Selasa, 16 September 2008

Waspada Bahan Plastik Pembungkus Makanan



By Republika Contributor
Selasa, 09 September 2008 pukul 10:50:00

NEW YORK-- Para ilmuwan melaporkan fakta baru mengenai penggunaan bahan kimia bisphenol A (BPA) pada produksi kemasan plastik makanan dan minuman. Penggunaan BPA meskipun dengan dosis rendah dapat merusak fungsi otak primata. Fakta tersebut diungkap melalui penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan pada tikus.

Bisphenol A adalah bahan kimia sintetis yang ditemukan di dalam produk plastik keras dan bening seperti pada kemasan makanan dan minuman. Jumlah BPA yang larut di dalam kemasan makanan dan minuman menjadi resiko rusaknya lingkungan.

"Model primata menunjukan BPA dapat menyebabkan dampak negatif pada fungsi otak manusia," ujar Tibor Hajszan, peneliti dari Fakultas kedokteran Universitas Yale, New Haven dilansir kantor berita Reuters, baru-baru ini.

Hajszan dan tim peneliti menguji pengaruh penggunaan BPA secara terus-menerus setiap hari. Dosis yang digunakan berdasarkan anjuran minimal penggunaan dari Lembaga perlindungan lingkungan hidup Inggris (EPA) sebanyak 50mg/kg pada monyet afrika.

Berdasarkan laporan dari Nasional Akademi Sains minggu ini, BPA merusak total hubungan bebarapa syaraf pada dua kunci otak yaitu hippocampus dan prefrontal cortex. Temuan itu menjadi indikasi BPA mempengaruhi syaraf otak manusia pada kesadaran dan keadaan jiwa.

"Berdasarkan penemuan ini, kami rasa EPA harus membuat kebijakan mengenai limit penggunaan BPA pada proses prroduksi," ujar Hajszan. (cr1/ri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar