Senin, 13 Oktober 2008

Meriah, Pesta Penikahan Arif-Gina


STRIKER Persib, Zaenal Arif (kedua kanan) mengikrarkan ijab kabul pernikahan terhadap Gina Selviani Vera (21) di Masjid Agung Garut, Minggu (12/10). Wali Kota Bandung Dada Rosada (kedua kiri) menjadi saksi dari pihak mempelai pria.* RIKA/"PR"

JIKA ada pesta pernikahan yang layak dinobatkan sebagai yang terbesar di Garut tahun ini, mungkin resepsi Zaenal Arif dan Gina Selviani Vera (21) jawabannya. Sedikitnya, 2.000 undangan mereka sebar, baik secara fisik, maupun sms. Alhasil, lebih dari 4.000 tamu memadati Graha Intan Balarea, Jln. Patriot 13-15, Garut, tempat resepsi berlangsung.


Sejak "pintu" undangan dibuka, tamu tak putus-putusnya mengalir. Jejalan tamu undangan yang mengantre untuk menyampaikan doa restu dan ucapan selamat seakan tak habis-habisnya. Bukan hanya dua barisan, antrean tamu yang cukup panjang mencapai lebih dari tujuh baris dan baru surut beberapa menit menjelang pukul 14.00 WIB.

Saat menuju lokasi resepsi, pasangan yang menyelesaikan prosesi akad nikah sekitar pukul 9.20 WIB di Masjid Agung Garut itu juga menarik perhatian massa. Dengan menumpangi Jeep Willys, kedua mempelai yang terpaut usia enam tahun itu diarak ratusan anggota Viking.

Pernikahan sesama anak pertama yang memilih Minggu (12/10) sebagai hari istimewanya itu memang berlangsung mewah dan meriah. Pengantin yang tak lupa menyertakan serangkaian upacara adat dalam acara resepsinya itu berhasil menuai decak kagum, dengan banyaknya orang yang antusias menghadiri upacara pernikahan mereka.

Namun, mungkin tak banyak yang tahu. Di tengah ingar-bingar resepsi mewah itu, seperti pernikahan lain pada umumnya, tetesan air mata haru tak luput mewarnai. Bahkan, ia hadir membasahi pipi mempelai pria saat bersujud di hadapan orang tuanya, seusai menunaikan ijab kabul yang menghadirkan Dada Rosada sebagai saksi. 

Air mata pengantin pria itu pun disambut tangisan haru sejumlah keluarga yang hadir di Masjid Agung Garut. Kondisi serupa sempat terjadi malam harinya, saat digelar acara siraman di kediaman Gina, yang akrab disapa Ghege. Bedanya, malam itu, air mata Gina dan keluarga yang mengalir deras. Mereka mengaku teringat akan mendiang ayah Gina, Agus W.K. (alm.).

Terlepas dari kemewahan dan keharuan yang menyelimuti hari pertama mereka sebagai suami istri, ada hakikat lain yang dinilai lebih penting. Arif mengaku lega telah memperistri Gina yang menurut dia berbeda dengan wanita lain dan mampu melengkapi kekurangan yang ada di dirinya.

"Alhamdulillah sudah resmi. Gina sangat berarti bagi saya. Tanpa dia, saya bukan apa-apa. Dia motivator saya. Saya yakin, dia adalah yang terbaik," ujar striker Persib yang mengaku akan mengambil cuti selama satu pekan untuk berbulan madu ke Bali itu.

Walaupun tidak menjanjikan akan mendongkrak kariernya yang sedang lesu, Arif berharap, keberadaan Gina sebagai pendampingnya bisa mendorong dia untuk lebih baik. Pemain kelahiran 1981 itu mengaku masih enggan membahas posisinya yang akhir-akhir ini lebih sering menghuni bangku cadangan, dengan alasan ingin menikmati dahulu kebahagiaan sebagai pengantin baru.

Hal senada dilontarkan sang istri. Ia meminta agar suaminya diberi sedikit keleluasaan dulu untuk menghirup manisnya hari-hari awal gerbang pernikahan. Ditanya tentang kesiapannya menjadi istri pemain yang kerap ditinggal untuk menjalani laga tandang dan kerap dikerumi banyak fans wanita, Gina mengaku sudah siap.

"Sejak pacaran satu tahun lalu pun saya sudah siap. Saya sudah biasa ditinggal. Soal fans juga sama. Saya harus memahami posisi suami saya. Dia seperti ini tidak lepas dari keberadaan fans," ujar Gina yang berprofesi sebagai presenter dan sempat menjadi finalis Mojang Jajaka Jawa Barat 2005 itu.

Kini keduanya telah resmi menjadi sepasang suami istri. Mahar berupa perhiasan emas seberat 150 gram telah diberikan Arif pada istrinya. Rumah di kompleks Batu Indah Bandung pun sudah siap ditempati. Namun, kemewahan pernikahan hanyalah suatu simbol. Bahtera kehidupan rumah tangga telah menanti untuk dikayuh bersama. Mampukah mereka mengarungi derasnya kehidupan? (Rika Rachmawati/"PR")***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar