Kalah jadi abu, menang jadi arang
Yang kalah dan yang menang sama-sama merugi.
Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan
Bersama-sama berbahagia dan bersama-sama menderita.
Ada gula, ada semut
Orang yang kaya lazimnya banyak dikunjungi orang-orang yang ikut mengecap kenikmatan dari kekayaannya.
Ketika ada jangan dimakan, telah habis maka dimakan
Uang simpanan kita harus dipakai kalau perlu, karena tidak mempunyai mata pencaharian lagi.
Asal ada, kecil pun ada
Apa yang ada pada kita, walaupun sedikit, cukupkan dan manfaatkanlah.
Adat gunung tempatan kabut
Kepada yang pandai kita bertanya dan kepada yang kaya kita meminta atau meminjam.
Adat hidup tolong-menolong, adat mati jenguk-menjenguk
Sukalah tolong-menolong dalam menghadapi macam-macam kesukaran hidup.
Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam
Orang muda harus bersabar, jika merindukan sesuatu. Orang tua harus bersabar, jika ditimpa macam-macam kemalangan.
Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
Segala sesuatu harus dikerjakan menurut adat, cara atau kebiasaan yang berlaku.
Air beriak tanda tak dalam
Banyak cakapnya, tetapi tidak banyak pengetahuannya.
Air susu dibalas dengan air tuba
Kebaikan dibalas dengan kejahatan.
Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga
Lazimnya tingkah-laku anak itu menurut contoh dari orang tuanya.
(700 Peribahasa Indonesia, R.H. Maskar Gandasudirja, TB Ekonomi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar