Identitas Bangsa
Penulis : Lukas Adi Prasetya | Sabtu, 30 Maret 2013 | 01:50 WIBNUNUKAN, KOMPAS.com — Ada yang menarik di sebuah loket pengecekan paspor (keimigrasian) di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.
Di kaca loket itu, ditempel sebuah kertas bertuliskan "Dilarang Menyebut Kata-kata (Indon), yang sebenarnya (Indonesia)".
Menurut Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Nunukan Hasan Basri, kata "Indon" berkonotasi negatif yang artinya dalam bahasa Arab lebih kurang berarti budak atau pelacur.
"Dan, orang Malaysia selalu menyebut tenaga kerja Indonesia (TKI) kita dengan sebutan Indon," kata Hasan.
Kata Indon memang terkesan melecehkan warga dan bangsa Indonesia. "Untuk itu, kita harus menolaknya," ujarnya.
Lagi pula, apa susahnya melafalkan "Indonesia" bagi negara satu rumpun. Pelabuhan Tunon Taka adalah pintu masuk via laut dari Indonesia ke Malaysia, yakni ke Kota Tawau, Sabah.
Melalui pelabuhan ini juga, para TKI yang dideportasi dipulangkan ke Indonesia, khususnya Indonesia bagian timur.
Pelabuhan ini juga menjadi lalu lintas perdagangan antara dua daerah, yakni Kabupaten Nunukan (Indonesia) dan Tawau (Malaysia).
Editor : Tjahja Gunawan Diredja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar