Medali Emas pada Hari Kemerdekaan
KOMPAS/ALIF ICHWAN / Kompas Images
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima bendera Merah Putih yang diserahkan Fince Yunita Maran, anggota Paskibraka yang berasal dari daerah Manokwari, Papua Barat (kanan), dalam Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8) sore.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima bendera Merah Putih yang diserahkan Fince Yunita Maran, anggota Paskibraka yang berasal dari daerah Manokwari, Papua Barat (kanan), dalam Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8) sore.
Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut para atlet yang telah berjuang di ajang olimpiade dan menyumbangkan medali emas sebagai pahlawan dan pejuang bangsa.
”Dalam rangka peringatan hari kemerdekaan kita, tadi malam (Sabtu malam) bangsa kita mendapat hadiah yang membanggakan dengan perolehan medali emas dari pahlawan kita, pejuang kita, dari olympic games di Beijing. Saya kira semua mengikuti, Saudara Hendra dan Markis,” ujar Presiden dalam jumpa pers seusai peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di halaman depan Istana Merdeka, Minggu (17/8).
Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, Presiden mengaku bangga ketika lagu Indonesia Raya yang selalu mengiringi setiap acara kenegaraan dikumandangkan di Olimpiade Beijing. ”Kita syukuri, mudah-mudahan ini awal dari kebangkitan olahraga kita,” ujar Presiden sebelum menghadiri jamuan santap siang bersama keluarga pahlawan nasional, pejuang kemerdekaan, veteran perang, wredatama, pejuang angkatan 1945, dan para sesepuh bangsa di Istana Negara.
Tak hadir
Keinginan Presiden Yudhoyono untuk menghadirkan semua mantan presiden dan keluarganya dalam peringatan kemerdekaan kembali tak terwujud. Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri hingga tahun keempat pemerintahan Yudhoyono tidak hadir.
Keluarga mantan Presiden Soekarno dan keluarga mantan Presiden BJ Habibie selalu hadir. Keluarga mantan Presiden Soeharto hadir tahun 2007, sedangkan mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid dan keluarga hadir tahun 2006 dan 2008.
Sore harinya, upacara penurunan bendera pusaka Merah Putih yang dilaksanakan di halaman Istana Merdeka berlangsung lancar meskipun sedikit ada masalah akibat beberapa kesalahan kecil pada saat pelaksanaan.
Pada malam hari, seusai acara pemberian ucapan selamat dari duta besar kepala perwakilan negara-negara sahabat, acara dilanjutkan dengan jamuan makan malam kenegaraan bertempat di halaman rumput tengah Istana.
Upacara peringatan HUT Ke-63 RI juga dilaksanakan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, dipimpin Wakil Asisten Intelijen Panglima TNI Marsekal Pertama Isnawan, yang juga membacakan pidato Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. (INU/DWA/HAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar