Ema Nur Arifah - detikBandung
Bandung - Dibuat berlapis-lapis antara tepung dan gula merah. Disajikan dalam keadaan mengepul hangat dengan taburan kelapa . Ehm... citarasa tradisional awug yang lezat sering menjadi incaran.
Tak salah rasanya setiap sore, orang-oreng berjejal untuk membeli barang satu atau dua bahkan satu cetakan penuh awug yang ada di Jalan Cibeunying. Berada di pinggiran Jalan Ahmad Yani di depan STT Tekstil, tempat ini memang menjadi tempat untuk mencari awug yang bisa dikatakan jarang ditemukan penjualnya.
Dulu, awug yang sering saya cicipi adalah awug yang dibungkus daun pisang hingga kurang lebih berbentuk limas. Gula merah yang ada di dalamnya sering nampak di permukaan tepung yang putih begitu daun pisang dibuka.
Awug Cibeunying yang dirintis Ajang Muhidin dari tahun 1980 ini memang disajikan lain, tanpa dibungkus daun pisang. Awug dibuat di dalam cetakan yang dalam bahasa sundanya dinamakan aseupan yang berbentuk kerucut.
Dibuat berlapis-lapis dalam cetakan, sepertinya lebih dari 10 lapis. Hasilnya nanti warna awug selang seling warna putih dan warna agak kehitaman yang berasal dari gula merah. Bisa dibeli satu cetakan atau per porsi.
Wangi pandan yang khas menjadi campuran lainnya yang membuat awug begitu menggoda. Citarasa awug menurut Ajang tergantung dari bahan dasar yang digunakan. Untuk tepungnya tentu saja harus menggunakan beras berkualitas untuk menghasilkan rasa yang lebih oke. Kelapa yang dipilih pun memiliki kematangan sedang-sedang saja. Jangan terlalu tua karena akan kasar jangan juga terlalu muda karena akan lembek.
Gula yang dipilih sebaiknya gula aren. Dalam sebuah literuatur disebutkan salah satu manfaat gula aren yaitu kandungan seratnya yang bermanfaat melancarkan pencernaan. Aren juga mengandung senyawa yang berfungsi menghambat penyerapan kolesterol di saluran cerna.
Tentunya tak hanya itu, pemilihan gula aren ini sebagai campuran awug tentunya karena jika dicampur tepung beras bisa menghasilkan komposisi rasa awug yang pas. Seperti dengan rasa pas Awug Cibeunying ini.
Selain awug, jajanan tradisional lain cukup menarik untuk dinikmati seperti adas, bugis, putu mayang, gurandil, ali agrem, jalabria, klepon, lupis dan makanan tradisional lainnya.
Jika membeli paket lengkap awug plus jajanan-jajanan lainnya, maka makanan ini akan disajikan dengan nampan kecil yang dinamakan nyiru. Hiasan-hiasan dari daun pisang akan mengelilingi nampan. Awug yang berbentuk kerucut akan ditutupi dengan daun pisang. Kemasan yang pas untuk hantaran atau acara-acara pertemuan.
(ema/ema)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar