Jumat, 27 Agustus 2010

Mengelola THR

ilustrasi-okezone.com

RITUS tahunan Ramadan sering ditutup dengan perayaan Lebaran dan mudik. Kegiatan ini bagi umat Islam senantiasa disambut dengan sukacita. Kegembiraan itu tentu bukan tanpa alasan, mulai dari momentum ibadah hingga kesempatan libur yang lebih panjang dibandingkan dengan liburan lainnya. Meski demikian, di tengah perasaan gembira Lebaran, bagi sebagian orang, ada perasaan waswas dan khawatir tidak akan bisa merayakan Lebaran karena tidak memiliki uang yang cukup. Bahkan meski ada tunjangan hari raya (THR), uang itu dianggap belum sepenuhnya menyelesaikan masalah.

Status uang THR

Dua pekan menjelang Lebaran biasanya perusahaan sudah membagikanTHR. Jika tidak dikelola dengan baik, THR bisa menguap untuk keperluan yang tidak begitu penting. Jangankan memikirkan untuk menabung dari dana THR, membuat hari-hari usai Lebaran tidak nombok saja jadi sulit.

Lalu bagaimana mengelola dana THR agar pengeluaran ketika puasa dan Lebaran tidak terlalu membengkak?

Asal muasal uang ini merupakan tambahan pendapatan yang diperoleh di luar gaji atau pendapatan rutin untuk keperluan bulanan. Seyogianya, jika dengan gaji bulanan saja kebutuhan pengeluaran bisa teratasi maka dengan tambahan THR tentunya ada kelebihan dana yang bisa disimpan.

Agar dapat dikembalikan sesuai dengan statusnya (bukan gaji ke-13) dan dapat direncanakan dengan baik, sebaiknya uang THR dipindahkan ke rekening yang tidak ber-ATM agar dapat dikelola secara produktif. Hal ini untuk menghindari berbagai godaan untuk berbelanja sesuatu yang kurang penting.

Metode LSF Check Up!

Dalam metode "Cara Islam Merencanakan Keuangan" dengan cara Life Style Financial (LSF) Check Up! Sesuai dengan firman Allah Ta`ala dalam QS Al Furqan ayat 67, "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) ditengah-tengah antara yang demikian."

Secara sunnah, THR dapat juga dikelola dengan metode tiga sepertiga. Agar kita bisa menyikapi hadiah ini dengan baik, ada tips sesuai Kitab Imam Muslim; Zuhud & Kelembutan Hati, Bab Sedekah terhadap orang-orang miskin, hadis No. 2984, yang dimasukkan sebagai hadis ke 19 dalam kitab Riyadushalihin Bab 60 tentang Kedermawanan oleh Imam Nawawi. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. menceritakan seorang petani yang diberkahi usaha dan hartanya, dan beliau bersabda; "……., maka sesungguhnya aku memperhitungkan hasil yang didapat dari kebun ini, lalu aku (1) bersedekah dengan 1/3 (sepertiganya), dan aku (2) makan beserta keluargaku (biaya konsumsi) 1/3 (sepertiganya) lagi, kemudian aku (3) kembalikan (untuk menanam lagi) 1/3 (sepertiganya)."

Memerhatikan hadis tersebut, kita dapat menarik benang merah, bahwa THR bagi seorang Muslim akan menjadi 3 kebaikan apabila didistribusikan:

(1) 1/3 untuk disedekahkan. Termasuk di dalamnya membayar zakat, membebaskan utang-piutang, dll. Sehingga pos sedekah dari budget pendapatan bulanan/ tahunan terbantu.

(2) 1/3 untuk dimakan (konsumsi sehari-hari). Pos ini bisa berarti luas juga, sebut saja keperluan mudik dan keperluan keluarga/ pribadi serta keperluan konsumsi lainnya.

(3) 1/3 untuk modal kerja (dikembalikan untuk mendapat penghasilan kembali).

Menginvestasikan rekening THR memang cukup kontroversial bagi sebagian besar pemegang uang, tetapi jika kita berpikir bijak tentu saja upaya ini akan dilakukan. Rekening THR bukan saja sebagai rekening musiman yang hanya ada setiap Lebaran, akan tetapi menjadi sumber pendapatan baru untuk kemaslahatan keuangan jangka panjang.

Tanpa disadari, sebenarnya beberapa pos dari ketiga pos tersebut sudah dijalankan. Namun agar lebih "nyunah", tentunya selain membantu mengatur keuangan juga berpahala karena mengamalkannya, sebaiknya langkah tersebut dilakukan dengan konsisten. Contoh, jika selama ini sudah biasa menyedekahkan THR, ingatlah jangan lebih dari 1/3, begitupun untuk konsumsi yang biasanya mencapai 2/3-nya.

Ketiga pos tersebut sebenarnya bisa semakin besar dari tahun ke tahun jika diinvestasikan. Contoh; jika sekarang dapat THR 1,2 juta kemudian di investasikan 400 ribu, maka tahun depan sudah dipastikan THR Anda tidak lagi 1,2 juta. Jika perusahaan memberikan sama persis pun di tahun berikutnya, setidaknya rekening THR Anda menjadi 1,6 juta. Otomatis porsi konsumsi yang bisa dinikmati semakin besar, tidak lagi sama dengan tahun sebelumnya.

Dalam perencanaan keuangan khusus budgeting (penganggaran), naik atau tidaknya pendapatan bukan menjadi masalah utama. Yang penting membangun kebiasaan positif untuk mengubah pola pengeluaran yang biasanya: pendapatan - konsumsi = sisa (investasi) - sedekah, menjadi pendapatan - investasi - sedekah = sisa (konsumsi). (Agus Rijal, S.E., Perencana Keuangan Syariah Independen)***

http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=153457

Tidak ada komentar:

Posting Komentar