagi jadwalnya dan dalam waktu dekat kami akan ke Bangka Belitung dulu," ujar produser film Sherina (2005) itu.
Ia mengatakan, film Laskar Pelangi mendapat sambutan sangat positif dari masyarakat Indonesia, termasuk dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama sejumlah menteri yang turut menyaksikan film ini di Blitzmegaplex Grand Indonesia, pada Rabu malam (8/10).
Selain lantaran kesuksesan novelnya, film ini mendapat perhatian besar dari penonton karena tema yang sangat membumi dan dekat dengan masyarakat, diangkatnya Bangka Belitung sebagai lokasi pembuatan film serta anak-anak Belitung yang menjadi pemerannya.
"Sebuah film itu memang tujuannya untuk menghibur, tapi jangan lupa bahwa film juga merupakan produk budaya sehingga dalam sebuah film juga penting mengangkat nilai-nilai lokal dan isu-isu penting bangsa ini," kata Mira Lesmana. (ant/ah)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar