DEWASA ini menumbuhkembangkan tari Sunda tidak gampang. Apalagi untuk mengharumkannya di luar negeri. "Alhamdulillah dalam menginjak usianya yang ke-40 tahun, Studio Tari Indra yang saya pimpin berhasil keluar sebagai juara pertama dalam acara Sisli International Culture & Art Festival ke-9 , yang berlangsung pada 24-30 Juni 2008 lalu di Turki," ujar penari Indrawati Lukman di sela-sela acara latihan tari, yang akan digelar dalam acara festival seni dan budaya Pretoria, Afrika Selatan pada pertengahan Agustus 2008.
Prestasi yang diraih Studio Tari Indra di Turki, kata Indra Lukman lebih lanjut, menunjukkan sebuah bukti bahwa perkembangan dan pertumbuhan tari Sunda di mata dunia internasional mempunyai nilai dan citra yang tinggi, yang tidak kalah dengan perkembangan dan pertumbuhan seni tari lainnya di nusantara maupun di berbagai belahan dunia lainnya. Berbagai pertunjukan tari Sunda yang akan digelar STI di Afrika Selatan, kata Indra Lukman lebih lanjut, tidak hanya digelar di KBRI Pretoria saja. Akan tetapi juga digelar di Kerajaan Swaziland dan festival seni dan kebudayaan di Afrika Selatan.
"Mudah-mudahan usaha saya selama 40 tahun dalam menumbuhkembangkan tari Sunda itu tidak sia-sia. Saya berharap benar-benar mendapat dukungan dari berbagai pihak sehingga seni tradisional Sunda dalam hal ini seni tari Sunda benar-benar bisa hidup di hati masyarakatnya," tutur Indrawati Lukman yang mulai memperdalam seni tari Sunda pada tahun 1955 lalu, belajar kepada maestro tari Sunda, R. Tjetje Soemantri yang wafat pada 1963 lalu di Bandung. Atas apa yang didalaminya dalam bidang tari Sunda, maka sejak tahun 1957 Indrawati Lukman selalu jadi duta seni mewakili bangsa dan negara Indonesia di forum-forum internasional, baik bersama orang lain maupun bersama STI yang dikelolanya. (Soni Farid Maulana/"PR")***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar