Minggu, 29 Juli 2012

Penerbang Lakukan Napak Tilas Serangan ke Tangsi Belanda





PENTAK ADICUTJIPTO/"PRLM"
PESAWAT T-33 Charli yang digunakan napak tilas Siswa Sekolah penerbang TNI AU (Sekbangau) dan Sekolah Instruktur Penerbang (SIP) akan take off di Lanud Adi Sutjipto, Minggu (29/7).*
 
 
YOGYAKARTA, (PRLM).- Untuk mengenang peristiwa heroiknya para pendahulu TNI Angkatan Udara, yaitu peristiwa pengeboman tangsi-tangsi militer Belanda yang berada di Kota Salatiga, Semarang dan Ambarawa tepatnya 65 tahun lalu oleh Kadet Penerbang AURI, Siswa Sekolah penerbang TNI AU (Sekbangau) dan Sekolah Instruktur Penerbang (SIP) mengadakan napak tilas peristiwa tersebut di Lanud Adi Sutjipto, Minggu (29/7).

Pesawat yang mereka gunakan dalam pengeboman tangsi Belanda adalah pesawat-pesawat peninggalan Jepang yang sudah rusak dan di perbaiki seadanya oleh para tehnisi AURI di antaranya pesawat Guntei dan Cureng.

Dengan semangat dan keberaniannya para siswa penerbang AURI tersebut, Suharnoko Harbani didampingi gunner-nya menggunakan pesawat Cureng mengebom tangsi Belanda yang berada di Ambarawa, Sutarjo Sigit dan Sutardjo mengebom Salatiga menggunakan pesawat Cureng, sedangkan Mulyono dan Durachman denga pesawat Guntei mengebom Semarang. Walaupun bom-bom yang mereka bawa hanya dipangku dan dijatuhkan dilemparkan dengan tangan secara manual.

Peristiwa pengeboman di pagi buta dimana masih sebagian orang-orang masih terlelap tidur, sangat menggetarkan pihak militer Belanda pada waktu itu, sehingga siang harinya pihak Belanda melakukan patroli udara hingga ke wilayah Yogyakarta dan berpapasan dengan sebuah pesawat Dakota VT-CLA yang disewa pemerintah RI untuk mengangkut obat-obatan dari Malaya, dan pesawat Dakota tersebut ditembak oleh pesawat Kitty Hawk Belanda dan jatuh di Desa Ngoto.

Tertembak jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA yang dipiloti oleh penerbang berkebangsaan Australia tersebut mengakibatkan beberapa penumpangnya tewas. Di antaranya Abdurachman Saleh, Adi Sutjipto dan Adi Soemarmo, dan ketiganya saat ini menjadi nama Pangkalan TNI AU. Dari peristiwa tersebut, setiap tanggal 29 juli di peringati Hari Bakti TNI Angkatan Udara sebagai bentuk penghargaan dan penghargaan atas jasa-jasanya para pahlawan dirgantara.(A-147)***
 

Tsunami Tertua di Nusantara yang Tercatat

KESAKSIAN RUMPHIUS

  Sabtu, 28 Juli 2012 | 17:53 WIB
  
 
 
 
Oleh Prasetyo Eko P/Ahmad Arif

Lonceng-lonceng di Kastel Victoria di Leitimor, Ambon, berdentang sendiri. Orang berjatuhan ketika tanah bergerak naik turun seperti lautan. Tak lama kemudian air laut datang dengan suara bergemuruh. 

Demikian penggalan catatan naturalis Georg Everhard Rumphius tentang gempa dahsyat disusul tsunami yang melanda Pulau Ambon dan Seram pada 17 Februari 1674. Catatan itu dibuat Rumphius pada 1675 dan jadi satu-satunya naskah yang diterbitkannya semasa hidup.

Kastel Victoria di Leitimor itu kini ada dalam kompleks Benteng Victoria, Ambon. Lokasi benteng ini persis di seberang Kantor Gubernur Provinsi Maluku. Saat ini benteng itu dijadikan kompleks perkantoran dan perumahan Komando Daerah Militer XVI/Pattimura.

Catatan Rumphius itu sejauh ini merupakan dokumentasi lengkap tertua yang dibuat tentang gempa dan air laut naik (istilah tsunami belum dikenal saat itu) di Nusantara. Sebelumnya, bahkan hingga ratusan tahun kemudian, kisah tsunami di Nusantara lebih kerap disebutkan dalam cerita lisan.

Awalnya, naskah ini disimpan di Perpustakaan Kerajaan Belanda di Den Haag dalam kategori anonim. Baru pada tahun 1871 ditetapkan bahwa laporan itu dibuat Rumphius. Pada tahun 1998, catatan itu diterbitkan kembali atas transkripsi W Buijze.

MJ Sirks PhD, profesor genetika dari Universitas Groningen dalam tulisan Rumphius, the Blind Seer of Amboina menyatakan, Rumphius begitu terikat dengan Ambon karena selama hampir 50 tahun dia tinggal di sana dan mengalami tragedi sekaligus kebahagiaan dalam pekerjaannya.

Penyaksi buta
Kisah perjalanan Rumphius memang penuh tragedi. Dia menghabiskan masa mudanya di Hanau, Jerman, tempat ayahnya, August Rumpf, menjadi arsitek terkenal. Namun, itu tidak menghalangi ketertarikan Rumphius untuk menjadi petualang. Ia berharap untuk melihat dunia yang lebih besar dari Hanau.

Rumphius pun meminta gurunya, Count Ludwig von Solms Grifenstein-Braunfels, untuk didaftarkan sebagai tentara Republik Venesia.

Namun, setelah naik ke kapal di Holland, bagian barat Belanda, ia sadar telah ditipu. Rumphius ternyata justru dimasukkan menjadi tentara West Indies Company (WIC). Awalnya dia memang akan dikirim sebagai prajurit ke Venesia, namun kapal itu mengubah haluan dan membawa para prajurit itu ke Brasil.

Di tengah jalan, kapal Swarte Raef, yang membawa Rumphius, diserang kapal Portugis. Rumphius kemudian dibawa ke Portugis. Di sana ia dan teman- teman prajuritnya dilatih untuk menjadi tentara Portugis.

Periode ini menjadi titik balik kehidupan Rumphius. Di Portugis, keinginan bertualangnya tersalurkan ke arah lain. Ia mendengar begitu banyak cerita luar biasa tentang dunia timur, dunia tumbuhan yang aneh, dan hewan-hewan asing yang juga aneh. Semua itu membuat keinginan Rumphius untuk menjelajah kian besar.

Setelah meninggalkan Portugis pada 1648 atau 1649, Rumphius kembali ke Hanau. Pada akhir 1652, ia mendaftarkan diri sebagai tentara East Indies Company (EIC). Pada Juni 1653, dia pun mendarat di Batavia dan pada 8 November ia pergi ke Pulau Ambon.

Menjadi tentara ternyata tidak memuaskannya. Gubernur Ambon saat itu, Jacob Hustaerdt, kemudian memberinya tugas sipil. Pada 1662 Rumphius resmi menjadi menjadi pegawai perdagangan di perusahaan EIC.

Pada saat itu juga Rumphius mulai mempelajari hewan dan tumbuhan di Ambon secara sistematis. Selama bertahun-tahun ia mendedikasikan waktu luangnya untuk belajar dan menulis tentang flora dan fauna Ambon.

Rumphius kemudian menjadi pimpinan di Hitu, sebuah daerah di pesisir utara Jazirah Leihitu di bagian utara Pulau Ambon. Di sana ia tinggal bersama keluarganya. Setelah dibebastugaskan dari perusahaan, Rumphius menemukan kebahagiaan dengan meneliti alam.

Namun, pada tahun 1770 Rumphius mengalami tragedi tragis. Dia kehilangan penglihatannya, tanpa ada penjelasan penyebabnya. Kebutaan yang dialami tidak menghalanginya untuk melanjutkan penelitiannya tentang flora dan fauna Ambon.

Dalam ilmu alam, Rumphius menghasilkan tiga kerja besar: Amboinsch Kruidboek, Amboinsch Rariteitkamer, dan Amboinsch Dierboek.

Kruidboek atau ”Herbarium Amboinense” dipandang sebagai karya terbesar Rumphius. ”Di antara tulisan-tulisan itu ada tulisan Rumphius lain yang kurang penting. Akibatnya, Tuan-tuan yang Mulia, ia tidak terlalu merekomendasikannya. Ada yang Amboinsche-Rariteitkamer, yang terdiri dari tiga buku, dan masih ada buku lain, Land-, Lugt-en Zeegedierten dari kepulauan ini...” (dari surat Gubernur Ambon ke Gubernur Jenderal di Batavia pada 20 Mei 1697).

Pada 1679 dan 1680, Gubernur Ambon memberikan asisten yang bernama Daniel Crul untuk membantu kerja Rumphius. Anak Rumphius, Paulus Augustus, juga membantu, setidaknya dari 1686. Rumphius menghasilkan banyak sekali karya sehingga Gubernur Ambon Dirck de Haes menulis, ”Pekerjaan sepertinya telah selesai, dan saat ini ada 1.720 bab termasuk 12 buku.”

Namun, tragedi rupanya tidak menjauh dari Rumphius. Dalam kebakaran besar di Ambon, pada 11 Januari 1670, buku, koleksi, dan manuskrip Rumphius turut hancur. Untungnya sebagian buku utama bisa diselamatkan, namun gambar-gambar yang dibuat Rumphius sebelum tahun 1670 turut dimakan api.

Tragedi terbesar
Bagi Rumphius, tragedi terbesar yang dialaminya terjadi pada 1674, ketika gempa dan gelora tsunami melanda. Bukan hanya karena petaka itu menewaskan 2.322 orang di Pulau Ambon dan Seram, tetapi juga menewaskan istri Rumphius dan salah satu anak perempuannya.

Hila, di dekat Hitu, disebut Rumphius sebagai daerah yang paling menderita. ”Begitu gempa mulai menggoyang, seluruh garnisun, kecuali beberapa orang yang terperangkap di atas (benteng), mundur ke lapangan di bawah benteng, menyangka mereka akan lebih aman. Akan tetapi, sayang sekali tidak seorang pun menduga bahwa air akan naik tiba-tiba ke beranda benteng (Amsterdam),” tulis Rumphius.

Air itu sedemikian tinggi hingga melampaui atap rumah dan menyapu bersih desa. Batuan koral terdampar jauh dari pantai. Sebanyak 1.461 orang tewas di Hila.

Sedangkan di Hitu, menurut Rumphius, air laut naik hingga setinggi 3 meter dan menyeret rumah-rumah kompeni. Sedikitnya 36 orang tewas.

Dengan rinci Rumphius mengisahkan kondisi desa-desa di Ambon dan Seram yang hancur akibat peristiwa itu. Sedikitnya ada 11 desa yang dideskripsikan Rumphius.

Desa-desa itu terentang di sepanjang pesisir utara Jazirah Leihitu, mulai dari Larike di ujung barat hingga Tial di ujung timur. Di Pulau Seram yang tercatat adalah tempat-tempat di daerah Huamual, seperti Tanjung Sial dan Luhu. Catatan lain juga berasal dari Oma di selatan Pulau Haruku dan Pulau Nusa Laut.

Dalam khazanah mitigasi bencana, catatan Rumphius ini merupakan warisan penting karena memberi kesaksian bahwa Nusantara memiliki riwayat gempa dan tsunami yang sangat panjang. Jauh sebelum tsunami dahsyat melanda Aceh pada 26 Desember 2004, Rumphius telah menuliskan tentang bencana sejenis di bagian timur Nusantara.

Sayangnya, catatan rinci Rumphius itu tak banyak diketahui masyarakat Ambon dan Seram. Nama Rumphius bahkan tidak begitu dikenal.

”Tidak banyak yang tahu tsunami yang katanya dicatat Rumphius. Kalau gempa di sini memang sering terasa, tapi masyarakat tidak lari ke bukit, malah diam di tempat,” kata Damri Lating (49), warga Hila.
Hal senada diungkapkan Said Lumaela (52), warga Kaitetu, desa yang bersebelahan dengan Hila. ”Pernah dengar tentang Rumphius, tetapi tidak tahu itu soal apa,” katanya.
(M Zaid Wahyudi/A Ponco Anggoro)
 
Sumber :Kompas Cetak
Editor :Jodhi Yudono
 

Minggu, 22 Juli 2012

Mengapa Sandal Jepit Harus Rutin Dicuci?

Penulis : Felicitas Harmandini | Sabtu, 21 Juli 2012 | 22:15 WIB



Setelah sehari-hari sandal jepit dipakai berjalan di luar rumah, Anda bisa membayangkan apa saja yang telah menempel di sol maupun permukaannya.






KOMPAS.com - Sandal jepit mungkin sudah menjadi sahabat terdekat Anda untuk berjalan-jalan. Tetapi pernahkah terpikir untuk mencuci sandal jepit Anda? Padahal, setelah sehari-hari sandal jepit diajak "mencium" aspal, Anda bisa membayangkan apa saja yang telah menempel di sol maupun permukaannya. Dari permukaannya yang sudah mulai dekil saja Anda sudah tahu jawabannya.

"Ketika berjalan di jalanan dengan alas kaki seperti sandal jepit, kaki Anda bisa terpapar berbagai kotoran, dari kotoran manusia seperti muntahan, dahak, atau tinja binatang, yang pasti mengandung mikrobakteri, dan berbagai kotoran lain seperti makanan atau cairan yang sudah tergodok panas matahari," ujar Philip Tierno, PhD, direktur bidang mikrobiologi dan imunologi klinis di New York University Langone Medical Center, dan penulis buku  Secret Life of Germs.

Menurutnya, ada berbagai jenis kuman dan bakteri yang bisa Anda temukan di jalanan, seperti norovirus, staph aureus, beberapa tipe streptococcus, E. coli, dan jenis yang kebal dari obat-obatan seperti Pseudomonas, Klebsiella pneumonia, MRSA. “Panasnya udara musim panas bisa bertindak seperti inkubator," katanya.

Berbagai kuman dan bakteri tersebut bisa berpindah tempat ketika Anda memungut sandal jepit dan memasukkannya ke kantong kresek untuk menggantinya dengan high heels Anda. Nah, tak usah dibayangkan lagi bila kaki Anda sedang lecet atau terluka. Kuman dan bakteri pasti lebih leluasa menerobos masuk ke dalam kaki.

Saat memasukkan sandal jepit ke dalam kantong kresek, jangan lupa mencuci tangan dengan bersih setelahnya. "Karena Anda sudah terpapar sesuatu yang lebih buruk, yaitu organisme, ke tangan Anda," jelas Tierna. Ia menambahkan, 80 persen dari penyakit menular ditularkan melalui sentuhan langsung maupun tak langsung, seperti ketika Anda mencium, atau memungut sepatu yang kotor, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Paparan kuman atau bakteri ini memang tak akan membunuh Anda, tapi paling tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti keracunan makanan, diare, atau iritasi mata (bila Anda mengucek mata). Lagipula, kulit kita sebenarnya dirancang untuk melindungi diri dari terinfeksi kuman, demikian menurut Jeannette Graf, MD, profesor klinis bidang dermatologi di Mount Sinai Medical Center in Manhattan. Kapalan pada kulit, yang terbentuk akibat lapisan kulit mati, justru menjadi pertahanan tubuh terdepan.

“Kulit kita membentuk peptida antimikroba yang melawan bakteri dan virus, serta banyak patogen yang berbeda," tutur Graf.

Bersihkan secara rutin
Tak sulit sebenarnya bila Anda ingin mencegah terjadinya kontaminasi bakteri ini. Cucilah sandal jepit secara rutin. Masukkan semua koleksi sandal jepit Anda ke dalam ember yang sudah diisi air dingin atau hangat, lalu tambahkan sedikit deterjen. Rendam selama sekitar satu jam, lalu aduk-aduk sandal menggunakan tongkat seolah sedang menggilingnya di dalam mesin cuci.

Jika hasilnya tak cukup bersih, mau tak mau Anda memang harus menyikatnya. Gunakan sikat gigi bekas dan sabun cuci piring atau dengan sedikit baking soda.


Sumber: YouBeauty
Editor :
Dini

Sabtu, 21 Juli 2012

"Hard Disk" Super Bisa Tahan hingga 10 Juta Tahun

Penulis: Oik Yusuf | Sabtu, 21 Juli 2012 | 12:16 WIB

 neowin.net


KOMPAS.com Sebuah hard disk berkualitas bagus bisa bertahan selama beberapa tahun. Akan tetapi, pada akhirnya medium penyimpanan data mekanik ini akan mengalami kerusakan yang berpotensi menghancurkan semua data di dalamnya.

Perkiraan masa hidup hard disk (mean time between failure/MTBF atau waktu jeda sebelum kerusakan) sudah ditetapkan semenjak keluar dari pabrik, biasanya dalam hitungan ratusan ribu jam.

Lalu, bagaimana agar data yang disimpan dalam hard disk tetap awet dalam jangka waktu lama? Nah, tim riset dari dinas pengendalian limbah nuklir Perancis ANDRA telah membuat prototype sebuah hard disk yang masa hidupnya sangat panjang, mencapai 10 juta tahun.

Tujuan diciptakannya hard disk super awet itu adalah memberi informasi kepada orang-orang di masa depan yang kebetulan menemukan lokasi pembuangan limbah nuklir ANDRA. Isi informasinya lebih kurang menjelaskan perihal limbah nuklir yang terkubur di lokasi tersebut dan cara penanganan yang benar.

Hard disk super ini terbuat dari safir dan informasi di dalamnya direkam lewat pahatan platinum. Piringan penyimpan data berjumlah dua buah, masing-masing berdiameter 20 cm. Ongkos pembuatannya mencapai 25.000 dollar AS atau sekitar Rp 236 juta. Perkiraan umur hard disk itu diperoleh melalui simulasi penuaan dengan merendamnya di cairan asam keras.

Selain jenis material, perbedaan hard disk super ini dengan hard disk biasa mencakup metode perakaman datanya. Hard disk biasa merekam data digital dalam pola magnetik, sementara hard disk bikinan ANDRA menyimpan data dalam bentuk pahatan gambar berukuran sangat kecil.

Satu piringan bisa menampung sekitar 40.000 gambar. Orang-orang di masa depan nantinya tak akan butuh komputer untuk membaca data di dalamnya. Yang diperlukan hanyalah sebuah mikroskop.

Biarpun telah membuat hard disk yang sangat awet, masih ada satu masalah yang harus dipecahkan oleh para peneliti ANDRA sebelum memajangnya di tempat pembuatan limbah nuklir. "Kami belum tahu informasinya harus ditulis dalam bahasa apa," ujar Patrick Charton dari ANDRA.

Persoalan yang satu ini memang agak pelik karena bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi pasti akan banyak berubah dalam waktu jutaan tahun. Sementara informasi dalam hard disk tersebut harus bisa dimengerti oleh siapa pun yang menemukannya di masa depan, itu pun kalau masih berwujud manusia.
Sumber :Neowin
Editor :Wicaksono Surya Hidayat


Istana Bogor, Bukan Sekadar Istana


Sabtu, 21 Juli 2012 | 08:05 WIB
 
  KOMPAS/ANTONY LEE 
Ilustrasi.
 
 KOMPAS.com - Istana Bogor bukanlah sekadar istana yang umumnya kita jumpai atau saksikan di media-media. Memang semua istana memiliki keunikannya masing-masing, tapi Istana Bogor memiliki keunikan yang jarang Anda jumpai. Istana Bogor merupakan salah satu dari dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang menampilkan sebuah lukisan hidup dari ratusan ekor rusa tutul yang bermain di sekitar istana, sungguh indah dan memesona. Bukan saja memiliki fauna yang menarik tapi juga sarat akan nilai historis dan budayanya.

  KOMPAS/ANTONY LEE 
Ratusan siswa sekolah dan masyarakat umum mengunjungi Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (15/5/2012). Mereka diajak mengenal seluk beluk dan sejarah istana peninggalan masa kolonial tersebut dalam kegiatan Istana Open yang merupakan rangkaian peringatan hari jadi ke-530 Bogor, pada 14-16 Mei, dan 19-20 Mei.


Istana yang dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran" ini merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris. Suasananya yang damai dan asri telah menarik perhatian seorang Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff dimana pada tahun 1744 membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.

Karena istana ini diperuntukan bagi Gubernur Inggris maka arsitekturnya mengikuti Blehheim Palace di Inggris. Sama halnya dengan manusia, Istana Bogor juga mengalami perubahan. Gempa yang terjadi pada tahun 1834 telah mengguncangkan bagunan istana dan akhirnya bangunan lama sisa gempa dirubuhkan dan dibangun kembali dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.

Pada tahun 1950, istana ini dikuasai oleh pemerintah Indonesia dan menjadi Istana Presiden Indonesia. Pada tahun 1968, Istana Bogor resmi dibuka untuk kunjungan umum atas persetujuan dari Presiden Soeharto.

Mulai saat itu, puluhan ribu wisatawan, baik nusantara dan manacanegara datang bergantian setiap tahunya untuk menjenguk keindahan Istana Bogor. Bahkan keindahan istana ini pernah dinikmati oleh mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush dalam kunjungan singkatnya.

Luas istana ini sekitar 1,5 hektar yang terdiri dari bangunan induk istana berfungsi untuk menyelenggarakan acara kenegaraan resmi, pertemuan, dan upacara. Sayap kiri bangunan yang memiliki enam kamar tidur digunakan untuk menjamu tamu negara asing. Sayap kanan bangunan dengan empat kamar tidur hanya diperuntukan bagi kepala negara yang datang berkunjung.

 KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT 
Ilustrasi: Rusa totol di Istana Bogor
 
Pada tahun 1964 dibangun khusus bangunan yang dikenal dengan nama Dyah Bayurini sebagai ruang peristirahatan presiden dan keluarganya, bangunan ini termasuk lima paviliun terpisah. Kantor pribadi Kepala Negara, Perpustakaan, Ruang makan, Ruang sidang menteri-menteri dan ruang pemutaran film, Ruang Garuda sebagai tempat upacara resmi, Ruang teratai sebagai sayap tempat penerimaan tamu-tamu negara.
Koleksi mahakarya seni istana meliputi 450 lukisan, diantaranya karya pelukis Indonesia Basuki Abdullah, pelukis Rusia Makowski, dan Ernest Dezentjé.

Susunan lantai keramik mewah juga tersebar di Istana Bogor. Salah satu dari koleksi keramik yang paling mengesankan berasal dari Rusia, sumbangan dari Perdana Menteri Khrushchev di tahun 1960. Hadiah-hadiah kenegaraan diantaranya adalah tengkorak harimau berlapis perak, hadiah dari Perdana Menteri Thanom Kittikachorn dari Thailand pada tahun 1958.

Di Istana Bogor, Anda bisa menemukan sekitar 346 jenis pepohonan, patung-patung yang cantik, seperti Si Denok karya Trubus, yang modelnya adalah Ara, istri seorang karyawan Istana Bogor serta The Hand of God, reproduksi dari Swedia.

Editor :I Made Asdhiana

Rendang Diminati Warga Spanyol




NET/"PRLM"
OLAHAN daging khas Padang, Rendang menjadi makanan yang paling digemari warga Spanyol pada acara Pekan Gastronomi Indonesia di Madrid dan Sevilla.*
 
 LONDON, (PRLM).- Dua chef dari Indonesia Robertus Wisnu dan Koderko Prasetyo memamerkan berbagai makanan khas Indonesia pada acara Pekan Gastronomi Indonesia. Pada acara tersebut, rendang menjadi makanan yang paling digemari warga Spanyol.

Acara yang digelar di Hotel Melia Princesa, Madrid dan di Hotel Melia Los Lebreros di Sevilla itu, tidak hanya menampilkan berbagai makanan khas Indonesia. Tapi, kedua chef tersebut juga sengaja mendekor ruangannya seperti di Indonesia.

“Banyak sekali makanan yang disajikan, mulai dari rendang, sop buntut, gado-gado, iga bakar, sate, nasi goreng, es dawet, jajan pasar dan lainnya. Namun, saat itu daging khas Padang lah yang paling banyak digemari,” tutur Counsellor KBRI Madrid, Theodorus Satrio Nugroho.

“Semuanya sangat mengesankan, apalagi saat saya datang seakan berada di tanah air,” Satrio menambahkan.

Sementara itu, Pekan Gastronomi Indonesia telah berhasil menyedot perhatian warga disekitarnya. Dikabarkan acara tersebut dihadiri oleh ratusan pengunjung.

“Kurang lebih sekitar 300 orang menikmati berbagai masakan dan minuman khas Indonesia. Namun yang lebih penting, promosi melalui media massa di mana sekitar 50 media memberitakan gastronomi Indonesia baik di Madrid ataupun di Sevilla,” katanya.

Pekan gastronomi Indonesia ini merupakan kegiatan kedua kalinya. Sebelumnya pada bulan Januari lalu juga dilaksanakan kegiatan sejenis. (Net/CA-11/A-107)***
 

Kujang akan Diajukan sebagai Kekayaan Budaya Dunia ke UNESCO




RETNO HY/"PRLM"
SENJATA kujang menjadi salah satu dari 10 kekayaan seni budaya yang rencananya dalam waktu dekat akan diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
 
 
BANDUNG, (PRLM).- Pemerintah provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat (Disparbud Jabar) diharapkan segera melakukan upaya untuk mendaftarkan kekayaan seni budaya tradisi Jawa Barat ke UNESCO. Senjata kujang menjadi salah satu dari 10 kekayaan seni budaya yang rencananya dalam waktu dekat akan diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

“Pemerintah sangat merespon setiap upaya yang dilakukan elemen masyarakat untuk menyelamatkan dan melestarikan seni budaya tradisi. Apalagi ada upaya bersama untuk mendaftarkan kekayaan seni budaya tersebut ke badan dunia (UNESCO),” ujar Staf Ahli Gubernur, Dede Maryana, dalam dialog Usulan Tim Gugus HAKI dan Bahan Usulan World Heritage Warisan Budaya Jawa Barat, Jumat (20/7) bertempat di Operation Room, kantor Disparbud Jabar.

Bahkan menurut Dede Maryana, Tim Gugus HAKI yang dibentuk Disparbud Jabar terdisi dari Prof. Yesmil Anwar, DR. Miranda Risang Ayu dan DR. Boeki Wikagoe, tidak hanya mendaftarkan kekayaan budaya tradisi ataupun masa lalu saja, tetapi juga temuan budaya pada jaman modern. “Selain Kujang, Topeng, Kendang dan juga jargon silih asah silih asih silih asuh, perlu untuk didaftarkan,” ujar Dede Maryana.

Dosen Seni Rupa ITB, Aris Kurniawan yang juga pernah meneliti kujang selama tujuh tahun, mengatakan bahwa kujang layang diajukan sebagai warisan budaya dunia. “Kujang bukan hanya dikenal sebagai perkakas ataupun senjata tapi juga simbol sebagaimana keris yang dibuat oleh empu,” ujar Aris.

Kujang dikatakan Aris, merupakan budaya luhur yang diciptakan masyarakat jaman dulu dengan proses sangat rumit dan waktu sangat lama. “Karenanya kujang sangat layang diajukan ke UNESCO sebagai kekayaan budaya dunia dari Jawa Barat,” ujar Aris.

Sementara DR. Miranda Risang Ayu, dati Tim Gugus HAKI Jabar, mengatakan bahwa pihaknya telah menyusun dan memilih 10 budaya yang akan diajukan sebagai kekayaan budaya dunia ke UNESCO. “Tapi karena setiap daerah hanya mendapat kesempatan mengajukan satu untuk diajukan maka kita akan mengajukan kujang diantara benda budaya yang sudah di inventarisir,” ujar Miranda.

Untuk mendapatkan pengakuan UNESCOpun, menurut Miranda bukan perkara mudah. Karena senjata kujang yang akan diajukan harus bersaing dengan daerah atau provinsi lain di Indonesia dan setelah itu bersaing dengan negara lainnya. (A-87/A-108)***
 

Kuil Kuno Maya Ditemukan di Guatemala

Penulis : Yunanto Wiji Utomo | Jumat, 20 Juli 2012 | 18:08 WIB

 AFP 
 Edwin Roman,arkeolog dari University of Austin, bersama dekorasi dinding yang menunjukkan "Matahari Malam" dalam temuan terbaru di situs Zotz di Guatemala.  


GUATEMALA CITY, KOMPAS.com - Arkeolog menemukan kuil kuno Maya yang berusia 1.600 tahun yang diduga merupakan tempat pemujaan kepada Matahari. Kuil itu ditemukan di situs arkeologi El Zotz, 550 km utara Guatemala City.

"Matahari merupakan unsur penting dalam kebudayaan maya. Matahari adalah sesuatu yang terbit setiap hari, menyinari setiap sudut dan celah, seperti halnya kekuasaan raja," kata Stephen Houston, profesor Brwon University yang terlibat penelitian.

"Bangunan ini adalah salah satu yang merayakan hubungan erat antara raja dan kekuatan yang paling kuat dan dominan di semesta," imbuh Houston yang bersama rekannya telah mempelajari situs El Zotz sejak tahun 2006 lalu.

Arkeolog mengatakan, kuil yang ditemukan sengaja dibangun untuk menghormati seorang tokoh pemimpin yang dikubur di bawah Diablo Pyramid, gubernur dan pendiri dinasti El Zotz pertama, bernama Pa'Chan atau langit yang diperkaya.

Penanggalan karbon yang dilakukan mengungkap, kuil Maya yang ditemukan berasal dari masa 350 - 400 Masehi. Peradaban maya menyebar ke Meksiko, Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Belize. Diperkirakan, puncak peradaban maya adalah antara tahun 250 - 900 Masehi.

Kuil yang ditemukan dihiasi dekorasi berbentuk topeng dari bahan semen, setinggi 1,5 meter, yang masing-masing menggambarkan fase Matahari bergerak dari timur ke barat. Dekorasi lain adalah plesteran dari semen yang oleh tim peneliti dikatakan sangat mengagumkan.

Thomas Garrison, arkeolog University of Southern California yang juga terlibat penemuan dalam konferensi pers pada Rabu (18/7/2012) di Guatemala City mengatakan bahwa lebih dari setengah bagian kuil masih harus diekskavasi.

"Kuil mungkin memiliki 14 topeng pada dekorasi dinding bagian atas, tapi hanya 8 dianataranya yang sudah didokumentasikan sejauh ini," kata Edwin Roman, arkeolog dari University of Austin seperti dikutip AFP, Rabu kemarin.

Sumber :AFP
Editor :Tri Wahono

Selasa, 10 Juli 2012

Beladiri "Merpati Putih" Pukau Pasukan UNIFIL

Jumat, 6 Juli 2012 | 16:45 WIB


 DOKUMEN Indo FPC XXVI D-2/UNIFIL 
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas UNIFIL, khususnya Satgas Indo FPC XXVI-D2, mempertontonkan seni beladiri Merpati Putih di Lebanon. 


LEBANON, Kompas.com - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), khususnya Satgas Indo FPC (Indonesian Force Protection Company) XXVI-D2, mempertontonkan seni beladiri tangan kosong asli Indonesia, Merpati Putih, di Lebanon. Mereka mementaskan beladiri tersebut pada acara Medal Parade Tahun 2012, yang sekaligus ingin menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia mempunyai beladiri yang tidak kalah dengan beladiri dari negara-negara lain.

Untuk memeriahkan acara ini, Satgas Indo FPC XXVI-D2 menampilkan pertunjukan beladiri Merpati Putih yang dibarengi dengan pertunjukan Debus. Personel yang melaksanakan pertujukan beladiri Merpati Putih ini terdiri dari 8 satgas Indo FPC XXVI-D2, yaitu Lettu Inf Gilang Nugraha, Kopda Bambang Irawanto, Praka Mukti Ali, Pratu Heri, Sertu Abdul Manan, Kopka Salimun, Koptu Ikhsan dan Pratu Rosi.

Pertujukan Merpati Putih kali ini menampilkan kemampuan mematahkan benda-benda keras, diawali dengan pematahan gagang pompa dilanjutkan dengan pematahan beton dengan satu tangan, dan diakhiri pematahan kikir dengan satu jari. Penonton dibuat berdecak kagum dan setengah tidak percaya, kikir yang merupakan benda keras bisa dipatahkan hanya dengan satu jari. Ada sebagian orang asing yang berpendapat bahwa beladiri Merpati Putih menggunakan magic atau mantra.

Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada magic ataupun mantra. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton dan lainnya, didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).

Acara medal parade kontingen Garuda kali ini dihadiri langsung oleh Force Commander and Head of Mission (FC and HoM) UNIFIL Maj Gen Paolo Serra selaku inspektur upacara. Dalam amanatnya, dia menyampaikan rasa terima kasih atas konsistensi kontingen Garuda dalam melaksanakan mandat PBB sesuai dengan Resolusi 1701.

Acara medal parade kontingen Garuda Satgas UNIFIL tahun 2012 diakhiri dengan kegiatan defile pasukan upacara, dan dilanjutkan dengan penyematan medali kepada seluruh kontingen Garuda yang hadir di lapangan upacara. Hampir seluruh undangan menyatakan apresiasi yang luar biasa khususnya terhadap pelaksanaan medal parade yang sukses, serta penghargaan atas pengabdian yang telah diberikan oleh kontingen Garuda selama berada di Lebanon. (*)
 
Editor :Aloysius Gonsaga Angi Ebo

Asal Usul Pulau Christmas Australia

Jadi Tujuan Imigran Gelap

 

TOURIST DESTINATIONS/"PRLM"
PULAU Christmas , pulau mini yang terletak antara wilayah Indonesia dan Australia.*
 
 
SYDNEY, (PRLM).- Kepulauan Christmas kerap kali menjadi sorotan dunia. Pasalnya, pulau mini yang terletak antara wilayah Indonesia dan Australia itu sering kali menjadi tujuan imigran gelap untuk masuk ke wilayah Australia.

Selama ini, itulah yang kita dengar, Pulau Christmas identik dengan tempat penampungan para imigran gelap yang ingin menetap di Australia. Selebihnya, kita tidak tahu banyak. Padahal, kehidupan di Pulau Christmas tidak melulu terkait dengan masalah imigran gelap asal Timur Tengah dan Asia Selatan.

Berdasarkan data sejarah, kepulauan tersebut kali pertama ditemukan oleh seorang warga Inggris bernama Kapten William Mynors pada 25 Desember 1643. Saat itu, Kapten Mynors sedang berlayar dari Inggris ke India.

Di tengah jalan, dia melewati pulau yang kemudian dinamakan Christmas karena tanggal penemuan pulau tersebut bertepatan dengan hari Natal. Namun, kepulauan tersebut baru dicantumkan dalam peta dunia pada 1666 oleh ahli peta asal Belanda Pieter Goos dengan nama Mony yang artinya "belum jelas".

Saat itu, data tentang pulau kecil tersebut memang tidak lengkap. Kapten Mynors sebagai penemu pertama pulau itu, tidak meninggalkan banyak catatan. Informasi yang lebih detail soal pulau tersebut baru didapatkan setelah penjelajah laut asal Inggris William Dampier dengan kapalnya yang bernama Cygnet, tiba di Christmas Island pada Maret 1688. Saat itu dia berangkat dari wilayah Indonesia yang masih dalam jajahan Belanda.

Sebenarya, tujuan awal Dampier adalah Pulau Cocos, tetapi cuaca buruk membuat kapalnya dialihkan ke arah ke timur dan akhirnya terdampar di Pulau Christmas. Dalam catatannya berjudul 'Voyages", Dampier menulis bahwa saat di adan krunya tiba di sana, pulau tersebut tidak berpenghuni.

Penduduk pertama yang menetap di pulau tersebut adalah dua kru kapalnya, sedangkan Dampier dan kru lainnya melanjutkan penjelajahan ke tempat lainnya. (Huminca/"PRLM"/A-108)***
 


Sabtu, 07 Juli 2012

Masyarakat Rusia Gemar Mie Instan Indonesia




NET/"PRLM"
MIE instan produk Indonesia sangat digemari masyarakat Rusia, Karena hal tersebut, kini pengusaha mie instan di Indonesia siap membangun pabrik di Rusia.*
 
 
MOSKWA, (PRLM).- Hampir sebagian besar masyarakat rusia menyukai mie instan produksi Indonesia. Karena hal tersebut, kini pengusaha mie instan di Indonesia siap membangun pabrik di Rusia
“Ternyata mie produksi Indonesia sangat populer dan digemari di Rusia. Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin meminta khusus kepada kita untuk membangun pabriknya,” tutur Duta Besar RI di Rusia Djauhari Oratmangun.

Tidak hanya itu, untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik, Pemerintah Rusia menawarkan ekspor langsung gandum ke Indonesia. Untuk pengantinya, mereka juga meminta Indonesia untuk berinvestasi membangun pabrik mie instan dan ekspor minyak sawit Indonesia ke Rusia ditingkatkan.

“Nanti, saya akan berdiskusi dengan pengusaha mie instan di Indonesia. Karena, menurut saya ini peluang yang sangat baik. (CA-11/Net/A-107)***
 

Remaja Masih Meminati Tari Jaipong




ERIYANTI NURMALA DEWI/"PRLM"
SALAH seorang peserta saat tampil di "Pasanggiri Jaipong se-Jawa Barat".*
 
 
BANDUNG, (PRLM).- Kekhawatiran yang mengatakan bahwa anak muda tidak menyukai seni tradisi, tampaknya tidak terbukti. Setidaknya saat "Pasanggiri Jaipong se-Jawa Barat" yang diselenggarakan BRI Cabang Naripan Bandung. Pasanggiri ini sedikitnya diikuti sebanyak 150 orang peserta dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA.

Funding Officer BRI Cabang Naripan Bandung, Apriliyanti mengatakan kepada "Pikiran Rakyat Lintas Media ("PRLM"), Kamis (5/7), di BTM Bandung, peserta ini di luar dugaan sehingga lomba digelar selama dua hari. Selain peserta perseorangan, peserta Jaipong rampak juga banyak. Ini membuktikan, seni tradisi Jaipong di masyarakat khususnya remaja masih cukup banyak peminatnya.

"Saya optimis ya karena peserta ini kan generasi muda semua. Semoga saja ke depan, mereka dewasa akan tetap menurunkan hobi dan minatnya ini kepada generasi berikutnya," demikian April.

Apriliyanti menyebutkan, selain untuk melestarikan seni tradisi Jaipong di masyarakat, pasanggiri ini digelar juga untuk merangkul nasabah BRI dari kalangan remaja. Dari jumlah peserta yang masuk, hal itu sudah mencapai sasaran. Mengingat semua sistem pasanggiri ini dilakukan dengan menggunakan sistem perbankan, baik pendaftaran maupun pemberian hadiahnya. "Alhamdulillah, target peserta pasanggiri dan nasabah yang diharapkan sudah tercapai. Kita berharap upaya-upaya seperti ini kan terus berlangsung ke depan," ujarnya.

Pascalomba, panitia sempat mendapat protes dari peserta. Namun demikian, April mengatakan, hal itu tidak mengubah keputusan dewan juri. Dewan juri merupakan dosen STSI Bandung dan pelatih/guru tari Jaipong.
Diakuinya, ada peserta yang mempertanyakan keikutsertaan "Putri Jaipong" dalam lomba ini. Dalam benak peserta, "Putri Jaipong" seharusnya tidak diperbolehkan ikut serta dalam lomba ini.

Namun April mengatakan, pasanggiri ini diselenggarakan BRI cabang Naripan Bandung ini murni oleh penyelenggara yang berbeda. Kalaupun pada pasanggiri sebelumnya "Putri Jaipong" tidak diperbolehkan ikut dalam lomba, terbatas pada lomba itu saja.

Hasil keseluruhan pasanggiri adalah untuk kategori A(TK, SD Klas 1-2) Siti Mutiawan, kategori B (SD Kls 3-6) Tia Wantiana, kategori C (SMP-SMA) Syarah Wanadiati, dan kategori D (Rampak) diraih Sekar Panggung. Pemenang memperoleh hadiah Trofi Gubernur Jawa Barat dan sejumlah uang dari tabungan BRI. (A-148/A-147)***
 

Gula Cakar, Gula Olahan Khas Majalengka




TATI PURNAWATI/"PRLM"
GULA cakar untuk campuran minum kopi atau teh sebagai pengganti gula putih atau gula merah. Belakangan produsen gula cakar semakin sedikit seiringd engan semakin mahalnya harga gula putih dan bahan bakar*
 
 
 
MAJALENGKA, (PRLM).- Gula cakar mungkin tidak dikenal di daerah lain dan hanya di kenal di Kabupaten Majalengka. Gulanya berwarna merah berbentuk persegi ukurannya sekitar 3 cm X 4 Cm.
Gula tersebut terbuat dari gula putih dicampur soda atau jaman dulu dengan sabun beko yag berwarna kehitaman agar bisa mengembang, tak heran kalau gula ini berlubang namun lubang-lubangnya kecil, selain itu menggunakan jat pewarna yang pada umumya berwarna merah.

Gula ini biasa digunakan masyarakat Majalengka untuk menyeduh teh manis atau kopi tumbuk pahit, gulanya mudah larut hanya hitungan detik. Gula ini lebih banyak digunakan oleh masyarakat generasi tua atau masyarakat pinggiran yang fanatik akan gula untuk campuran minum teh dan kopi.

Namun bagi sebagian masyarakat juga ada yang sengaja memanfaatkan gula cakar ini untuk penyelenggaraan hajatan seperti yang dilakukan Ara warga Kelurahan Munjul dan Wawan warga Kelurahan Cijati. Mereka memilih gula cakar untuk para pekerjanya dengan alasan menggunakan gula tersebut lebih efektif dan efisien, karena ketika harus menyeduh kopi tinggal memasukkan satu gula ke dalam gelas kemudian dibanjur air, hanya dengan satu detik saja gula sudah larut.

Sebagian anak-anak ada yang sengaja memakan gula tersebut secara langsung dengan cara digigit sedikit demi sedikit karena gulanya sedikit keras.

Cara membuat gula cakar itu sendiri menurut beberapa pedagang adalah, gula putih kemudian di godok menggunakan zat pewarna makanan, kalau jaman dulu cianci. Saat menggodok dicampur dengan soda agar mengembang atau muncul pori-pori kasar. Jaman dulu untuk pengembangnya menggunakan sabun batangan seperti beko. Setelah itu dimasukkan ke loyang ukuran besar sekitar 1 m X 1 m atau ukuran lebih besar, kemudian dikerati saat masih hangat, jika tidak maka gula akan mengeras dan sulit dikerat.

Konsumen gulan cakar ini belakangan semakin terbatas di samping produsen gula inipun semakin sedikit terkait dengan semakin mahalnya harga gula dan bahan bakar, sehingga banyak produsen yang berhenti beroprasi.

Menurut keterangan Wawan, Nana, Usman dan Acim produsen gula cakar, dulu masyarakat yang memproduksi gula cakar di Majalengka cukup banyak. Di Majalengka Kulon saja lebih dari dua orang. Selain itu di Cibatu, Munjul, dan kelurahan Tonjong.

“Sekarang sih tinggal beberapa orang saja, paling di Tonjong, Cibatu, Munjul dan Majalengka, paling tidak lebih dari lima orang. Yang berjualan di psar juga jarang hanya pagi hari,” ungkap Wawan.

Tidak jelas siapa yang pertama kali membuat gula cakar tersebut, namun ada informasi yang menyebutkan orang pertama yang membuat gula cakar adalah Tong Teng di kelurahan Tonjong, setelah itu para pekerjanya mengembangkan usaha.

Wawan membuat gula cakar karena usaha turun temurun dari orang tuanya yang sudah membuat gulan cakar sejak tahun 1970 setelah bekerja di perusahaan gula cakar Tong Teng di Kelurahan Tonjong tahun 1965. (C-28/A-108)***
 

Jumat, 06 Juli 2012

Peri Tinker Bell" Terlihat Melayang di Antariksa



ESO/"PRLM"
"TINKER Bell" atau disebut juga "The Bird", tiga galaksi yang menyatu menjadi galaksi raksasa.*
 
 
GARCHING, (PRLM).- Sebuah galaksi yang menyerupai peri Tinker Bell dalam film Peter Pan terlihat di langit oleh Observatorium Selatan Eropa (ESO), dan gugusan bintang ini sebenarnya adalah kombinasi dari tiga galaksi, dua berbentuk spiral dan ketiga adalah galaksi yang 'tidak teratur'.

Astronom dari ESO, seperti dilaporkan Mail Online, percaya ini adalah penggabungan dari tiga galaksi, sistem tiga galaksi raksasa yang perlahan-lahan bertabrakan satu sama lain membentuk satu galaksi masif.
Astronom Petri Väisänen mengatakan, "Contoh penggabungan dari tiga galaksi yang berukuran hampir sama, jarang terjadi." Kami lebih suka menyebutnya Tinker Bell, tetapi para astronom mengenalnya sebagai 'The Bird' (Sang Burung)," tambahnya. (Aya/A-147)***
 

Mobil Bertenaga Hidrogen Terbuat dari Triplek




MAIL ONLINE/"PRLM"
DALAM ajang Shell Eco-Marathon 2012 di Kuala Lumput, mobil ini memenangkan penghargaan rancangan.* 
 
 

KUALA LUMPUR, (PRLM).- Ajang Shell Eco-Marathon, yang kini diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, selalu menjadi tempat berkumpulnya kendaraan aneh, salah satunya adalah mobil yang terbuat dari kayu lapis (triplek), yang dirancang mahasiswa dari Aston University di Birmingham.

"Mobil kami dibuat dan akan dimasukkan ke dalam kategori 'konsep perkotaan' dan akan ditenagai sel bahan bakar hidrogen," kata tim mahasiswa yang merancang kendaraan ini.

"Dalam eco-maraton ini, kami mencoba sesuatu yang berkelanjutan mungkin dalam seluruh desain dari mobil, dimana sasis terbuat dari karton dan kayu lapis dan menggunakan serat bio-resin untuk panel bodi," tambahnya seperti dikutip Mail Online.

Mobil ini dibangun oleh tim mahasiswa Rekayasa dan Desain di Birmingham, Inggris, dan telah memenangkan penghargaan desain yang bersaing dengan 200 tim dari 24 universitas. (Aya/A-147)***

Masyarakat Umum Bisa Menikmati Kereta Gantung Thames




BBC/"PRLM"
KERETA gantung Thames dapat mengangkut 2.500 orang per jam.*
 
 

LONDON, (PRLM).- Kereta gantung Thames, yang melintas di atas sungai di London timur, telah dibuka untuk umum. Kereta gantung yang disebut Emirates Air Line ini menghubungkan kawasan O2 Arena -tempat yang sering digunakan untuk pertunjukan musik- di Greenwich dan tempat pameran ExCell di daerah Royal Docks.

Kereta gantung ini dapat mengangkut maksimum 2.500 orang per jam. Tiket untuk orang dewasa dengan kartu Oyster -kartu langganan transportasi umum di London- seharga £3,20 (sekitar Rp45.000) dan bila membayar dengan uang tunai seharga £4,30, menurut Badan Transportasi London (Tfl).

Kereta gantung ini akan buka mulai pukul 7:00 sampai 21:00 pada hari kerja dan satu jam lebih lambat pada akhir pekan. Para penumpang juga dapat memesan tiket bolak balik dengan kereta gantung ini yang menawarkan pemandangan kawasan perkantoran Canary Wharf dan Taman Olimpiade.

Perusahaan penerbangan Emirates yang berkantor di Dubai mensponsori kereta gantung itu selama 10 tahun dengan biaya £36 juta. Biaya total proyek kereta gantung ini sekitar £60 juta termasuk £45 juta untuk pembangunan kereta, kata Tfl.

Wali Kota London, Boris Johnson, menyebut kereta gantung ini sebagai "tambahan yang mengesankan atas jaringan transportasi London" dan salah satu tempat yang harus dikunjungi.

"Kami dapat menyediakan jaringan transportasi ini dalam waktu cepat dan hari ini, kami telah menunjukkan bahwa kota ini dapat menarik investasi serius dalam prasarana kelas dunia. Karena fokus dunia adalah kota kami, saya rasa kereta gantung ini akan menjadi pesan tersendiri ke seluruh dunia," tambahnya.

London akan menjadi tuan rumah Olimpiade yang akan diselenggarakan dari tanggal 27 Juli sampai 12 Agustus 2012.(bbc/A-147)***

Kamis, 05 Juli 2012

Penemuan Partikel Tuhan Belum Lengkap

Rabu, 04 Juli 2012 | 18:44 WIB

Partikel Tuhan. AP/Anja Niedringhaus, File

 
TEMPO.CO , Jenewa - Tepuk tangan dan ucapan selamat dari peserta seminar yang terdiri dari lmuwan, duta-duta besar negara anggota CERN langsung memenuhi ruangan ketika Fabiola Ganetti, peneliti dari Atlas selesai menyampaikan presentasinya. Sebelumnya Joe Incandela dari CERN juga telah berbicara lewat telekonferensi dalam seminar di Melbourne "International Conference on High Energy Physics" yang disiarkan secara langsung.

"Sulit untuk tidak gembira dengan hasil ini," kata Direktur Riset CERN, Sergio Bertolucci, Rabu 4 Juli 2012, seperti dilaporkan wartawan TEMPO Hari Prasetyo dari Jenewa, Swiss.

Juru bicara percobaan CMS di CERN, Joe Incandela, mengatakan keberadaan partikel Higgs dijumpai pada tingkat 5 sigma di wilayah massa sekitar 126 gigaelectronvolts (GeV). Itu berarti kepastian penemuan partikel baru mencapai 99,9999 persen. "Ini memang partikel baru. Kami tahu itu (Higgs) boson dan itu boson terberat yang pernah ditemukan," kata dia.

CERN, kata Bertolucci, sejak tahun lalu menyatakan akan menemukan partikel Higgs tahun 2012 untuk menggeser teori Model Standar yang selama ini diyakini. Hasil yang disajikan hari ini diberi label awal, didasarkan pada data yang dikumpulkan tahun 2011 dan 2012, serta sebagian data tahun 2012 yang masih dalam proses analisis.

Langkah berikutnya adalah menentukan sifat yang tepat dari Higgs boson dan maknanya bagi pemahaman tentang alam semesta. Posisinya dalam Model Standar juga perlu dipastikan, apakah menjadi bagian yang hilang atau merupakan sesuatu yang baru.

"Model Standar menggambarkan partikel dasar asal alam semesta. Setiap hal yang terlihat di alam semesta dibuat dari partikel-partikal dasar dan gaya yang bekerja di antara mereka," ujar Bertolucci.

Direktur Jenderal CERN Rolf Heuer mengaku gembira dengan penemuan ini. Ia memberikan penghargaan kepada seluruh ilmuwan di CERN atas keberhasilan ini. "Kami telah mencapai tonggak sejarah dalam pemahaman kita tentang alam," ujar dia dalam konferensi pers usai paparan ilmiah.

Juru bicara percobaan ATLAS di CERN, Fabiola Gianotti, menyatakan dua pekan terakhir sangat menyita perhatian para ilmuwan CERN. Sebab, mereka harus secepat mungkin menganalisis data hasil percobaan ATLAS dan CMS menggunakan Large Hadron Collider (LHC) untuk selanjutnya diumumkan.

"Dua pekan terakhir kami banyak kerja dan menguras emosi. Kami harus ekstrim berfokus untuk menganalisa secara cepat semua data," ujar Gianotti.

Identifikasi positif terhadap karakteristik partikel baru ini akan memakan waktu yang lama dan data yang lebih banyak. Namun, bagaimanapun bentuk partikel Higgs nantinya, pengetahuan tentang struktur dasar materi telah menapaki satu langkah besar.

CERN | MAHARDIKA SATRIA HADI | HARI PRASETYO

Plus Minus Tinggal di Rumah Hoek

Penulis : Natalia Ririh | Kamis, 5 Juli 2012 | 06:59 WIB
 
 
shutterstock
Keamanan di rumah hoek artinya peduli dengan keselamatan pengguna jalan. Apalagi, bila jalan tersebut merupakan area dengan aktivitas padat. Satu hal yang wajib diketahui adalah jangan membuat pagar solid. 
 
 
KOMPAS.com - Karena lokasinya berada di sudut, rumah hoek di komplek perumahan kerap menjadi rebutan para konsumen. Hal ini karena rumah hoek memiliki lahan sisa lebih banyak ketimbang jatah tanah unit rumah lainnya, sehingga menguntungkan pemilik rumah.

Tanah lebih luas dari jatah unit rumah lainnya, biasanya dimanfaatkan pemilik rumah untuk membuat taman. Kehadiran taman membawa pasokan udara berkualitas bagi penghuni rumah.

Selain keuntungan tambahan lahan, umumnya rumah hoek mudah dikenali masyarakat sekitarnya karena bentuknya menghadap dua dinding jalan dan terkadang sebagai panduan patokan jalan untuk tamu.

Karena menyadari menjadi perhatian, beberapa pemilik rumah hoek pun mengolah tampilan muka rumahnya. Untuk tampil menawan, eksplorasi fasad sangat dibutuhkan demi kualitas bangunan. Kesatuan harmoni ini muncul dari penyatuan konsep fasad dan kualitasnya.

Anda juga perlu memperhatikan dua muka rumah hoek. Buatlah yang mana area tempat pintu masuk utama dan manakah pintu pelengkap. Tentunya, pintu masuk utama dibuat lebih menonjol dibandingkan sisi lainnya.
Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Anda memiliki rumah hoek. Pertama, perhatikanlah Garis Sempadan Bangunan (GSB), yaitu batas dinding terdepan rumah pada sebuah persil. Agar lebih mudah, ukuran GSB adalah setengah jalan di depan rumah. Karena posisinya di hoek, GSB harus diperhatikan kedua mukanya.

Selain GSB, perhatikan pula Garis Sempadan Jalan (GSJ) atau batas terdepan pagar yang boleh didirikan. Dengan memperhatikan GSB dan GSJ maka akan tercipta lahan atau ruang terbuka antara dinding rumah dan pagar rumah. Ingat, di lahan ini Anda tidak diperkenankan mendirikan bangunan masif karena dapat mempengaruhi pandangan jalan.

Faktor lainnya adalah faktor keamanan lingkungan sekitar rumah. Tinggal di rumah hoek artinya ikut memperdulikan keselamatan pengguna jalan. Apalagi bila jalan tersebut merupakan area dengan aktivitas padat.

Untuk mendukung keamanan, maka jangan sampai Anda membuat pagar solid dengan ketinggian di aras 80 sentimeter. Apabila pagar memakai tanaman, usahakan untuk tidak memilih tanaman berdaun lebat agar jarak pandang tetap bebas. (Dari berbagai sumber)
Editor :Kistyarini
 

Benarkah Yasser Arafat Diracun?

Kamis, 5 Juli 2012 | 06:30 WIB


AFP PHOTO/PPO/HO 
Yasser Arafat  


JERUSALEM, KOMPAS.com - Pemerintah Otonomi Palestina, Rabu (4/7/2012), menyetujui penggalian jasad Yasser Arafat setelah ada dugaan baru bahwa ia diracuni dengan bahan radioaktif polonium-210 pada 2004.

Satu lembaga Swiss yang meneliti pakaian yang diserahkan oleh janda Arafat, Suha, sebagai bagian dari laporan Al Jazeera menyatakan lembaga tersebut menemukan tingkat polonium-210 "yang sangat tinggi", meskipun gejala yang digambarkan di dalam laporan medis presiden Palestina itu tak sesuai dengan bahan radioaktif.

Pemerintah Palestina menyatakan akan menyetujui permintaan Suha Arafat guna mengeluarkan jasad Arafat untuk otopsi dari makamnya di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan.

"Pemerintah Otonomi, seperti sikapnya selama ini, siap untuk bekerjasama secara penuh dengan dan membersihkan jalan bagi penyelidikan penyebab sesungguhnya yang mengakibatkan wafatnya presiden (Arafat)," kata Nabil Abu Rdeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

"Saya ingin dunia mengetahui yang sebenarnya mengenai pembunuhan Yasser Arafat," kata Suha Arafat kepada Al Jazeera.

Suha tidak secara langsung menunjuk pihak yang dituduhnya, namun menyebut bahwa Israel dan Amerika Serikat memandang Arafat sebagai penghalang bagi perdamaian, demikian laporan Reuters.

Temuan itu memicu kecurigaan lama Palestina bahwa Israel berada di belakang kematian mantan gerilyawan yang berusia 75 tahun tersebut. Arafat, yang lama sakit, dibawa melalui udara ke satu rumah sakit militer di Prancis --tempat ia meninggal pada 11 November 2004.

Para dokter Prancis yang merawat dia selama hari-hari terakhirnya mengatakan mereka tak bisa memastikan penyebab kematian Arafat. Para pejabat Prancis, yang berlindung di balik hukum privasi, menolak untuk memberi perincian mengenai sifat penyakitnya.

Polonium, yang tampaknya dicerna lewat makan an, ditemukan sebagai penyebab kematian secara perlahan mantan mata-mata Uni Sovyet Alexander Litvinenko di London pada 2006.

Israel telah membantah keterlibatan dalam kematian Arafat dan pemimpin dinas intelijen dalam negeri Yahudi, Shin Bet, saat itu Avi Dichter, Rabu, mengatakan "tanggung jawab berada di tangan pejabat" Palestina.

"Jasad itu berada di tangan mereka. Jasad tersebut berada di Ramallah dan sungguh, semua kunci ada di tangan mereka," kata Dichter kepada Radio Militer Israel.

Sumber :ANT, REUTERS
Editor :Kistyarini

Rabu, 04 Juli 2012

Peserta KAA yang Belum Juga Merdeka

Konferensi Internasional Palestina

Penulis : Didit Putra Erlangga Rahardjo | Rabu, 4 Juli 2012 | 11:22 WIB



BANDUNG, KOMPAS.com - Palestina adalah satu dari 29 peserta Konferensi Asia Afrika yang berlangsung pada tahun 1955. Namun, nasibnya belum seperti 28 peserta lain yang memperoleh kemerdekaan, Palestina hingga kini masih berjuang demi pengakuan internasional.

Hal itu dikemukakan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, sewaktu memberikan sambutan dalam Konferensi Internasional Al-Quds dan Palestina yang berlangsung di Hotel Savoy Homann, Bandung, Rabu (4/7/2012). Heryawan mengingatkan, KAA pada tahun 1955 menghasilkan Dasasila Bandung yang isinya menjadi landasan bagi negara untuk mencari kemerdekaannya.

"Kemerdekaan Palestina juga menjadi perhatian kita semua," kata Heryawan.
Beberapa pembicara telah memaparkan makalahnya, seperti Muhyiddin Hamidy dari Imamul Muslimin, hingga Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi.

Konferensi ini berlangsung selama dua hari mulai Rabu hingga Kamis (5/7/2012). Ketua panitia, Agus Sudarmaji menturkan, hasil ini berupa rekomendasi kemerdekaan Palestina yang akan diperjuangkan dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Editor :Rusdi Amral
 

Baduy Dalam Boleh Melanggar Hukum Adat, Asal...

Jodhi Yudono | Selasa, 3 Juli 2012 | 03:58 WIB
 
BUYUNG WIJAYA KUSUMA 
Salah satu perkampungan Baduy di punggung Gunung Kendeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sepi saat matahari terbit karena penghuni ke ladang. 
 Oleh Asep Fathulrahman dan Mansyur
Memilih patuh hukum adat atau menyelamatkan nyawa, dua-duanya sama penting dan hal ini juga dipegang oleh warga Baduy Dalam Kabupaten Lebak Banten.

Tapi, tetap hanya satu pilihan yang dapat diambil Canirah (25) warga Baduy Dalam dari Kampung Cikertawana di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Peristiwa pelik ibarat pepatah "Bagai Makan Buah Simalakama" itu justru terjadi saat dia harusnya bergembira menyambut kelahiran anak pertama buah perkawinan dengan Jahadi (29), sang suami tercinta.

Setelah menanti sembilan bulan, bayi yang dikandung Canirah "memilih" hari Selasa malam tanggal 15 Mei 2012 pukul 22.30 Wib untuk lahir.

Maka untuk menolong persalinan Canirah, Jahadi bergegas memanggil Ambu (ibu) Paruga (68), "paraji" atau dukun beranak yang biasa menolong proses persalinan warga Baduy Dalam.

Di kalangan warga Baduy Dalam sendiri ada banyak paraji semacam bidan. Biasanya seorang paraji menangani dua sampai tiga kampung warga Baduy Dalam.

Sebagian paraji, kebanyakan yang masih muda, sudah berinteraksi dengan Bidan di Puskemas sehingga mereka sudah mengenal penggunaan obat pencegah infeksi seperti "betadine" dan "pil antibiotik".

Sebagian lainya, terutama paraji yang sudah senior, masih menolak obat modern hingga hanya menggunakan ramuan tanaman dan jampi-jampi dalam menolong persalinan termasuk Ambu Paruga.

Akhirnya proses persalinan pun berlangsung dan alangkah bahagianya Canirah mendapati bayi laki-laki lahir dalam kondisi sehat.

Namun masih ada yang belum tuntas. Plasenta bayi yang ditunggu-tunggu tak kunjung keluar.

Ambu berupaya keras menolong dengan membaca semua jampi yang dihafalnya, tapi hari sudah berganti dan ari-ari bayi yang ditunggu tak juga keluar.

Canirah makin keras didera perut mulas, pening, sesak bercampur baur.

Dia mengusulkan agar Ambu berkonsultasi dengan Bidan Desa di Puskesdes Kanekes.

Ambu yang merasa sarat pengalaman memakai ramuan dan jampi-jampi tetap menolak.

Suhu tubuh Canirah makin tinggi dan hatinya mulai galau apakah akan meminta pendapat Bidan Puskesdes yang pasti akan memakai metode pengobatan modern atau tetap patuh pada ketentuan adat seperti yang ditekankan Ambu.

Proses pengobatan dilakukan Ambu berlangsung hingga hari keempat dan tidak membuahkan hasil.

Harus operasi
Tak tega melihat isteri tercinta makin menderita, hari Jumat (18/6) Jahadi bersama ayahnya Jaro Sana mengambil inisiatif menemui Bidan Eros Rosita (40) warga Ciboleger yang berjarak sekitar 35 kilometer dari Cikertawana tanpa akses kendaraan bermotor yang memadai atau hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Berangkat sebelum matahari terbit dari Cikertawana, pukul 10.00 Wib Jahadi baru tiba di rumah Bidan Rosita di Ciboleger, tentu saja dengan berjalan kaki.

"Begitu mendengar kabar tentang kejadian yang menimpa Canirah, langsung terbayang betapa menderitanya dia selama empat hari itu dan tak ada cara lain untuk menolongnya kecuali dia harus menjalani operasi kiret untuk mengangkat plasenta bayi yang masih tertinggal," kata bidan Rosita yang memang sudah empat belas tahun mengabdi naik turun gunung mengobati warga Baduy yang sakit.

Maka dengan meminta tolong dua bidan lainnya Yeni (33) dan Yuniarsih (31), mereka langsung merencanakan cara untuk sesegera mungkin bisa mengevakuasi Canirah ke Rumah Sakit Aji Darmo yang terletak di Rangkas Bitung, Ibukota Kabupaten Lebak.

Kendalanya sangat banyak. Canirah sudak dalam kondisi kritis. Medan menuju lokasi selama ini hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki dan tidak pernah dilalui kendaraan bermotor.

Hukum adat yang mengikat tidak membolehkan semua warga Baduy Dalam untuk naik kendaraan dalam kondisi apa pun termasuk Canirah.

Ketiga Bidan Desa itu langsung berembug dengan tokoh Baduy Luar Saija dan "Jaro tangtu" (tokoh Baduy Dalam) Nasina ditambah Jahadi dan Jaro Sana yang juga "kokolot" (tokoh) Kampung Cikertawana.

Rembugan berjalan alot dan nyaris menemui jalan buntu karena semua tokoh Baduy yang berembug bersikukuh bahwa hukum adat "teu meunang dirobah" (tidak bisa diubah), maka Canirah harus diobati di rumahnya mengingat larangan naik kendaraan untuk warga Baduy Dalam.

"Tapi semua tokoh itu tak bisa menjawab saat ditanya `eta Canirah sina hirup atawa diantep sina paeh` (apakah canirah akan ditolong supaya hidup atau akan dibiarkan mati)," kata Rosita, peraih penghargaan Bidan Teladan se-Indonesia itu seraya mengajukan syarat kalau tak boleh dievakuasi maka Jaro harus sanggup menyediakan listrik di Cikertawana.

"Keur naon eta kudu aya listrik sagala? (Buat apa harus ada listrik?)" tanya Jaro Nasina. "Supaya Canirah bisa ditolong agar tetap hidup dengan menyedot plasenta dalam rahimnya yang hanya bisa dikeluarkan dengan alat vakum yang memerlukan listrik," jelas Bidan yang juga sempat meraih penghargaan Danamon dan SCTV award itu.

"Mun kitu mah kami sumerah, pek bae kumaha Canirah jeung ibu-ibu bidan (Kalau begitu kami serahkan gimana Canirah dan ibu-ibu bidan)," kata Jaro Nasina.

Setelah melewati rembugan sekitar tiga jam akhirnya Canirah dievakuasi ke Puskesdes Kanekes. Pukul 17.00 baru diambil keputusan dengan persetujuan Canirah untuk berobat ke RSUD Aji Darmo di Rangkas Bitung.

Putusan paling berat terpaksa diambil Canirah - Jahadi untuk melanggar larangan naik kendaraan demi upaya menyelamatkan nyawa.

"Kami memutuskan untuk memberikan izin pelanggaran hukum adat karena untuk menyelamatkan nyawa manusia, namun hukum tetap dijalankan setelah proses penyembuhan selesai dilaksanakan Canirah-Jahadi seperti yang disepakati para ketua adat bersama pihak keluarga," ujar Ayah Mursid, selaku salah seorang Ketua Adat (Jaro Tangtu) Suku Baduy Dalam.

Hukuman adat bagi Canirah dan Jahadi menjalani masa pengasingan di luar Baduy selama 40 hari.

Perjuangan untuk menyelamatkan nyawa Canirah masih terkendala beratnya medan dari Kanekes menuju Coboleger yang melewati jalan berbatu dan tanjakan sangat curam.

Kebetulan suami Bidan Yuni yang berprofesi pedagang getah karet memiliki Hardtop bak terbuka dengan penggerak empat roda.

Maka kendaraan itulah yang digunakan untuk mengangkut Canirah bersama Jahadi dan ketiga Bidan Desa sampai ke Ciboleger untuk selanjutnya berganti kendaraan naik ambulan puskesmas.

Tiba di Ciboleger, ujung perbatasan Baduy Luar, Jahadi masih tak mengalami gangguan dengan pengalaman pertamanya naik kendaraan bermotor dalam seumur hidup.

Namun saat tiba di jalan aspal dan rombongan harus berganti kendaraan memakai ambulan Puskesmas, Jahadi mengalami stres berat.

"Saya baru melihat sekali itu efek stres pada orang yang pertama sekali naik kendaraan dengan kecepatan tinggi, tiap satu jam Jahadi buang air besar hingga kami berkali-kali harus berhenti," kenang Bidan Rosita.

Setelah minum pil penangkal mabuk perjalanan, kondisi Jahadi lebih stabil.

Tapi rupanya dia punya cara sendiri untuk meredam rasa stres dengan bersembunyi di kolong jok yang diduduki Canirah.

"Kami semua sempat kaget karena dicari-cari Jahadi menghilang. Setelah kami panggil dengan suara keras dia menjawab dari bawah jok `keur nyekelan korsi pamajikan bisi hiber. (sedang memegangi jok tempat isteri, supaya tidak terbang)" ujar Bidan Ros menirukan teriakan Jahadi.

Setibanya di RSUD Aji Darmo Canirah langsung menjalani operasi pengangkatan plasenta dan perawatan selama 4 hari.

"Saya kagum dengan ketahanan kondisi tubuhnya yang luar biasa, mana ada 5 hari plasenta dalam rahim yang sudah terinveksi kuman tapi masih bisa berjalan tegak. Pasien biasa paling kuat hanya satu hari setelah itu kritis. Karena itu saya percaya sumber makan an alami serta lingkungan yang tidak tercemar sumber kekuatan luar biasa sehingga kita wajib menjaga makan an dan lingkungan kita," ujar dr Priyono SPOG yang merawat Canirah.
 
Sumber :ANT
 

"Akte Kelahiran Amerika" Telah Ditemukan di Jerman




AFP/LMU/"PRLM"
PETA ini menunjukan daratan yang saat ini dikenall sebagai Amerika Utara dan Selatan.*

MUNICH, (PRLM).- Sebuah salinan peta langka abad ke-16, yang diketahui sebagai "akte kelahiran Amerika" telah ditemukan di Jerman. Peta ini ditemukan dalam sebuah buku abad ke-19 yang tidak berkaitan dengan benda tersebut.

Sven Kuttner, kepala bagian buku kuno di Universitas Ludwig Maximilian Munich mengatakan :"Tampaknya ini merupakan edisi kedua dan peta yang unik. Sampai sekarang kami tidak mendapatkan petunjuk adanya peta lain seperti ini."

Peneliti Jerman akan membuat peta itu, mencetaknya dengan tinta hitam yang jelas di atas kertas kuning, dan akan dipublikasikan secara online pada 4 Juli, hari Kemerdekaan di AS. Versi yang lebih besar akan disimpan di Perpustakaan Kongres di Washington DC.

Peneliti di sebuah Universitas Munich telah menemukan versi yang kelima, dari empat salinan peta yang digambar oleh Martin Waldseemueller, seorang pembuat peta terkenal. Martin Waldseemueller membuat salinan peta yang pertama kali menyebutkan kata 'Amerika' sekitar 1507, diperkirakan dia hanya membuat empat salinan.

Peta itu dikenal sebagai dokumen pertama dan baru yang menyebutkan nama penemuan dataran Amerika. Waldseemueller menamakan daratan itu setelah penjelajah Italia Amerigo Vespucci, berpikir bahwa dia yang pertama kali menemukan benua itu sebelum Christopher Columbus.

Waldseemueller, pembuat peta abad ke-16 yang terkenal, disebutkan menggunakan informasi dari laporan awal perjalanan mengarungi samudera Atlantik untuk menyusun gambar Amerika. Benua yang berbentuk bumerang yang dia gambar, baru-baru ini diketahui sebagai daratan Amerika Utara dan Selatan.

Kanselir Jerman Angela Merkel memberikan peta tersebut sebagai hadiah bagi Amerika Serikat pada 2007 lalu, untuk memperingati 500 tahun sejak pemberian nama Amerika.(bbc/A-147)***

"Siswa RSBI Pasti Lulus UN..."

Penulis : Alfiyyatur Rohmah | Rabu, 4 Juli 2012 | 08:41 WIB


DHONI SETIAWAN/KOMPAS IMAGES 
Ilustrasi  


JAKARTA, KOMPAS.com - Eksistensi sekolah dengan status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) terus saja menuai kontroversi. Pro dan kontra silih berganti. Bahkan, sejumlah elemen masyarakat tengah menanti putusan Mahkamah Konstitusi untuk menentukan nasib RSBI. Kontra terhadap keberadaan RSBI, salah satunya karena biaya yang dinilai mahal dan hanya menjangkau kalangan tertentu.

Soal kualitas, tak sedikit komentar yang bertanya, "Mengapa siswa RSBI tak pernah menjadi juara dalam ujian nasional?". Seperti diketahui, siswa yang menempati peringkat teratas nilai UN secara nasional berasal dari sekolah reguler. Bagaimana tanggapan sekolah RSBI?

Kepala SMA 68 RSBI Jakarta, Pono Fadlullah mengatakan, kultur belajar SMA RSBI berbeda dengan SMA reguler dalam hasil pencapaian belajar di sekolah.

"Output di sekolah RSBI tidak pernah juara ujian nasional (UN) karena memiliki kultur belajar tersendiri. Anak-anak yang sudah standar pintar tanpa unggul, itu kan tinggal poles saja. Untuk ujian nasional pasti lulus untuk mereka (siswa RSBI)," kata Pono, saat dijumpai Senin (2/7/2012) lalu.

Menurutnya, siswa RSBI lebih memfokuskan diri untuk persiapan menghadapi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau SIMAK. Jika siswa RSBI diberikan materi mengenai  SNMPTN atau Simak, kata Pono, mereka akan sangat menguasai.

Ia juga menjelaskan, dalam beberapa uji coba soal UN, hasilnya memang tidak menggembirakan. Menurut Pono, soal try out memiliki kadar kesulitan lebih tinggi agar melatih siswa dengan materi yang sulit. Pono mengatakan, untuk persiapan materi ujian SNMPTN, berbeda tujuan. Guru dan siswa harus mengukur keberlanjutannya.

"Sekolah RSBI dengan segala kulturnya, ingin mengukur secara kontinuitas tiga sampai empat tahun ke depan ketika siswa masuk PTN," ujar Pono.
 
Editor :Inggried Dwi Wedhaswary