Kamis, 27 Oktober 2011

Balada Si Pengendara Sepeda Nyoman Minta

| Jodhi Yudono | Selasa, 25 Oktober 2011 | 18:36 WIB





Kompas.com/Jodhi Yudono
Nyoman Minta si pengendara sepeda yang melintas di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pembukaan ASEAN Fair di Nusa Dua, Senin (24/10).


KOMPAS.com — Panas kian menyengat saat pria pembawa acara yang berseragam merah-merah mengumumkan bahwa tim akrobatik udara dari Kementrian Pertahanan sebentar lagi akan melintas di angkasa Nusa Dua, tempat acara launching ASEAN Fair 2011 berlangsung. Akrobatik udara ini juga dimaksudkan karena bertepatan dengan pertemuan menteri-menteri pertahanan se-ASEAN, acara peresmian akan ditutup dengan pertunjukan akrobat udara (air show) dari Kementerian Pertahanan.

Di panggung kehormatan, tampak Presiden didampingi Ibu Negara Anie Yudhoyono yang asyik memotret rangkaian peristiwa yang berlangsung sejak pukul 09.00 Wita itu. Di belakang Presiden dan Ibu Anie, tampak putra mereka dan tunangannya yang akan menikah bulan depan, yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono dan Aliya Rajasa.

Selain calon pengantin itu, hadir pula Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan istrinya, Okky Rajasa. Posisi duduk mereka tepat mengapit Presiden dan Ibu Ani. Selain mereka, kursi di posisi depan di panggung utama juga tampak dua tokoh lainnya, yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan suami serta Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan istri.

Sementara itu, di sisi kiri panggung, tampak beberapa menteri yang terlihat kepanasan lantaran sinar pagi menyengat mereka, di antaranya Menko Polhukam Djoko Suyanto dan istri, Menko Kesra Agung Laksono dan istri, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan istri, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, serta Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Bahkan, Djoko Suyanto, Sudi Silalahi, dan Dipo Alam menggunakan kacamata hitam untuk menghalau sinar matahari.

Acara akrobatik pesawat yang digelar TNI AU merupakan acara pungkas dari serangkaian acara pembukaan ASEAN Fair yang berlangsung pada Senin (24/10/2011).

Sebelumnya, Presiden telah memukul kentongan, pertanda acara telah resmi dibuka, kemudian dilanjutkan dengan aneka pertunjukan berupa pameran mobil hias yang menggambarkan karakter dari setiap negara anggota ASEAN serta prosesi bleganjur (gamelan yang "berjalan") dan arak-arakan ogoh-ogoh logo "Hello ASEAN". Selain itu, juga diramaikan dengan arak-arakan 30 perkusi Indonesia dan parade 30 penari Indonesia.

Dari arah timur laut, terdengar suara menderu. Lima pesawat udara yang diterbangkan dari Lanud Adisucipti, Yogyakarta, dengan gagah melintas di angkasa Nusa Dua. Tepuk tangan disertai decak kagum terdengar berkali-kali setiap tim akrobatik udara itu melintas dalam berbagai formasi.

Saat semua undangan dan peserta upacara pembukaan ASEAN Fair terkagum-kagum dengan aksi udara para prajurit TNI AU itulah, mendadak seorang lelaki tua dengan sepeda onthel melintas di area acara. Saat mendekati panggung utama, tampak seorang lelaki gondrong berbadan tinggi besar mengejarnya dari belakang. Dan... hups! Lelaki pengejar itu pun berhasil menangkap boncengan sepeda yang berisi muatan kelapa. Dua orang lelaki muncul membantu si gondrong menghentikan laju sepeda. Selanjutnya, sepeda dan penunggangnya bukan cuma berhenti, tapi langsung terguling di jalan beraspal, persis beberapa meter dari tempat duduk kepala negara.

Pengendara sepeda pun langsung digelandang menepi. Dia tak cuma ditanyai oleh aparat keamanan, tetapi juga oleh serombongan wartawan yang langsung mengerumuninya. Maka, diketahuilah, pak tua pengendara sepeda itu bernama Nyoman Minta berusia sekira 60 tahun. Dia adalah petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung yang sehari-hari membersihkan kawasan perhotelan Nusa Dua. Saat kejadian itu, tak kurang dari Pangdam Udayana Mayjen TNI Leonard Louk dan Kapolda Bali Irjen Totoy Herawan Indera ikut menanyai langsung.

"Saya mau pulang, saya tidak tahu ada acara Presiden," ujar bapak renta yang di sepeda onthelnya terdapat karung berisi kelapa, kayu dan rumput.

Nyoman berkisah bawah jalur yang dilewatinya di dekat Presiden SBY dalam pembukaan ASEAN Fair adalah rutenya sehari-hari dalam bekerja sebagai petugas kebersihan di area Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Nusa Dua.

Kepada para wartawan dan polisi, dia mengaku hendak pulang ke rumahnya di daerah Mumbul di luar area Nusa Dua.

Pak Nyoman pasti tak pernah mengira, kejadian pagi itu akan membuat banyak orang repot, termasuk dirinya. Bayangkanlah, setelah dirinya gagal melintas di jalan yang biasa ia lalui, dirinya pun lalu ditangkap dan diinterogasi. Maklumlah, trauma terhadap bom teroris, apalagi ini di Bali, telah membuat orang gampang bercuriga. Atas nama curiga itu pula, Pak Nyoman pun harus menjalani pemeriksaan oleh petugas keamanan dan polisi.

Pak Nyoman tak repot sendirian setelah kejadian tersebut, sejumlah aparat keamanan, terutama Pasukan Pengamanan Presiden, dibuat kalang kabut. Gara-gara Pak Nyoman bisa melenggang hingga beberapa meter jaraknya dari tempat duduk Presiden, Paspampres pun dipertanyakan kesanggupannya bekerja.

Bagaimana bisa, tempat yang konon telah disterilkan itu masih kebobolan. Bayangkanlah, jika itu bukan Pak Nyoman, melainkan seorang teroris dengan bom sebesar kelapa di boncengan sepedanya.

Menyimak peristiwa ini, rasanya kita justru harus berterima kasih kepada Pak Nyoman. Gara-gara beliau itulah, kita jadi semakin tahu betapa masih lemahnya pengamanan terhadap diri seorang Presiden Republik Indonesia. Gara-gara Pak Nyoman itulah, seharusnya Pasukan Pengamanan Presiden jadi bisa belajar untuk lebih fokus ke pekerjaan ketimbang ikut asyik menonton acara yang juga ditonton oleh tuannya. (JY)

Belalang Bingung Menggaruk Kepalanya

Terekam oleh Fotografer

Kamis, 27/10/2011 - 06:06


DAILY MAIL/"PRLM"
Bingung, apa yang mesti dilakukan selanjutnya?


LEICESTERSHIRE, (PRLM).- Dengan mengangkat kaki depannya ke kepala setelah hinggap di atas bunga, belalang ini seakan bingung apa yang mesti ia dilakukan selanjutnya. Bak fotomodel, belalang itu tampak seperti manusia menggaruk kepalanya.

Aksi lucu belalang tersebut berhasil diabadikan fotografer amatir Matt Cole (40) di Cagar Alam Lount, Leicestershire, Inggris. "Selalu menarik untuk memotret binatang atau serangga tengah melakukan sesuatu yang sedikit tidak biasa," kata Matt dari Ashby de la Zouch, seperti dilansir laman dailymail.co.uk, Rabu (26/10).

"Entah belalang itu tengah menggaruk-garuk kepala karena bingung, atau bertanya-tanya apa yang saya lakukan di sana," tambahnya.

Matt menambahkan: "Anda perlu banyak usaha, teknik, dan komposisi untuk melakukannya, namun kadang-kadang Anda membutuhkan sedikit keberuntungan untuk memberikan gambar yang menarik ini." (Aya/A-88)***

Berawal dari Foto Menjadi Gerakan #JembatanAnakBangsa

| Tri Wahono | Selasa, 25 Oktober 2011 | 15:58 WIB


KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Murid SDNegeri Cicaringin 3, Kecamatan Gunung Kencana, Lebak, Banten meniti kawat baja menyeberang Sungai Ciliman saat berangkat ke sekolah, Rabu (18/5/2011). Lambannya pemerintah membangun infrastruktur membuat mereka harus rela berjalan kaki sejauh enam kilometer pergi pulang untuk mencapai sekolah dan berisiko terjatuh ke sungai.


KOMPAS.com — Siapa tidak terenyuh melihat anak-anak sekolah dasar berseragam putih merah menyeberangi jembatan besi yang membentang di atas sungai tanpa pengaman. Foto yang menggambarkan betapa besar perjuangan anak-anak untuk menuntut ilmu itu menarik simpati banyak orang di jejaring sosial Twitter.

Berawal dari foto tersebut, kini lahir sebuah gerakan sosial dengan tagar #JembatanAnakBangsa. Gerakan yang mulai bergaung pada Selasa (26/10/2011) ini didukung oleh sejumlah tokoh di dunia maya, antara lain, Rene Suhardono (@renecc) dan Fahira Idris (@fahiraidris).

"Manteman, let's do something for these children. Kami sepakat mengadakan fundraising buat #JembatanAnakBangsa. Yuk! http://lockerz.com/s/150073119," tulis Rene di akun Twitter-nya. Ia pun mengajak semua orang untuk mengumpulkan dana bersama untuk membuat jembatan yang layak untuk mereka.

Foto tersebut diambil oleh fotografer Kompas.com Kristianto Purnomo di Desa Cicaringin, Kecamatan Gunung Kencana, Lebak, Banten, pada 18 Mei 2011. Foto yang diberi judul "Meniti Kawat Baja" itu menggambarkan rekaman para murid SDN Negeri Cicaringin 3 yang sedang meniti kawat baja untuk menyeberangi Sungai Ciliman.

Foto tersebut, selain telah dimuat di Kompas Images dan Kompas.com sebagai foto cerita, juga diterbitkan sebagai foto headline di sejumlah koran di lingkungan Kompas Gramedia. Foto itu kemudian berhasil menyabet anugerah Mochtar Lubis Award IV 2011 untuk kategori Foto Jurnalistik.

Selain itu, pada Juli lalu, foto yang sama juga menerima medali perunggu untuk kategori Single, Common Prosperity of Human Beings (Improvement of Human Living and Wellbeing), di ajang Yonhap International Press Photo Awards dan meraih 10 besar untuk kategori Story.

Demi Sertifikasi, Guru Mengajar di Dua Sekolah

Sertifikasi Guru

| Inggried Dwi Wedhaswary | Kamis, 27 Oktober 2011 | 13:36 WIB



shutterstock
Ilustrasi

BANTUL, KOMPAS.com — Guru sekolah dasar di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diperbolehkan mengajar di dua sekolah guna memenuhi jam mengajar selama 24 jam seminggu sebagai syarat sertifikasi. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi Bina Program Dinas Pendidikan Dasar Bantul Juwahir mengatakan, banyaknya jumlah guru mata pelajaran tertentu menyebabkan guru tidak memiliki kesempatan jam mengajar yang disyaratkan.

"Ada peraturan bagi guru yang bisa menambah jam mengajar, yaitu mengajar di lain sekolah sederajat yang masih membutuhkan guru," kata Juwahir di Bantul, Kamis (27/10/2011).

Juwahir mengatakan, ada peraturan dari Kementerian Pendidikan Nasional melalui Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 yang mengatur pemenuhan beban kerja bagi guru. Aturan tersebut mengizinkan model mengajar dengan team teaching atau lebih dari dua guru mengajar bersama pada mata pelajaran yang sama. Kedua guru itu akan mendapatkan hitungan jumlah jam pelajaran yang sama.

"Jika mata pelajaran itu sebanyak dua jam pelajaran (2 x 90 menit), maka guru juga tercatat mendapat waktu mengajar tiga jam," katanya.

Menurut dia, di sisi lain, sekolah diperbolehkan mengangkat tenaga kontrak untuk membantu guru mencukupi jam belajar sebagai syarat sertifikasi, asalkan tidak membebani anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

"Kebijakan perekrutan tenaga kontrak tersebut dapat diambil oleh kepala sekolah, tidak harus melalui Pemerintah Kabupaten Bantul karena nantinya akan dibiayai dari pendapatan sekolah," kata Juwahir.

Saat ini banyak guru yang belum memenuhi jam mengajar selama 24 jam dalam satu minggu, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang sertifikasi guru.

"Perekrutan tenaga kontrak dapat memungkinkan guru untuk menambah jam belajar sehingga membantu mereka mencapai syarat sertifikasi tersebut," ujar Juwahir.

Sumber : ANT

Stan Pijat Indonesia di CITM Ramai Pengunjung

PAMERAN PARIWISATA

Aris Prasetyo | Robert Adhi Ksp | Kamis, 27 Oktober 2011 | 14:01 WIB



Aris Prasetyo/KOMPAS
Stan layanan pijat gratis tak pernah sepi dari pengunjung di acara China International Travel Mart (CITM) 2011, Kamis (27/10/2011), di Kunming, China. Pengunjung bisa menikmati jasa pijat gratis selama lima menit.


KUNMING, KOMPAS.com — Stan pijat Indonesia di acara China International Travel Mart (CITM) 2011 di Kunming, China, ramai dikunjungi pengunjung, Kamis (27/10/2011).

Dibuka sejak pukul 11.30 waktu Kunming atau 10.30 WIB, tercatat hampir 200 pengunjung yang menikmati jasa pijat gratis dari Taman Sari Royal Heritage Spa, sebuah jasa layanan spa dari Mustika Ratu. Setiap pengunjung yang melewati stan milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di acara CITM 2011 itu selalu mampir dan mencoba layanan pijat gratis.

Imas Setiawati (21), terapis spa, mengaku sedikit kewalahan karena tamu berdatangan nyaris tanpa henti. "Banyak sekali tamunya. Tapi, saya senang bisa mengenalkannya kepada tamu asing dari berbagai negara," ujar Imas seperti dilaporkan wartawan Kompas Aris Prasetyo dari Kunming, China.

Setiap pengunjung yang menikmati pijat di stan tersebut tidak dipungut biaya alias gratis. Dipijat selama 5 menit membuat badan terasa segar kembali. Aroma terapi yang dibakar menambah kesegaran ketika dipijat.

"Fantastis. Badan saya segar kembali. Nikmat rasanya," ujar Huang Han (16), relawan CITM 2011 yang turut menikmati pijat gratis tersebut. Tak hanya pengunjung pameran dari berbagai negara, wartawan Indonesia yang ikut di acara tersebut tidak ketinggalan merasakan pijat gratis. "Mantap," ujar Meydi Anasari, jurnalis dari Trans TV.

Angklung dan Poco-Poco Menggoyang Los Angeles

Pariwisata

Emilius Caesar Alexey | Robert Adhi Ksp | Kamis, 27 Oktober 2011 | 12:23 WIB




Dok Konjen RI di LA
Ribuan orang sangat bersemangat memainkan angklung di kawasan The Grove, Los Angeles, Rabu (26/10/2011)

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Ribuan orang sangat bersemangat memainkan angklung di kawasan The Grove, Los Angeles, Rabu (26/10/2011). Di bawah arahan Mustika Hendraningstyas mereka memainkan lagu tradisional Indonesia dan lagu-lagu barat dengan angklung di tangan masing-masing.

"Pengenalan angklung ke warga AS merupakan bagian dari promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Acara Discover Wonderful Indonesiaini merupakan kerjasama antara Kementrian Pariwisata dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles," kata Hadi Martono, Konjen KJRI Los Angeles, dalam surat elektronik yang diterima Kompas pada Kamis (27/10/2011).

Selain memainkan angklung, ribuan warga AS itu juga diajak menari poco-poco dan menikmati kuliner khas Indonesia. Setelah itu, mereka dipersilakan untuk melihat promosi lokasi-lokasi wisata Indonesia dan barang-barang kerajinan tanah air.

"Ternyata Indonesia memiliki banyak lokasi wisata yang menarik. Budaya, tarian, musik, dan makanannya juga sangat eksotik dan menggoda. Saya jadi ingin ke Indonesia suatu hari nanti," kata Angela, salah satu pengunjung.

Menurut Konsul Pariwisata KJRI Los Angeles, Edi Suharto, The Grove dipilih sebagai lokasi promosi karena didatangi sekitar 45.000 sampai 50.000 orang setiap hari. Permainan angklung dan tarian poco-poco diperkirakan dapat menyedot pengunjung sampai 15.000 orang.

Selasa, 25 Oktober 2011

Indonesia to Repatriate 4,550 Migrant Workers from Saudi Arabia

Jimmy Hitipeuw | Selasa, 25 Oktober 2011 | 11:06 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - The Indonesian Consulate General in Jeddah, Saudi Arabia, since September 19 up to October 24, has issued documents in lieu of passports to repatriate 4,550 problematic Indonesian migrant workers from Saudi Arabia, the consulate general said.

"Those who are being repatriated are mostly female workers who worked at the informal sector such as domestic helpers and male ones who work as drivers," the consulate general said in an electronic message received here on Tuesday.

Some of the total have been repatriated by the Saudi government and some 2,000 remaining ones will be returned home from Jeddah using ten flights of Garuda planes.

The ten flights are those which flew hajj pilgrimage to Saudi Arabia on October 30 - 31, 2011. Those who will be repatriated on October 30 - 31, 2011 are now being accommodated at the temporary Madinatul Hujjaj boarding (MH) in Jeddah.

Sumber : antara

Truk Lindas Bocah Dua Kali agar Tewas

| Egidius Patnistik | Selasa, 25 Oktober 2011 | 09:59 WIB


Daily Mail
Ibu Maoke Xiong tampak duduk tertegun di dekat jenazah putranya yang diduga dilindas truk hingga dua kali.


CHENGDU, KOMPAS.com — Seorang pengemudi truk menabrak bocah pria umur lima tahun dengan truknya. Bukan berhenti, truk itu malah mundur, menggilas bocah itu lagi demi memastikannya tewas. Aksi keji itu dilakukan guna menghindari biaya rumah sakit bagi anak itu yang akan lebih mahal dibanding kompensasi kematian yang harus dibayar kalau ia tewas.

Insiden memuakkan itu terjadi Desa Yunfeng, Luzhou, Provinsi Sichuan, di China barat, ketika Ao Yong, si sopir truk, menabrak Maoke Xiong saat bocah itu tengah berjalan kaki ke sekolah, demikian laporan Daily Mail, Selasa (25/10/2011). Tragedi itu terjadi Kamis pekan lalu ketika Ao Yong sedang mengangkut semen dari kota Chongqing menuju Luxian.

Seorang saksi mata, Shifen Zhang, berkata, "Saya melihat truk itu mundur sedikit dan kemudian maju lagi. Xiong jadi terperangkap di roda dan truk itu terus maju sekitar sepuluh meter." Seorang pelintas lainnya mengatakan, sopir truk itu melompat dari ruang kemudi setelah menabrak anak itu. Mereka menyatakan, Yong kemudian bertanya, "Berapa banyak (uang) yang harus saya bayar".

Namun, Yong membantah telah menggilas bocah itu dua kali demi memastikannya tewas. Harian China Daily dalam situsnya, Senin, melaporkan, penyelidikan polisi tidak menemukan bukti bahwa anak itu dilindas dua kali. Sementara para ahli medis, kata harian itu, menemukan Maoke Xion meninggal karena cedera otak traumatis dan mereka menyimpulkan, anak itu ditabrak selagi berdiri. Masih menurut polisi, si sopir telah menggunakan rem darurat dan truknya mengalami gesekan panjang sebelum berhenti.

Masih menurut versi polisi, seperti dikutip China Daily, berbeda dengan adegan tanpa perasaan yang ditunjukkan dua pengemudi dan belasan pelintas dalam kasus yang menimpa Yue Yue di Guangdong, yang dilindas dua truk dan diabaikan belasan pelintas, Ao yang berusia 35 tahun dari Luxian, merupakan orang pertama yang menelepon polisi. Saat keluar dari truk, kata polisi, Ao menemukan Xiong terjebak di bawah roda depan. Karena kondisi bocah itu parah, sopir tersebut tidak berani memindahkannya dan dia segera menghubungi polisi.

Menurut Daily Mail dan China Daliy, selama tujuh jam jenazah bocah malang itu tidak dipindahkan dari kolong truk. Dalam adegan yang menyayat hati, ibu bocah itu tampak duduk tertegun di dekat jenazah putranya. Polisi mengatakan, tubuh bocah itu tidak segara dipindahkan segera karena penduduk desa yang marah menuntut kompensasi langsung dari si pengemudi.

Serangkaian kasus mengerikan seperti itu telah menimbulkan perdebatan di China soal moralitas bangsa itu yang sepertinya semakin tak peduli dengan sesama yang menderita atau mengalami kemalangan. Ledakan ekonomi yang dialami negara itu selama beberapa dekade terakhir telah disalahkan dalam mendorong materialisme di masyarakat.

Kompensasi untuk korban kecelakaan yang meninggal dunia dilihat banyak orang China lebih murah ketimbang harus membayar biaya perawatan rumah sakit. Rezim Komunis negara itu tidak menyediakan layanan kesehatan gratis bagi 1,3 miliar warganya.

Ketakutan akan tagihan biaya medis yang tinggi juga diduga menjadi alasan di balik nasib tragis yang menimpa Yue Yue, gadis cilik berusia dua tahun yang ditabrak lari hingga dua kali, dan diabaikan belasan orang yang lewat di pasar kota Foshan yang sibuk pada Kamis dua pekan lalu. Berdasarkan gambar dalam rekaman video pemantau, Yue Yue ditabrak dua kendaraan dan dibiarkan sekarat. Adegan itu dilihat oleh jutaan orang di internet dan memicu kemarahan.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Mengenal Penyebab Mengompol

dr Andreas Prasadja, RPSGT * | Asep Candra | Sabtu, 22 Oktober 2011 | 15:09 WIB


Shutterstock
Ilustrasi ngompol

KOMPAS.com - Ngompol secara medis dikenal dengan sebutan enuresis. Umumnya, enuresis terjadi pada anak-anak, tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa. Hanya saja, pada orang dewasa lebih lazim disebut urinary incontinence.

Pada anak-anak, mengompol adalah bagian dari pertumbuhannya. Anak sedang berlatih untuk mengontrol kandung kencing serta otot-otot serta saraf-saraf kencing. Mengompol sering terjadi pada masa "tatur" dimana anak sedang belajar untuk kencing di toilet. Bahkan mengompol baru dianggap sebagai suatu masalah jika terjadi setelah usia 7 tahun.

Ada dua jenis enuresis pada anak, primer dan sekunder. Primer jika anak memang masih terus mengompol sekurangnya dua kali seminggu. Termasuk sekunder, jika sempat terdapat periode "kering" sekurangnya enam bulan hingga mengompol kembali.

Penyebab

Keterlambatan proses pematangan, di mana kemampuan untuk mengontrol kandung kencing belum matang sempurna merupakan salah satu penyebab mengompol. Anak mengompol bisa juga disebabkan karena ia tak terbangun saat kandung kencing sudah penuh. Ini bisa berkaitan dengan gangguan tidur seperti sleep apnea (mendengkur) atau gangguan-gangguan tidur lain yang menyebabkan proses tidur terpotong-potong.

Mengompol juga keturunan lho! Pada orang tua yang keduanya punya riwayat mengompol, angka kejadian mengompol pada anak 74 persen. Sedangkan pada orang tua yang salah satunya saja yang mengompol di waktu kecil, angka kejadiannya adalah 44%. Bandingkan pada orang tua yang keduanya tak mengompol, kejadiannya hanya 15%.

Enuresis juga lebih sering dialami oleh anak dengan ADHD atau anak-anak dengan keterlambatan perkembangan. Pada beberapa kasus yang jarang, ditemukan juga mengompol yang disebabkan oleh rendahnya kadar vasopresin. Vasopresin adalah hormon anti-diuretik yang artinya berefek menekan produksi kencing. Dengan rendahnya vasopresin, produksi urine bisa dipastikan jadi berlebihan.

Enuresis sekunder bisa menjadi gejala dari adanya penyakit. Misalkan diabetes, infeksi saluran kencing, gangguan sistem saraf, tekanan psikologis atau mendengkur.

Jika anak mengompol

Pahami bahwa ini terjadi diluar kehendaknya. Tak ada gunanya menghukum anak Anda. Biasanya mengompol terjadi pada 2 jam awal tidur. Cara terbaik mencegahnya adalah dengan membiasakannya untuk kencing terlebih dahulu sebelum tidur.

Pengaturan asupan cairan juga penting. Biasakan untuk minum lebih banyak di siang hari, dan mulai kurangi cairan sebelum tidur. Berikut adalah tips-tipsnya :

1. Buat rutinitas ke kamar mandi sebelum tidur. Sertakan ritual sikat gigi, mencuci muka dan dilanjutkan dengan kencing terlebih dahulu.

2. Jika tahu jadwal mengompolnya, bangunkan putra/putri Anda untuk kencing. Beri dia penghargaan untuk setiap malam ia tidak mengompol!

3. Dorong dia untuk menjadi anak "besar" dan tidak perlu menggunakan pampers lagi.

4. Batasi minuman sebelum tidur.

5. Penting juga bagi orang tua untuk bersabar dan lebih memberi perhatian pada anak.

6. Jangan bicarakan tentang kebiasaanya membuat "peta" di ranjang kepada orang lain. Ini bisa membuatnya berkecil hati dan minder. Orang tua juga sebaiknya memperhatikan gejala-gejala lain yang mungkin berhubungan, mendengkur misalnya.

7. Anak yang mendengkur kemungkinan mengalami sleep apnea atau henti nafas saat tidur. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa 8%-47% anak dengan sleep apnea juga mengompol. Di duga mendengkur akan menyebabkan reaksi berantai yang menyebabkan terganggunya sekresi hormon vasopresin. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa 55%-77% kasus mengompol akan hilang setelah sleep apnea-nya dirawat.

dr Andreas Prasadja, RPSGT Praktisi Kesehatan Tidur, Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran

4 Formula Jamu Sedang Tahap Uji Klinis

Bramirus Mikail | Asep Candra | Sabtu, 22 Oktober 2011 | 09:21 WIB




Shutter Stock


JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha pemanfaatan tanaman obat terus di tingkatkan, di antaranya dengan melakukan uji klinis 4 (empat) formula jamu untuk obat hipertensi, hiperkolesterolemia, hiperurisemia, dan hiperglikemia. Hasil sementara menujukkan, empat formula ini cukup baik untuk mengobati 4 jenis penyakit degeneratif.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinis Kementerian Kesehatan Siswanto saat acara jumpa pers Saintifikasi Jamu di Gedung Kementrian Kesehatan, Jumat (21/10/2011).

"Kita mengetahui bahwa pengobatan tradisional jamu bisa berperan lebih besar sebagai upaya promotif dan preventif, khususnya untuk mengatasi penyakit-penyakit tidak menular. Ini akan banyak membantu pemerintah Indonesia dalam mengatasi dan mencegah penyakit-penyakit tidak menular," katanya.

Siswanto menjelaskan, dalam meracik ke empat formula tersebut ada dua komponen yang terkandung di dalamnya, terdiri dari jamu dasar dan jamu berkhasiat. Untuk jamu dasar, ke empat formula mengadung bahan yang sama yaitu meniran, temulawak dan kunyit (berfungsi sebagai penyegar). Sedangkan untuk bahan jamu berkhasiat kandungannya berbeda-beda.

"Untuk formula antihipertensi, campuran jamu berkhasiatnya terdiri dari daun seledri, kumis kucing dan pegagan. Untuk hiperkolesterol, jamu berkhasiatnya daun jati belanda, kemuning, akar kelemba. Sedangkan untuk hiperurisemia (asam urat) terdiri dari daun kepel, tempuyung, dan secang. Sementara untuk hiperglikemia campuran jamu berkhasiatnya terdiri dari sambiloto, protowali," paparnya.

Siswanto menambahkan, apabila keempat formula tersebut sudah terbukti khasiatnya, maka selanjutnya akan dilakukan ekstraksi. "Hasil sementara cukup bagus, karena bisa menurunkan kadar kolesterol kira-kira 20 persen. Untuk hipertensi bisa menurun sekitar 20 persen setelah menjalani terapi selama satu bulan," jelasnya.

Meski belum selesai pengujian dan masih harus melewati beberapa tahap lagi, Siswanto berharap ke depannya akan lebih banyak formula-formula jamu yang dapat diteliti dan bisa dimanfaat.

"Kita mengetahui bahwa pengobatan tradisional sudah lama dikenal dan dipraktikkan. Namun belum ada upaya-upaya untuk mensaintifikasi jamu sehingga memberikan manfaat lebih banyak," jelasnya.

Ribuan Ruang Kelas SD di Kab.Indramayu Rusak Berat

Dana Rehab Belum Bisa Diserap

Rabu, 19/10/2011 - 15:59


ARIF KRISTANTO/"PRLM"
PARA murid belajar di dalam ruang kelas yang rusak di SDN Larangan II, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu.*

INDRAMAYU, (PRLM).-Ribuan ruang kelas sekolah dasar (SD) di Kabupaten Indramayu berada dalam kondisi rusak berat dan rawan ambruk. Akan tetapi, anggaran rehabilitasi dari dana alokasi khusus (DAK) 2011 ternyata tak bisa digunakan untuk rehabilitasi tahun ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Suhaeli, mengungkapkan, pihaknya belum bisa memperbaiki bangunan sekolah yang rusak. Pasalnya, dana rehabilitasi yang berasal dari DAK 2011 tidak bisa digunakan tahun ini.
"Ada alokasi untuk itu. Tapi, uangnya belum masuk kas daerah," kata Suhaeli, Rabu (19/10)

Dijelaskannya, anggaran DAK 2011 memang diperuntukkan untuk rehabilitasi ruang kelas rusak dan pembangunan ruang kelas baru. Akan tetapi, dana tersebut belum masuk kas daerah sehingga kemungkinan besar baru bisa diserap dan digunakan unutk rehabilitasi kelas pada 2012 nanti.

Suhaeli mengatakan, besarnya anggaran DAK 2011 untuk Kabupaten Indramayu mencapai Rp 55 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk SD dan SMP. Dengan dana tersebut, diharapkan nantinya ribuan kelas rusak bisa diperbaiki.

Berdasarkan data di Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, jumlah SD di Kabupaten Indramayu mencapai 880 unit. Dari jumlah tersebut, ruang kelas yang rusak parah sebanyak 1.300 unit yang tersebar di 350 SD. (A-168/kur)***

Bocah yang Telindas Itu Akhirnya Meninggal

| Kistyarini | Jumat, 21 Oktober 2011 | 14:22 WIB


Shanghaiist
Yue Yue semasa hidup dan saat dia dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan yang dialaminya.


BEIJING, KOMPAS.com — Yue Yue, bocah China yang dua kali terlindas mobil dan dibiarkan oleh 18 orang yang lewat, akhirnya meninggal. Yue Yue meninggal pada Jumat (21/10/2011) pukul 00.32 waktu setempat.

Dalam konferensi pers yang diadakan delapan jam kemudian, kepala RS itu, Su Lei, mengatakan, pihaknya sudah melibatkan dokter terbaik, baik dari sipil maupun militer, untuk menyelamatkan nyawa bocah asal Foshan itu.

Su Lei menjelaskan, penyebab kematian bocah dua tahun itu adalah kegagalan otak yang mengakibatkan semua organ tubuhnya berhenti berfungsi.

"Kami sangat menyesal atas kehilangan ini, tetapi kami berterima kasih atas perhatian dan simpatinya," kata Su Lei.

Sebelumnya para dokter yang merawatnya mengatakan, kecil kemungkinan Yue Yue bisa selamat, seperti dilansir Shanghaiist.

Kabar kematian Yue Yue kembali menjadi berita paling banyak dibicarakan di sejumlah weibo, situs microblogging semacam Twitter di China. Orang-orang kembali menyatakan keprihatinan atas nasib yang dialami bocah yang koma sejak peristiwa 13 Oktober itu.

"Selamat jalan, Yue Yue kecil. Di surga tidak ada mobil," tulis seorang pemilik akun di situs microblogging Sina.

"Selamat jalan, dan jangan lagi dilahirkan di China di kehidupanmu selanjutnya," tulis pengguna lain.

Banyak komentator yang berspekulasi bahwa keengganan orang-orang untuk menolong Yue Yue didorong kekhawatiran mereka akan dipersalahkan atas kecelakaan yang dialami bocah itu.

Kekhawatiran itu muncul setelah ada kasus di Nanjing pada 2006 ketika seorang lelaki justru didenda setelah dia menolong seorang perempuan yang mengalami kecelakaan. Perempuan yang ditolong itu bahkan menuduhnya sebagai penabrak. Pengadilan kemudian memerintahkan si penolong itu membayar ganti rugi sebesar 45.000 yuan.

"Hakim pada kasus Peng Yu di Nanjing itu sudah menghancurkan kebaikan hati seluruh bangsa, dan kini sulit sekali untuk membangunnya kembali," kata seorang pengguna weibo.

Sebuah opini di Global Times yang terbit hari ini mengatakan, insiden Yue Yue telah mengungkap "sisi gelap" masyarakat China. Namun, penulisnya tidak setuju jika harus ada hukuman bagi orang-orang yang gagal membantu korban.

"Lebih pantas untuk melembagakan sistem pemberian penghargaan kepada orang-orang yang menolong ketimbang menjatuhkan hukuman kepada orang yang tidak (memberi pertolongan). Peristiwa Yue Yue mengingatkan kita pada posisi China di tangga perkembangan moral," demikian opini si penulis.

Polisi Foshan mengatakan, dua pengemudi kendaraan yang melindas Yue Yue sudah ditahan dan segera diadili. Salah seorang pelaku ditahan malam setelah kejadian, sementara pengemudi lain menyerahkan diri tiga hari kemudian.

Sumber : AFP

Diskriminasi atas Lembaga Pendidikan Swasta Dihapus

Khaerudin | Robert Adhi Ksp | Sabtu, 22 Oktober 2011 | 09:09 WIB



Kompas/Yuniadhi Agung
Ketua umum PB Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj.


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bersyukur Mahkamah Konstitusi akhirnya menghapus diskriminasi terhadap lembaga pendidikan dasar yang dikelola masyarakat atau swasta.

Sebelumnya Achmad Masjkur dari Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Pekalongan Jawa Tengah bersama koleganya, Suster Maria Bernardine dari Lembaga Pendidikan Santa Maria mengajukan uji materi Pasal 55 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ke Mahkamah Konstitusi.

Pasal 55 Ayat 4 UU No. 20/2003 sebelumnya berbunyi "Lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana dan sumber daya lain secara adil dan merata dari pemerintah dan/atau pemerintah daerah". Menurut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, kata "dapat" dalam Pasal 55 Ayat 4 tersebut membuka peluang bagi terjadinya ketidakadilan dan diskriminasi terhadap lembaga pendidikan swasta.

MK kemudian melalui putusannya menyatakan kata "dapat" dalam Pasal 55 Ayat 4 UU No. 20/2003 bertentangan dengan UUD 1945 jika dimaknai berlaku bagi jenjang pendidikan dasar yang berbasis masyarakat.

"Dengan putusan ini artinya pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan bantuan teknis, sumber dana, dan sumber daya lainnya kepada lembaga pendidikan swasta. Kami patut bersyukur atas putusan ini," kata Said di Jakarta, Jumat (21/10/2011).

Said mengatakan selama ini sudah bukan rahasia lagi masih berlangsung perlakuan yag tidak adil dan diskriminatif dari pemerintah terhadap lembaga pendidikan swasta. "Tentu ironis jika upaya untuk memajukan pendidikan nasional justru terkendala oleh perlakuan seperti itu. Padahal dari segi jumlah presentase lembaga pendidikan swasta sangat signifikan," ujarnya.

Secara nasional jumlah sekolah negeri mencapai 67 persen dan sisanya dikelola oleh masyarakat. "Sedangkan madrasah malah hanya sekitar 13 persen yang negeri sementara 87 persen lainnya dikelola oleh masyarakat," kata Said.

Kamis, 20 Oktober 2011

Benarkah Masyarakat China Jadi Apatis?

| Egidius Patnistik | Kamis, 20 Oktober 2011 | 09:53 WIB



AP
Yue Yue, bocah dua tahun dari Provinsi Guandong, China, yang terlindas mobil dua kali dalam waktu kurang dari lima menit dan diabaikan oleh 18 pelintas ketika ia sekarat di jalanan sudah stabil.


BEIJING, KOMPAS.com - Gambar video tentang seorang bocah China yang ditabrak lari dan dibiarkan sekarat oleh 18 pelintas di pasar yang sibuk di kota Foshan, Provinsi Guandong, Kamis (13/10/2011), memunculkan pertanyaan. Ada apa dengan masyarakat negara itu. Benarkah mereka telah jadi apatis, tak peduli dengan sesamanya yang sedang celaka. Kalau benar, mengapa?

Video yang diambil dari rekaman kamera pemantau dan diposting di YouTube serta situs sejenis di China, Youku, memperlihatkan, seorang pengemudi van menabrak bocah dua tahun itu, yang bernama Yue Yue. Van itu hanya berhenti sejenak tetapi kemudian melaju lagi. Adegan selanjutnya sulit dipercaya! Selama tujuh menit tercatat 18 orang melintas dan melihat bocah itu terkapar-sekarat dalam kubangan darah tetapi tak seorang pun yang berhenti untuk menolongnya. Dalam selang waktu itu, Yue Yue justru dilindas lagi oleh sebuah truk. Seorang perempuan pemulung, Chen Xianmei (58 tahun), orang ke 19 yang melintas. Baru dia yang tergerak hatinya. Chen memindahkan bocah itu sebelum ibunya sendiri datang dan menggendongnya.

Sikap apatis para pelintas itu memicu kecaman dan debat emosional tentang kondisi moralitas masyarakat China yang tengah berkembang pesat secara ekonomi. Sejumlah pengguna media sosial di China telah menyuarakan bahwa ketidakpedulian warga atas gadis cilik itu sebagai tanda sebuah masyarakat yang moralnya memburuk.

Di Sina Weibo, situs microblogging China yang mirip Twitter, kisah itu terus menjadi topik utama. Pada saat bersamaan di situs itu muncul kampanye online bertopik "stop apatisme". Seorang pengguna Sina Weibo menyebut kejadian itu "memalukan orang-orang China". Pengguna lain, Xiaozhong001 menulis, "Sesungguhnya, ada apa dengan masyarakat kita? Saya melihat kejadian ini dan hati saya jadi beku." Microblogger lain yang menyebut dirinya Patton Yu menulis, "Bangsa macam apa ini?" "Masyarakat ini sakit parah," komentar microblogger lain. "Bahkan kucing dan anjing pun tidak seharusnya diperlakukan tanpa perasaan seperti itu."

Insiden itu pun menjadi berita media-media arus utama dunia, dengan pertanyaan mendasar, apakah apatisme jadi trend umum di China. Jika ya, mengapa? New York Times dalam sebuah artikel di situsnya yang terbit Rabu yang mengulas peristiwa itu, memuat prolog tentang sebuah peristiwa lain yang terjadi Jumat, sehari setelah drama tagis di pasar Fosham itu.

Pada peristiwa Jumat itu, seorang perempuan yang tampaknya ingin bunuh diri melompat ke danau di Hangzhou, sebuah kota di barat daya Shanghai. Ketika perempuan itu tampaknya mulai tenggelam, seorang perempuan, yang secara luas dilaporkan sebagai turis Amerika, langsung menanggalkan mantelnya. Perempuan itu terjun juga ke air, lalu berenang ke arah orang yang mau bunuh diri. Secara tangkas si penolong menarik perempuan itu ke tepi danau. Kemudian, ketika melihat perempuan itu selamat, si penolong pergi tanpa memberitahukan namanya.

Dua kejadian itu tentu tak dapat dikatakan mewakili moralitas dari dua bangsa itu. Namun ribuan microblogger di China telah menggunakan dua kejadian itu, yang satu memperlihatkan sifat tak berperasaan dan yang lain menunjukkan heroisme, sebagai bahan bakar dalam perdebatan memilukan atas apakah masyarakat China tidak berbelas kasih dan, jika benar demikian, mengapa. Topik itu jadi perbincangan nasional dan semakin umum. Sesuatu yang tidak pernah ada sebelumnya di negara yang media cetak dan media penyiarannya sebagian besar tetap dikendalikan Partai Komunis yang lebih tertarik dalam mengarahkan opini publik daripada merefleksikan suasana bangsa.

Seorang microblogger berkata tentang penyelamatan di Hangzhou. "Kemarin Obama minum bir dengan pekerja konstruksi yang kehilangan pekerjaan. Hari ini, saya membaca sebuah cerita tentang seorang turis Amerika yang melompat ke dalam air untuk menyelamatkan seseorang. Saya akhirnya menyadari mengapa Amerika menjadi negara yang kuat dan akan terus menjadi yang terkuat."

Booming ekonomi China dan kesenjangan yang menganga antara yang kaya dan miskin telah membuat perubahan nilai-nilai sosial menjadi topik perdebatan. Sejumlah orang meratapi bahwa materialisme telah menggantikan moral. Materialisme dinilai telah menjadikan orang-orang China bak mayat berjalan, tak punya spirit untuk berbelas kasih. Konsep ying yang, yang mengutamakan kesimbangan, dalam konteksnya ini berarti antara yang material dan yang spiritual, yang menjadi prinsip dasar filsafat China seakan hilang tak berbekas.

Namun sejumlah orang menduga, sistem hukum negara itu mungkin telah menghalangi munculnya orang Samaria yang murah hati, yang mau membantu mereka yang mengalami kecelakaan. Media Kanada, Toronto Star, dalam situsnya, Rabu, menulis bahwa di Ontario, dan sejumlah tempat lain di dunia, ada undang-undang tentang orang Samaria yang murah hati yang melindungi orang yang tidak profesional secara medis yang melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan di tempat kejadian. Di banyak negara Eropa, seperti Perancis dan Jerman, UU tentang Orang Samaria yang Murah Hati malah mengharuskan warga yang ada di lokasi untuk melakukan tindakan penyelamatan.

Nah di China, tidak ada UU semacam itu, kata Pitman Potter, seorang profesor hukum di University of British Columbia. Ketiadaan UU semacam itu, kata Potter menghalangi orang untuk membantu.

Cerita tentang orang Samaria yang murah hati berasal dari Kitab Suci Kristen. Nabi Isa mengisahkan, ada seorang yang tengah bepergian, yang mungkin orang Yahudi tapi mungkin juga bukan. Orang itu dipukuli, dirampok dan dibiarkan sekarat di tengah jalan. Dua orang Yahudi, termasuk seorang imam, melintas tetapi mereka mengabaikan orang yang sekarat itu. Lalu orang Samaria lewat. Orang Samaria dan Yahudi sering berselisih. Namun orang Samaria itulah yang justru menolang si korban, yang mungkin saja seorang Yahudi.

Di China, kata Potter, yang terjadi sebaliknya. "Orang telah digugat oleh keluarga orang yang terluka atau diminta bertanggung jawab oleh pihak berwenang. Maka, terlibat dalam hal seperti itu (menjadi orang Samaria yang murah hati) merupakan sesuatu yang orang hindari."

Tahun 2006, seorang pria Nanjing yang mendampingi seorang perempuan tua ke rumah sakit setelah perempuan itu mengalami patah kaki justru diperintahkan untuk membayar 40 persen tagihan rumah sakit perempuan itu. Alasannya? Tidak bisa dipercaya bahwa pria itu rela pergi sejauh itu demi membantu perempuan tersebut jika ia sama sekali tidak bertanggung jawab atas kecelakaan dan cedera yang dialami perempuan itu.

"Alasan pengadilan adalah, jika Anda tidak melakukannya, mengapa Anda harus membawa mereka ke rumah sakit? Tidak ada orang waras yang akan membawa mereka (ke rumah sakit)," kata Donald Clarke, seorang profesor hukum di George Washington University yang punya sebuah blog tentang hukum di China seperti dikutip Toronto Star.

Sejumlah sumber China juga menduga, sopir van itu membiarkan bocah itu tewas karena kompensasi untuk kematian seringkali lebih ringan daripada untuk sebuah cedera jangka panjang. Untuk yang terakhir itu, kompensasinya mungkin termasuk biaya medis dan kompensasi pendapatan atas hilangnya kesempatan kerja selama bertahun-tahun.

"Jika dia (gadis itu) tewas, saya mungkin hanya membayar sekitar 20.000 yuan (3.180 dollar AS)," kata sopir van yang menabrak Yue Yue kepada China Daily sebelum dia menyerahkan diri kepada polisi. "Tapi jika dia cedera, itu mungkin membebani saya hingga ratusan ribu yuan."

China memperkenalkan asuransi wajib untuk mobil lima tahun lalu. Namun sebuah artikel di Hong Kong South China Morning Post pada awal tahun ini mengatakan, banyak pengemudi yang mengabaikan ketentuan itu.

Menurut Potter, pertangungan asuransi pribadi juga jarang. Itu berarti akan bijaksana secara finansial bagi pengemudi untuk melarikan diri dari kecelakaan.

Minggu, 16 Oktober 2011

Unik : "Superhero" Phoenix Jones Justru Ditangkap Polisi




MSNBC/"PRLM"


SEATTLE, (PRLM).- Superhero yang biasanya membantu polisi mencegah kejahatan hingga menangkap pelaku kejahatan, tidak berlaku bagi superhero asal Seattle, AS. Seorang pemuda, Jones (23) yang menamai dirinya superhero Phoenix justru diborgol polisi karena menyerang orang lain menggunakan semprotan lada.
Jones sengaja mengenakan kostum dan topeng seperti Batman, hanya berbeda pada logo dan warna garis. Phoenix digambarkan sebagai sosok misterius, mengenakan topng hitam dengan siluet garis kuning, dan kostum yang menggambarkan tonjolan otot lengan dan badan. "Phoenix ada di jalanan untuk membasmi kejahatan," ujar Jones.

Namun jurubicara kepolisian Seattle, Mark Jamieson mengatakan, bukan karena berdandan dengan kostum superhero bisa bertindak semaunya atau di atas garis hukum. "Kamu tidak boleh menyemprotkan bubuk lada ke orang hanya karena kamu pikir mereka sedang berkelahi," tegas Mark.
Dalam statusnya di Facebook, Jones menorehkan tulisan, dirinya tidak akan menyakiti orang lain jika orang itu tidak mengancam hak asasi manusia.

Saat berpratroli Phoenix alias Jones ditemani mitranya, bukan Robin, namun "Ghost", lalu juru kamera Ryan McNamee, dan penulis Tea Krulos, yang membuat buku tentangkehidupan nyata sang superhero.

Kepada msnbc.com Krulos menuturkan, kejadian sebenarnya adalah enam atau tujuh orang memukuli dua orang lain. SAtu korban yang jatuh dikeroyok. Lalu datang sang pahlawan Phoenix untuk membebaskan kedua orang yang menjadi bulan-bulanan pengeroyok. (A-88)***

Perpustakaan Masih Dianggap Kurang Penting




USEP USMAN NASRULLOH/"PRLM"
SEJUMLAH pelajar dan warga membaca koleksi buku dari perpustakaan keliling dalam rangkaian Roadshow Perputakaan Nasional dengan tema "Gerakan Nasional Indonesia Membaca" di Jln. Al Fathu, Kecamatan...


SOREANG, (PRLM).- Keberadaan perpustakaan masih dianggap kurang penting sehingga kurang diurus malah dibiarkan apa adanya. Padahal, perpustakaan bisa berperan besar untuk mendidik masyarakat agar lebih cerdas dan berwawasan luas.
"Jumlah penduduk Kab. Bandung sebesar 3,2 juta orang atau terbesar kedua di Jawa Barat. Kalau kita tak bisa mengelola SDM yang besar ini akan berdampak buruk untuk pembangunan," kata Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, dalam roadshow gemar membaca di depan Perpustakaan Kab. Bandung, Minggu (16/10).
Untuk pengembangan perpustakaan, kata Dadang, harus didukung dengan manusia yang baik, jaringan, maupun dukungan anggaran. "Perpustakaan desa masih harus dibenahi karena keterbatasan manusia pengelolanya," katanya.
Sedangkan Kepala Perpustakaan Nasional, Dra. Hj. Sri Sularsih mengatakan, perpustakaan merupakan sarana belajar sepanjang hayat. "Membaca merupakan hal mudah karena bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Apalagi perpustakaan tidak memungut bidaya kepada pengunjungnya," katanya.
Namun, perpustakaan juga harus melakukan inovasi atau terobosan sehingga bisa menarik masyarakat. "Roadshow gemar membaca merupakan salah satu terobosan agar masyarakat berbudaya membaca. Kita harapkan masyarakat menjadi cerdas dan bermental baik serta sukses di kemudian hari," katanya.(A-71/A-147)***

Sabtu, 15 Oktober 2011

Pasanggiri Kawih Sunda Jawa Barat 2011

Kawih Sunda Masih Digemari
Jumat, 14/10/2011 - 21:46


RETNO HY/"PRLM"
ACARA "Pasanggiri Kawih Sunda Jawa Barat 2011" di gedung Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung, Jumat (14/10).*

BANDUNG, (PRLM).- “Pasanggiri Kawih Sunda Jawa Barat 2011” menjadi bukti kalau kesenian kawih Sunda masih diminati oleh generasi muda. Meski baru diselenggarakan untuk pertamakalinya oleh Pangauban Kawih Sunda Jawa Barat, jumlah peserta mencapai 176 orang.

Sejak munculnya gagasan diselenggarakannya Pasanggiri Kawih Sunda Jawa Barat pada Maret lalu bersama Almarhumah Euis Komariah, menurut Eka Gandara, ada rasa pesimis kalau jumlah peserta akan mencapai diatas seratus orang.

“Waktu itu almarhumah (Euis Komariah) mengatakan paling banter pesertanya hanya mencapai empat puluh orang, nyatanya bias mencapai seratus tujuh puluh lebih,” ujar Eka Gandara, selaku Ketua Penyelenggara Pasanggiri Kawih Sunda Jawa Barat 2011 yang juga Dewan Pembina Pangauban Kawih Sunda Jawa Barat, di sela-sela “Pasanggiri Kawih Sunda Jawa Barat 2011”, Jumat (14/10), di gedung Lokantara Budaya RRI Bandung, Jalan Diponegoro Bandung.

Dikatakan Eka, “Pasanggiri Kawih Sunda Jawa Barat 2011” diikuti 176 peserta dari seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat, dengan dibagi dua katagori, remaja dan dewasa. Peserta remaja puteri sebanyak 63 orang, putera 33 orang, untuk katagori dewasa, peserta puteri 40 orang dan putera 38 orang.

Sedangkan lagu wajib yang harus dibawakan untuk remaja dan dewasa puteri, “Naon Lepatna” dan “Sariap Layung di Gunung”. Sementara untuk putera, kawih “Puspita” dan “Salam Manis”.

“Ternyata Kawih Sunda masih digemari oleh anak-anak muda. Buktinya, pasanggiri saat ini diikuti lebih dari seratus peserta, kini tinggal langkah konkret dari pemerintah sebagai fasilitator,” ujar Eka. (A-87/das)***

Rabu, 12 Oktober 2011

Wow, Ada 10 Taman Wisata Alam di NTB

| kadek | Rabu, 12 Oktober 2011 | 14:03 WIB


KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT
Pulau Satonda yang menghadap Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/6/2011). Pulau gunung api seluas 2.600 hektare ini dijadikan taman wisata laut yang memiliki danau air asin di tengah pulau. Diperkirakan danau terbentuk akibat letusan Gunung Tambora yang mengakibatkan tsunami hingga menerjang kaldera Gunung Satonda pada tahun 1815.

MATARAM, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat terus berupaya mengembangkan 10 taman wisata yang dikelolanya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

"Pengembangan taman wisata juga mengacu kepada visi dan misi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menargetkan satu juta wisatawan melalui program ’Visit Lombok-Sumbawa 2012’," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB Tri Prasetyo, di Mataram, Rabu (12/10/2011).

Ia menyebutkan 10 taman wisata yang berada di bawah pengelolaan BKSDA NTB yakni taman wisata alam Kerandangan, taman wisata alam Suranadi, taman wisata Pelangan, dan Bangko-Bangko di Sekotong. Keempat taman wisata alam itu berada di Kabupaten Lombok Barat.

Kemudian di Kabupaten Lombok Tengah, kata dia, ada taman wisata Gunung Tunak dan taman wisata Tanjung Tampa. Lokasinya berada di sekitar kawasan pantai Lombok Tengah bagian selatan yang sudah dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata oleh pemerintah pusat.

"Seluruh taman wisata alam di Pulau Lombok, NTB, tersebut bisa dijangkau menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua dari Kota Mataram ibu kota Provinsi NTB," ujarnya.

Prasetyo menambahkan, lima taman wisata lainnya yang berada di sejumlah kabupaten di Pulau Sumbawa adalah taman wisata alam Danau Rawa Taliwang di Kabupaten Sumbawa Barat, taman wisata alam Pulau Moyo dan Semongkat di Kabupaten Sumbawa, taman wisata alam Madapangga dan Pulau Satonda di Kabupaten Dompu.

Para wisatawan yang ingin menuju taman wisata alam di Pulau Sumbawa itu harus melalui perjalanan darat dari Kota Mataram menuju Pelabuhan Kayangan di Kabupaten Lombok Timur, selanjutnya menggunakan kapal laut menuju pelabuhan Poto Tano Sumbawa Barat.

Setelah sampai di pelabuhan Poto Tano, kata dia, wisatawan kembali melanjutkan perjalanan dengan menggunakan darat agar bisa sampai ke taman wisata alam yang menjadi tujuannya.

"Namun, untuk menuju pulau Moyo di Kabupaten Sumbawa Besar dan Pulau Satonda di Kabupaten Dompu, wisatawan harus menyewa perahu di sejumlah pelabuhan tradisional," katanya.

Ia mengatakan, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke seluruh taman wisata alam tersebut dengan melakukan pembenahan dari sisi fasilitas pendukung seperti tempat peristirahatan yang layak agar pengunjung dapat menikmati keindahan panorama alam dengan yaman.

Selain itu, kata dia, tingkat keamanan dan kondusivitas daerah juga menjadi faktor pendukung yang tidak bisa dipisahkan dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan.

"Kami bersama jajaran Pemerintah Provinsi NTB dan kabupaten/kota terus berkoordinasi dalam rangka memberikan penyuluhan kepada masyarakat di sekitar lokasi taman wisata alam agar ikut mendukung upaya peningkatan kunjungan wisatawan dengan cara menjaga kondusifitas daerah," ujarnya.

Menurut dia, dengan berkembangnya wisata di NTB, yang akan menerima dampak positif ekonomi bukan hanya pemerintah, melainkan juga masyarakat.
Sumber : ANT

Pameran Kriya Awi “Awi Goes to Mall” Menarik Perhatian Pengunjung

Selasa, 11/10/2011 - 17:34


RETNO HY/"PRLM"
KEPALA Seksi Perlindungan Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Dra. Nita Julianita, menerangkan kepada pengunjung tentang nama dan fungsi alat yang dipamerkan di pameran Kriya Awi “Awi Goes to...

BANDUNG,(PRLM).- Hari pertama penyelenggaraan pameran Kriya Awi “Awi Goes to Mall” yang menampilkan tujuh puluh lebih koleksi Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, di lantai satu Bandung Indah Plaza Jalan Merdeka mengundang perhatian. Berbagai benda koleksi dari bambu berusia puluhan bahkan ratusan tahun yang dipamerkan tidak hanya dilihat, tetapi juga dipegang dan dimainkan.

“Ini benar-benar sangat luar biasa dan merupakan terobosan sangat bagus yang dilakukan museum (Sri Baduga). Kalau disimpan terus di museum dan tidak dipamerkan seperti ini, saya yang sudah berusia enam puluh benar-benar sudah lupa akan alat-alat yang dulu sering digunakan kakek nenek dan ayah ibu,” ujar Hadi Sucipto (63) warga Jalan Tubagus Ismail yang mengaku sudah lupa nama perkakas ataupun alat-alat rumah tangga dan perdagangan yang dipamerkan.

Bukan hanya Hadi Sucipto, sejumlah pengunjung juga mengalami hal yang sama. Semisal alat-alat perdagangan, sudung, naya, buleng, cireng, sumbul dan lainnya. “Kami benar-benar tidak menyangka kalau apresiasi dari pengunjung BIP ini begitu tinggi hingga mereka bertahan berjam-jam untuk bertanya semua barang yang dipamerkan. Mereka kembali mengingat-ingat dan mencoba mengenang akan masa lalu saat peralatan dari bambu masih menjadi alat bantu sebelum adanya alat-alat dari plastik,” ungkap Kepala Seksi Perlindungan Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Dra. Nita Julianita, kepada PRLM disela-sela kegiatan.

Dikatakan Nita, pameran Kriya Awi “Awi Goes to Mall” yang akan berlangsung hingga Minggu (16/10) mendatang selain menampilkan koleksi museum (Sri Baduga)dari bambu, juga menggelar aneka seni tradisi. Kesenian-kesenian yang ditampilkan untuk menghibur pengunjung diantaranya, kesenian kecapi suling, tembang Sunda Cianjuran, Celempungan, angklung dan lainnya. (A-87/kur)***

Rencana Iran Terbongkar, AS Terbitkan Peringatan

| Egidius Patnistik | Rabu, 12 Oktober 2011 | 12:35 WIB


Daily Mail
Iran, menurut pihak AS, berencana menyerang kantor kedutaan Israel di Washington, seperti yang tampak dalam gambar ini.

WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat menerbitkan peringatan teror kepada warga dan diplomat internasionalnya, Selasa (11/10/2011) malam, setelah menyatakan sukses menggagalkan rencana Iran untuk membunuh Duta Besar Arab Saudi untuk Washington.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, dugaan rencana itu mungkin mengindikasikan sebuah fokus yang lebih agresif Pemerintah Iran pada aktivitas teroris terhadap para diplomat dari negara-negara tertentu, termasuk kemungkinan serangan terhadap Amerika Serikat. "Warga AS yang tinggal dan bepergian ke luar negeri harus memantau Peringatan Departemen Luar Negeri dan informasi wisata lainnya ketika membuat keputusan mengenai rencana perjalanan dan kegiatan mereka selagi di luar negeri," kata peringatan tersebut.

Para pejabat AS sebelumnya mengatakan, para petugas penegak hukum telah membongkar persekongkolan mengerikan yang direncanakan para petinggi Pemerintah Iran. Para elite di Pasukan Quds berupaya untuk memperoleh bahan peledak dari sebuah geng narkoba Meksiko.

Iran membantah tuduhan itu. Negara itu mengatakan tuduhan tersebut sebagai sebuah "plot jahat". Bantahan itu disampaikan dalam sebuah pengaduan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di situ pula Teheran menuduh Amerika Serikat dan Israel telah merancang dan melakukan pembunuhan terhadap sejumlah ilmuwan nuklir Iran.

Saling tuduh ini semakin memperburuk keretakan antara Washington dan Teheran. Hubungan kedua negara selama terganggu terkait dengan program nuklir Iran dan dukungan negara itu terhadap kelompok militan anti-Israel di Timur Tengah.
Sumber : AFP

Liburan ala Backpacker untuk Mengenal Indonesia

Sabtu, 01/10/2011 - 03:21


LINA NURSANTY/"PRLM"
PANORAMA Gunung Krakatau di Perairan Selat Sunda, Sabtu (23/9). Gunung Krakatau menjadi destinasi pariwisata lokal yang kian diminati para pendaki dan turis mancanegara. *


PRLM - JUMAT (22/9) pekan lalu, Edo (26) tergesa-gesa menyelesaikan pekerjaannya di sebuah kantor di Bandung. Aneka macam baju dan peralatan naik gunung terkemas rapi dalam tas ransel warna hitam yang ia simpan di kolong meja kerja. Tatkala jam kerja berakhir, bersama lima orang rekannya, Edo segera bergegas ke Terminal Leuwipanjang dan bertolak ke Pelabuhan Merak, Provinsi Banten menggunakan bus umum.

Di Merak, puluhan rekannya sesama backpacker sudah menunggu untuk bersama-sama menyeberangi Selat Sunda menuju Pelabuhan Bakauhuni menggunakan kapal laut. “Kami mau ke Gunung Krakatau,” ujarnya.

Bagi karyawan kantoran seperti Edo, perjalanan wisata murah di akhir pekan dengan gaya ala backpacker adalah sungguh menyenangkan. Selain murah, waktu yang dihabiskan tidak terlalu lama sehingga tidak menyita jatah cuti tahunan dari kantornya yang hanya diberikan tak lebih dari dua minggu per tahunnya. Tak ketinggalan, perjalanan seperti itu dapat mengakomodasi jiwa mudanya yang masih haus dengan agenda petualangan.

Di Merak, Edo segera berbaur dengan berbagai rekan yang baru dikenalnya pada saat itu. Mereka yang umumnya berusia muda kemudian saling berkenalan dan mengungkapkan jati diri seperlunya.

Salah satu peserta, Nia (32) adalah juga karyawan swasta yang bekerja di daerah industri Bekasi. Nia mengaku bergabung karena tahu dari teman. Sementara, yang lainnya ada yang mengaku tahu dari situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter.

Dengan merogoh uang sebesar Rp 395.000, Edo dan Nia sudah dapat menikmati perjalanan selama tiga hari dua malam ke Gunung Krakatau dan pulau-pulau sekitarnya. Selain naik gunung, agenda perjalanan yaitu menginap di Pulau Sebesi dan snorkeling (berenang menggunakan alat pelindung pengindra di dalam air laut sehingga dapat menikmati indahnya panorama terumbu karang dan ikan-ikan) di beberapa pulau lainnya.

Harga tersebut sudah termasuk ongkos kapal laut Merak-Bakauheuni, sewa penginapan sederhana di Pulau Sebesi, retribusi pendakian gunung dan cagar alam, sewa kapal motor nelayan, makan minum selama perjalanan, dan sewa alat snorkeling.

Aneka jurus menekan biaya perjalanan adalah ciri khas kaum backpacker. Segala macam cara dilakukan dari mulai berburu tiket murah, penginapan termurah, tempat makan murah, dan sebagainya yang diusahakan diatur dengan biaya terendah.

Umumnya, mereka melakukan perjalanan seorang diri karena di situlah letaknya seni perjalanan ala backpacker. Namun, tak selamanya perjalanan solo seperti itu berlangsung lancar dan memuaskan.

Misalnya, Edo harus merogoh uang Rp 3,5 juta untuk sewa kapal motor sederhana nelayan untuk berlayar ke Gunung Krakatau dan pulau-pulau lainnya di Selat Sunda jika ia melakukan perjalanan solo. Jika dilakukan bersama-sama, Edo dapat berbagi biaya sewa dengan teman-teman sesama backpacker lainnya untuk sewa kapal.

Koordinator perjalanan, Wahyu Fritz mengatakan bahwa perjalanan kali itu ke Gunung Krakatau cukup mendapat respon yang antusias dari para backpacker. Sebab, perjalanan tergolong komplit dari mulai naik gunung, snorkeling di laut, hingga santai di pantai. “Pesertanya sekarang tergolong kebanyakan, ada 44 orang. Biasanya kami batasi 25 orang saja,” ujarnya.

Sehari-hari, Fritz adalah karyawan bank swasta di Jakarta. Ia bersama isterinya, Frily, kerap menyelenggarakan perjalanan bersama ke pulau-pulau terpencil yang menarik bagi para petualang muda. “Pada dasarnya saya dan istri memang senang jalan-jalan, kemudian banyak teman yang meminta dikoordinir perjalanan, awalnya teman-teman yang sudah kenal saja, tapi kemudian sekarang meluas dari mulut ke mulut,” ujar Fritz yang sedang mengagendakan perjalanan berikutnya ke Pulau Belitung.

Menurut Yudi, pengelola komunitas Wisata Gaya, perjalanan ke pulau-pulau kecil dan terpencil Indonesia semakin ramai pada dua dan tiga tahun terakhir. Ia sendiri memulai aktivitasnya sebagai penyelenggara perjalanan sejak tiga tahun lalu ke Pulau Tidung di Kepulauan Seribu.

Awalnya, masyarakat luas hanya mengenal beberapa pulau saja di area Kepulauan Seribu yang menarik dikunjungi seperti Pulau Bidadari. Namun, pengelolaannya cenderung diperuntukkan bagi kelas atas karena tergolong mahal. Maklum, hanya hotel dan cottage mewah yang dibangun di pulau-pulau tersebut. Sementara, pulau-pulau lainnya yang dihuni penduduk tidak dapat menikmati cipratan rezeki dari sektor pariwisata.

Namun, setelah makin banyak pengunjung ke Pulau Tidung, membuat sektor pariwisata di pulau tersebut mulai menggeliat. Kuncinya, akses informasi, promosi, dan transportasi dibuat mudah dan terjangkau. Buktinya, sekarang Pulau Tidung dan beberapa pulau lainnya di gugusan Kepulauan Seribu menjadi semakin populer sebagai destinasi wisata lokal.

Baik Yudi maupun Fritz mengaku semakin mengagumi keindahan alam Indonesia sejak menekuni hobi perjalanan ke pulau-pulau kecil. Sayang, hal itu belum banyak diketahui orang Indonesia sendiri karena minimnya informasi, promosi, dan sulitnya akses transportasi.

Indonesia sebagai sebuah negeri dengan ribuan gugusan pulau sesungguhnya memang menawarkan pesona alam yang indah. Bagi sebagian besar anak-anak muda di kota besar seperti Jakarta dan Bandung yang terbiasa dengan kehidupan di darat, kadang kenyataan Indonesia sebagai negara kepulauan itu belum bisa dipahami kecuali jika sudah melakukan perjalanan ke pulau-pulau itu.

Oleh karena itu, kehadiran komunitas backpacker seperti ini turut membantu membuka akses promosi melakukan perjalanan ke pulau-pulau kecil di tanah air. (Lina Nursanty/”PRLM”/A-88)***