Selasa, 05 Agustus 2008

Foto-foto Festival Kickfest 2008

Selama tiga hari Kickfest 2008 digelar, dari tgl 1 - 3 Agustus 2008. Di Gasibu Bandung

Pada hari terakhir, ternyata pengunjung bukannya sedikit malah bertambah banyak, saya datang ke Gasibu kira-kira pukul 15.00 ternyata masih tetap padat.

Industri kreatif memang sedang booming di kota Bandung, harapan akan kembali membaiknya pertumbuhan ekonomi sudah mulai terlihat. Menurut Gubernur Jabar, A. Heryawan kegiatan industri kreatif tidak hanya terpusat di kota-kota besar.Kegiatan industri kreatif harus berkembang di daerah. Saya setuju, bahwa industri kreatif di daerah juga perlu ditingkatkan. 

Berikut foto-foto amatir gelaran kickfest 2008.

  

Pasar Industri Kreatif Belum Optimal 
Sektor Ini Menyerap 30.000 Tenaga Kerja


Selasa, 5 Agustus 2008 | 13:55 WIB 


Bandung, Kompas - Suksesnya perhelatan Kreative Independent Clothing Kommunity Fest atau Kickfest 2008 pada 1-3 Agustus belum sepenuhnya menunjukkan potensi industri kreatif di Kota Bandung. Namun, jika digarap serius dengan melibatkan semua pihak berkepentingan, industri kreatif berpotensi besar menopang roda perekonomian daerah.

Direktur sekaligus pendiri produk C59 yang merupakan pelopor industri creative clothing di Kota Bandung Marius Widyarto Wiwied, Senin (4/8), mengatakan, industri kreatif harus diakui menunjukkan tren perkembangan luar biasa. Seperti diberitakan Kompas, Senin (4/8), realisasi transaksi selama penyelenggaraan Kickfest 2008 setidaknya mencapai Rp 15 miliar. Jumlah tersebut lima kali lebih besar dibandingkan dengan nilai transaksi penyelenggaraan beberapa perhelatan Kickfest sebelumnya yang rata-rata hanya mencapai Rp 3 miliar.

Meski demikian, Marius mengingatkan pelaku industri clothing lokal supaya jangan cepat merasa puas dengan pencapaiannya kini. "Kelemahan sebagian besar pelaku usaha kreatif adalah cepat merasa puas. Padahal, ini belum seberapa. Jika mereka (pelaku industri kreatif) mau belajar lebih mengenai pemasaran berbasis jaringan, saya yakin, hasilnya akan jauh lebih baik," katanya.

Pemasaran berbasis jaringan, lanjut Marius, menjadi kunci sukses C59 dalam mengembangkan usahanya sejak awal 1980-an. Menurut dia, pemasaran berbasis jaringan lebih efektif dan dapat menghemat pengeluaran. Jika dioptimalkan, roda ekonomi industri kreatif niscaya mampu menyumbang pemasukan besar bagi keuangan daerah.

30.000 pekerja
Salah satu pelaku industri clothing kreatif yang juga Ketua Umum KICK Indonesia, Fiki Chikara Satari, mengatakan, sumbangan industri kreatif bagi pemasukan daerah selama ini cukup besar. "Prediksi saya, pemasukan daerah dari industri kreatif bisa mencapai Rp 25 miliar per bulan atau Rp 300 miliar per tahun. Selain itu, hampir 30.000 tenaga kerja mampu terserap di sektor ini," ujarnya.

Walau begitu, ia mengakui, ada beberapa kendala yang dihadapi pelaku industri kreatif. Menurut Fiki, sejak industri clothing lokal dan distro menunjukkan potensi yang menjanjikan, sejumlah perusahaan besar dengan merek terkenal mulai melirik pasar distro.

"Hal ini tentu dikhawatirkan komunitas distro dan clothing lokal karena ketidakseimbangan modal kapital di antara dua jenis industri itu. Dalam hal ini, pemerintah sepantasnya turun tangan untuk melindungi pelaku industri kreatif yang modalnya masih terbatas," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Agus Gustiar berjanji memperjuangkan keluarnya aturan yang dapat melindungi usaha pelaku industri kreatif. "Pasar industri clothing lokal dan distro berbeda dengan pasar produk-produk fashion yang mapan. Saya juga berpesan supaya jaringan komunitas industri diperkuat untuk menghindari persaingan tidak sehat," ujarnya.

Dari data Disperindag Jabar, pada 2006, industri kreatif di Jabar mampu menyumbang pendapatan domestik regional bruto lebih dari 4 persen per tahun.

Industri kreatif, kata Agus, tidak hanya menyumbang pertumbuhan ekonomi Jabar, tetapi juga mendukung peningkatan indeks pembangunan manusia, seperti kearifan lokal dan warisan budaya. (GRE)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar