1. Hindari hal-hal yang dapat menunjukkan rumah Anda kosong agar tidak menarik perhatian si pencuri. Tindakan tersebut misalnya dengan meminta kepada agen koran untuk tidak mengirimkan koran selama Anda pergi. Menghidupkan salah satu lampu ruangan juga bisa dilakukan untuk mengelabui orang bahwa penghuni rumah sedang tidak ada di tempat. Letakkan sandal/sepatu di depan pintu rumah.
2. Jangan biarkan barang-barang berharga seperti uang tunai dan perhiasan diletakkan di lemari. Sebaiknya uang dan perhiasan ditaruh di bank agar lebih aman.
3. Pastikan semua pintu dan jendela terkunci.
4. Matikan semua listrik yang tidak digunakan, PAM, dan cabut selang gas serta kompor untuk menghindari arus pendek yang dapat mengakibatkan kebakaran.
5. Titipkan rumah kita kepada tetangga yang tidak mudik atau informasikan kepada petugas keamanan di lingkungan rumah. Minta nomor telefon tetangga terdekat yang tidak mudik agar bisa tetap berkomunikasi dan memberi tahu jika terjadi sesuatu. Beri nomor telefon yang bisa dihubungi kepada tetangga.
6. Beri uang tip petugas keamanan agar "lebih" mengawasi rumah kita.
7. Pasang alarm untuk mencegah masuknya pencuri ke rumah. Anda juga bisa menggantungkan kerincingan atau kaleng susu berisi batu pada gagang pintu sehingga akan berisik jika ada yang berniat membongkar pintu.
8. Jika perlu, pasang kamera tersembunyi di titik tertentu seperti kamar tidur dan ruang keluarga selama Anda bepergian.
Khusus untuk rumah yang hanya ditunggu pembantu atau kerabat dekat, ada hal-hal yang perlu dipesankan:
1. Jika suatu saat ada orang yang tak dikenal menelefon ke rumah menanyakan keberadaan tuan rumah, katakan agar penjaga rumah menjawab kalau Bapak sedang tidur, atau sedang berada di rumah tetangga, karena bukan tidak mungkin penelefon adalah orang yang sengaja mengecek apakah rumah terdapat penghuni atau tidak. Modus ini biasa digunakan oleh pelaku yang selalu memanfaatkan momen Lebaran untuk tujuan yang tidak diinginkan. Tuan rumah disarankan untuk selalu berkomunikasi dengan penjaga rumah dengan tujuan untuk memonitor setiap perkembangan.
2. Jika ada tamu datang, penjaga agar membuat kesan bahwa tuan rumah ada di tempat. Jika tamu itu tak dikenal, disarankan selalu menerima di luar rumah dan mengatakan Bapak atau Ibu sedang istirahat. Jangan banyak pembicaraan, kalau tamu ingin memaksakan menunggu disarankan untuk datang di lain waktu. Tanyakan keperluannya, hal ini untuk memanfaatkan kesempatan komunikasi dengan tuan rumah yang lagi mudik.
3. Jika malam hari, penjaga rumah juga disarankan untuk menghidupkan radio atau televisi agar menimbulkan kesan bahwa di rumah masih terdapat penghuni. (Dety Yektiningsih, dari berbagai sumber)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar