Momentum 17 Agustus untuk Telekomunikasi Terpencil
Terhambatnya tender ulang program Universal Service Obligation untuk membangun jaringan komunikasi di kawasan terpencil bukan akhir dari segalanya. Departemen Komunikasi dan Informatika memanfaatkan momentum peringatan 17 Agustus untuk memberi semangat kepada para operator dalam membangun jaringan di pedesaan.
Beberapa acara di kawasan terpencil sudah dilakukan, misalnya dengan operator Telkomsel yang baru selesai membangun jaringan di pulau terpencil. Sebagai bentuk dukungan ini, Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) melalui Ditjen Postel akan memanfaatkan momentum HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-63 pada 17 Agustus mendatang untuk menyelenggarakan telekonferensi secara nasional yang difasilitasi operator seluler milik Telkom itu melalui Program Merah Putih.
Konferensi jarak jauh itu akan dilakukan dengan beberapa pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat yang berdomisili di beberapa desa terpencil yang berbatasan dengan beberapa negara tetangga. Kegiatan ini diharapkan mendorong para penyelenggara telekomunikasi yang lain untuk saling berlomba melakukan hal yang sama sesuai kemampuan masing-masing.
Aktivitas di desa terpencil Kepulauan Balabalakan, sebuah kepulauan yang terletak antara Pulau Sulawesi dan Kalimantan, termasuk kawasan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yaitu sekitar delapan jam perjalanan kapal boat dari Balikpapan. Selain itu, juga dengan Desa Sentosa, daerah terpencil di puncak Gunung Malabar, Jawa Barat.
Sementara Universal Service Obligation (USO) menunggu keputusan banding, pihak Depkominfo sedikit lega dengan aktivitas yang dilakukan Telkomsel. Setidaknya tahun ini diperkirakan akan disediakan akses telekomunikasi bagi sekitar 3.000 desa dan tahun depan bagi sekitar 10.000 desa di seluruh Indonesia.
Dalam hal ini Depkominfo akan berusaha memfasilitasi siapa pun penyelenggara telekomunikasi untuk mendukung terselenggaranya kegiatan dalam membuka akses telekomunikasi dengan sejumlah daerah-daerah terpencil. Khususnya yang berada di daerah-daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga, yang bertujuan konstruktif bagi kepentingan pertahanan dan keamanan, kebutuhan kelancaran komunikasi antarpenduduk, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah terpencil
Beberapa aktivitas lain dilakukan PT Telkom, seperti membangun jaringan internet di Natuna, selain menggelar infrastruktur di Pulau Miangas dan Pulau Nipah yang berbatasan dengan Singapura, dan disusul setidaknya dengan 12 titik wilayah terluar lain, yaitu Pulau Marore dan Pulau Marampit (keduanya di utara Kepulauan Sangihe, berbatasan dengan Filipina), Pulau Sekatung (utara Natuna, berbatasan dengan Vietnam), Tapeh (timur laut Timor Leste), Pulau Rondo (utara Pulau Weh, Aceh), Pulau Berhala, tiga pulau di utara Papua (Pulau Fani, Fanildo, dan Bras), Pulau Batek (perbatasan dengan Timor Leste), Pulau Dana (perbatasan dengan Australia), dan Pulau Sebatik (perbatasan dengan Malaysia).
Sementara upaya tender ulang program USO untuk membangun jaringan di 38.471 desa di seluruh Nusantara tertahan karena keputusan Pengadilan tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta pada pengadilan tingkat pertama. PTUN Jakarta pada 22 Mei 2008 mengabulkan semua gugatan PT Asia Celullar Satelit (ACeS) agar mencabut pembatalan tender USO dan pemerintah masih menunggu keputusan hukum tetap menyusul upaya bandingnya.
Dalam strategi barunya, Depkominfo akan menyinergikan USO dengan akses internet bagi masyarakat pedesaan melalui program Community Access Point (CAP). Upaya mencerdaskan masyarakat pedesaan ini momentumnya sangat tepat, terutama berkaitan dengan informasi kegiatan Pemilu 2009.
Sinergi dengan CAP diharapkan bisa menyediakan jaringan akses telekomunikasi yang sudah berbasis Internet Protocol (IP), di mana jaringan ini sudah merupakan jaringan masa depan (next generation network). Melalui program CAP juga akan menjembatani pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menanggulangi kesenjangan digital dan terbukanya isolasi akses informasi masyarakat di daerah terpencil.
Depkominfo akan mengimplementasikan CAP, antara lain dengan membangun warung masyarakat informasi Indonesia (warmasif), dengan tujuan di antaranya mengurangi kesenjangan akses masyarakat terhadap layanan informasi, pengetahuan dan komunikasi, meningkatkan kecerdasan masyarakat, dan meningkatkan perekonomian Indonesia. Saat ini telah dibangun 63 warmasif yang tersebar di berbagai kota. (AWE)
Kapan telkom masuknya di Pulau sekatung ?
BalasHapusPulau terluar sangat perlu diperhatikan masalah listrik,transportasi dan telekomunikasi, info sekatung di www.sekatung.co.cc