Bahasa Indonesia, Basa Sunda, Bahasa Asing, Kamus, Fotografi, Sejarah, Budaya, Dongeng, Teknologi, Kesehatan, Hukum dan Kriminal, Konservasi, Kuliner, Pembangunan, Krisis, Tokoh, Olahraga, Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Jalan-Jalan. (Indonesian Language, Sundanese Language, Foreign Languages, Dictionary, Photography, History, Culture, Story, Technology, Healthy, Law and Criminal, Conservation, Development, Crisis, Figure, Sports, Agriculture, Plantation, Fishery, and Travelling)
Rabu, 17 September 2008
Presiden: "Saya Sedih 21 Orang Meninggal"
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Jenazah usai diotopsi di RSUD dr Soedarsono, Pasuruan.
CIREBON, RABU-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua gubernur dan kepala daerah lainnya untuk mengimbau masyarakat agar memperhatikan faktor ketertiban dan keselamatan saat membagikan zakat bagi warga miskin.
Berbicara di hadapan 250 nelayan Cirebon saat memberikan bantuan 2.000 paket bahan kebutuhan pokok di pelabuhan perikanan Kejawanan Cirebon, Rabu (17/9) siang, Kepala Negara menyatakan jangan sampai pembagian zakat menjadi ricuh. "Banyak cara untuk membagikan zakat. Yang penting harus aman. Pemerintah membagikan BLT dan bisa berlangsung dengan tertib," kata Presiden.
Ia mengaku sangat sedih dan prihatin atas kejadian meninggalnya 21 orang warga miskin di Pasuruan akibat berdesak-desakan saat pembagian zakat pada hari Senin(15/9) .Musibah itu terjadi akibat sekitar 5000 orang berdesak-desakan untuk memperoleh zakat dari seorang pengusaha setempat yang bernama Syaikon. "Saya sangat sedih, 21 orang meninggal. Memprihatinkan," tuturnya.
Karena itu, Kepala Negara yang didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono mengatakan bercermin dari peristiwa tersebut, maka setiap pihak harus mengutamakan keamanan sebelum melakukan acara pembagian zakat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar