Sabtu, 16 Agustus 2008

Anggaran Pendidikan Bukan Hanya Untuk Depdiknas


JAKARTA--Menko Perekonomian/Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa anggaran pendidikan bukan hanya anggaran untuk Depdiknas tetapi juga menyangkut anggaran untuk gaji guru dan anggaran yang berkaitan dengan pendidikan yang ditransfer ke daerah.


"Anggaran pendidikan tidak hanya identik dengan anggaran di Depdiknas karena belanja pendidikan itu termasuk gaji guru dan belanja-belanja yang dialokasikan ke daerah," kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat.

Ia mengungkapkan masih adanya sejumlah pihak yang bingung antara anggaran Depdiknas dengan anggaran pendidikan secara keseluruhan.

Sri Mulyani menyebutkan, anggaran pendidikan mengalami kenaikan yang sangat tinggi dalam RAPBN 2009 dalam rangka memenuhi amanat konstitusi. Jumlahnya naik dari Rp154 triliun menjadi Rp224 triliun atau naik cukup besar, sehingga porsi anggaran pendidikan mencapai 20 persen dari total anggaran sesuai dengan amanat konstitusi.

"Ini adalah anggaran pendidikan yang sesuai dengan konstitusi. Presiden telah menyampaikan bahwa pemerintah tidak ingin RAPBN 2009 dianggap tidak sesuai dengan konstitusi sehingga anggaran pendidikan dinaikkan," katanya.

Sementara itu Mendiknas Bambang Sudibyo mengatakan, alokasi anggaran pendidikan disalurkan melalui Depdiknas, Depag, dana alokasi umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). "Anggaran terbesar diberikan ke daerah melalui DAU dan DAK di mana sebagian besarnya adalah untuk gaji guru," katanya.

Menurut dia, dengan adanya tambahan anggaran pendidikan menjadi 20 persen maka ada tambahan anggaran pendidikan sebesar Rp46 triliun. "Rp 46 triliun itu bukan untuk Depdiknas saja, itu akan dibagi DAU, DAK, dan Depag. Itu belum ditentukan," katanya.

Namun Presiden sudah memberikan pengarahan agar diprioritaskan tunjangan fungsional guru, peningkatan mutu SMK, dan pengembangan penelitian. "Presiden memberi arahan bahwa meningkatkan kesejahteraan guru PNS maka tunjangan fungsionalnya dinaikkan dari sekarang Rp1,5 juta menjadi minimal Rp2 juta," katanya.

Menurut dia, jika saat ini 2,7 juta guru berarti per bulan ada kebutuhan Rp1,35 triliun sehingga per tahun mencapai sekitar Rp16 triliun. "Ini nanti paling besar penyalurannya melalui DAU," katanya.ant/ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar