BANDUNG,(PR).-
Dari 482 perguruan tinggi swasta yang ada di wilayah Jawa Barat dan Banten, hanya 10 persen yang diprediksikan bertahan. PTS bertahan tersebut adalah yang besar dengan student body di atas 10.000 mahasiswa.
"Bahkan, Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas sebelumnya sempat memprediksikan, secara nasional hanya akan ada 600 PTS yang bertahan dari 2.800 perguruan tinggi yang ada di Indonesia," kata Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) Wilayah IV Jawa Barat-Banten Prof Didi Turmudzi, M.Si. di ruang kerjanya, Selasa (29/4).
Menurut Didi, semakin hari perjuangan PTS akan semakin berat, seiring munculnya berbagai kebijakan pemerintah yang kurang memihak PTS. Ditambah kondisi ekonomi masyarakat semakin terpuruk, yang pada akhirnya orang tua akan mengorbankan pendidikan anak-anaknya terutama untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Perguruan tinggi negeri dengan BHMN dan persiapan BHMN-nya membuat PTS semakin terdesak, PTN berlomba untuk mengambil mahasiswa sebanyak-banyaknya di setiap strata pendidikan," katanya.
Menurut Didi, dengan berkurangnya bantuan pemerintah 30 persen kepada PTN, maka otomatis akan mencari kekurangan dana dari masyarakat. Tentunya dengan membuka lebar pintu penerimaan mahasiswa baru di semua jenjang.
"Apalagi masyarakat kita ini negeri minded, sehingga PTS selalu ditempatkan setelah PTN. Jarang sekali orang yang menjadikan PTS sebagai pilihan pertama ketika melanjutkan studi," ujangnya.
Berbagai upaya dengan akreditasi dan pembenahan, pada akhirnya memasukkan PTS ke dalam 50 perguruan tinggi yang menjanjikan pun belum cukup meyakinkan masyarakat. Padahal, menurut Didi, tidak sedikit PTS yang memiliki kualitas setara dengan PTN bahkan dengan biaya yang lebih murah daripada PTN.
"Kebijakan pemerintah sendiri, seringkali tidak berpihak kepada PTS dan menjadikannya seperti anak tiri, bahkan anak haram. Dalam RUU BHP saja, tidak ada satu pasal pun yang menyinggung PTS, terutama alokasi bantuan. Pada akhirnya, opini masyarakat terbangun dan jadilah negeri minded," katanya.
Didi menjelaskan, setiap tahun peminat yang mendaftar ke PTS cenderung menurun. Setiap tahun terjadi penurunan sekitar 30 persen. "Tahun ini akan terus menurun walaupun kuotanya tetap terpenuhi," ujarnya.
Oleh karena itu, Didi meminta kepada pemerintah terutama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk memberikan dukungan terhadap keberlangsungan PTS. Dia pun meminta agar DPRD Provinsi Jawa Barat, mendorong terbitnya peraturan daerah tentang perguruan tinggi atau setidaknya keputusan gubernur yang isinya memperlakukan dan memosisikan PTS atau PTN dengan cara yang sama.
"Di dalam UU Sisdiknas, memang disebutkan jika pemda hanya bertanggung jawab terhadap pendidikan dasar dan menengah, tetapi di pasal tertentu yang terkait mutu dosen dan guru disebutkan bahwa urusan pendidikan tinggi menjadi tanggung jawab pusat dan daerah. Di DKI misalnya ada keputusan gubernur yang mengatur hal ini. Di Musi Banyuasin, bahkan di luar negeri, tidak ada perbedaan antara PTS dan PTN," ujarnya.
Didi menjelaskan, pada akhirnya PTS yang ada di Indonesia akan mati dengan sendirinya, jika kebijakan pemerintah masih tidak berpihak kepada PTS. "Akhirnya seperti perbankan kita, pembukaan bank baru sangat mudah sampai menjamur, tetapi kemudian mati sendiri. PTS juga akan seperti itu," katanya. (A-157)***
Bahasa Indonesia, Basa Sunda, Bahasa Asing, Kamus, Fotografi, Sejarah, Budaya, Dongeng, Teknologi, Kesehatan, Hukum dan Kriminal, Konservasi, Kuliner, Pembangunan, Krisis, Tokoh, Olahraga, Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Jalan-Jalan. (Indonesian Language, Sundanese Language, Foreign Languages, Dictionary, Photography, History, Culture, Story, Technology, Healthy, Law and Criminal, Conservation, Development, Crisis, Figure, Sports, Agriculture, Plantation, Fishery, and Travelling)
Rabu, 30 April 2008
Learning Indonesian Language Part 9
Now it’s time to get serious. I will give some examples about the conjugation with prefixes, suffixes, and circumfixes.
word me ber di ter pe per memper se
Tulis Menulis - Ditulis Tertulis Penulis - - -
(to write) (write) (written) (written) (writer)
Jalan - Berjalan - - pejalan - - -
(to walk) - (to walk) - walker
Baca Membaca - Dibaca Terbaca Pembaca - - -
(to read) ( read) ( read) (read) (reader)
The table that I left does not mean that the words do not exist; they just don’t make sense, or they need a suffix.
The prefix ‘memper-’ has two function:
1. if it is followed by an adjective, it is to make something to be.. (the adjective).
2. if it is followed by a verb, it is to do something to other person, to make other person.. (the verb)
There is a confusion between the prefix ‘pe’ and ‘per’.
- ‘pe’ shows the person who does the verb, while
- ‘per’ shows the person who has a profession as the verb.
‘se’ means one. You can see how it works on the numbering section
Prefixes, suffixes, and circumfixes
Prefix Circumfix Suffix Prefix and suffix
me- -em- -an me-kan
ber- -kan me-i
di- -i memper-i
ter- -wan memper-kan
pe- -man pe-an
per- -lah per-an
memper- ber-an
se- se-nya
ke
Prefixes >> prefixes are always closed e
me- to make an actives entence, to make something change, and needs an objec
(watch how the letter changes before the first word of the infinitive)
mengambil me+ambil to take
membuat me+buat to make, to create
mencari me+cari to search, to look for
mendengar me+dengar to hear, to listen to
mengevakuasi me+evakuasi to evacuate
mengganti me+ganti to change
menghilang me+hilang to disappeared
mengisi me+isi to fill in
menjual me+jual to sell
mengira me+kira to guess
melihat me+lihat to see
memasak me+masak to cook
mengoperasi me+operasi to do an operation (surgery)
memindah me+pindah to move (stuff)
merasa me+rasa to feel
menyapu me+sapu to sweep
menulis me+tulis to write
mengulang me+ulang to repeat
Saya mengambil baju-baju saya I take my clothes
Kamu membuat lukisan You make a painting (you paint/you are painting)
Saya mencari teman saya I look for my friend
Saya mendengar sesuatu I hear something
Kamu mengisi gelas itu dengan air You fill the glass with water
Ayah menjual mobilnya Father sells his car
Kamu melihatku? Do you see me?
Saya memindah weblog saya I move my weblog
Saya merasa capai / lelah I feel tired
Dia menyapu lantai She/he sweeps the floor
Kamu menulis sebuah lagu You write a song
ber- to make an active sentence that does not have to followed by an object
Berangkat Ber + angkat To have a departure
Berbahasa Ber + bahasa To have an ability to speak a/some language/s
Bercinta Ber + cinta To have sex
Berdansa Ber + dansa To have a dance
Berguru Ber + guru To have a study
Berhitung Ber + hitung To have count
Berjanji Ber + janji To have a promise
Bermain Ber + main To have a play
Berpura-pura Ber + pura-pura To have a pretend
Bersantai Ber + santai To have a relax
Bertaruh Ber + taruh To have a bet
Berubah Ber + ubah To have a change
Bervariasi Ber + variasi To have a variation
Berzina Ber + zina To have an affair, a prostitution
source: indo-european languages
Prefixes
word me ber di ter pe per memper se
Tulis Menulis - Ditulis Tertulis Penulis - - -
(to write) (write) (written) (written) (writer)
Jalan - Berjalan - - pejalan - - -
(to walk) - (to walk) - walker
Baca Membaca - Dibaca Terbaca Pembaca - - -
(to read) ( read) ( read) (read) (reader)
The table that I left does not mean that the words do not exist; they just don’t make sense, or they need a suffix.
The prefix ‘memper-’ has two function:
1. if it is followed by an adjective, it is to make something to be.. (the adjective).
2. if it is followed by a verb, it is to do something to other person, to make other person.. (the verb)
There is a confusion between the prefix ‘pe’ and ‘per’.
- ‘pe’ shows the person who does the verb, while
- ‘per’ shows the person who has a profession as the verb.
‘se’ means one. You can see how it works on the numbering section
Prefixes, suffixes, and circumfixes
Prefix Circumfix Suffix Prefix and suffix
me- -em- -an me-kan
ber- -kan me-i
di- -i memper-i
ter- -wan memper-kan
pe- -man pe-an
per- -lah per-an
memper- ber-an
se- se-nya
ke
Prefixes >> prefixes are always closed e
me- to make an actives entence, to make something change, and needs an objec
(watch how the letter changes before the first word of the infinitive)
mengambil me+ambil to take
membuat me+buat to make, to create
mencari me+cari to search, to look for
mendengar me+dengar to hear, to listen to
mengevakuasi me+evakuasi to evacuate
mengganti me+ganti to change
menghilang me+hilang to disappeared
mengisi me+isi to fill in
menjual me+jual to sell
mengira me+kira to guess
melihat me+lihat to see
memasak me+masak to cook
mengoperasi me+operasi to do an operation (surgery)
memindah me+pindah to move (stuff)
merasa me+rasa to feel
menyapu me+sapu to sweep
menulis me+tulis to write
mengulang me+ulang to repeat
Saya mengambil baju-baju saya I take my clothes
Kamu membuat lukisan You make a painting (you paint/you are painting)
Saya mencari teman saya I look for my friend
Saya mendengar sesuatu I hear something
Kamu mengisi gelas itu dengan air You fill the glass with water
Ayah menjual mobilnya Father sells his car
Kamu melihatku? Do you see me?
Saya memindah weblog saya I move my weblog
Saya merasa capai / lelah I feel tired
Dia menyapu lantai She/he sweeps the floor
Kamu menulis sebuah lagu You write a song
ber- to make an active sentence that does not have to followed by an object
Berangkat Ber + angkat To have a departure
Berbahasa Ber + bahasa To have an ability to speak a/some language/s
Bercinta Ber + cinta To have sex
Berdansa Ber + dansa To have a dance
Berguru Ber + guru To have a study
Berhitung Ber + hitung To have count
Berjanji Ber + janji To have a promise
Bermain Ber + main To have a play
Berpura-pura Ber + pura-pura To have a pretend
Bersantai Ber + santai To have a relax
Bertaruh Ber + taruh To have a bet
Berubah Ber + ubah To have a change
Bervariasi Ber + variasi To have a variation
Berzina Ber + zina To have an affair, a prostitution
source: indo-european languages
Mak Nyuuus! "Wisata Kuliner" ala Tentara Indonesia di Lebanon
KOMPAS/PRIYOMBODO
Kontigen Garuda XIII-B - Prajurit TNI yang tergabung dalam Kontigen Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Garuda XIII-B sujud dan berdoa seusai upacara pemberangkatan di Pangklan TNI AU Halim Perdana Kusuma Jakarta, Senin (12/11/07). Sebanyak 850 personil diberangkatkan ke Libanon melalui tiga gelombang keberangkatan.
Kompas Rabu, 30 April 2008 | 10:01 WIB
Acara "Wisata Kuliner" yang dimaksud tentunya tidak persis sama seperti yang dilakukan di Tanah Air. Apalagi, kali ini yang ber-"wisata" bukanlah warga atau prajurit Indonesia, melainkan masyarakat Lebanon yang diperkenalkan tentang bagaimana memasak masakan dan minuman khas Indonesia dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di Lebanon.
Bertempat di halaman depan Elementary School Bani Hayyan, Lebanon Selatan, para prajurit Garuda beraksi bak seorang koki profesional mendemontrasikan cara memasak masakan dan minuman khas Indonesia di hadapan sekitar 70-an warga lokal yang sebagian besar adalah ibu-ibu, remaja putri dan sebagian kecil bapak-bapak serta anak-anak. Acara demo memasak yang ditampilkan di hadapan masyarakat Lebanon tersebut bagi mereka ternyata merupakan pengalaman yang benar-benar baru dan sungguh mengasyikkan.
Para "koki" dadakan ini dikomandoi langsung oleh Komandan Kompi Mekanis-B/ Ajax Kapten Inf Mahbub Junaidi, dibantu oleh Kapten Kav Mujahidin, Praka Didi S. dan Pratu Rohim sebagai juru masak. Ini merupakan suatu hal yang langka di mana seorang Komandan pasukan memiliki kemahiran dalam mengolah masakan dan langsung mempraktikkannya di depan masyarakat umum.
Aneka masakan yang didemokan diantaranya bakso, sup ayam, perkedel kentang, nasi putih, dadar gulung dan es buah kopyor berlangsung meriah karena warga sangat antusias mengikuti tahap demi tahap pengolahan masakan tersebut. Selain itu kemeriahan juga timbul karena kepiawaian Kapten Mahbub, yang dibantu oleh Interpreter lokal Mohammad Farhad, saat mengomentari demo memasak tersebut sehingga mudah dimengerti oleh warga dan oleh karenanya tidak sulit bagi Kapten Mahbub meminta perwakilan warga untuk mencicipi masakan yang sedang diolah.
Tak dinyana, mereka menyukai "taste" masakan Indonesia. Terbukti dari raut wajah puas sambil mengacungkan jempol seraya berkata "good" berulang-ulang. Pada saat inilah improvisasi Kapten Mahbub muncul. Saat warga mengucapkan kata-kata "good", ia meminta mereka mengganti kata-kata itu menjadi "mak nyuuus". Kontan serentak mereka mengucapkan kata-kata yang amat populer di Indonesia itu : "Mak nyuuus !!!" sambil bertepuk tangan.
Mendekati masyarakat
Acara ini diprakarsai dan dilaksanakan sepenuhnya oleh prajurit Konga XXIII-B, khususnya dari Kompi Mekanis-B/Ajax dalam rangka menyambut pergantian musim dari musim semi ke musim panas di mana sebagian besar masyarakat Lebanon yang merantau kembali pulang ke daerahnya masing-masing untuk berlibur. Kesempatan inilah yang digunakan oleh Konga XXIII B untuk berinteraksi lebih dekat lagi dengan masyarakat Lebanon tersebut.
Tokoh masyarakat Bani Hayyan yang hadir saat itu, Mochtar Salah Jabbar (tokoh agama) dan Mayor Mohammad Shihab (kepala wilayah) memuji kreativitas yang dilakukan oleh pasukan Indobatt (sebutan bagi Konga XXIII B). Menurutnya selama UNIFIL (The United Nations Interim Force in Lebanon) berdiri sejak tahun 1978, baru kali inilah ada tentara dari negara lain yang mengenalkan dan mengajarkan cara memasak masakan khas dari negara asal tentara itu, namun dengan bahan-bahan yang mudah dijumpai di Lebanon. Kedua tokoh ini berharap, prajurit Indobatt secara kontinyu menyelenggarakan acara "wisata kuliner" tersebut sehingga dapat memperkaya khazanah masakan dan budaya kedua negara, terutama bagi masyarakat Lebanon Selatan sendiri.
Acara yang dihadiri juga Dansatgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII B/UNIFIL Letkol Inf AM Putranto, S.Sos ditutup dengan jamuan makan dengan menu masakan yang sama persis dengan yang telah didemokan. Sambutan warga yang menikmati hidangan amat positif. Mereka memuji cita rasa masakan Indonesia yang disebutnya "sungguh mengundang selera". Ini terlihat dari animo sebagian besar yang hadir untuk menambah porsi makanannya. Bagi warga yang berminat untuk mencobanya di rumah, disiapkan juga buku resep masakan dalam dua bahasa, Inggris dan Arab sehingga memudahkan mereka saat mencari bahan dan mengolahnya.
Diplomasi dalam rangka mewujudkan misi Perdamaian PBB di daerah konflik, khususnya di wilayah Lebanon Selatan yang berlangsung puluhan tahun tentunya tidak semudah yang dibayangkan. Resolusi DK PBB No. 1701 yang kemudian diperbaharui dengan Resolusi No. 1773 hanyalah merupakan pedoman dasar bagi setiap pasukan yang sedang bertugas. Namun dalam implementasinya memerlukan pendekatan yang unik agar dapat diterima oleh pihak-pihak yang bertikai. Untuk itu, Kontingen Garuda XXIII B selama ini terus berupaya melakukan inovasi-inovasi baru agar dapat meredam potensi konflik yang mungkin terjadi dengan harapan terwujudnya perdamaian permanen di wilayah Lebanon Selatan.
Kapten Chb Sandy M. Prakasa, S.Ikom
Negeri Penghasil Minyak tapi Masyarakatnya Tidak Dapat Menikmati Minyak
Segala julukan diberikan terhadap negeri ini, negara agraris tetapi petaninya hidup miskin, negara bahari/maritim tetapi nelayannya miskin juga, negara hukum tetapi masyarakat dan aparat/pejabatnya banyak yang tidak memahami hukum, banyak korupsi dan kolusi di mana-mana.
Nah, ini lagi negeri ini merupakan negeri penghasil minyak bumi bahkan bisa mengekspor minyak plus sebagai anggota OPEC pula. Akan tetapi, dibalik itu semua rakyat dan masyarakat negeri ini tidak dapat menikmati minyak yang dihasilkan dari perut bumi negeri ini. Kenaikan harga minyak mentah dunia membuat para pengambil kebijakan negeri ini seolah sedang bermain sandiwara di atas panggung. Penontonnya tidak lain adalah rakyat jelata yang setiap hari menjerit kekurangan bahan bakar untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Di atas panggung para pengambil kebijakan itu bermain seolah-olah serius, kadang tertawa, sedih dan segudang raut muka yang diperlihatkan kepada penonton. Di atas panggung juga tampil segerombolan penjahat atau bahasa kerennya 'spekulan' pengambil keuntungan yang tidak peduli dengan rakyat kecil.
Kemana minyak yang dihasilkan dari perut bumi negeri ini mengalir????
Para pejabat membuat kebijakan lagi dengan program konversi dari minyak tanah ke gas.
Penonton pun bertepuk tangan ada sesuatu yang baru. Akan tetapi, sayang di antara para pengambil kebijakan itu sudah buru-buru mengambil alih perannya menjadi gerombolan penjahat tadi. Program belum begitu diphami oleh rakyat, gerombolan penjahat tadi dengan gesit memanfaatkan kebodohan rakyat kecil. Ada spekulan gasnya, ada spekulan tabung gasnya dan masih banyak spekulan-spekulan di negeri ini.
Cerita ini tidak akan selesai dalam satu hari satu malam, masih akan terus berlangsung di negeri ini. Apa pun cerita di negeri ini selalu menarik penontonnya tidak hanya penonton di negeri ini tetapi penonton dari luar negeri ini.
Berikut ada beberapa gambar/foto mengenai cerita di negeri ini. Kita memang kalah dari negeri dongeng yang ada di luar. Dari dongeng saja bisa menghidupi masyarakatnya. Masyarakatnya kenyang meskipun hanya makan dongeng. Akan tetapi, dongeng di negeri ini justru sebaliknya.
Maaf bila ada yang tersinggung dengan dongeng ini.
antre lagi..........
antre lagiiiiiiii......
antre lagiiii........
antreeeee lagiiiiiiiiiiii....................
Kompor minyak tanah akan segera hilang akibat konversi ke gas
Mudah-mudahan negeri ini berubah ke negeri dongeng yang lebih makmur dan sejahtera.
Salam hormat buat ibu-ibu rumah tangga pedagang kecil dan semua yang menggunakan minyak tanah dalam kehidupannya.
Mudah-mudahan ibu-ibu tidak membenci kehadiran gas yang akan membuat kehidupan berubah. Mudah-mudahan dengan konversi gas ini bisa seperti gasnya tidak berisik dan kotor, sekotor para 'spelukan'.
Tukang Ngetik
Nah, ini lagi negeri ini merupakan negeri penghasil minyak bumi bahkan bisa mengekspor minyak plus sebagai anggota OPEC pula. Akan tetapi, dibalik itu semua rakyat dan masyarakat negeri ini tidak dapat menikmati minyak yang dihasilkan dari perut bumi negeri ini. Kenaikan harga minyak mentah dunia membuat para pengambil kebijakan negeri ini seolah sedang bermain sandiwara di atas panggung. Penontonnya tidak lain adalah rakyat jelata yang setiap hari menjerit kekurangan bahan bakar untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Di atas panggung para pengambil kebijakan itu bermain seolah-olah serius, kadang tertawa, sedih dan segudang raut muka yang diperlihatkan kepada penonton. Di atas panggung juga tampil segerombolan penjahat atau bahasa kerennya 'spekulan' pengambil keuntungan yang tidak peduli dengan rakyat kecil.
Kemana minyak yang dihasilkan dari perut bumi negeri ini mengalir????
Para pejabat membuat kebijakan lagi dengan program konversi dari minyak tanah ke gas.
Penonton pun bertepuk tangan ada sesuatu yang baru. Akan tetapi, sayang di antara para pengambil kebijakan itu sudah buru-buru mengambil alih perannya menjadi gerombolan penjahat tadi. Program belum begitu diphami oleh rakyat, gerombolan penjahat tadi dengan gesit memanfaatkan kebodohan rakyat kecil. Ada spekulan gasnya, ada spekulan tabung gasnya dan masih banyak spekulan-spekulan di negeri ini.
Cerita ini tidak akan selesai dalam satu hari satu malam, masih akan terus berlangsung di negeri ini. Apa pun cerita di negeri ini selalu menarik penontonnya tidak hanya penonton di negeri ini tetapi penonton dari luar negeri ini.
Berikut ada beberapa gambar/foto mengenai cerita di negeri ini. Kita memang kalah dari negeri dongeng yang ada di luar. Dari dongeng saja bisa menghidupi masyarakatnya. Masyarakatnya kenyang meskipun hanya makan dongeng. Akan tetapi, dongeng di negeri ini justru sebaliknya.
Maaf bila ada yang tersinggung dengan dongeng ini.
antre lagi..........
antre lagiiiiiiii......
antre lagiiii........
antreeeee lagiiiiiiiiiiii....................
Kompor minyak tanah akan segera hilang akibat konversi ke gas
Mudah-mudahan negeri ini berubah ke negeri dongeng yang lebih makmur dan sejahtera.
Salam hormat buat ibu-ibu rumah tangga pedagang kecil dan semua yang menggunakan minyak tanah dalam kehidupannya.
Mudah-mudahan ibu-ibu tidak membenci kehadiran gas yang akan membuat kehidupan berubah. Mudah-mudahan dengan konversi gas ini bisa seperti gasnya tidak berisik dan kotor, sekotor para 'spelukan'.
Tukang Ngetik
Selasa, 29 April 2008
Gedung-Gedung & Sarana di Kota Bandung2
Sebenarnya banyak gedung di kota Bandung yang memiliki nilai sejarah, juga gedung tempat kepentingan publik lainnya, seperti bank, sekolah, tempat makan, pasar, mesjid tempat main, lapang olahraga dan lain-lain. Untuk itu, saya memberikan hasil jepretan saya dan rekan meskipun gambar/fotonya belum begitu memiliki nilai artistiknya. Mudah-mudahan ke depannya bisa mendapatkan gambar/foto lebih banyak dan lebih baik lagi.
BRI kanca Bandung A.H. Nasution
Mesjid Besar Ujungberung
Pasar Baru
Monumen Tank Baja Burangrang
Air mancur di Alun-alun Bandung
Saboga Baso Tahu & Batagor di Jl. Burangrang
Carrefour Kiaracondong
Stadion Siliwangi
Lapangan Softball Lodaya
SD Negeri Ujungberung
BRI kanca Bandung A.H. Nasution
Mesjid Besar Ujungberung
Pasar Baru
Monumen Tank Baja Burangrang
Air mancur di Alun-alun Bandung
Saboga Baso Tahu & Batagor di Jl. Burangrang
Carrefour Kiaracondong
Stadion Siliwangi
Lapangan Softball Lodaya
SD Negeri Ujungberung
Amburadul, Kondisi Trotoar di Kota Bandung
Kompas Selasa, 29 April 2008 | 12:06 WIB
Jalur pedestrian atau trotoar di Kota Bandung sangat parah. Selain tidak terencana dengan baik, kondisi fisiknya amburadul sehingga tidak nyaman bagi pejalan kaki.
Hal ini mengemuka dalam Forum Diskusi Peduli Pedestrian oleh Bandung Independen Living Center, Sabtu (26/4) di Bandung. "Pada skala 1-10, nilai keparahan jalur pedestrian di Bandung mungkin 9, parah sekali," kata pakar urban desain dari Institut Teknologi Bandung, M Danisworo.
Sebagai salah satu fasilitas umum, jalur pedestrian di kota ini sangat jauh dari memadai. Jalur pedestrian dibangun tidak merata atau bergelombang mengikuti jalan keluar-masuk rumah di pinggir jalan. Bahkan, tidak sedikit jalur pedestrian dibangun hingga 30 sentimeter lebih tinggi daripada permukaan jalan rata. Ini tentu saja menyulitkan para pejalan kaki atau pengguna kursi roda.
Menurut Adrian, seorang difable, berjalan di Kota Bandung menggunakan kursi roda membutuhkan perjuangan keras. Danisworo mengungkapkan, sudah saatnya Pemerintah Kota Bandung membangun proyek percontohan jalur pedestrian, misalnya di Jalan Ir H Djuanda (Dago). (MHF)
Jalur pedestrian atau trotoar di Kota Bandung sangat parah. Selain tidak terencana dengan baik, kondisi fisiknya amburadul sehingga tidak nyaman bagi pejalan kaki.
Hal ini mengemuka dalam Forum Diskusi Peduli Pedestrian oleh Bandung Independen Living Center, Sabtu (26/4) di Bandung. "Pada skala 1-10, nilai keparahan jalur pedestrian di Bandung mungkin 9, parah sekali," kata pakar urban desain dari Institut Teknologi Bandung, M Danisworo.
Sebagai salah satu fasilitas umum, jalur pedestrian di kota ini sangat jauh dari memadai. Jalur pedestrian dibangun tidak merata atau bergelombang mengikuti jalan keluar-masuk rumah di pinggir jalan. Bahkan, tidak sedikit jalur pedestrian dibangun hingga 30 sentimeter lebih tinggi daripada permukaan jalan rata. Ini tentu saja menyulitkan para pejalan kaki atau pengguna kursi roda.
Menurut Adrian, seorang difable, berjalan di Kota Bandung menggunakan kursi roda membutuhkan perjuangan keras. Danisworo mengungkapkan, sudah saatnya Pemerintah Kota Bandung membangun proyek percontohan jalur pedestrian, misalnya di Jalan Ir H Djuanda (Dago). (MHF)
My Home Town 4
Transportasi di kota Bandung memiliki permasalahan yang begitu pelik. Pihak atau aparat yang berwenang sejauh ini belum bisa memberikan pelayanan transportasi yang nyaman bagi warga Bandung atau bagi pengguna jasa transportasi di kota Bandung. Mudah-mudahan ke depan kota Bandung bisa membenahi segala keruwetan masalah transportasi. Berikut saya sajikan gambar atau foto mengengai keberadaan transportasi kota Bandung.
Jurusan Cicaheum-Cileunyi
Jurusan Cikudapateuh-Ciroyom
Jurusan Dipati Ukur-Panghegar Permai
Di dalam bus Damri AC
Sopir bus Damri AC
Tiket Bus Damri AC (2010 jadi Rp3000)
Jalan Asia Afrika
Jalan Lingkar Selatan (JL.BKR)
Jurusan Cicaheum-Cileunyi
Jurusan Cikudapateuh-Ciroyom
Jurusan Dipati Ukur-Panghegar Permai
Di dalam bus Damri AC
Sopir bus Damri AC
Tiket Bus Damri AC (2010 jadi Rp3000)
Jalan Asia Afrika
Jalan Lingkar Selatan (JL.BKR)
Wajar Jika Pendidikan Gratis
BANDUNG, (PR).-
Seharusnya pendidikan gratis bukan lagi sebagai wacana, tetapi sudah harus dilakukan beberapa tahun yang lalu sejak Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diberlakukan. Jadi, pemerintah mendengungkan sekolah gratis bukan sesuatu prestasi, namun sudah suatu kewajaran dalam melaksanakan UU.
Pernyataan tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Iwan Hermawan di sela-sela acara diskusi "Degradasi Pendidikan Indonesia" di Jln. Malabar Bandung, Senin (28/4). "Dalam Pasal 34 UU itu kan sudah disebutkan, untuk siswa wajib belajar, yaitu sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) memang dibebaskan dari biaya pendidikan," tuturnya.
Menurut Iwan, biaya pendidikan itu mencakup tiga elemen, yaitu biaya investasi, operasional, dan personal. Kewajiban pemerintah dalam melaksanakan UU tersebut harusnya sudah membebaskan biaya investasi dan operasional. "Dua elemen itulah yang paling tidak sudah dipenuhi oleh pemerintah. Biaya investasi itu yang sering disebut dengan dana sumbangan pendidikan (DSP) atau yang sering disebut uang pangkal. Itu harusnya memang sudah dibebaskan," ujarnya.
Iwan mengatakan, sebenarnya jika pemerintah atau gubernur menggembor-gemborkan akan memberlakukan sekolah gratis, itu bukan suatu hal yang besar. Justru, selama ini pemerintah sudah melanggar UU dengan tidak memberlakukan sekolah gratis.
"Walapun demikian, kita mendukung langkah pemerintah yang akhirnya sadar untuk menggratiskan sekolah. Tapi, wajib juga dikritisi bentuk gratisnya seperti apa. Kalau gratisnya cuma SPP, tapi uang pangkalnya masih ada, ya, itu sama saja. Mekanisme pembebasan dana pendidikan juga harus transparan," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia (MP2I) Eko Purwono. "Gratisnya pendidikan jangan dianggap langkah besar yang dilakukan pemerintah di bidang pendidikan. Itu yang semestinya dilakukan pemerintah," katanya.
Lebih lanjut Eko menuturkan, pemerintah selama ini tutup mata tentang keberadaan UU Sistem Pendidikan Nasional yang memang memuat tentang biaya pendidikan gratis. "Indonesia termasuk tiga negara yang pendidikannya harus bayar. Gratisnya pendidikan harusnya bukan wacana lagi, tapi sudah dilaksanakan," ucapnya. (CA-186)***
Latar Politik Dede Yusuf
Oleh ROSIHAN ANWAR
(PR)TERPILIHNYA Dede Yusuf sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat dalam Pilgub 13 April 2008 disambut dengan sukacita oleh kalangan masyarakat yang menginginkan perubahan di negeri kita.
Dede Yusuf, usia 41 tahun, anggota DPR mewakili PAN, sebelumnya aktor laga dan sutradara film, diharapkan bersama Gubernur Ahmad Heryawan dari PKS memenuhi harapan orang banyak. Yaitu membuat kehidupan rakyat sehari-hari cukup nyaman, membuat harga sembako dan BBM terjangkau, membuat biaya pendidikan anak dan perawatan kesehatan tidak mahal, membuat keamanan dan ketertiban terpelihara baik, membuat suasana batin yang mendorong untuk rukun berdamai dengan sesama manusia, untuk bersikap ikhlas dan sabar, untuk tahu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pencipta atas nikmat yang dianugerahkan-Nya.
Wah, semua itu permintaan yang berat sekali. Apakah Dede bisa memenuhinya? Can he deliver? Adakah kemampuan dan kecerdasan pada dirinya mengingat pendidikan formalnya serbaterbatas? Dede bukan sarjana. Dia aktor film yang di negeri ini belum dianggap tergolong jajaran with the best and excellent minds, yang kebanyakan bersifat medioker. Artinya, sedang-sedang, cukup saja. Maka bisakah Dede berkinerja dengan baik? Can he perform?
Saya belum bisa menjawab pertanyaan tadi. Hanya Sang Waktu yang bisa mengatakan. Akan tetapi saya bisa informasikan bahwa Dede Yusuf secara genetik berlatar belakang yang mungkin membantunya dan merupakan aset baginya dalam bertugas sebagai pejabat publik, yaitu latar belakang keluarga politisi.
Tahun 1930
Pada suatu malam sekitar tahun 1930, di Padang, saya dibawa oleh kakak atau Pa Gaek saya bernama Raden Mohamad Yusuf, mantan sep stasiun kereta api S.S. (Staats Spoorwegen) bertandang ke salah satu rumah di Tepi Bandar Olo. Pa Gaek mau mengunjungi Roestam Effendi, seorang guru sekolah dasar swasta HIS (Holland Inlandsche School) Adabiah yang sakit kakinya karena jatuh dari tangga. Ibunda Roestam Effendi berkeluarga dengan Pa Gaek. Sebagaimana Marah Roesli, pengarang novel Siti Nurbaya, adalah kemenakan Raden Mohamad Yusuf, begitu juga Roestam Effendi diperlakukannya sebagai kemenakan.
Selain guru, Roestam Effendi aktif di lapangan sastra kreatif. Bila Muhammad Yamin pada akhir 1920-an bermadah dalam sajak Pulau Andalas (Sumatra) yang indah, Roestam menulis tonil "Bebasari". Keduanya mendukung Sumpah Pemuda.
Roestam berangkat ke Negeri Belanda untuk melanjutkan pelajaran. Dia bergabung dengan Perhimpunan Indonesia yang ketuanya ialah mahasiswa ekonomi Mohammad Hatta dan sekretarisnya mahasiswa Sutan Sjahrir. Dia terlibat dalam kehidupan politik warga Belanda dan bergerak dalam lingkungan Partai Komunis Belanda CPN (Communistische Partij Nederland). Bersama mahasiswa kiri lain seperti Setiajit, Abdulmadjid dia melancarkan aksi menentang pimpinan Hatta. Akibatnya, Perhimpunan Indonesia terancam oleh bahaya pecah belah.
Pada masa itu Hatta diisukan akan dicalonkan sebagai anggota Tweede Kamer atau parlemen Belanda oleh sebuah parpol Belanda. Akan tetapi, Hatta yang berjuang untuk Indonesia Merdeka menolak pencalonan. Tersiarnya berita itu membuat Ir. Soekarno di Bandung menulis dengan tajam dan mengritik Hatta. Timbul polemik. Setelah beberapa waktu heboh itu jadi reda.
Dalam pada itu yang beritanya kurang tersebar di Hindia Belanda ialah Roestam Effendi dicalonkan oleh CPN, memang dalam pemilu, dan menjadi anggota Tweede Kamer. Roestam Effendi adalah inlander pertama yang menjadi anggota parlemen Belanda. Posisi ini tidak pernah diduduki oleh putra Indonesia lain mana pun. Dan siapa yang pernah mengalami secara fisik dan mental betapa jahatnya penjajahan di Hindia Belanda dapat memahami bahwa prestasi Roestam Effendi itu luar biasa. Sebagai anggota Tweede Kamer Roestam Effendi dengan lantang menyatakan mendukung Indonesia Merdeka.
Tanggal 10 Mei 1940 Nederland diserang dan diduduki oleh Nazi Jerman. Roestam yang telah menikah dengan perempuan Belanda beruntung tidak dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi oleh Jerman. Setelah proklamasi kemerdekaan RI, pada akhir 1945 mulailah kembali pulang ke tanah air para mahasiswa Indonesia yang sementara itu telah meraih gelar meester in de rechten atau sarjana hukum. Tahun 1946 tibalah rombongan yang membawa Dr. E.F.E. Douwes Dekker dan Roestam Effendi.
Douwes Dekker disambut mesra oleh Presiden Soekarno di Gedung Negara di Yogyakarta. Pada tahun 1947 dia diangkat sebagai menteri negara. Namanya diubah menjadi Dr. Danudirja Setiabudi.
Roestam Effendi tidak diberi sesuatu kedudukan dalam pemerintah RI. Dia pergi bermukim di Solo. Walaupun dulu anggota Tweede Kamer mewakili Partai Komunis Belanda, sekembalinya di tanah air dia tidak bergabung dengan sayap kiri/FDR (Front Demokrasi Rakyat) yang setelah kembalinya Musso ditransformasikan menjadi PKI atau Partai Komunis Indonesia.
Dia memilih aktif dalam GRR (Gerakan Rakyat Revolusioner) yang juga merupakan "rumah politik" Ibrahim Datuk Tan Malaka. Pemberontakan PKI 18 September 1948 di Madiun ditentang Roestam Effendi, Tan Malaka, dan GRR.
Roestam Effendi tidak sampai mengalami nasib tragis seperti Tan Malaka. Setelah penyerahan kedaulatan dia pindah ke Jakarta dan tinggal di Jalan Sumenep dekat rumah ayahnya Soeleiman Effendi. Dia tidak lagi aktif di bidang politik, lebih banyak tampil sebagai budayawan, berceramah di TIM. Dia meninggal dunia sebagai the forgotten politician, politikus yang telah dilupakan. Itulah sekelumit cerita tentang Roestam Effendi. Dan Roestam Effendi adalah kakak atau opa Dede Yusuf.
Keluarga Effendi
Ayah Roestam Effendi juga adalah politikus. Soeleiman Effendi di masa muda bekerja sebagai fotograaf (tukang potret) di Sumatra Barat. Dia pindah ke Batavia, jadi pebisnis, pendiri Effendi Bank, dan anggota partai non-koperator yaitu Gerindo. Tatkala pecah perang dengan Jepang, pemerintah Hindia menginternir politisi Indonesia yang dianggapnya berbahaya. Soeleiman Effendi bersama Adam Malik diinternir di Cilacap.
Selain Roestam putra Soeleiman Effendi adalah Bachtiar Effendi, Boes Effendi, dan Deibel Effendi. Bachtiar pernah jadi aktor tonil Bolero di tahun 1930-an dan berperan dalam lakon "Singa Minangkabau". Di zaman RI dia menjabat sebagai atase pers di KBRI Italia. Boes adalah Soekarnois, anggota PNI dan pernah menjabat atase pers di KBRI Mexico, Manila dan Khartoum. Deibel yang memimpin pasukan pemuda Arek Suroboyo tewas dalam pertempuran dengan militer Belanda di Jawa Timur.
Dari data tadi kelihatan betapa latar belakang Dede Yusuf ialah keluarga politisi. Siapa tahu karena itu dia punya perbekalan tertentu yang membuatnya bisa bertugas dengan baik sebagai wagub Jabar. Mudah-mudahan Dede Yusuf "can deliver can perform" untuk kesejahteraan rakyat Jawa Barat. Kita doakan.***
Penulis, wartawan senior.
Senin, 28 April 2008
Learning Sundanese (Rarangkén Tukang)
C. Rarangkén Tukang
Rarangkén tukang nyaéta rarangkén anu ngantét tukangeun wangun dasarna. Rarangkén tukang dina basa Sunda di antarana: -an, -eun, -ing/ning, -keun, jeung –na.
1. Rarangkén Tukang -an
Guna jeung harti rarangkén tukang –an di antarana:
a. ”Kamari kuring ngaliwat ka sakolaan Téh Azka.”
Rarangkén –an dina kecap sakolaan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’tempat...’
Conto séjéna: kuburan
b. ”Tah ieu puisi téh karangan Jang Adud.”
Rarangkén –an dina kecap karangan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’hasil...’
Conto séjéna: tulisan, catetan, jeung paisan
c. ”Dagangan kuring mah geus payu kabeh.”
Rarangkén –an dina kecap dagangan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’anu di ... -keun’
Conto séjéna: omongan, caritaan
d. ”Jang, nginjeum kiloan sakeudeung ka Mang Qomar!”
Rarangkén –an dina kecap kiloan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’parabot/nu dipake...’
Conto séjéna: méteran, takeran, jeung timbangan
e. ”Ambéh téréh mah urang ngaloték atahan baé.”
Rarangkén –an dina kecap atahan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’boga sipat...’
Conto séjéna: asakan
f. ”Agama Islam téh mangrupa ageman umumna urang Sunda.”
Rarangkén –an dina kecap ageman gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’anu di...’
Conto séjéna: ajian, ceungceuman
g. ”Pung biang nganggo sinjang garutan.”
Rarangkén –an dina kecap garutan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’hasil/asal ti...’
Conto séjéna: tasikan, cirebonan
h. ”Ilo ku hidep bacaan ti handap.”
Rarangkén –an dina kecap bacaan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’anu bisa di...’
i. ”Cokotan deui urutna bisi laleungitan.”
Rarangkén –an dina kecap cokotan gunana ngawangun kecap pagawéan (pasip) anu hartina ’nitah supaya di...’
Conto séjéna: bawaan, alaan, jeung pulungan
j. ”Lamun aya nu cilaka téh buru-buru tulungan.”
Rarangkén –an dina kecap tulungan gunana ngawangun kecap pagawéan (pasip) anu hartina ’nitah supaya dibéré...’
Conto séjéna: bantuan, wakilan, jeung talangan
k. ”Kang Robi keur latihan ménbal di Situbatu.”
Rarangkén –an dina kecap latihan gunana ngawangun kecap pagawéan (aktip) anu hartina ’ngalakukeun...’
l. ”Lamun aya anjing mah urang paéhan wé ku saréréa.”
Rarangkén –an dina kecap paéhan gunana ngawangun kecap pagawéan (pasip) anu hartina ’supaya dijadikeun...’
Conto séjéna: gedéan, leutikan, alusan, jeung konéngan
m. ”Kang Jaja mah jalma daékan.”
Rarangkén –an dina kecap daékan gunana ngawangun kecap sipat anu hartina ’boga sipat/bakat...’
Conto séjéna: wanian, babarian, éraan, jeung kampungan
n. ”Néng Rina téh katémbongna beuki cahayaan baé.”
Rarangkén –an dina kecap cahayaan gunana ngawangun kecap sipat anu hartina ’boga..’
Conto séjéna: komaraan, bapaan, jeung anakan
o. ”Kendangan atuh ambéh ngeunaheun.”
Rarangkén –an dina kecap kendangan gunana ngawangun kecap pagawéan (pasip) anu hartina ’nitah supaya maké...’
Conto séjéna: laguan, caian, bajuan, jeung tiungan
p. ”Mang Idris mah babari késangan.”
Rarangkén –an dina kecap késangan gunana ngawangun kecap sipat anu hartina ’kaluar/bijil...’
Conto séjéna: cimataan, léhoan, jeung getihan
q. ”Pa Hamid mah beunghar, mundingna oge puluhan.”
Rarangkén –an dina kecap puluhan gunana ngawangun kecap bilangan anu hartina ’gundukan/sababaraha...’
Conto séjéna: ratusan, rébuan, jeung lima ratusan
r. ”Anu datang téh ngan tiluan.”
Rarangkén –an dina kecap tiluan gunana ngawangun kecap bilangan anu hartina ’kumpulan/ ... urang’
Conto séjéna: limaan, sapuluhan, jeung sabelasan
Rarangkén tukang nyaéta rarangkén anu ngantét tukangeun wangun dasarna. Rarangkén tukang dina basa Sunda di antarana: -an, -eun, -ing/ning, -keun, jeung –na.
1. Rarangkén Tukang -an
Guna jeung harti rarangkén tukang –an di antarana:
a. ”Kamari kuring ngaliwat ka sakolaan Téh Azka.”
Rarangkén –an dina kecap sakolaan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’tempat...’
Conto séjéna: kuburan
b. ”Tah ieu puisi téh karangan Jang Adud.”
Rarangkén –an dina kecap karangan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’hasil...’
Conto séjéna: tulisan, catetan, jeung paisan
c. ”Dagangan kuring mah geus payu kabeh.”
Rarangkén –an dina kecap dagangan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’anu di ... -keun’
Conto séjéna: omongan, caritaan
d. ”Jang, nginjeum kiloan sakeudeung ka Mang Qomar!”
Rarangkén –an dina kecap kiloan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’parabot/nu dipake...’
Conto séjéna: méteran, takeran, jeung timbangan
e. ”Ambéh téréh mah urang ngaloték atahan baé.”
Rarangkén –an dina kecap atahan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’boga sipat...’
Conto séjéna: asakan
f. ”Agama Islam téh mangrupa ageman umumna urang Sunda.”
Rarangkén –an dina kecap ageman gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’anu di...’
Conto séjéna: ajian, ceungceuman
g. ”Pung biang nganggo sinjang garutan.”
Rarangkén –an dina kecap garutan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’hasil/asal ti...’
Conto séjéna: tasikan, cirebonan
h. ”Ilo ku hidep bacaan ti handap.”
Rarangkén –an dina kecap bacaan gunana ngawangun kecap barang anu hartina ’anu bisa di...’
i. ”Cokotan deui urutna bisi laleungitan.”
Rarangkén –an dina kecap cokotan gunana ngawangun kecap pagawéan (pasip) anu hartina ’nitah supaya di...’
Conto séjéna: bawaan, alaan, jeung pulungan
j. ”Lamun aya nu cilaka téh buru-buru tulungan.”
Rarangkén –an dina kecap tulungan gunana ngawangun kecap pagawéan (pasip) anu hartina ’nitah supaya dibéré...’
Conto séjéna: bantuan, wakilan, jeung talangan
k. ”Kang Robi keur latihan ménbal di Situbatu.”
Rarangkén –an dina kecap latihan gunana ngawangun kecap pagawéan (aktip) anu hartina ’ngalakukeun...’
l. ”Lamun aya anjing mah urang paéhan wé ku saréréa.”
Rarangkén –an dina kecap paéhan gunana ngawangun kecap pagawéan (pasip) anu hartina ’supaya dijadikeun...’
Conto séjéna: gedéan, leutikan, alusan, jeung konéngan
m. ”Kang Jaja mah jalma daékan.”
Rarangkén –an dina kecap daékan gunana ngawangun kecap sipat anu hartina ’boga sipat/bakat...’
Conto séjéna: wanian, babarian, éraan, jeung kampungan
n. ”Néng Rina téh katémbongna beuki cahayaan baé.”
Rarangkén –an dina kecap cahayaan gunana ngawangun kecap sipat anu hartina ’boga..’
Conto séjéna: komaraan, bapaan, jeung anakan
o. ”Kendangan atuh ambéh ngeunaheun.”
Rarangkén –an dina kecap kendangan gunana ngawangun kecap pagawéan (pasip) anu hartina ’nitah supaya maké...’
Conto séjéna: laguan, caian, bajuan, jeung tiungan
p. ”Mang Idris mah babari késangan.”
Rarangkén –an dina kecap késangan gunana ngawangun kecap sipat anu hartina ’kaluar/bijil...’
Conto séjéna: cimataan, léhoan, jeung getihan
q. ”Pa Hamid mah beunghar, mundingna oge puluhan.”
Rarangkén –an dina kecap puluhan gunana ngawangun kecap bilangan anu hartina ’gundukan/sababaraha...’
Conto séjéna: ratusan, rébuan, jeung lima ratusan
r. ”Anu datang téh ngan tiluan.”
Rarangkén –an dina kecap tiluan gunana ngawangun kecap bilangan anu hartina ’kumpulan/ ... urang’
Conto séjéna: limaan, sapuluhan, jeung sabelasan
Learning Indonesian Language Part 8
Countries, Languages, and Nationalities
Australia Australia
Belgium Belgia
Canada Kanada
China Cina
Croatia Kroasia
France Perancis
Egypt Mesir
England Inggris
Germany Jerman
Great Britain Britania Raya
Italy Italia
Japan Jepang
Mexico Meksiko
Netherlands Belanda
Norway Norwegia
Poland Polandia
Russia Rusia
Saudi Arabia Arab Saudi
Singapore Singapura
Spain Spanyol
Sweden Swedia
Switzerland Swiss
Turkey Turki
USA Amerika Serikat
Those are some of the country names. What about the languages and nationalities? Simple. Just put bahasa (language) or orang (people, person, man/woman) before the name of the country you desire.
Australia Australia
English Bahasa Inggris
Australian Orang Australia
Saudi Arabia Arab Saudi
Arabic Bahasa Arab
Arabian Orang Arab
Italy Italia
Italian Bahasa Italia
Italian Orang Italia
Note: If you’re an American and you speak English, then you shouldn’t say “Saya berbicara bahasa Amerika”, but you should say “Saya berbicara bahasa Inggris”. Just like ordinary.
Family
Mother Ibunda (very formal)Bunda (formal)
Ibu (informal/familiar)
Father Ayahanda (very formal)
Ayah (formal)
Bapak (informal/familiar)
Elder sister / brother Kakak
Younger sister / brother Adik
Elder brother Kanda (very formal)
Younger sister Dinda (very formal)
Grandmother Nenek
Grandfather Kakek
Granddaughter / grandson Cucu
Husband Suami
Wife Istri
Daughter Putri
Son Putra
Aunt Bibi (vocative: Tante)
Uncle Paman (vocative: Om)
Cousin Sepupu
Nephew / niece Kemenakan (formal)
Keponakan (informal)
Mother-in-law Ibu mertua
Father-in-law Ayah mertua
Elder sister/brother-in-law Kakak ipar
Younger sister/brother-in-law Adik ipar
Stepmother Ibu tiri
Stepfather Ayah tiri
Step-eldersister/brother Kakak tiri
Step-younger sister/brother Adik tiri
Animals
cat kucing
dog anjing (pejorative)
fish ikan
ant semut
rooster/hen ayam
cow sapi
goat kambing
bee lebah
bird burung
rabbit kelinci
elephant gajah
giraffe jerapah
frog katak (ameliorative), kodok (pejorative)
snake ular
sheep biri-biri
butterfly kupu-kupu
spider laba-laba
Note:
- ‘anjing’ can also means a kind of profanity. So, be careful if you want to say it to an Indonesian.
- Biri-biri, kupu-kupu, and laba-laba do not have plural forms. But they are always written/spoken twice like that, not; biri, kupu, or laba. I don’t know why, but that’s what I learnt in kindergarten :p
Schools and Professions
School sekolah
Teacher guru
Student murid
Book buku
Pen pena
Class kelas
Classroom ruang kelas
Math matematika
Biology biologi
Geography geografi
Chemical kimia
History sejarah
Economy ekonomi
Physic fisika
accountant akuntan
engineer insinyur
office worker karyawan (m), karyawati (f)
doctor dokter
teacher guru
architect arsitek
lawyer pengacara
Note:
teacher means guru. Literally, it also means ‘pengajar’. >>
ajar to study/to teach
mengajar teach
pengajar teacher
pelajar student
belajar to study
source: indo-european languages
Learning Indonesian Language Part 7
Questions
What apa
Who siapa
Where at mana, di mana / dimana
Where to ke mana / kemana
Which one yang mana
When kapan
Why mengapa (formal)
Why kenapa (informal)
How bagaimana
How much berapa
How many (all e in this column are closed e)
Apa yang kamu lihat?
What are you looking at?
Siapa di sana?
Who is there?
Di mana kamu?
Where are you?
Kemana kamu pergi?
Where are you going?
Bunga yang mana yang paling indah?
Which flower is the most beautiful?
Mengapa kamu menangis?
Why are you crying?
Kenapa kamu tidak menjawab?
Why aren’t you answering?
Berapa harganya?
How much does it cost?
Berapa banyak kelinci yang kamu punyai/kamu miliki?
How many rabbits do you have?
Numbers
0 nol
1 satu
2 dua
3 tiga
4 empat
5 lima
6 enam
7 tujuh
8 delapan
9 sembilan
10 sepuluh
11 sebelas
12 duabelas
13 tigabelas
14 empatbelas
15 limabelas
16 enambelas
17 tujuhbelas
18 delapanbelas
19 sembilanbelas
20 duapuluh
21 duapuluh satu
22 duapuluh dua
23 duapuluh tiga
24 duapuluh empat
25 duapuluh lima
30 tigapuluh
40 empatpuluh
50 limapuluh
60 enampuluh
70 tujuhpuluh
80 delapanpuluh
90 sembilanpuluh
100 seratus
101 seratus satu
110 saratus sepuluh
120 seratus duapuluh
200 duaratus
300 tigaratus
1.000 seribu
10.000 sepuluh ribu
100.000 seratus ribu
1.000.000 satu juta
1.000.000.000 satu milyar
Kedua pria itu sangat tampan
Those two guys are very handsome
Saya menyukai keduanya
I love both of them (those two guys)
Saya akan mendekati salah satu dari mereka
I will approach one of them
Hei, kalian berdua! Ini nomor telepon saya:
Hey, you two! Here’s my phone number:
Nol-enam-dua-dua-tujuh-empat-delapan-delapan-dua-tiga-nol-satu
Zero-six-two-two-seven-four-eight-eight-two-three-zero-one
Telepon saya sesudah pukul sembilan malam
Call me after nine p.m.
Kamu sudah menelepon saya sekali / dua kali / tiga kali
You have called me once / twice / three times
Numbers
First pertama
Second kedua
Third ketiga
Fourth keempat
Fifth kelima
*and just add ke- and so on :P
Saya merupakan anak pertama di dalam keluarga saya
I am the first child in my family
Saya mendapat rank kedua di sekolah saya
I got the second rank in my school
Ini adalah ketiga kalinya saya mendapat posisi bagus di sekolah saya
This is the third time I got good position in my school
Dan untuk keempat kalinya, orangtua saya memberikan saya hadiah
And for the fourth time, my parents give me prizes
Days in a Week
Sunday Ahad / Minggu
Monday Senin
Tuesday Selasa
Wednesday Rabu
Thursday Kamis
Friday Jumat (Jum’at)
Saturday Sabtu
week minggu
day hari
holiday hari libur
yesterday kemarin
today hari ini
tomorrow esok (formal), besok (informal)
next tomorrow lusa
Notice how similar are those days with Arabic numbers:
wahid, isnain, tsalasa, arba’atun, khamsatun, etc.
However, usually Indonesian starts the day with Senin, Selasa, etc.
Hari apa hari ini?
What day is today?
Hari ini hari Minggu
Today is Sunday
Aduh, aku harus masuk sekolah besok!
Ow, I have to go to school tomorrow!
(literally: I have to be inside the school tomorrow. Masuk: in, inside)
Besok? Tapi besok hari libur
Tomorrow? But tomorrow is holiday
Eh.. Aku ketinggalan sesuatu di sekolah kemarin.. Tugas untuk minggu ini
Er.. I left something in school yesterday.. Homework for this week
Pergilah. Aku akan menunggumu. Ingat, kita akan ada pesta malam ini
Off you go. I’ll be waiting for you. Remember, we’ll have a party tonight
Oke. Sampai nanti
Okay. See you later
Months in a Year
January Januari
February Februari
March Maret
April April
May Mei
June Juni
July Juli
August Agustus
September September
October Oktober
November November
December Desember
month bulan
year tahun
Note: The word ‘month’ (bulan) in Indonesian is the same as ‘moon’ (bulan).
Saya akan ke Jakarta pada bulan Mei
I am going to Jakarta on May
Saya akan ke SMU tahun ini
I am going to go to high school this year
Direction
North utara
Northwest barat laut
West barat
Southwest barat daya
South selatan
Southeast tenggara
East timur
Northeast timur laut
Rumahku terletak di timur Masjid
My house is to the east of the mosque
Di selatannya terdapat rumah sepupuku
To the south of it there is my cousin’s house
Colors
black hitam
grey abu-abu
white putih
red merah
pink merah muda
green hijau
blue biru
yellow kuning
orange oranye
purple ungu
brown cokelat
dark green hijau tua
light green hijau muda
dark blue biru tua
light blue biru muda
*and so on
Matanya berwarna cokelat muda
His eyes are light brown
Saya menyukai jaket biru tua itu
I love that dark blue jacket
Seasons
Spring musim semi
Summer musim panas
Fall musim gugur
Winter musim dingin
Rain musim hujan
Dry musim kemarau
Note: musim means season
Pada musim kemarau udara menjadi dingin
In dry season the air becomes so cold
Source: Indo-European Languages
What apa
Who siapa
Where at mana, di mana / dimana
Where to ke mana / kemana
Which one yang mana
When kapan
Why mengapa (formal)
Why kenapa (informal)
How bagaimana
How much berapa
How many (all e in this column are closed e)
Apa yang kamu lihat?
What are you looking at?
Siapa di sana?
Who is there?
Di mana kamu?
Where are you?
Kemana kamu pergi?
Where are you going?
Bunga yang mana yang paling indah?
Which flower is the most beautiful?
Mengapa kamu menangis?
Why are you crying?
Kenapa kamu tidak menjawab?
Why aren’t you answering?
Berapa harganya?
How much does it cost?
Berapa banyak kelinci yang kamu punyai/kamu miliki?
How many rabbits do you have?
Numbers
0 nol
1 satu
2 dua
3 tiga
4 empat
5 lima
6 enam
7 tujuh
8 delapan
9 sembilan
10 sepuluh
11 sebelas
12 duabelas
13 tigabelas
14 empatbelas
15 limabelas
16 enambelas
17 tujuhbelas
18 delapanbelas
19 sembilanbelas
20 duapuluh
21 duapuluh satu
22 duapuluh dua
23 duapuluh tiga
24 duapuluh empat
25 duapuluh lima
30 tigapuluh
40 empatpuluh
50 limapuluh
60 enampuluh
70 tujuhpuluh
80 delapanpuluh
90 sembilanpuluh
100 seratus
101 seratus satu
110 saratus sepuluh
120 seratus duapuluh
200 duaratus
300 tigaratus
1.000 seribu
10.000 sepuluh ribu
100.000 seratus ribu
1.000.000 satu juta
1.000.000.000 satu milyar
Kedua pria itu sangat tampan
Those two guys are very handsome
Saya menyukai keduanya
I love both of them (those two guys)
Saya akan mendekati salah satu dari mereka
I will approach one of them
Hei, kalian berdua! Ini nomor telepon saya:
Hey, you two! Here’s my phone number:
Nol-enam-dua-dua-tujuh-empat-delapan-delapan-dua-tiga-nol-satu
Zero-six-two-two-seven-four-eight-eight-two-three-zero-one
Telepon saya sesudah pukul sembilan malam
Call me after nine p.m.
Kamu sudah menelepon saya sekali / dua kali / tiga kali
You have called me once / twice / three times
Numbers
First pertama
Second kedua
Third ketiga
Fourth keempat
Fifth kelima
*and just add ke- and so on :P
Saya merupakan anak pertama di dalam keluarga saya
I am the first child in my family
Saya mendapat rank kedua di sekolah saya
I got the second rank in my school
Ini adalah ketiga kalinya saya mendapat posisi bagus di sekolah saya
This is the third time I got good position in my school
Dan untuk keempat kalinya, orangtua saya memberikan saya hadiah
And for the fourth time, my parents give me prizes
Days in a Week
Sunday Ahad / Minggu
Monday Senin
Tuesday Selasa
Wednesday Rabu
Thursday Kamis
Friday Jumat (Jum’at)
Saturday Sabtu
week minggu
day hari
holiday hari libur
yesterday kemarin
today hari ini
tomorrow esok (formal), besok (informal)
next tomorrow lusa
Notice how similar are those days with Arabic numbers:
wahid, isnain, tsalasa, arba’atun, khamsatun, etc.
However, usually Indonesian starts the day with Senin, Selasa, etc.
Hari apa hari ini?
What day is today?
Hari ini hari Minggu
Today is Sunday
Aduh, aku harus masuk sekolah besok!
Ow, I have to go to school tomorrow!
(literally: I have to be inside the school tomorrow. Masuk: in, inside)
Besok? Tapi besok hari libur
Tomorrow? But tomorrow is holiday
Eh.. Aku ketinggalan sesuatu di sekolah kemarin.. Tugas untuk minggu ini
Er.. I left something in school yesterday.. Homework for this week
Pergilah. Aku akan menunggumu. Ingat, kita akan ada pesta malam ini
Off you go. I’ll be waiting for you. Remember, we’ll have a party tonight
Oke. Sampai nanti
Okay. See you later
Months in a Year
January Januari
February Februari
March Maret
April April
May Mei
June Juni
July Juli
August Agustus
September September
October Oktober
November November
December Desember
month bulan
year tahun
Note: The word ‘month’ (bulan) in Indonesian is the same as ‘moon’ (bulan).
Saya akan ke Jakarta pada bulan Mei
I am going to Jakarta on May
Saya akan ke SMU tahun ini
I am going to go to high school this year
Direction
North utara
Northwest barat laut
West barat
Southwest barat daya
South selatan
Southeast tenggara
East timur
Northeast timur laut
Rumahku terletak di timur Masjid
My house is to the east of the mosque
Di selatannya terdapat rumah sepupuku
To the south of it there is my cousin’s house
Colors
black hitam
grey abu-abu
white putih
red merah
pink merah muda
green hijau
blue biru
yellow kuning
orange oranye
purple ungu
brown cokelat
dark green hijau tua
light green hijau muda
dark blue biru tua
light blue biru muda
*and so on
Matanya berwarna cokelat muda
His eyes are light brown
Saya menyukai jaket biru tua itu
I love that dark blue jacket
Seasons
Spring musim semi
Summer musim panas
Fall musim gugur
Winter musim dingin
Rain musim hujan
Dry musim kemarau
Note: musim means season
Pada musim kemarau udara menjadi dingin
In dry season the air becomes so cold
Source: Indo-European Languages
Belajar Bahasa Indonesia (Learning Indonesian Language) Part 6
Present, Past, and Future tense
Simpler than you think. Just put:
tengah (formal)
present, simple present, perfect present, continuous, etc.
sedang (informal)
telah (formal)
past, simple past, past participle, etc.
sudah (informal)
akan future, conditional, etc.
The subject, the verb, the nouns, the adjectives, and the adverbs do not change their forms.
Negation
Indonesian has two ways to form a negative sentence. We use the words tidak and bukan. The word bukan is to form a negative sentence such as denial about something, then follow the clause with an explanation using the word melainkan (but).
Tidak:
Buku itu tidak bagus.
That book is not good.
Saya tidak tahu.
I don’t know.
Bukan:
Buku itu bukan hitam, melainkan hijau.
That book is not black, but (it is) green.
Saya bukan dokter, melainkan reporter.
I am not a doctor, but (I am) a reporter.
Position
Di in, on, at
Di atas up, upon, on, onto, over, above
Di bawah down, under, below
Di depan in front of
Di belakang behind
Di samping beside
Di dalam in, into, inside
Di luar out, outside
Di antara between
Ke to
Ke atas upwards
Ke bawah downwards
Ke depan forwards, towards
Ke belakang backwards
Ke samping aside
Ke dalam inside
Ke luar outside
Dari from
Dari dalam from inside
Dari luar from outside
Kue itu di atas meja
The cake is on the table
Saya di sekolah
I am at school
Saya pergi ke sekolah
I go to school
Saya pindah ke depan
I move towards
Saya dari kedai kopi
I am from the coffee shop
(I just from the coffee shop)
(I just back from the coffee shop)
Comparative and Superlative
Just add:
lebih for comparative
paling or ter- for superlative
big besar
bigger lebih besar
biggest paling bersar/terbesar
small kecil
smaller lebih kecil
smallest paling kecil/terkecil
Botol ini lebih besar daripada itu
This bottle is bigger than that
Bola ini lebih kecil daripada itu
This ball is smaller than that
Ini adalah botol terkecil / paling kecil
This is the smallest bottle
Itu adalah ball terbesar / paling besar
That is the biggest ball
Note:
Daripada means ‘than’. It can also means ‘instead of’
Saya lebih muda daripada kamu
I am younger than you
Dia akan bermain piano daripada bernyanyi
He will play the piano instead of singing
Useful words
at, in, on di -- we’ll learn further about this :D
to ke (closed e)
from dari
for untuk
that, which yang
(similar to Italian che) yang
now sekarang (closed e)
before sebelum (closed e)
after sesudah (closed e)
very sangat (before the word)
very sekali (after the word))
until sampai (places)
until hingga
because karena, sebab
will (going to) akan
have (avere) sudah
not yet belum
is spite of/despite walaupun (formal), walau (informal)
If jika, bila, seandainya, andaikan, andai (formal), kalau (informal)
only, just hanya (before the word)
only, just saja (after the word)
with, by dengan (closed e)
Saya sangat senang
I am very happy
Kamu cantik sekali / Kamu sangat cantik
You are very beautiful
Kamu tampan sekali / Kamu sangat tampan
You are very handsome
Saya sudah sarapan
I have had breakfast
Saya belum sarapan
I have not had breakfast yet
Jika Anda merasa kesulitan, saya siap membantu Anda
If you feel any difficulties, I am ready to help you
Kalau kamu mau, aku akan ke rumahmu besok
If you want, I will come to your house tomorrow
Minggu, 27 April 2008
Kondisi Kota Bandung
Sampah memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan kota Bandung. Warga kota Bandung masih banyak yang belum menyadari hal ini. Sepele, tapi fatal. Masih ingatkah kejadian TPA Leuwigajah yang longsor menimbun warga di sekitar TPA.
Masalah besar ini tidak bisa diselesaikan secara apik, baik oleh aparat berwenang dalam hal ini Pemkot Bandung begitu juga dengan kesadaran warga yang begitu Rendah.
Selain masalah sampah, kota Bandung memiliki tempat yang pantas dikunjungi, baik yang berada di sekitar dalam kota Bandung sendiri atau yang berada di luar kota Bandung/daerah penyangga kota Bandung, seperti, Lembang, Ciwidey, Cimahi, danCileunyi.
Berikut ini saya sajikan beberapa foto mengenai keberadaan kota Bandung.
Masalah besar ini tidak bisa diselesaikan secara apik, baik oleh aparat berwenang dalam hal ini Pemkot Bandung begitu juga dengan kesadaran warga yang begitu Rendah.
Selain masalah sampah, kota Bandung memiliki tempat yang pantas dikunjungi, baik yang berada di sekitar dalam kota Bandung sendiri atau yang berada di luar kota Bandung/daerah penyangga kota Bandung, seperti, Lembang, Ciwidey, Cimahi, danCileunyi.
Berikut ini saya sajikan beberapa foto mengenai keberadaan kota Bandung.
Akhir Kompetisi dan Awal Memenuhi Janji
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Terpilih 2008-2013
Profil
Cagub Ahmad Heryawan
Rabu, 26 Maret 2008 | 14:45 WIB
Nama Lengkap : Ahmad Heryawan
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, Jawa Barat, 19 Juni 1966
Agama : Islam
Jabatan : Anggota DPRD DKI (2004-2009)
Alamat Rumah : Jln. Masjid I Komplek Telkom Rt.010/Rw.001 No. 15 Kebon Baru Tebet
PENDIDIKAN : Umum :
- SD Negeri Salaawai 1 ( 1980 )
- SMP Negeri Sukaraja ( 1983 )
- SMA Negeri 3, Sukabumi ( 1986 )
- Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) ( 1992 )
PERJALANAN KARIER : Pekerjaan :
- Dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor ( 1994 - 1995 )
- Dosen Tidak Tetap Ekstension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ( 1994 - 1995 )
- Dosen Pusat Study Islam Al-Manar ( 1996 - 1999 )
- Pembimbing Haji Ummul Quro ( 2000 - 2005 )
Legislatif :
- DPRD Provinsi dari ( 1999 - 2004 )
- DPRD Provinsi dari ( 2004 - 2009 ) Keterlibatan dalam Organisasi :
- Kordinator Panitia Anggaran dari
- Anggota Khusus Lingkungan dari
KEGIATAN LAIN : - Ketua Majelis Pemuda Persatuan Umat Islam (PP PUI) ( 1991 - 1999 )
- Ketua Umum DPW Partai Keadilan DKI Jakarta ( 1998 - 2003 )
- Ketua PP PUI Bidang Kepemudaan ( 1999 - 2004 )
- Ketua Umum PP PUI ( 2004 )
KELUARGA : - Netty Prasetiani (isteri)
- Anak : 6 orang
12-03-2008
Database/Litbang KOMPAS
----------------------------------
Cawagub
Yusuf Macan Efendi
Rabu, 26 Maret 2008 | 15:00 WIB
Nama Lengkap : Yusuf Macan Efendi
Tempat, Tanggal Lahir : DKI Jakarta, 14 September 1966
Agama : Islam
Jabatan : Anggota DPR RI (2004-2009)
Alamat Kantor : Gedung DPR RI, Jln. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat
Alamat Rumah : Jln. Bunga Kenanga No. 23 Rt.008/Rw.003 Cipete Selatan Cilandak, Jakarta Selatan
PENDIDIKAN : Umum :
- SD Budi Waluyo, Jakarta ( 1978 )
- SMP Budi Waluyo, Jakarta ( 1981 )
- SMA Negeri 6 Bulungan, Jakarta ( 1984 )
- Universitas Trisakti (Usakti) (tidak selesai) ( 1988 )
- Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah ( 2008 )
PERJALANAN KARIER : Pekerjaan :
- Aktor film
- Creative Manager PT Sepro Karya Pratama, Jakarta ( 1990 - 1995 )
- Eksekutif Produser PT Sepro Karya Pratama, Jakarta ( 1995 - 1999 )
- Direktur Marketing PT Media Light House Persada, Jakarta ( 1999 - 2003 )
- Direktur Utama PT Red Box Media Imaji ( 2002 - 2004 )
- Komisaris Gen. Komunika ( 2005 )
Legislatif :
- DPR dari PAN (Partai Amanat Nasional) ( 2004 - 2009 ) Keterlibatan dalam Organisasi :
- Anggota Komisi VII dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional)
KEGIATAN LAIN : - Anggota PAN
- Wakil Sekjen DPP PAN
- Ketua Yayasan Simpay Wargi Urang
- Wakil Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia
- Ketua Departemen Seni Budaya PKK Kosgoro ( 1966 )
- Pendiri Forum Dinamika Jakarta ( 1992 )
- Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat GMK ( 1993 )
- Asisten Ketua Pokja Seni Budaya DPP Golkar ( 1997 )
- Sekretaris Jenderal Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi), Jakarta ( 1999 )
- Ketua Umum Forkati, Jakarta ( 1999 )
KELUARGA : - Sendy Ramania Yusuf (isteri)
- Anak : 2 orang
12-03-2008
Database/Litbang KOMPAS
Hade Cagub/Cawagub Terpilih
BANDUNG, (PR).-
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar akhirnya menetapkan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (Hade) sebagai pasangan calon Gubernur Jabar dan Wakil Gubernur Jabar terpilih periode 2008-2013. Penetapan dilakukan berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara se-Jabar yang digelar di Aula KPU Jabar, Jln. Garut No. 11, Bandung, Selasa (22/4).
Penetapan Hade diwarnai penolakan penandatanganan berita acara rekapitulasi oleh saksi dari tim kampanye pasangan Agum Gumelar - Nu’ man Abdul Hakim (Aman). Rapat pleno yang dimulai pukul 10.15 WIB itu juga digelar di tengah aksi unjuk rasa dari sekitar tiga ratusan pendukung pasangan Aman yang meminta agar rapat pleno dihentikan. (Baca juga "Massa Kepung Kantor KPU" di halaman 2)
Berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari 26 kabupaten/kota di Jabar, pasangan Hade meraih 7.287.647 suara (42,02%), Aman memperoleh 6.217.557 suara (33,76%), dan pasangan Danny Setiawan - Iwan Sulandjana (Da’i) mengumpulkan 4.490.901 suara (24,22%). Jumlah suara sah mencapai 17.996.105 suara dan suara tidak sah sebanyak 806.560 suara. Hade unggul di 17 kabupaten dan kota, Aman menang di enam daerah, dan Da’i hanya unggul di tiga daerah.
Dengan demikian, terdapat 18.802.665 warga (67,31%) Jabar yang berpartisipasi dalam pilgub, dari jumlah pemilih yang tercatat dalam DPT sebanyak 27.933.259 orang. Dengan kata lain, angka golput dalam Pilgub Jabar ini mencapai 9.130.594 orang (32,69%).
Rapat pleno terbuka KPU Jabar dihadiri oleh Muspida Jabar, saksi dan perwakilan tim kampanye dari ketiga pasangan kandidat, ketua dan anggota KPU kab./kota se-Jabar, serta Panwas Pilgub Provinsi Jabar. Proses rekapitulasi tingkat provinsi dilakukan dengan cara membacakan hasil rekapitulasi tiap kabupaten/kota oleh masing-masing perwakilan KPU kab./kota.
Dua saksi dari pasangan Da’i dan Hade menerima hasil rekapitulasi, serta menandatangani berita acara. Sementara saksi dari tim Aman memilih tidak menandatangani berita acara sebagai bentuk ketidaksetujuan mereka terhadap hasil penghitungan tersebut.
Menurut saksi dari tim kampanye Aman, Rahadi Zakaria, ada dua hal yang membuat mereka menolak hasil rekapitulasi tersebut. Pertama, banyak saksi tim Aman di tingkat kabupaten dan kecamatan yang tidak menandatangani berita acara. Hal itu membuat tim kampanye Aman harus melakukan pengecekan kembali tentang sejauh mana keberatan yang terjadi di tingkat bawah tersebut. Kedua, tim Aman tetap keberatan dengan banyaknya pemilih yang tidak memiliki hak pilih akibat verifikasi oleh KPU yang tak akurat.
Keberatan mereka, kata Rahadi, akan segera didaftarkan ke Mahkamah Agung (MA).
Tiga hari
Ketua KPU Jabar Setia Permana terharu setelah acara rekapitulasi selesai digelar. Ia mengaku terkesan oleh kinerja KPPS, PPS, PPK, KPU kab./kota, dan seluruh staf KPU Jabar yang telah bekerja keras menggelar Pilgub Jabar.
Terkait hasil penetapan itu, Setia mengatakan, KPU sangat menghargai perbedaan pendapat dan diharapkan akan menjadi koreksi pada penyelenggaraan pemilu selanjutnya. "Bagi yang keberatan, undang-undang telah memberikan ruang selama 3x24 jam setelah penetapan. Untuk keberatan proses pilgub dapat dilaporkan ke panwas, sementara yang menyangkut hasil penghitungan suara dapat diajukan ke Mahkamah Agung," kata Setia.
Seusai pleno penghitungan suara, KPU Jabar kembali menggelar rapat pleno tertutup. Hasilnya, KPU Jabar mengeluarkan Surat Ketetapan No 46/Kep/KPU-JB/IV/2008 tanggal 22 April 2008 tentang penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2008.
Menurut anggota KPU Jabar, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, pada intinya surat tersebut menetapkan pasangan nomor urut 3 (Hade) sebagai pasangan calon yang terpilih dalam Pilgub Jabar 2008, berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara di tingkat provinsi.
Tahapan selanjutnya, KPU Jabar akan mengajukan surat ketetapan tersebut ke DPRD Jabar untuk kemudian disampaikan ke Presiden melalui Menteri Dalam Negeri. "Itu akan diserahkan dalam satu atau dua hari ini, mungkin besok atau lusa," ujar Ferry.
Pengamanan ketat
Pelaksanaan rapat pleno di KPU Jabar berjalan di bawah pengamanan superketat aparat keamanan. Beberapa kendaraan taktis (rantis) dan water cannon telah disiapkan untuk mengantisipasi merangseknya massa yang berunjuk rasa di sekitar Jln. Laswi Bandung. Beberapa menit sebelum rapat pleno digelar, sebuah helikopter milik Polda Jabar terlihat berkeliling di atas Kantor KPU Jabar.
Kepala Divisi Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Dade Achmad mengatakan, sebanyak 3.000 anggota polisi telah disiagakan untuk mengamankan rapat pleno dan penetapan hasil Pilgub Jabar. Menurut dia, semua satuan dalam lingkup kepolisian di seluruh Polresta di Bandung, Polwiltabes Bandung, serta Polda Jabar dilibatkan. Bahkan, satuan penjinak bom dari Gegana telah siaga di dalam area Kantor KPU Jabar.
Temui Da’i dan Aman
Menanggapi penetapan hasil perolehan suara yang dilakukan KPU Jabar, Ahmad Heryawan menyatakan, kemenangan yang diraihnya bersama pasangannya, Dede Yusuf, merupakan kemenangan rakyat Jawa Barat. "Saatnya mengisi kemenangan rakyat ini dengan bersama-sama membangun Jabar menuju provinsi yang mandiri, dinamis, dan sejahtera," katanya, dalam konferensi pers di Hotel Papandayan, Jln. Gatot Subroto, Bandung.
"Semoga kami dapat mengemban amanah tersebut dengan lebih baik. Kami juga memohon kepada para sesepuh, tokoh masyarakat, alim ulama, kalangan swasta, petani, buruh, nelayan, birokrat, dan seluruh stakeholders Jabar, berkenan bersama-sama membangun Jabar," ujarnya.
Hal itu, lanjut dia, akan dibuktikan dengan secepat mungkin mengadakan silaturahmi dengan para kandidat peserta Pilgub Jabar lainnya, yaitu pasangan Da’i dan pasangan Aman.
Selain itu, Heryawan akan mengisi 100 hari pertama jabatan mereka dengan persiapan perumusan program dalam APBD tahun depan. "Untuk melakukan semua program yang telah kami canangkan, tidak mungkin dilakukan dalam 100 hari pertama. Minimal, baru dapat dimasukkan dalam APBD Perubahan Juli atau Agustus," ungkap Heryawan.
Sementara itu, Dede Yusuf berniat untuk melakukan silaturahmi dengan kalangan birokrat pada 100 hari pertama jabatannya sebagai wakil gubernur. "Silaturahmi dan konsolidasi perlu dilakukan, karena kita perlu kerja sama dengan berbagai pihak dalam menjalankan tugas ke depan," kata Dede. (A-124/A-72/A-130/A-158/CA-178/CA-178/CA-179)***
Hade - Agum Jabat Tangan
Rabu, 23 April 2008 | 18:22 WIB
BANDUNG, RABU - Ahmad Heryawan-Dede Yusuf berkunjung ke rumah Agum Gumelar di Jalan Pagergunung Nomor 6, Bandung, rabu (23/4) sekitar pukul 16.15. Pertemuan silaturahim ini antara lain dimaksudkan untuk meredam potensi konflik masyarakat pascapengumuman pemenang pemilihan umum gubernur Jawa Barat.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu mereka tampak akrab. Tidak ada sikap canggung. Istri Ahmad Heryawan, Netty Prasetiyani dan istri Agum, Linda Amaliasari Gumelar, juga terlibat dalam obrolan silahturahim itu.
Berkali-kali Ahmad Heryawan mengatakan kepada Agum Gumelar untuk membantunya membangun Jabar. "Saya akan tetap di Jabar. Pak Ahmad dan Dede membangun fisik Jabar, saya membangun mental masyarakat Jabar. Pesan saya, jangan lupakan amanah rakyat, " kata Agum.
Heryawan berharap, dengan pertemuan ini, semua potensi konflik di tingkat akar rumput (grassroot) akan hilang. "Kalau foto kami yang sedang berjabat tangan ini dimuat di media massa, maka semua potensi konflik itu hilang, " kata Heryawan yang diamini Agum.
MHF
Tabel Rekapitulasi Perhitungan Terakhir Surat Suara Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat
Sumber: KPU Prov. Jabar
HADE Menang, Tim AMAN Menolak Menandatangan
Ratusan massa mendemo kantor KPUD Jabar, Selasa (22/4). Mereka menuntut agar KPU membatalkan rapat pleno penetapan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2008. (Teguh Wiguna)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat pada rapat pleno terbuka, selasa (22/4) menetapkan pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (HADE) sebagai peraih suara terbanyak pada ajang Pilgub Jabar 2008.
Dalam rapat tersebut pasangan HADE mendapatkan suara 7,287,647 dengan prosentase 40,50%. Sedangkan pasangan Agum Gumelar dan Nu`man Abdul Hakim meraih 6,217,557 dengan prosentase 34,55%. Pasangan DAI (Danny Setiawan dan Iwan R Sulandjana mendapatkan suara 4,490,901 dengan prosentase 24,95%.
Jumlah surat suara yang masuk sebanyak 18,802,665 dari 26 kabupaten kota, surat suara yang sah 17,996,105 dan yang tidak sah 806,560.
Rapat pleno terbuka dihadiri oleh seluruh anggota KPU Jabar, anggota KPU kabupaten kota, saksi tim kampanye pasangan calon dan tamu undangan. Rapat tersebut di buka oleh Ketua KPU Jabar, Setia Permana bertempat di Aula KPU Jabar.
Dari ketiga saksi tim kampanye pasangan calon, hanya satu calon yang menolak menandatangani hasil rapat pleno yaitu saksi dari tim Agum-Nu`man. Menurut koordinator saksi tim Aman, Rahadi Zakaria ada dua alasan timnya menolak menandatangani hasil rekapitulasi suara tersebut.
Pertama, banyak saksi-saksi dari tim Aman tidak menandatangani hasil berita acara di kabupaten kota. Kedua, menurut Rahadi yaitu masalah DPT. "DPT memang wilayah kewenangan KPU, tapi kami ikut menandatangani DPT saat penetapan DPT," menurut Rahadi.
Walaupun tim Agum-Nu`man menolak menandatangani berita acara penetapan, KPU Jabar tetap menjalankan keputusannya dengan mengeluarkan Surat Keputusan No.46/Kep/KPU-JB/IV/2008 tanggal 22 April 2008. Surat tersebut menetapkan pasangan nomor urut 3 Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf sebagai pasangan terpilih.
Sumber : Media Center
Penulis : Teguh Wiguna
Sumber: KPU Prov. Jabar
HADE Menang, Tim AMAN Menolak Menandatangan
Ratusan massa mendemo kantor KPUD Jabar, Selasa (22/4). Mereka menuntut agar KPU membatalkan rapat pleno penetapan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2008. (Teguh Wiguna)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat pada rapat pleno terbuka, selasa (22/4) menetapkan pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (HADE) sebagai peraih suara terbanyak pada ajang Pilgub Jabar 2008.
Dalam rapat tersebut pasangan HADE mendapatkan suara 7,287,647 dengan prosentase 40,50%. Sedangkan pasangan Agum Gumelar dan Nu`man Abdul Hakim meraih 6,217,557 dengan prosentase 34,55%. Pasangan DAI (Danny Setiawan dan Iwan R Sulandjana mendapatkan suara 4,490,901 dengan prosentase 24,95%.
Jumlah surat suara yang masuk sebanyak 18,802,665 dari 26 kabupaten kota, surat suara yang sah 17,996,105 dan yang tidak sah 806,560.
Rapat pleno terbuka dihadiri oleh seluruh anggota KPU Jabar, anggota KPU kabupaten kota, saksi tim kampanye pasangan calon dan tamu undangan. Rapat tersebut di buka oleh Ketua KPU Jabar, Setia Permana bertempat di Aula KPU Jabar.
Dari ketiga saksi tim kampanye pasangan calon, hanya satu calon yang menolak menandatangani hasil rapat pleno yaitu saksi dari tim Agum-Nu`man. Menurut koordinator saksi tim Aman, Rahadi Zakaria ada dua alasan timnya menolak menandatangani hasil rekapitulasi suara tersebut.
Pertama, banyak saksi-saksi dari tim Aman tidak menandatangani hasil berita acara di kabupaten kota. Kedua, menurut Rahadi yaitu masalah DPT. "DPT memang wilayah kewenangan KPU, tapi kami ikut menandatangani DPT saat penetapan DPT," menurut Rahadi.
Walaupun tim Agum-Nu`man menolak menandatangani berita acara penetapan, KPU Jabar tetap menjalankan keputusannya dengan mengeluarkan Surat Keputusan No.46/Kep/KPU-JB/IV/2008 tanggal 22 April 2008. Surat tersebut menetapkan pasangan nomor urut 3 Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf sebagai pasangan terpilih.
Sumber : Media Center
Penulis : Teguh Wiguna
My Home Town 3
Bangunan dan Transportasi
(Buildings and Transportations)
(Buildings and Transportations)
Bangunan yang ada di kota Bandung ini belum semuanya dimuat, begitu juga dengan transportasi belum semua dimuat. Dalam hal ini, transportasi yang dimuat berupa kendaraan transportasi angkutan kota (angkot/city transport), bus kota, dan kereta api. Angkutan kota transportasi yang paling mendominasi di kota Bandung. Sebagian besar jurusan angkutan kota di Bandung dibedakan berdasarkan warna kendaraannya. Akan tetapi, ada beberapa jurusan yang sama warna utamanya tetapi ditambahi oleh warna warna strip yang berbeda. Jurusan angkot yang dimuat hanya beberapa jurusan saja, mudah-mudahan di waktu yang akan datang bisa memuat secara keseluruhan angkot di kota Bandung.
Angkutan/transportasi yang di sajikan ini hanya berada di wilayah kota Bandung, belum yang termasuk di sekitar pinggiran kota/Kab. Bandung dan Cimahi.
Mesjid Raya Bandung
Bank Rakyat Indonesia Tower Bank Mandiri Asia Afrika
Kantor Pos Bandung Stasiun KA Bandung (dari timur)
Bus kota Damri
Jurusan Cicadas-Elang Jurusan Cicaheun-Abd. Muis (Kebon Kalapa)
Jurusan Cipagalo-Sederhana Jurusan Ciwastra-Cijerah
Jurusan Elang-Gede Bage Jalan di sekitar stasiun Bandung
KA datang dari arah timur Jurusan Stasiun Hall-Gedebage (warna hijau)
Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan jurusan angkot.
Langganan:
Postingan (Atom)